1) Dalam pasal 11 ayat (1) UUD 1945 adalah Presiden dengan persetujuan DPR membuat
perjanjian dengan negara lain. Dalam hal bahwa suatu perjanjian menimbulkan akibat yang
luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara,
dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang , maka pembuatan
perjanjian internasional tersebut harus dengan persetujuan DPR.
2) Undang-undang No. 24 Tahun 2000
Dalam pasal 4 Undang-Undang No. 24 thun 2000, dijelaskan bahwa pembuatan perjanjian
internasional antar pemerintah RI dengan negara lain dan organisasi internasonal
dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dan dengan etikat baik . Selain itu pemerintah RI
berpedoman pada kepentingan nasional dan berdasarkan prinsip2 kesamaan kedudukan
saling menguntungkan dan memperhatikan baik hukum nasional dan internsional yang
berlaku. Tahap yang dilalui adalah penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan,
dan penendatanganan. Selanjutnya diikuti dengan pengesahan internasional jika memang
diisyaratkan oleh perjanjian internasional tersebut.
Dalam menjalin hubungan internasional atau hubungan diplomatik dengan negara lain,
suatu negara biasanya menempatkan perwakilan diplomatik dengan negara lain atau negara
mitranya.
Proses pembukaan serta pengangkatan perwakilan diplomatik di antara kedua negara yang telah
menjalin hubungan diplomatik, secara garis besar dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai
berikut ini :
1
1) Kedua negara atau kedua belah pihak yang melakukan kegiatan pendahuluan yang diawali
dengan melakukan pertukaran informasi mengenai kemungkinan dibukanya perwakilan
diplomatik. Kegiatan ini sering dilakukan oleh kepala negara atau departemen luar negeri oleh
masing-masing negara.
3) Setelah mendapat persetujuan oleh negara penerima atau kedua belah pihak untuk saling
menempatkan kedua diplomat, maka diplomat tersebut memperoleh surat kepercayaan ( letter
of credence ) dari departemen luar negeri oleh masing-masing kedua belah pihak negara yang
telah ditandatangani oleh kepala negara. Surat kepercayaan tersebut menjelaskan kebenaran
identitas calon diplomat yang telah ditempatkan.
4) Para penerima surat kepercayaan atau para diplomat wajib menemui direktur protok
departemen luar negeri untuk mendapatkan keterangan tentang ketentuan yang harus mereka
laksanakan ketika menjalankan tugas.
5) Penyerahan suarat kepercayaan oleh diplomat kepada pihak atau negara yang akan menerima.
Surat kepercayaan tersebut kemudia diserahkan lengasung kepada kepala negara peneria.
Adapun, surat kepercayaan kuasa usaha, yang diberikan kepada mentri luar negeri oleh negara
penerima. Dalam suatu upacara penyerahan surat kepercayaan tersebut, seorang diplomat
harus menyampaikan pidato di hadapan seluruh peserta dan kepala negara penerima. Isi pidato
tersebut harus sudah diketahui oleh menteri luar negeri negara penerima.
1. Memelihara kepentingan negaranya terhadap negara lain, sehingga jika terjadi suatu
konflik perwakilan tersebut bisa mengambil langkah untuk menyelesaikannya.
2. Melindungi seluruh warga negara sendiri yang sedang bertempat tinggal di negara penerima.
3. Menerima berbagai pengaduan atau komplain untuk diteruskan kepada pemerintah
negara penerima.
Secara umum seorang diplomat atau perwakilan diplomatik memiliki tugas yang mencakup
berbagai hal sebagai berikut ini :
2
1. Representasi, adalah selain untuk mewakili pemerintahan negaranya sendiri, diplomat juga
bisa melakukan proses, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima.
Diplomat juga mewakili kebijaksanaan politik pemerintahan negaranya.
2. Negosiasi, adalah mengadakan proses perundingan atau pembicaraan baik dengan negara
tempat diplomat tersebut diakreditaskan maupun dengan negara lain.
3. Observasi, adalah menelaah dengan teliti setiap peristiwa atau kejadian di negara
penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.
4. Proteksi, adalah melindungi pribadi , harta benda dan kepentingan warga negaranya yang
sedang berada di luar negeri.
5. Persahabatan, adalah meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim
dengan negara penerima, baik pada bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang diplomat bisa berfungsi sebagai lambang prestise
negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya sendiri si negara penerima. Selain itu,
diplomat bisa menjadi sebagai perwakilan yuridis dari pemerintah negaranya sendiri.
Berdasarkan Konvensi Wina Tahun 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatk adalah
sebagai berikut :
1. Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima atau pada
suatu organisasi internasional.
2. Melindungi kepentingan nasional dan seluruh warga negara indonsia di negara penerima.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan.
4. Memperthankan kebebasan Indonsia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya deng melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
5. Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
3
6. Menciptakan persahabatan yang aik antara negara Republik Indonesia dan seluruh negara
negara guna menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.
7. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap seluru warga negara Indonesia
yang berada di wilayah kerjanya.
8. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi dan
persediaan.
9. Melaksanakan ursan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah
tangga perakilan diplomatik.
Secara umum seluruh negara yang membuka perwakilan diplomatik di negara lain, memiliki
perangkat perwakilan diplomatik. Unsur dan perangkan perwakilan diplomatik Indonesia terdiri
dari lembaga sebagai berikut :
b) Kuasa Usaha
Kuasa usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai luar negeri lainnya yang telah
ditunjuk oleh mentri luar negeri untuk bertindak sebagai kepala perwakilan diplomatik.
1. Atase Pertahanan
Atase pertahanan merupakan perwira TNI atau POLRI dari kementrian pertahanan dan
keamanan yang diperbantukan kepada menteri luar negeri.
Perwira ditempatkan di perwakilan luar negeri dengan status unsur korps diplomatik.
Perwira melaksanakan berbagai tugas perwakilan luar negeri di bidang pertahanan dan
keamanan.
2. Atase Teknis
Atase teknis merupakan pegawai negeri Republik Indonesia dari kementrian luar negeri
atau pegawai negeri dari kementrian lain atau dari lembaga pemerintahan non –
kementrian.
Mereka diperbantukan kepada kementrian luar negeri untuk melaksanakan tugas teknis
sesuai dengan tugas pokok kementrian yang telah mengirimkannya atau sesuai dengan
tugas pokok lembaga pemerintah.