ABSTRAK
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan pantai seperti pada
proyek pembangunan dermaga TUKS (Terminal untuk Kepentingan Sendiri) baru milik PT. Petrokimia
Gresik (Persero) adalah gelombang. Dalam menentukan karakteristik gelombang, studi ini menggunakan cara
analitis yaitu dengan metode Joint North Sea Wave Program (Jonswap) dan Wilson. Karakteristik gelombang
juga dapat diketahui dengan menggunakan program bersistem Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari pemodelan JST terhadap hasil dari cara analitis.
Pemodelan JST menggunakan algoritma backpropagation dengan memanfaatkan fungsi-fungsi pada
software MATLAB R2010a. Ada 3 set pelatihan dan pengujian yang dilakukan, antara lain: pelatihan data
tahun 2002-2006 untuk memprediksi data tahun 2007-2009, pelatihan data tahun 2002 -2009 untuk
memprediksi tahun 2010 – 2011, serta pelatihan tahun 2002-2011 untuk memprediksi data tahun 2015. Pada
tahap pelatihan jaringan, data input dan prediksi berisi data harian yang meliputi fetch rerata dan maksimum,
arah angin rerata dan maksimum, tegangan angin rerata dan maksimum untuk JST-Jonswap serta koreksi
angin terhadap elevasi rerata dan maksimum untuk JST-Wilson. Sedang target dan keluaran (output) data
meliputi tinggi dan periode gelombang hasil dari metode Jonswap dan Wilson. Setelah jaringan tersebut
dianalisa, dengan cara yang sama membuat kembali jaringan baru dengan mengganti data tegangan angin
(UA) dengan data kecepatan angin (U) pada input. Kemudian bandingkan mana yang terbaik.
Dari kesemua model tersebut pemodelan dengan jaringan syaraf tiruan dapat dikatakan berhasil,
ditandai dengan nilai Kesalahan Relatif (KR) tahap pelatihan dan tahap prediksi dibawah 5% dan nilai Mean
Squared Error (MSE) nya yang hampir mendekati 10-10. Jika dibandingkan, pada tahap pelatihan pemodelan
JST-Wilson memiliki nilai KR dan MSE rerata tinggi dan periode gelombang lebih kecil daripada pemodelan
JST-Jonswap. Jika kedua pemodelan tersebut dibandingkan kembali dengan hasil pemodelan yang
menginputkan data kecepatan angin (U), nilai KR dan MSE rerata tinggi dan periode gelombang model
dengan input kecepatan angin (U) itulah yang lebih kecil. Sehingga dalam kasus ini menunjukkan pemodelan
JST dengan kecepatan angin yang diambil dari bandara terdekat memberikan hasil dengan akurasi yang baik.
Kata kunci : Jaringan Syaraf Tiruan, Matlab R2010a, Jonswap, Wilson
ABSTRACT
Wave is one important factor that must be considered in the planning of coastal buildings, such as
design of PT. Petrokimia Gresik (Persero) private port. In determining of wave characteristics, analytical
method that be used in this study are Joint North Sea Wave Program (Jonswap) method and Wilson method.
Characteristics of wave can be determined by using Artificial Neural Network (ANN) program too. The
purpose of this study is to know the result of ANN modeling and analytical method on wave forecasting,
such as the height and the period of wave.
ANN modeling use backpropagation algorithm with ANN tools of MATLAB R2010a software. There
are 3 sets of training and testing conducted, consist of: training data in 2002-2006 to predicting the data in
2007-2009, training data in 2002 -2009 to predicting the data in 2010-2011, and training data in 2002-2011 to
predicting the data in 2015. In the network training phase, input and prediction data contain daily data which
include avarage and maximum fetch, avarage and maximum wind direction, average and maximum wind
stress for ANN-Jonswap, and average and maximum wind elevation correction for ANN-Wilson. Target and
output data contain height and period of wave which produced from the Jonswap and Wilson method. After
the network have analyzed, it was done with the same methodology by replacing windstress data with the
wind velocity data and the result data will be compared.
The results of ANN models are close enough with Relative Error (RE) values are smaller than 5% and
the Mean Squared Error (MSE) values of them approach 10-10. In comparison at the training phase, JST-
Wilson model has RE and MSE values of wave height and period is smaller than the JST-Jonswap model. If
these models results are compared with models that use wind velocity (U) as input data, RE and MSE values
of the models with wind velocity (U) as input is smaller. In this case, it is shown than ANN model with
windspeed data from nearby airport give good acuracy.
