Anda di halaman 1dari 1

fokus pengembangan kurikulum 2013 ini

adalah mengurangi jumlah mata pelajaran, mengurangi materi pelajaran dan


menambah jam pelajaran. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka terdapat empat perubahan pada
kurikulum baru ini, yaitu; 1). Perubahan pada Standar Kelulusan/SKL
(Permendikbud no. 54 Tahun 2013), perubahan pada standar isi (Permendikbud no.
64 Tahun 2013), perubahan pada standar proses (Permendikbud no. 65 Tahun 2013)
dan perubahan pada aspek penilaian (Permendikbud no. 66 Tahun 2013). Sementara
empat standar lainnya tidak mengalami perubahan.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis


Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pola pikir yang dikandung dalam kurikulum 2013 yang
membedakan dengan kurikulum sebelumnya adalah sebagai berikut: Penyempurnaan pola pikir pada
kurikulum 2013 dilihat dari kondisi guru, siswa dan sarana-prasarana adalah sebagai berikut: Elemen
perubahan pada kurikulum 2013 adalah meliputi 3 aspek: 1. Kompetensi Lulusan: Adanya peningkatan
dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan 2. Kedudukan mata pelajaran (ISI): Kompetensi yang semula diturunkan dari
matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. 3. Pendekatan (ISI):
pada tingkat SD (Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran);
tingkat SMP & SMA (Kompetensi dikembangkan melalui: Mata pelajaran); sedangkan tingkat SMK
(Kompetensi dikembangkan melalui: vokasional) Perubahan yang sangat mendasar pada kurikulum 2013
pada semua mata pelajaran adalah materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan; Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data,
penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari
tahu]; dan Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan
portofolio. Perubahan yang mendasar pada bidang matematika adalah pembelajaran dimulai dari
pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan;
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya
dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-
usulnya); Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb];
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan;
Membiasakan siswa berfikir algoritmis; Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan
statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional; Mengenalkan konsep
pendekatan dan perkiraan.

Anda mungkin juga menyukai