Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam Organisasi
1. KUSMANA 1619103002
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karena
dengan rahmat serta karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
Perilaku dalam organisasi dengan baik meskipun dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Penulis berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Perilaku dalam
organisasi dan penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan yang membangun demi perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah
selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran serta
kritik yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini juga dapat berguna bagi saya
sendiri dan pembaca sekalian. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan makalah........................................................................ 2
1.4 Manfaat penulisan makalah...................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................... 4
2.1 Pengertian Perilaku dalam organisasi....................................................... 4
2.2 Keselarasan Tujuan.................................................................................. 5
2.2.1 Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan .. 6
2.3 Teori Motivasi Kerja................................................................................ 8
2.3.1 Teori Hierarki kebutuhan Maslow.................................................... 8
2.3.2 Teori Dua Faktor Herzberg............................................................... 9
2.3.3 Teori Pengharapan Vroom................................................................ 9
2.4 Sistem Pengendalian Formal.................................................................... 9
2.4.1 Peraturan (Rules)............................................................................. 10
2.4.2 Proses Pengendalian Formal........................................................... 11
2.5 Tipe-tipe Organisasi............................................................................... 11
2.5.1 Organisasi Fungsional..................................................................... 12
2.5.2 Organisasi Unit Usaha (Divisional)................................................ 13
2.6 Fungsi Controller.................................................................................... 14
2.6.1 Hubungan dengan Organisasi Lini.................................................. 15
2.6.2 Controller Unit Usaha..................................................................... 16
BAB III PENUTUP.......................................................................... 17
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 17
3.2 Saran....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempunyai tujuan,dan fungsi sistem pengendalian maajemen yitu mendorong
anggota organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan organisasi baik yang
berorientasi laba maupun nirlaba juga menerangkan masalah keselarasan tujuan
masing-masing anggotta organisasi terhadap tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Keselarasan tujuan dalam hal ini dipengaruhi oleh siistem informal
dan juga sistem formal. Beberapa faktor informal adalah dari eksternal dan
sebagian dari internal. Faktor internal termasuk didalamnya membahas tentang
teori motivasi kerja. Pegendalian dicapai oleh bentuk formal. Bentuk pertama
adalah peraturan (rules) dan bentuk yang kedua adalah cara sitematis perencanaan
dan pengawasan. Lalu akan diuraikan berbagai bentuk struktur organisasi karena
akan berpengaruh pada pengendallian manajemen yangg digunakan. Pada bagian
terakhir akan diuraikan fungsi controller dalam proses pengendalian manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
4
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan.
4. Stephen P. Robbins, perilaku Organisasi adalah bidang studi
yang
menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku
dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu
untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
5
perusahaan tersebut mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang kadang-kadang
cenderung tidak sama dengan kepentingan perusahaan.
Tujuan pokok sistem pengendalian manajemen adalah menjamin sebisa
mungkin adanya keselarasan tujuan dari masing-masing anggota kearah
tercapainya tujuan perusahaan. Keselarasan tujuan dalam suatu proses berarti
tindakan-tindakan yang mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuan
pribadinya masing-masing sesuai dengan kepentingan perusahaan.
Tentu saja keselarasan tujuan secara sempurna antara individu dan
perusahaan itu tidak pernah ada. Satu alasan penting setiap orang ekerja biasanya
menginginkan kompetensi (alam pentuk uang tentunya) sebesar mungkin.
Sementara dari sudut pandang perusahaan, ada batas tertentu kompetensi yang
bisa diberikan, sehingga minimal sistem pengendalian bertindak tidak sesuai
dengan kepentingan perusahaan. Pertanyaan penting dari hal ini adalah, tindakan
apa yang bisa diambil untuk memotivasi orang lain? Apakag tindakan tersebut
sesuai dengan kepentingan perusahaan?
6
perusahaan dipengaruhi oleh kualitas personalitas dan kebijakan CEO serta
personalitas dan kebijakan para manajer. Budaya sebuah perusahaan
biasanya tidak pernah berubah selama bertahun-tahun.
2. Gaya Manajemen
Gaya manajemen merupakan faktor internal yang memiliki dampak paling
kuat terhadap pengendalian manajemen. Sebuah institusi dapat dikatakan
sebagai perpanjangan bayangan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari
sikapsikap bawahan yang mungkin mencerminkan sikap atasan mereka, dan
sikap para atasan tersebut juga mencerminkan sikap CEO.
Dari sudut pandang motivasi, teori ini mengatakan meskipun tidak pernah ada
kebutuhan yang pernah dipenuhi secara lengkap, suatu kebutuhan yang pernah
terpenuhi secara substansial tidak lagi menjadi motivasi. Jadi jika ingin
memotivasi seseorang, menurut Maslow, perusahaan perlu mengetahui anak
tangga yang mana seseorang itu berada, sehingga dapat ditetukan jenis kebutuhan
yang harus diberikan.
10
2.4.2 Proses Pengendalian Formal
(Audria, n.d.) Proses pengendalian formal meliputi tahap-tahap tertentu
yang secara terus menerus bekerja dari tahun ke tahun. Tahap ini dimulai dengan
penentuan tujuan perusahaan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Rencana strategik (strategic plan) disiapkan untuk mengimplementasikan strategi
tersebut dan semua informasi yang tersedia digunakan untuk membuat renccaa ini.
