NIM : 12161003
Hasil : Pada review yang dilakukan penulis yaitu penulis berfokus dalam berbagai skala
triase, penggunaannya dibeberapa negara dan reliabilitasnya. Reliabilitas Australian Triage
Scale (ATS) penelitian menunjukkan tingkat keandalan keseluruhan yang dapat diterima
dalam departemen gawat darurat. Pada Reliabilitas Canadian Emergency Departement Triage
and Acuity Scale (CTAS) menunjukkan bahwa CTAS mungkin merupakan instrumen yang
andal ketika diterapkan di negara-negara di luar kanada. Reliabilitas Emergency Severity
Index merupakan salah satu algoritme triase gawat darurat yang paling populer di Amerika
Serikat dan semakin luas diadopsi secara Internasional. Pada triage ESI ini dapat disimpulkan
dalam studi multinasional ini, kesesuaian skor ESI yang ditugaskan kepada perawat dengan
standar rujukan adalah kurang handal secara universal dan varibilitasnya tinggi. Sedangkan
pada Reliabilitas Manchester Triage Scale (MTS) adalah lima tingkat algoritme triase gawat
darurat yang terus dikmbangkan di Inggris dan diadopsi oleh beberapa negara. Pada MTS ini
menunjukkan bahwa tingkat keandalan yang dapat diterima apabila diterapkan di pelayanan
gawat darurat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan nilai reliabilitas ATS menunjukkan
reliabilitas terkecil, reliabilitas CTAS merupakan yang tertinggi, namun memiliki
keterbatasan pada pelaksanaan diluar Kanada. MTS merupakan skala yang reliabilitas dan
juga penerapannya dianggap yang paling baik.
2. Judul : Factors associated with hospital Triage decision making from the viewpoints of
emergency nurses
Peneliti : Fatemeh Madani
Tahun : 2019
Metode : Analitik-Cross Sectional
Hasil : Berdasarkan hasil analisis faktor eksplorasi menunjukkan 3 faktor termasuk
peralatan, lokasi perawat triase dan tanggung jawab yang ditugaskan kepada perawat triase
dengan 13 item. Ketiga faktor ini menjelaskan 60/90 % dari varian kuesioner dengan
Cronbach’s Alpha 0,74. Tes Friedman dan Bonferroni juga mengidentifikasi dalam faktor
personalia “pengalaman”, dalam faktor-non personalia yang berkaitan dengan “kepadatan
unit, kekurangan perawat disetiap shift dan volume kerja” dan dalam faktor non-personalia
yang berkaitan dengan “nyeri, tanda vital, dan jenis cedera masing-masing” sebagai faktor
terpenting. Dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan
manajemen dan struktur fisik departemen darurat, penggunaan staf yang berpengalaman dna
terpercaya dalam triase, serta alokasi sumber daya untuk peningkatan kegiatan triase harus
disorot.
3. Judul : Comparison of Reliability and Validity of the Chinese Four-Level and Three-
District Triage Standard and the Australasian Triage Scale
Peneliti : Aiqun Zhu
Tahun : 2019
Metode : Cross-sectional
Hasil : Dalam penelitian ini keandalan CHT mirip dengan ATS. Secara keseluruhan
validitas CHT triage konsisten dengan ATS. Angka kategori triase yang lebih rendah terkait
dengan penurunan status kesehatan, kecepatan respons yang lebih cepat, peningkatan waktu
rawat inap, tingkat rawat inap yang lebih tinggi, dan tingkat kematian yang lebih tinggi. Pada
studi ini dikonfirmasi bahwa CHT dan ATS secara sifnifikan borkorelasi dengan kondisi
pasien, perawatan darurat, dan hasil klinis yang dapat membedakan tingkat keparahan pasien
darurat. Nilai kurva AUROC dari CHT sedikit lebih tinggi, pada 0,84 (95% CI:0,825-0,866),
dibandingkan dengan ATS pada 0,740 (95% CI:0,715-0,765), yang mungkin dijelaskan
dengan cara triase dari CHT. Berdasarkan tingkat triase pasien, standar triase CHT
menentukan area perawatan pasien. Disatu sisi, cara ini membantu mempersingkat waktu
mendapatkan perawtan untuk pasien kritis, dan sisi lain ini dapat menigkatkan kesadaran
risiko perawat dan mengirim pasien yang sakit kritis ke ICU terbuka (ruang resusitasi atau
ruang penyelamatan) untuk menghindari pengobatan tertunda.
4. Judul : The Reliability and Accuracy of International Triage Scale in the Emergency
Department (ED): A Literature Review
Peneliti : T. Abdur Rasyid
Tahun : 2020
Metode : Cross-Sectional
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ATS memiliki tingkat reliabilitas sedang (k
= 04 - 0,57) dengan akurasi 46,2% - 58,3%, CTAS memiliki tingkat reliabilitas yang baik (k
= 0,770) dengan akurasi 49%, MTS memiliki kualitas yang baik hingga sangat baik tingkat
reliabilitas (k = 0,61 - 0,95) dengan akurasi 49%, dan ESI memiliki reliabilitas tingkat sedang
hingga sangat baik (k = 0,45 - 0,94) dengan akurasi 59,6% - 72,5%. Berdasarkan ulasan ini,
MTS dan ESI adalah skala triase dengan keandalan dan akurasi tertinggi. Oleh karena itu,
MTS dan ESI sangat dianjurkan di UGD. Namun, setiap ULD perlu memperhatikan
karakteristik, budaya, dan sumber daya yang tersedia sebelum memilih dan menerapkan
skala triase yang sesuai.