Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN

RUMAH SEHAT

NAMA KELOMPOK :
AISYAH ARGA APRILLIA
AJENG KARTIKA PUTRI
A. Pengertian Rumah Sehat
Rumah menurut WHO adalah tempat untuk berlindung dari pengaruh keadaan alam
sekitarnya (misalnya hujan matahari dan lain-lain) serta tempat untuk beristirahat setelah
bertugas memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Definisi perumahan menurut WHO adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunkannya
untuk tempat berlindung,dimana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga semua
fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,perlengkapan yang berguna untuk kesehatan
jasmani,rohani dan keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu.
Konsep rumah sehat yang diajukan oleh dalam Entjang (2000) dan Wicaksono (2009) yang
dikutip dari Winslow antara lain:
1. Harus dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Harus dapat memenuhi kebutuhan psikologi
3. Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4. Harus dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit
Menurut penulisan Aswar,dalam buku pengawasan penyehatan lingkungan pemukiman oleh
Djasio Sanropic,rumah bagi manusia mempunyai arti :
1. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah
2. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga
3. Sebagai tempat untuk berlindung dari segala macam bahaya
4. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki
5. Sebagai tempat atau meletakan barang-barang berharga

Adapun persyaratan kesehatan lingkungan perumahan menurut Keputusan Menteri


Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 sebagai berikut :
a. Lokasi
1) Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,
tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;
2) Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas
tambang;
3) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur
pendaratan penerbangan.
b. Kualitas udara
1) Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas
beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :
2) Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;
3) g/m3 ;g maksimum 150 Debu dengan diameter kurang dari 10
4) Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;
5) Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

c. Kebisingan dan getaran


6) Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;
7) Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.

d. Prasarana dan sarana lingkungan


8) Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi
yang aman dari kecelakaan;
9) Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;
10) Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan,
jalan tidak menyilaukan mata;
11) Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi
persyaratan kesehatan;
12) Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan;
13) Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat
kesehatan;
14) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,
tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;
15) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;
Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi
makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
e. Vektor penyakit
16) Indeks lalat harus memenuhi syarat.
17) Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

f. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan
juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.

Rumusan yang dikeluarkan oleh American Public Health Association (APHA) syarat
rumah sehat harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis
Antara lain pencahayaan,penghawaan,dan ruang gerak yang cukup terhindar dari
kebisingan yang mengganggu.
a. Ventilasi udara
Rumah sehat harus memiliki ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara lancar dan
udara menjadi segar. Ventilasi udara membuat kadar oksigen di dalam rumah
tetap terjaga sekaligus menjaga kelembapan rumah.
b. Pencahayaan
Rumah sehat harus memilki pencahayaan alam yang cukup. Rumah yang
kekurangan cahaya matahari sangat lembab dan tidak nyaman serta rawan
terhadap bibit penyakit.
Pada umumnya cahaya alami didapat dari jendela,namun jika tidak
memungkinkan bisa didapat dari genteng kaca. Namun pencahayaan didalam
rumah juga tidak boleh berlebihan karna jika berlebihan akan mengakibatkan sakit
mata dan ruangan menjadi gerah.
c. Lantai
Lantai kedap air adalah syarat bagi rumah sehat. Bahannya bias beragam :
ubin,semen,kayu atau keramik. Lantai yang berdebu dan becek selain tidak
nyaman akan menimbulkan penyakit. Pemilihan bahan lantai sangat
penting,misalnya lantai keramik yang licin akan mengakibatkan penghuni rumah
terpeleset.
d. Atap dan langit-langit
Genteng tanah liat terlihat cocok untuk rumah di daerah tropis seperti Indonesia.
Karena lebih mampu menyerap panas matahari. Sebaiknya hindari penggunaan
atap seng atau asbes karena dapat menyebabkan hawa menjadi panas.
Ketinggian langit-langit juga perlu diperhatikan. Pasalnya langit-langit yang
terlalu pendek bias menyebabkan ruangan terasa panas sehingga mengurangi
kenyamanan.

