Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmatNya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Gangguan Kesehatan dan Komplikasi yang Disebabkan

oleh Obesitas pada Orang Dewasa” .

Adapun maksud dan tujuan penulisan yaitu untuk memenuhi tugas ujian semester

mata kuliah Bahasa Indonesia.

Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Mariam L. M. Pandean, M.Hum, selaku Dosen mata kuliah Bahasa

Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam

penyusunan karya ilmiah ini.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan dorongan serta motivasi dalam

penyelesaian karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis ini.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Manado,18 November 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………..ii

Bab 1…………………………………………………………………….1

A. Latar Belakang………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………....2

C. Tujuan…………………………………………………………..2

Bab 2

A. Definisi Obesitas………………………………………………3

B. Tipe Obesitas………………………………………………….3

C. Risiko Obesitas……………………………………………….4

D. Cara Agar Terhindar dari Obesitas………………………......12

Bab 3

A. Kesimpulan………………………………………………….14

B. Saran………………………………………………………...14

Daftar Pustaka……………………………………………………….15

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak

secara berlebih didalam tubuh. Saat ini obesitas merupakan masalah kesehatan

serius di negara maju, seperti Inggris, Brasil, Singapura dan dengan cepat

berkembang di negara berkembang, terutama populasi kepulauan Pasifik dan

Asia.

WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia . Data yang

dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan

prevalensi obesitas pada 10-15 tahun terakhir

Obesitas di Indonesia sudah mulai dirasakan secara nasional dengan semakin

meningkatnya angka kejadian. Prevalensi obesitas di Indonesia mengalami

peningkatan ke tingkat membahayakan.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh

Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada akhir Oktober 2018

menunjukan bahwa terjadi peningkatan penderita obesitas usia dewasa sejak

tahun 2007 dengan presentase 10,5% hingga tahun 2018 dengan presentase

21,8%.

Daerah Sulawesi Utara merupakan daerah dengan penderita obesitas tertinggi

di indonesia yaitu dengan presentase 30,2%

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian obesitas ?

2. Apa saja tipe obesitas ?

3. Apa saja risiko yang disebabkan obesitas ?

4. Bagaimana cara agar terhindar dari obestias?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian obesitas

2. Menjelaskan tipe-tipe obesitas

3. Menjelaskan berbagai risiko yang dapat terjadi yang disebabkan oleh

obesitas

4. Menjelaskan bagaiman cara agar terhindar dari obesitas

2
BAB 2

A. Definisi Obesitas

1. Pengertian obesitas menurut KBBI

Penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan; kegemukan yang

berlebih.

2. Menurut Rahmawati, (2009)

Istilah yang digunakan dalam menunjukkan adanya kelebihan berat

badan.

3. Mnurut kamus kedokteran Dorland (2012)

Peningkatan berat badan melampaui batas kebutuhan fisik dan skeletal,

akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.

4. Menurut World Health Organization (WHO)

Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau

berlebihan yang dapat mengganggu kesehataan (WHO,2015)

5. Menurut National Institutes of Health (NIH)

Obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang

dikeluarkan.

B. Tipe Obesitas

1. Tipe android (buah apel)

Pada tipe ini penumpukan lemak terjadi pada bagian tubuh atas seperti

dada,pundak,leher dan muka. Dikatakan tipe android karena pada obesitas

3
ini tubuh akan menyerupai bentuk dari buah apel. Kondisi ini biasanya

terjadi pada pria dewasa dan wanita yang sudah menopause. Timbunan

lemak yang terdapat pada obesitas tipe android merupakan lemak jenuh.

2. Tipe ginoid (buah pir)

Berbeda dengan tipe android, pada obesitas ini umumnya diderita oleh

wanita. Penumpukan lemak terjadi pada bagian bawah sekitar perut,

pinggul, paha dan pantat. Timbunan lemak yang terdapat pada obesitas

tipe ginoid merupakan lemak tak jenuh .

C. Risiko yang Disebabkan oleh Obesitas

1. Masalah kesehatan mental

Obesitas bukanlah penyakit mental, tetapi terkait erat dengan sejumlah

masalah kesehatan mental.

Joel L. Young, M.D., Direktur Medis dari Rochester Center Behavioral

Medicine mengatakan sering membantu pasien yang berjuang dengan

obesitas dan berujung pada masalah kesehatan mental.

Menurut Young, fenomena tersebut biasa terjadi . Stigma “Berpenampilan

menarik” dalam masyarakat yang mengacu pada tubuh langsing dapat

memicu stress saat tubuh menggemuk, sehingga merusak kesehatan secara

psikologis.

