Di Susun Oleh :
Munawaroh : 12161004
Tania Nur Habibah : 12161003
1. Latar Belakang
Menurut Kamus Webster keluarga adalah A social unit consisting of parent and the
children they rear(sebuah unit sosial yang terdiri dari orang tua dan anak yang mereka
asuh) atau A group of people related by ancestry or marriage(sekelompok orang yang
dihubungkan oleh keturunan atau perkawinan).
Sementara itu, menurut PP No. 21 tahun 1994, keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya.
Menurut WHO, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Berdasarkan 3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah unit
terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan anak
baik yang terhubung melalui pertalian darah, perkawinan, maupun adopsi.
Mengenai fungsi affektif ini banyak kejadian dalam keluarga yang bisa memicu
terjadinya gangguan kejiwaan baik pada anggotanya maupun pada keseluruhan unit
keluarganya, contoh kejadian-kejadian tersebut seperti perceraian, kekerasan dalam
rumah tangga, kultural, dll. Kejadian tersebut tidak semata-mata muncul tetapi selalu ada
pemicunya, dalam konsep keluarga yang biasanya menjadi pemicu adalah struktur nilai,
struktur peran, pola komunikasi, pola interaksi, dan iklim keluarga yang mendukung
untuk mencetuskan kejadian-kejadian yang memicu terjadinya gangguan kejiwaan pada
keluarga tersebut.Sehingga dalam hal ini di perlukan terapi keluarga dalam
menormalisasikan individu dalam kehidupannya baik untuk dirinya sendiri,keluarga
maupun masyrakat sekitarnya khususnya dalam hubungan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Kumpulan dua orang atau lebih, yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan
emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga. (Friedman, 1998).
Suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang
berkelainan jenis yang hidup bersama, atau seorang laki-laki atau seoranag permpuan
yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anak sendiri maupun adopsi, dan
tinggal dalam dalam seebuah rumah tangga. (Sayekti, 1994).
B. Peran Keluarga
Peran kelurga menggambarkan seperangkat perilaku antara pribadi, sifat, segi kegiatan
yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat.berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
berbagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu berperan mengurus rumah tangga,pengasuh
dan pedidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat
mencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Anak-anak nya melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan
baik fisik mental dan spiritual.
C. Tugas Keluarga
Terapi keluarga adalah salah satu bentuk intervensi psikologi keluarga sebagai sub bab
pada psikologi klinis. Terapi keluarga merupakan pendekatan terapeutik yang melihat
masalah individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitik beratkan
pada proses interpersonal. Terapi keluarga merupakan intervensi spesifik dengan tujuan
membina komunikasi secara terbuka dan interaksi keluarga secara sehat.
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga
sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman, Kniskern & Pinsof,
1986). Terapi keluarga muncul dari observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada
terapi individual mempunyai konsekuensi dan konteks sosial. Contohnya, klien yang
menunjukkan peningkatan selama menjalani terapi individual, bisa terganggu lagi setelah
kembali pada keluarganya.
Terapi keluarga didasarkan pada teori system (Van Bertalanffy, 1968) yang terdiri dari 3
prinsip :
Ketika masalah muncul, terapi akan berusaha untuk mengidentifikasi masalah keluarga
atau komunikasi keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota keluarga
mengintrospeksi diri menyangkut masalah yang muncul. Tujuan umum terapi keluarga
adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya pada
pemahaman tentang arti penting dari komunikasi (Patterson, 1982).
Terapi keluarga akan sangat bermanfaat jika digunakan pada kasus yang tepat. Indikasi
terapi keluarga menurut Walrond Skinner adalah : “Gejala yang timbul merupakan
ekspresi disfungsi dari sistem keluarga. Gejala yang timbul lebih menyebabkan beberapa
perubahan dalam hubungan anggota keluargannya dan dapat merupakan masalah secara
individual..”
Manfaat untuk keluarga yaitu memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran
masing – masing anggota keluarga labih baik. Keluarga mampu meningkatkan
pengertiannya terhadap pasien/klien sehingga lebih dapat menerima, lebih toleran dan
lebih dapat menghargainya sebagai manusia maupun terhadap potensi – potensinya masih
ada. Keluarga dapat meningkatkan kemampuannya dalam membantu pasien/klien dalam
rehabilitasi.
Walau efektifitas dari terapi keluarga merupakan komponen penting dalam proses
pemulihan klien, integrasi terapi keluarga memiliki tantangan sebagai berikut :
Aktifitas :
Selain Peran perawat yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana perawat membantu
serta mendorong keluarga untuk terlibat dalam mencegah klien kambuh. Alasan keluarga
dilibatkan dalam mencegah kekambuhan pada klien adalah :
Membuat suatu keadaan dimana anggota keluarga dapat melihat bahaya terhadap diri
klien dan aktivitasnya
Tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka
Membantu anggota bagaimana memandang orang lain
Tempat bertanya serta pemberi informasi yang mudah dipahami klien
Membangun self esteem
Menurunkan ancaman dengan latar belakang aturan untuk interaksi
Menurunkan ancaman dengan struktur pembahasan yang sistematis
Pendidikan ulang anggota untuk bertanggung jawab
HARAPAN:
A. Kesimpulan
Salah satu bentuk intervensi Psikologi Keluarga adalah terapi keluarga. Terapi keluarga
merupakan salah satu terapi modalitas yang melihat masalah individu dalam konteks
lingkungan khususnya keluarga. Untuk dapat menajalankan terapi keluarga dengan baik
diperlukan pendidikan dan latihan dengan dilandasi berbagai teoeri yaitu psikoterapi
kelompok, konsep keluarga struktur dan fingsi keluarga,dinamika keluarga, terapi
perilaku dan teori komunikasi.
Manfaat peran keluarga dalam proses terapi pasien dapat diperbesar melalui terapi
keluarga. Dengan terapi keluarga diharapkan selain bermanfaat untuk terapi dan
rehabilitasi pasien juga dapat memperbaiki kesehatan mental dari keluarga, termasuk
tiap–tiap anggota keluarga dalam arti memperbaiki peran dan fungsi atau hubungan
interpersonalnya.
B. Saran
Dalam makalah ini sekiranya masih ada kekurangan pada cakupan isi mau pun sumber
yang tidak komprehensif. Karenanya perlu diadakan telaah lebih mendalam dalam
pemilihan materi yang sejatinya terdapat dalam buku-buku terbaru yang lebih populer
dan revolusioner.Diharapkan juga makalah ini dapat menjadi acuan sumber pembelajaran
mahasiswa keperawatan agar nantinya dapat diterapkan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Wiramihardja, S.A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis (Edisi Revisi). Bandung : Refika Aditama
Friedman, Marlyn M. 1998. Praktik Keperawatan Keluarga: Teori, Pengkajian, Diagnosa, dan
Intervensi. Toronto: Appleton&Lange.
Hershenson, David B.; Power, Paul W.; & Waldo, Michael. 1996. Community Counseling,
Contemporer Theory and Practice.
Massachusetts, A Simon & Scuster Company. Imbercoopersmith, Evan. 1985. Teaching Trainee
To Think In Triad. Journal of Marital and Family Therapy, Vol.11, No.1,61-66.
Kendall, Philip C. & Norton-Ford, Julian. Professional Dimension Scientific and Professional
Dimension. USA, John Willey and Sons, Inc.
Perez, Joseph F. 1979. Family Counseling : Theory and Practice. New York, Van Nostrand, Co.
Yosef, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.