Keywords: Artificial Neural Network, Matlab R2010a, Jonswap, Wilson
prakiraan cuaca, prakiraan suhu udara,
1 PENDAHULUAN
serta prakiraan debit aliran sungai. Untuk
Salah satu faktor yang harus dipertim- itu peramalan tinggi gelombang pada
bangkan dalam merencanakan suatu perancanaan dermaga TUKS Baru PT.
bangunan pantai adalah gelombang laut- Petrokimia di Gresik ini juga akan
nya. Dalam merencanakan bangunan- menggunakan sistem JST. Jaringan syaraf
bangunan pantai, faktor gelombang me- tiruan yang digunakan dalam kajian ini
mang menjadi faktor penting yang harus menggunakan metode backpropagation
diperhatikan mengingat perubahan garis yang program-nya menggunakan
pantai juga dipengaruhi olehnya. Tak MATLAB R2010a. Menurut Anderson
terkecuali pada proyek perencanaan pem- (1989 dalam Fitria, 2010:11) metode
bangunan dermaga TUKS (Terminal Backpropagation paling banyak dipakai
untuk Kepentingan Sendiri) baru milik untuk melakukan prediksi nilai berdasar-
PT. Petrokimia Gresik (Persero) yang kan data time series. Data time series
teletak di Kabupaten Gresik. pada studi ini diperoleh dari data kecepat-
Minimnya data gelombang laut men- an dan arah angin serta panjang fetch.
jadikan para perencana bangunan pantai Dari data-data tersebut, maka sistem
memanfaatkan data angin untuk mem- jaringan syaraf tiruan akan mencoba
bangkitkan tinggi dan periode gelom- memprediksi tinggi gelombang yang
bang. Faktor-faktor yang menentukan nantinya akan sangat membantu dalam
karak-teristik gelombang laut adalah proses perencanaan dermaga TUKS baru
durasi angin (lamanya angin bertiup), milik PT. Petrokimia Gresik (Persero).
kecepatan angin bertiup, dan panjang Tujuan dari studi ini adalah untuk
fetch. Cara analitis dalam pembangkitan mengetahui hasil pembangkitan
data gelombang laut yang sering di- gelombang laut dengan cara analitis
gunakan diantaranya metode Wilson dan menggunakan metode Jonswap, dan
metode Joint North Sea Wave Program metode Wilson serta hasil dari proses
(Jonswap). pelatihan dan pengujian pada pemodelan
Tuntutan dari berbagai pihak yang JST.
membutuhkan informasi kondisi gelom-
bang laut yang lebih cepat, lengkap, dan 2 METODOLOGI STUDI
akurat menyebabkan adanya berbagai Studi ini akan meramalkan tinggi dan
pene-litian untuk menentukan metode periode gelombang pada perencanaan
mana yang tepat dalam peramalan ge- dermaga TUKS Baru yang berada pada
lombang. Kebutuhan ini mendorong ber- pelabuhan milik PT. Petrokimia Gresik
kembangnya metode-metode prediksi ge- (Persero). Pelabuhan ini terletak di Kabu-
lombang laut yang berbasis pemogram- paten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
an. Salah satu metode pemograman yang Lokasi Kabupaten Gresik terletak di
digunakan untuk memprediksi tinggi dan sebelah barat laut Kota Surabaya yang
periode signifikan gelombang laut adalah merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur.
menggunakan system Jaringan Syaraf Peramalan gelombang akan dilakukan
Tiruan (JST). Hal ini dikarenakan dengan cara analitis menggunakan meto-
jaringan syaraf tiruan memiliki de Jonswap dan metode Wilson serta
kemampuan untuk belajar dari pola-pola dengan bantuan program komputer yang
data yang telah ada, seperti halnya bersistem Jaringan Syaraf Tiruan (JST).
kemampuan yang dimiliki oleh otak 2.1 Data yang Diperlukan
manusia. Penggunaan jaringan syaraf Dalam kajian ini data yang diperlu-
tiruan telah dilakukan di berbagai bidang kan adalah sebagai berikut:
dan wilayah prakiraan, baik pada bidang
1. Peta lokasi studi. Peta ini digunakan 1. Diketahui : UA (Wind Stress Factor),
untuk penentuan panjang daerah F (Panjang Fetch efektif), dan
pembangkitan gelombang atau fetch. (durasi = waktu bertiupnya angin).
Peta yang didapat adalah peta dengan
skala 1:2000.
2. Data kecepatan dan arah angin. Data 2. Kondisi :
angin digunakan untuk memprediksi a. Fetch Limited (FL) = Lama
besarnya tinggi gelombang dan hembus angin (t) > tc
periode gelombang apabila tidak ada b. Duration Limited (DL) = Lama
data pengukuran gelombang di laut hembus angin (t) < tc
dalam yang terjadi pada daerah studi. Untuk Kondisi Fetch Limited (FL):
Data yang digunakan merupakan Hitung H dari persamaan berikut:
data harian mulai dari pengukuran gF
1/ 2
gH mo
tahun 2002 – 2011 dan 2015 yang 2
0,0016 2 0,2433 (1)
diambil dari Lapangan Udara Juanda UA U A
Surabaya. Hitung T dari persamaan berikut:
2.2 Langkah Studi gT p gF
1/ 3