2. Memenuhi kebutuhan physicologis


Antara lain privacy yang cukup,komunikasi yang sehat antar anggota keluarga
dengan penghuni rumah.
a. Menjamin privacy
Setiap anggota keluarga harus terjamin ketenangan dan kebebasan,sehingga
tidak terganggu baik oleh keluarga lain,tetangga maupun orang yang
kebetulan lewat diluar.
b. Tersedianya ruang keluarga
Ruang keluarga sangat penting untuk saling melepaskan kerinduan atau
malah psikologis yang lain.
c. Lingkungan yang sesuai
Seseorang akan dapat memilih hunian mana yang sesuai dengan strata sosial
keluarganya.
d. Tersedia sarana yang bersifat ‘ privacy ‘
Rumah dilengkapi dengan kamar mandi dan kloset sendiri. Setidaknya harus
tersedia saran tersebut,akan terasa tidak etis apabila suatu anggota keluarga
mandi atau buang hajat difasilitasi oleh tetangga.
e. Jumlah kamar tidur yang cukup
Jumlah kamar tidur di sesuaikan oleh usia penghuninya. Usia dibawah 2
tahun boleh bersama orang tuanya. Tetapi untuk anak yang usia diatas 10
tahun harus dipisahkan antara laki-laki dengan perempuan.
f. Mempunyai halaman yang dapat ditanami tanaman
Fungsi dari halaman samping adalah memperindah halaman si pemilik rumah
berfungsi juga untuk membersihkan udara dan menahan atau melindungi
pencemaran udara dari luar.
g. Untuk hewan peliharaan buatkan kandang tersendiri
Untuk menghindari tertular penyakit zoonosis,ataupun keributan yang
ditimbulkan oleh binatang peliharaan,sebaiknya dibuatkan kandang tersendiri
atau terpisah dari ruangan yang biasa di huni.

3. Mencegah penularan penyakit


Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi
penghuninya dari kemungkinan penularan penyakit atau zat-zat yang
membahayakan kesehatan. Dari segi ini, maka rumah yang sehat adalah rumah
yang di dalamnya tersedia air bersih yang cukup dengan sistem perpipaan
seperti sambungan atau pipa dijaga jangan sampai sampai bocor sehingga tidak
tercemar oleh air dari tempat lain. Rumah juga harus terbebas dari kehidupan
serangga dan tikus, memiliki tempat pembuangan sampah, pembuangan air
limbah serta pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan.

4. Melindungi dari kemungkinan kecelakaan


Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni
dari kemungkinan terjadinya bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam
persyaratan ini antara lain bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu
curam dan licin, terhindar dari bahaya kebakaran, alat-alat listrik yang
terlindung, tidak menyebabkan keracunan gas bagi penghuni, terlindung dari
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya (Azwar, 1990; CDC, 2006; Sanropie,
1989)

g. Pengelolaan Sampah
1. Penimbunan Darat

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya


untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di
dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai ,
lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan
penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi
tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan
penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau
sampah , menarik berkumpulnya hama , dan adanya genangan air
sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon
dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan
ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).Karakteristik desain dari
penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah
biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan
ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan
sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk
mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar
dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di
mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

h. Metode Daur Ulang


Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang ,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode
baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
1. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau
dari sampah yang sudah tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng
minum aluminium , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca ,
kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan
PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau
mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan
menurut jenis bahannya.
2. Pengolahan biologis
Material sampah (organik) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Contoh dari pengelolaan
sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong
hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur
dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

3. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya
menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi
mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang
berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin
oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa
dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk
cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk
lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif.
Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi
material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan
hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap .
i. Penyakit yang ditimbulkan pada lingkungan yang tidak sehat
Adapun penyakit yang dapat timbul akibat lingkungan yang tidak sehat,
diantaranya adalah penyakit saluran pernafasan. Jenis penyakit saluran
pernafasan

ada dua, yaitu:

1.    Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), misalnya influenza, batuk,

pneumonia, dll.

2. Infeksi Saluran Pernafasan Kronis, misalnya TBC


Penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit saluan
pernafasan,yaitu:
Penyebab:BakteriPneumococcus
Faktor pendukung : lingkungan yang tidak sehat,kurang gizi dan tertular oleh
orang lain.
BERIKUT GAMBAR DARI RUMAH SEHAT
DAFTAR PUSTAKA

https://mahasiswakeslingmks.blogspot.com/2017/03/makalah-persyaratan-rumah-sehat.html

https://www.scribd.com/doc/135686952/MAKALAH-RUMAH-SEHAT

https://www.academia.edu/5590087/MAKALAH_RUMAH_Sehat

http://ardhikhairil.blogspot.com/2011/11/makalah-rumah-sehat.html
http://ndra-delau.blogspot.com/2013/02/makalah-rumah-sehat.html

Anda mungkin juga menyukai