2. Berdasarkan presentasi yang kelompok kalian jabarkan, ada 2 jenis kemiskinan yaitu
kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Coba kelompok anda jelaskan kedua jenis
tersebut di daerah SUMUT dan berikan juga contohnya!
Pertanyaan: Arta Wisudawati Pardosi, Sundari, Niga Virgonia Siregar,
Jawab :
Kemiskinan relatif Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun
berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus
pada golongan penduduk “termiskin”, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan
terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran.
Kelompok ini merupakan penduduk relatif miskin. Dengan demikian, ukuran
kemiskinan relatif sangat tergantung pada distribusi pendapatan/pengeluaran
penduduk. Contohnya di daerah Sumatera Utara masih banyak pengganguran akibat
kurang banyaknya lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan usia produktif yang
siap untuk bekerja tidak dapat bekerja dan tidak ada penghasilan atau pendapatan.
Sedangkan Kemiskinan absolut adalah ditentukan berdasarkan ketidakmampuan
untuk mencukupi kebutuhan dasar minimum seperti pangan, rumah, sandang,
pendidikan, dan kesehatan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Misalnya
keluarga kurang mampu yang tinggal di daerah Medan, pendapatannya tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari misalnya untuk makan,
sekolah anak dan biaya kesehata mereka.
Kemiskinan memang banyak di sekitar kita. Selama ini yang kita ketahui adalah dampak
negatif dari kemiskinan. Antara lain kriminalitas dan prostitusi. Tapi bila kita perhatikan,
kemiskinan juga memiliki guna. Antara lain:
1. Menambah nilai guna suatu barang. Jika kita memiliki baju bekas, apabila diberikan
kepada orang yang membutuhkan pasti akan menambah nilai guna baju tersebut atau
akan lebih panjang.
2. Memperkuat status sosial seseorang. Tentu saja orang orang kaya akan
mempekerjakan orang yang berada dalam kemiskinan, dn hal ini akan memperkuat
status sosial seseorang.
3. Untuk mengerjakan pekerjaan paling Hina dan kotor.
4. Sebagai tumbal pembangunan. Hal ini dilakukan apabila diperlukan lahan untuk
melakukakan pembangunan, maka pemukiman kumuh sering menjadi sasaran.
5. Membuka lapangan kerja. Aneh memang. Tapi dari kemiskinan akan terbuka
lapangan kerja baru. Antara lain, tukang kredit, jasa transportasi (becak) dan lainnya.
Laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir
keadaan kemiskinan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini diduga karena pesatnya
pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan meningkatnya Gross Domestic
Product (GDP) dan atau disebabkan semakin luasnya kesenjangan social.
Hingga kini kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang menjadi isu sentral
di Indonesia. Lebih dari 110 juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari
US$ 2 per hari. Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam, dan
Kamboja jika digabungkan. Sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara tinggal di
Indonesia.
11. Apakah pihak luar negeri termasuk salah satu faktor penyebab kemiskinan?
Pertanyaan: Fathir Rizky,
Jawab :
12. Menurut kelompok kalian bagaimana solusi mengenai kemiskinan dalam hal
lingkungan tidak sehat, tingkat pendidikan yang rendah dan lainnnya, peran dari
pemerintah Indonesia, dan kita sebagai mahasiswa, apa saja yang dapat kita lakukan ?
Pertanyaan: Mirna Scorpio, Nisa Fadhilah Tanjung, Amelia Gultom, Dea Emia
Brahmana, Bonur, Dina Angraini, Priska Kurnia, Jerni Vianti, Nidia, Senilincah,
Sheyla Anita, Putra One, Sondang Ika Bela, Icha Mulia, Candra Nainggolan, Raysa
Rejeki, Tianisa Hutasuhut, Yulia Putri, Lona Florentina br Sembiring, Candra
Nainggolan
Jawab:
1) Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Program ini bertujuan menjamin
daya beli masyarakat miskin atau keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok
terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras.
2) Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat atau keluarga miskin.
3) Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis
masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi
pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat
penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.
4) Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan
pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
5) Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat
miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan
ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi.
Salah satu cara mahasiswa turut berkontribusi dalam melawan kemiskinan adalah dengan
mendekati lembaga-lembaga penghimpun dan penyalur zakat. Saat ini, sudah banyak
lembaga-lembaga zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) yang berdiri di Indonesia. Kehadiran
mereka tentu menjadi angin segar bagi percepatan pengentasan kemiskinan dengan
programnya masing-masing. Ada lembaga ZIS yang fokus pada pemberian beasiswa
bagi anak sekolah kurang mampu, ada yang sasaran utamanya anak-anak yatim, ada yang
programnya lebih ke arah pemberdayaan, dan lain sebagainya.
Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang
berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya
investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan,
kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus
perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan memperbaiki kehidupan, dan yang lebih
parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang
dan papan secara terbatas. Kemiskinan menyebabkan masyarakat desa rela
mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, kemiskinan menyebabkan banyak
orang melakukan prilaku menyimpang, harga diri diperjual belikan hanya untuk
mendapatkan makan. Si Miskin rela mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi
keuntungan bagi mereka yang memiliki uang dan memegang kendali atas sektor
perekonomian lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang
dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang
sangat sedikit. Bahkan yang lebih parah, kemiskinan telah membuat masyarakat kita
terjebak dalam budaya memalas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapannya
dari budi baik pemerintah melalui pemberian bantuan. kemiskinan juga dapat
meningkatkan angka kriminalitas, kenapa penulis mengatakan bahwa kemiskinan dapat
meningkatkan angka kriminalitas, jawabannya adalah karna mereka (simiskin) akan rela
melakukan apa saja untuk dapat mempertahankan hidupnya, baik itu mencuri,
membunuh, mencopet, bahkan jika ada hal yang lebih keji dari itu ia akan tega dan
berani melakukannya demi hidupnya. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus kita
salahkan. kemiskinan seakan menjadi sebuah fenomena atau sebuah persoalan yang tak
ada habis-habisnya, pemerintah terkesan tidak serius dalam menangani persoalan
kemiskinan, pemerintah lebih membiarkan mereka mengemis dan mencuri ketimbang
memikirkan cara untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat kemiskinan dan
membebaskan Negara dari para pengemis jalanan karena kemiskinan.
14. Menurut pengamatan kalian, apakah SUMUT termasuk condong pada kategori
kemiskinan apa? Apakah absolut, relatif, kultural, atau struktural?
Pertanyaan: Nisa Fadhilah Tanjung, Anastasya Sitohang, Jerni Vianti
Jawab:
Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat.
Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan penghasilan dan standar kesejahteraan.
Contohnya: banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit.
15. Teknologi harus memposisikan diri sebagai solusi atau masalah kemiskinan yang
terjadi di tataran masyarakat, mengingat dewasa itu gencar gencarnya peran teknologi
masuk dalam aktivitas masyarakat, maka dapat kita telaah apakah peran tersebut
sudah mengarah ke masalah penyelesaian kemiskinan?
Pertanyaan: Olvia Siregar, Suri Hanifah Putri
Jawab:
Mungkin ada pertanyaan bagaimana mungkin orang-orang yang berada pada garis
kemiskinan ini bisa mendapatkan sarana untuk mempermudah mendapatkan informasi?
Hal tersebut sudah terealisasi dengan beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung
perkembangan teknologi komputer di beberapa daerah terpencil dan juga didukung
dengan kebijakan perovider komunikasi yang menyediakan layanan internet murah. Oleh
karena itu teknologi sangat berperan untuk memerangi kemiskinan. Namun setinggi-
tinginya teknologi yang berkembang akan berugna bila digunakan secara bijak dan
sesuai fungsinya.
16. Bagaimana cara negara negara yang termasuk dalam kemiskinan absolut dapat
bangkit dan bagaimana agar tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan?
Pertanyaan: Olvia Siregar
Jawab:
Pada Kemiskinan absolut, solusi tuntasnya yaitu pemerintah harus menanggung seluruh
kebutuhan mendasar mereka, baik sandang, pangan, papan, maupun pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan lain yang menjadi hak warga negara. Sejatinya, terlepas apakah
masyarakat di suatu wilayah termasuk miskin secara absolut atau tidak, pemerintah tidak
boleh lepas tangan dalam mengurus dan memenuhi hak rakyatnya.
Bahaya ketimpangan telah mengancam di depan mata. Perlu upaya dan kebijakan nyata
untuk menanggulanginya. Secara konseptual, pengurangan ketimpangan dapat dilakukan
melalui tiga cara: 1) melakukan distribusi kekayaan dari kelompok atas ke kelompok
bawah, 2) mendorong perkembangan kelas menengah (kelompok 40%-80%) karena
indeks Gini sangat sensitif terhadap perubahan di kelas menengah, 3) pertumbuhan
inklusif dengan kelompok masyarakat bawah harus tumbuh lebih cepat jika
dibandingkan dengan kelompok masyarakat atas.