4
Di dunia yang terobsesi dengan tubuh langsing, orang-orang dengan tubuh

yang lebih besar sering diperlakukan secara tidak baik. Fenomena ini

sering disebut fatphobia, sizeism, atau diskriminasi terhadap ukuran.

Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang tidak

realistis dapat menyebabkan orang dengan obesitas mengalami anoreksia

dan bulimia . Akibatnya mereka bahkan sangat membatasi kalori mereka

hingga kehilangan nutrisi penting.

Beberapa masalah kelebihan berat badan yang dihadapi pun berujung pada

kesehatan mental,karena:

o Pertanyaan dan kometar tentang obesitas

o Layanan medis yang tidak menganggap serius keprihatinan mereka

o Komentar menyakitkan dari orang lain yang takt ahu kondisi

sebenarnya

o Diskriminasi

Seiring waktu, faktor-faktor di atas dapat mengurangi kualitas

hidup dan berpotensi menyebabkan depresi, kecemasan, dan

sejumlah gangguan kesehatan mental lainnya.

2. Komplikasi

Sejumlah kondisi medis dapat muncul pada seseorang yang mengalami

obesitas. Penderita obesitas dengan lemak tubuh yang banyak membuat

beban terhadap tulang, sendi, dan organ internal bertambah berat. Selain

itu, risiko peradangan dalam tubuh juga meningkat.

5
Berikut ini merupakan berbagai penyakit lainnya yang terkait dengan

obesitas :

o Jantung coroner

Penelitian terhadap hampir 116.000 perawat pada Journal of the

American Medical Assocation menemukan bahwa wanita dengan

kelebihan berat (BMI di antara 25 dan 28,9) 2 kali lebih mudah

terkena penyakit jantung coroner disbanding dengan wanita

langsing (BMI dibawah 21). Untuk wanita dengan BMI diatas 29,

resiko hampir 4 kali lebih besar. Studi pada lebih dari 29.000 laki-

laki dewasa menemukan bahwa memiliki berat BMI di antara 25-

29 menyebabkan 70% peningkatan penyakit jantung coroner.

Sebagai tambahan, para peneliti memberi bukti bahwa kelebihan

berat badan berdampak buruk bagi jantung. Pada penelitian dengan

lebih dari 5.000 partisipan, resiko gagal jantung meningkat

sebanyak satu poin (sekitar 2-4 kg) pada BMI partisipan. Laki-laki

mengalami 5% resiko peningkatan poin BMI dan wanita sebanyak

7%. Pada umumnya, peneliti menemukan risiko gagal jantung 34%

lebih tinggi pada individu yang kelebihan berat badan dan 104%

lebih tinggi pada orang dengan obesitas.

o Diabetes tipe II

6
Salah satu risiko yang dihadapi oleh orang yang obesitas adalah

penyakit diabetes tipe II. Menurut beberapa hasil penelitian,

diabetes tipe II sangat erat kaitannya dengan obesitas. Pada

penderita diabetes tipe II, pancreasnya sebenarnya menghasilkan

insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar

glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut tidak

dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa

karena terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas, salah

satunya adalah kadar lemak darah yang tinggi (terutama kolesterol

dan trigliserida).

Karena tidak efektifmya karja insulin membantu penyerapan

glukosa oleh sel-sel tubuh maka pancreas akan berusaha

menghasilkan lebih banyak insulin. Lama kelamaan karena dipaksa

untuk menghasilkan insulin secara terus-menerus, akhirnya

kemampuan pancreas menghasilkan insulin semakin berkurang.

Kondisi ini desebut resistensi insulin (insulin resistance).

Resistensi insulin merupakan factor resiko seseorang dapat

mengalami diabetes tipe II.

Sekitar 90% kasus diabetes merupakan diabetes tipe II.

o Penyakit asma

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis CHEST

menemukan bahwa, pasien obesitas berisiko didiagnosis dengan

penyakit asma, karena kemiripan gejala seperti adanya sesak napas.

7
Dalam studi tersebut, sekitar 1/3 pasien obesitas ternyata

terklasifikasi dengan asma.

Satu studi yang diterbitkan dalam American Journal of

Epidemology, menemukan bahwa panderita obesitas memiliki

kesempatan lebih tinggi terkena asma dengan gejala yang lebih

parah.

Hubungan antara dua kondisi tersebut dapat sangat mencolok.