Strategic plan kemudian diubah menjadi anggaran tahunan yang difokuskan pada
perencanaan pendapatan dan biaya untuk pusat-pusat pertanggungjawaban secara
individual. Pusat-pusat pertanggungjawaban juga diatur dengan sejumlah perturan
dan informasi lainnya. Pusat-pusat pertanggungjawaban ini kemudian beroperasi
melakukan kegiatan, dan hasil kegiatan tersebut diukur dan dilaporkan. Hasil
sesungguhnya kemudian dibandingkan dengan rencana untuk menentukan
keberhasilan pusat pertanggungjawaban ini dalam melakukan tugasnya.jika pusat
pertanggungajawaban tersebut berhasil, maka umpan balik berupa hadiah atau
penghargaan akan diberikan kepada pusta pertanggungjawaban teteapi jika tidak
berhasil maka umpan balik digunakan untuk mrlakukan perbaikan pada pusat
pertanggungjawaban tersebut, dan peraikan yang memunginkan terhadap rencana.
11
12
Divisi lebih memahami pasar dari pada kantor pusat dan bisa bereaksi lebih cepat
apabila ada ancaman ataupun kesempatan. Sehingga tanggung jawab untuk
menghasilkan laba yang diletakkan pada satu orang manajer atau direktur yang
diberi tanggung jawab.
1. Organisasi Matrik
Merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional dan unit bisnis.
Setipa unit bisnis mempertanggung jawabkan kegiatannya, dan kegiatan setiap
unit bisnis dibantu oleh beberapa fungsional. Sedangkan setiap fungsi
mempertanggung jawabkan kegiatan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa unit bisnis yang dibantu.
Dalam organisasi matrik, manajer suatu proyek selain bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proyeknya, juga bertanggung jawab terhadap unit-unit
fungsional. Masalah pengendalian manajemen pada organisasi matrik jelas lebih
sulit dibandingkan dengan bentuk organsasi lainnya. Perencanaan harus
disesuaikan dengan kebutuhan proyek dan disesuaikan dengan sumber daya yang
tersedia pada unit-unit fungsional. Koordinasi harus dilakukan dengan
13
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada awal berdirinya suatu organisasi memiliki berbagai macam tujuan.
Tujuan paling penting pada perusahaan yag berorientasi laba adalah tingkat
keuntungan. Namun demikian laba bukan merupakan tujuaan satu-satunya, karena
ada tujun lain yaitu produktifitas, posisi pasar sikap karyawan, dan lain-lain.
Sedangkan pada organisasi nirlaba, bertujuan menyediakan jasa.
Tujuan-tujuan inilah yang akan dicapai perusahaan. Namun dalam
pencapaiannya, kepentingan masing-masing anggota tetap perlu diperhatikan
sehingga akan tercapai keselarasan tujuan. dengan demikian dalam sistem
pengendalian manajemen harus mengupayakan keselarasan tujuan anggota
organisasi dan tujuan oraganisasi itu sendiri. Sebagai tambahan sistem
pengendalian manajeme, ada aturan, pedoman dan prosedur yang membantu
dalam proses pengendalian.
Perusahaan juga bisa memilih beberapa bentuk struktur organisasi
berdasarkan fungsi, unit usaha, atau matrix. Pilihan yang tepat akan
mempengaruhi desain sistem pengendalian manajamenorganisasi bersangkutan.
Controller bertanggung jawab atas desain dan operasi sistem pengendalian, tetapi
sebagai staf CO, ia tidak mempunyai keputusan manajamen. Pelaporan tanggung
jawab controller tergantung pada organisasi apakah langsung bertaggung jawab
pada controller kator pusat atau (jika ia mengawasi sesuatu unit usaha)
bertanggung jawab kepada manajer unit usaha.
3.2 Saran
Diperlukan adanya penjelasan dan pembahasan lebih lanjut dalam
pembelajaran materi sistem pengendalian manajemen terutama mengenai perilaku
dalam organisasi yang dibahas dalam bab ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Audria. (n.d.). Perilaku dalam organisasi. Retrieved January 15, 2018, from
https://www.slideshare.net/audriadn/bab-3-perilaku-dalam-organisasi-sistem-
pengendalian-manajemen
Budiman al fath. (2014). Perilaku dalam Organisasi. Retrieved January 15, 2018,
from http://worldonstory.blogspot.co.id/2014/05/makalah-perilaku-dalam-
organisasi.html
Irnawati, A. (n.d.). PERILAKU DALAM ORGANISASI. Retrieved January 15,
2015, from https://anggih91.wordpress.com/2015/03/08/perilaku-dalam-
organisasi/
Isna Dayuwati. (2015). sistem pengendalian manajemen. Retrieved January 15,
2018, from
https://www.academia.edu/17850829/sistem_pengendalian_manajemen
Rahma, F. (n.d.). Makalah Perilaku Dalam Organisasi. Retrieved January 15,
2018, from http://bownerniaga.blogspot.co.id/2017/03/perilaku-dalam-
organisasi.html
iii