17. Coba jelaskan apa saja hal yang perlu diketahui dibalik angka kemiskinan menurut
BPS?
Pertanyaan: Olvia Siregar
Jawab :
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka kemiskinan pada 16 Juli 2018.
Dinyatakan dalam rilis tersebut, pada Maret 2018 jumlah penduduk miskin (penduduk
dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia
mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang
dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12
persen).
Kemiskinan secara konseptual dalam BPS dibedakan menjadi dua macam berdasarkan
standar penilaiannya. Pertama, Kemiskinan Relatif. Standar penilaian kemiskinan relatif
merupakan standar kehidupan yang ditentukan dan ditetapkan secara subjektif oleh
masyarakat setempat dan bersifat lokal, serta mereka yang berada di bawah standar
penilaian tersebut dikategorikan miskin secara relatif. Kedua, Kemiskinan Absolut.
Standar penilaian kemiskinan secara absolut merupakan standar kehidupan minimum
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang diperlukan, baik makanan
maupun non makanan. Standar kehidupan minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar
ini disebut sebagai garis kemiskinan.
Kemiskinan dihitung menggunakan data yang bersumber dari Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) Modul Konsumsi dan Pengeluaran. Sampel Susenas Maret mencakup
300.000 rumah tangga yang dipilih secara acak dan tersebar di 34 provinsi dan 511
kabupaten/kota di Indonesia. Kerangka sampel induk kegiatan Susenas sekitar 180.000
blok sensus yang ditarik secara Probability Proportional to Size (PPS)
dengan size rumah tangga Sensus Penduduk 2010 dari master frame blok sensus.
18. Apakah ada hubungan antara tingkat korupsi dan tingkat kemiskinan dan tingkat
kemiskinan dengan keamanan suatu daerah ?
Pertanyaan: Rismarwyta Sianturi, Erwin Efendi Lumban Gaol, Wanrimar Rambe
Jawab:
Kerugian negara akibat korupsi paling besar di jalur birokrasi. Angkanya mencapai Rp.
26,9 triliun. Data ICW menyebutkan pada tahun 2015 terdapat 225 terdakwa korupsi dari
lingkungan pejabat atau pegawai di lingkungan pemerintah.
19. Bagaimana jika seseorang Ibu menyekolahkan anaknya dengan mengutang kepada
orang lain, dan untuk membiayai kehidupan mereka juga ??
Pertanyaan: Dono Harianja,
Jawab:
Jika seseorang di beri mengutang, maka si pemberi utang punya kepercayaan bahwa
pengutang akan dapat melunasi nya. Dan dalam masyarakat zaman sekarang ini
banyak hal serupa yang terjadi di masyarakat.
20. Peristiwa bencana alam yang besar dapat mengakibatkan masayarakat mengalami
kemiskinan karena kehilangan harta, rusaknya lahan, dll. Bagaimana menurut
kelompok kalian, cara agar suatu wilayah tersebut dapat bangkit dari kemiskinan?
Pertanyaan : Arta Wisudawati Pardosi
Jawab:
Pemerintah harus membangun ulang wilayah tersebut agar kondisi wilayah tersebut
bisa kembali seperti semula.
21. Mengapa kemiskinan perlu dientaskan padahal orang yang miskin saja susah untuk
diajak kompromi untuk menjadi maju?
Pertanyaan : Dono Harianja,
Jawab :
Karena itu sudah merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah.
22. Jelaskan mengapa kemiskinan itu selalu ada dan mengapa bank dunia bisa
menetapkan miskinnaya suatu negara ?
Pertanyaan : Reni Nurmala,
Jawab :
kemiskinan itu akan terus ada sampai nanti. Karena apabila ada yang kaya maka akan
ada yang miskin. Bank dunia menetapkan negara miskin dari tingkat pendapatan
perkapita nya.
23. Apakah Indonesia adalah termasuk negara miskin ? bagaimana perbandingan tingkat
kemiskinan di Indonesai dengan negara ASEAN lainnya ?
Pertanyaan : Bonur, Sondang Ika Bela
Jawab :
Negara Indonesia tidak termasuk negara miskin, negara Indonesia berada di urutan no
5 terkaya, jika di bandingkan dengan negara asean lainnya.