Studi lain dari lebih 1.000 orang menemukan bahwa orang dewasa

obesitas dengan asma hampir lima kali lebih mungkin

dibandingkan dengan penderita asma non-obesitas yang dirawat di

rumah sakit karena asma.

Pembengkakan dan peradangan saluran napas adalah pemicu asma.

“Asma adalah penyakit peradangan kronis. Karena pasien obesitas

juga memiliki peradangan, maka pasien obesitas lebih mungkin

akan menderita asma.” kata Beth A. Miller,M.D. professor di

University of Kentucky College of Medicine dan direksi UK

HealthCare Asthma, Allergy and Sinus Clinic di Lexington.

o Berbagai jenis kanker

Kanker merupakan penyakit yang kompleks dan sangat

dipengaruhi oleh banyak factor. Beberapa mekanisme penyebab

kanker pada tubuh orang yang mengalami obesitas yaitu produksi

hormone esterogen berlebih, memicu hyperinsulinemia, memicu

inflamasi,menstimulasi perkembangan sel kanker.

8
Hormon dan senyawa hormon yang dihasilkan oleh sel lemak

cenderung berlebihan sehingga hormon tersebut lebih banyak

dialirkan ke seluruh tubuh melalui system peredaran darah.

Hormon dalam darah yang berlebihan dapat memicu reaksi di

berbagai organ dan meningkatkan risiko perkembangan kanker.

Berikut ini beberapa jenis kanker yang dapat terjadi pada individu

yang mengalami obesitas :

1. Kanker payudara

Hal ini lebih mungkin terjadi pada perempuan yang sudah

memasuki usia menopause, dimana sel aktif memproduksi hormon

estrogen berlebih pada perempuan obesitas sehingga berakibat

pertumbuhan sel kanker.

2. Kanker endometrium

Kanker endometrium memiliki resiko saat perempuan belum

memasuki masa menopause. Kanker endometrium lebih mungkin

dipicu dengan adanya obesitas dan keadaan gula darah yang tidak

terkontrol.

3. Kanker kolorektal

Pada laki-laki kanker kolorektal lebih banyak ditemukan pada

individu yang tergolong obesitas berdasarkan berat badan atau IMT

>27 . Sedangkan pada perempuan kanker kolorektal lebih banyak

disebabkan oleh obesitas sentral atau kondisi perut buncit.

4. Kanker ginjal

9
Risiko kanker ginjal lebih tinggi dua kali lipat pada individu

yang mengalami obesitas. Produksi insulin berlebih dalam darah

pada seseorang dengan obesitas kemungkinan dapat memicu

perkembangan kanker ginjal.

5. Kanker esophagus

Perkembangan kanker di kerongkongan ini dapat dipicu oleh

kondisi reflex pada esophagus dan menyebabkan perkembangan

salah satu bentuk sel kanker adenokarsinoma. Kondisi reflex lebih

mungkin dialami oleh individu obesitas dan menyebabkan

inflamasi yang parah.

o Komplikasi kehamilan

Ibu hamil dengan kelebihan berat badan atau obesitas rentan

mengalami gangguan kesehatan dan komplikasi saat kehamilan.

Berikut beberapa resiko kesehatan yang bisa terjadi akibat obesitas

saat hamil :

1. Diabetes gestasional

Obesitas salama kehamilan meningkatkan resiko terkena

diabetes gestasional yang kerap berlanjut manjadi diabetes tipe II

di kemudian hari.

2. Preeklampsia

Ibu hamil dengan obesitas lebih beresiko mengalami

preeklampsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang

10
ditandai dengan tekanan darah tinggi, dan terdapatnya protein

dalam urine (proteinuria).

3. Kelahiran premature

Kelahiran premature atau sebelum waktunya lebih beresiko

terjadi pada ibu dengan kelebihan berat badan saat hamil.

4. Keguguran

Ibu hamil yang obesitas memiliki resiko keguguran lebih tinggi

dibandingkan dengan ibu hamil dengan berat badan normal.

5. Kelainan bawaan pada bayi

Bayi yang lahir dari ibu obesitas lebih beresiko mengalami

kelainan bawaan, seperti cacat pada saraf tulang belakang maupun

penyakit jantung bawaan. Janin juga lebih beresiko meninggal

dalam kandungan atau stillbirth.

6. Makrosomia pada bayi

Obesitas selama kehamilan juga bisa meningkatkan resiko ibu

hamil melahirkan bayi dengan berat badan berlebih (makrosomia).

o Osteoartritis

Osteoartritis adalah salah satu penyakit peradangan sendi yang

terjadi karena berkurangnya jaringan tulang rawan pada sendi yang

melindungi tulang satu dengan tulang lainnya saat terjadi gesekan.