24. Kelompok penyaji ada menjelaskan tentang kemiskinan saling berkaitan, jelaskan
maksud dari kemiskinan saling berkaitan tersebut !
Pertanyaan : Anastasya Sitohang
Jawab :
Kemiskinan saling berkaitan itu maksudnya adalah faktor-faktor yang membuat
kemiskinan itu terjadi saling berkaitan satu sama lain.
27. Apa yang menjadi tolak ukur kemiskinan menurut kelompok kalian ? Apa
karakteristik seseorang dikatakan miskin ?
Pertanyaan : Suri Hanifah Putri, Sheyla Anita, Abet Nego
Jawab :
Kelompok kami mengacu kepada pendapat ahli di mana Bps menerapkan pendekatan
basic need approach, BKKBN menerapkan prinsip kesejahteraan keluarga, sedangkan
UNDP menerapkan pendekatan pembangunan manusia sebagai indikator untuk
menentukan tingkat kemiskinan.
28. Bagaimana pendapat kelompok kalian mengenai masayarakat yang masih tinggal di
tempat kumuh ? Contohnya di Medan.
Pertanyaan : Ana N Sirumahombar
Jawab :
Menurut kami kehidupan mereka tidak layak dan pemerintah harus segera mengambil
tindakan untuk merelokasi mereka dan membantu untuk mensejahterakan mereka.
29. Menurut kelompok kalian bagaimana mengubah garis kemiskinan yang biasanya
selalu berlanjut dari beberapa keturunan?
Pertanyaan : Lestari Manurung
Jawab :
30. Mengapa pada umumnya tempat tinggal masayarakat dengan ekonomi yang rendah
berada di pinggiran kota ?
Pertanyaan : Lestari Manurung
31. Tedapat hubungan antara pendapatan dengan kemiskinan, apabila pendapatan
diperoleh secara tidak merata apakah sepenuhnya akan menyebabkan kemiskinan ?
Pertanyaan : Jerni Vianti
Jawab :
32. Menurut kelompok kalian mengapa negara yang menganut sistem kapitalisme
cenderung lebih banyak yang sejahtera daripada yang miskin? Jika dibandingkan
dengan negara yang tidak menganut sistem tersebut ?
Pertanyaan : Nidia
Jawab :
33. Menurut kelompok kalian pemberian subsidi misalnya program bantuan pemerintah
kepada masyarakat kurang mampu apakah sudah baik dan memberikan pengaruh
terhadap turunnya angka kemiskinan ? Dan bagaimana menurut kalian mengenai
bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran ?
Pertanyaan : Nidia, Tissa Olga Novriani Hasibuan, Sondang Ika Bela, Lura Siregar,
Yulia Putri
Jawab :
34. Berikan contoh mengenai masyarakat miskin di kategori kemiskinan subjektif !
Pertanyaan : Tissa Olga Novriani Hasibuan
Jawab :
35. Apa yang membedakan orang kaya dengan orang miskin ?
Pertanyaan : Angga Lianno
Jawab :
36. Apakah orang yang terlahir miskin dapat menjadi miskin seumur hidup? Apa faktor
yang mempengaruhi ?
Pertanyaan : Angga Lianno
Jawab :
37. Jika orang kaya melakukan tindak korupsi, jenis kemiskinan apakah yang tepat pada
orang kaya tersebut ?
Pertanyaan : Angga Lianno
Jawab :
38. Mana yang lebih realistis penentuan kemiskinan berdasarkan basic need approach,
tingkat pengeluaran per kapita atau tingkat kesejahteraan?
Pertanyaan : Putra One Harefa
Jawab :
39. Dilihat dari sudut ekonomi, yang seperti apakah yang disebut miskin ?
Pertanyaan : Candra Nainggolan
Jawab :
40. Coba kelompok anda jelaskan secara ringkas maksud dari pertumbuhan ekonomi yang
tinggi akan disertai dengan memburuknya distribusi pendapatan?
Pertanyaan : Tianisa Hutasuhut
Jawab :
41. Apakah pendapatan dapat menjamin kesejahteraan masayarakat ? dan apakah
pendapatan tinggi menjamin masyarakat bebas dari kemiskinan ?
Pertanyaan : Abet Nego Sinaga
Jawab :
42. Menurut kelompok kalian bagaimana sistem dan tatanan suatu negara dapat
mempengaruhi kesejahteraan di masyarakat ?
Pertanyaan : Abet Nego Sinaga
Jawab :