Ada beberapa faktor resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya

osteoarthritis, salah satunya adalah obesitas.

11
Menurut John Hopkins Arthritis Center, setiap kelebihan berat

badan 10 pon dapat meningkatkan beban pada sendi lutut hingga

30-60 pon dalam setiap langkah.

Beban pada sendi lutut yang berlebihan karena obesitas tersebut

dapat mempercepat proses kerusakan pada tulang rawan. Pada

akhirnya, hail ini pun dapat mempercepat proses terjadinya

osteoarthritis .

o Gastro-Esopagheal Reflux Disease (GERD)

GERD adalah sensasi nyeri atau rasa perih pada ulu hati akibat

naiknya asam lambung ke tenggorokan. Para ahli yakin GERD

berhubungan dengan obesitas. Beberapa penelitian menyebutkan

bahwa resiko GERD meningkat seiring meningkatnya indeks

massa tubuh. Ada beberapa teori yang berusaha mengungkapkan

hubungan kegemukan dengan nyeri ulu hati. Pada pasien obesitas,

lemak perut akan menekan lambung dan menyebabkan refluks dari

lambung ke tenggorokan.

D. Cara Agar Terhindar Dari Obesitas

Menjaga pola makan yang seimbang,olah raga,Berkonsultasi dengan ahli

gizi untuk mengukur kadar kalori yang bisa di konsumsi setiap hari, serta

membatasi konsumsi junk food .

Perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang dapat

menanggulangi obesitas :

 Beri tahu dokter tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan

12
 Beri tahu dokter obat-obatan apa saja yang digunakan, termasuk

vitamin, herbal, dan suplemen. Hubungi dokter jika mengalami

efek samping dari obat-obatan tersebut.

 Bergabung dengan komunitas yang berhubungan dengan upaya

menurunkan berat badan

 Sempatkan melakukan aktivitas fisik, termasuk olahraga setiap hari

 Memahami kondisi terkini dari berat badan, indeks berat badan,

dan lemak pada tubuh

 Pahami kondisi badan agar dapat merencanakan kegiatan yang

sesuai dengan kondisi tubuh

 Buat target yang realistis, jangan mengurangi berat badan secara

drastis dalam waktu singkat karena akan mudah kembali lagi

 Catat aktivitas yang dilakukan dan makanan yang dikonsumsi

setiap hari.

13
BAB 3

A. Kesimpulan

Obesitas merupakan keadaan dimana lemak tubuh tidak

terkontrol. Peningkatan angka obesitas menjadi masalah serius di

beberapa negara maju dan WHO menyatakan obesitas sebagai

masalah dunia. Obesitas tak hanya menyebabkan berbagai

komplikasi penyakit fisik tetapi juga menjadi salah satu faktor

penyebab gangguan psikis atau gangguan kesehatan mental.

B. Saran

Mengatur pola makan, gaya hidup, membatasi konsumsi junk

food atau makanan cepat saji, rajin olahraga serta sering

berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan secara

keseluruhan merupakan beberapa cara yang perlu dilakukan agar

dapat mencegah terjadinya obesitas dan berbagai dampak buruk

yang disebabkan obesitas.

14
Daftar Pustaka

- Sudargo,Toto dkk.Pola Makan dan Obesitas:Gadjah Mada

University Press.

- Misnadiarly.2017.Obesitas Sebagai Faktor Risiko Berbagai

Penyakit:Yayasan Pustaka Obor Indonesia

- http://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-

sehat-indonesia-dari-riskesdas-2018.html

- https://klikdokter.com/info-sehat/read/3616091/benarkah-

obesitas-picu-gangguan-kesehatan-mental

- https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/hubungan-obesitas-

dan-penyakit-jantung/

- https://olvista.com/diabetes-dan-obesitas-kegemukan/

- https://lifestyle.okezone.com/read/2014/12/26/481/1084336/ap

a-hubungan-kegemukan-dengan-asma

- https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-payudara/5-

jenis-kanker-yang-bisa-dipicu-oleh-obesitas/

- https://www.alodokter.com/risiko-yang-kamu-hadapi-jika-

kelebihan-berat-badan-saat-hamil

- https://www.klikdokter.com/info-

sehat/read/3616089/hubungan-antara-osteoartritis-dan-obesitas

- https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2700936/benarkah-

kegemukan-sebabkan-nyeri-ulu-hati

15
16

Anda mungkin juga menyukai