LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
yang diampu oleh:
Dr. Any Fitriani, M.Si.
Hj. Tina Safaria Nilawati, M. Si.
Dr. Wahyu Surakusumah, S. Si., M.T.
oleh:
Pendidikan Biologi A 2017
Kelompok 4
E. Langkah Kerja
Bagan Alir E.3 Mencari konsentrasi (Cl-) dalam air tempat hidup Hydrilla sp.
F. Hasil Pengamatan
Pengulangan Pengamatan Ekstrak Hydrilla sp. Pengamatan Air Kolam Hydrilla sp.
Gambar 1.a Ekstrak Hydrilla sp. Gambar 1.b Air Kolam Hydrilla sp.
pengulangan 1 pengulangan 1
2
Gambar 2.a Ekstrak Hydrilla sp.
Gambar 2.b Air Kolam Hydrilla sp.
pengulangan 2
pengulangan 2
(Dok. Kelompok 4A, 2020)
(Dok. Kelompok 4A, 2020)
Pengulangan Pengamatan Ekstrak Hydrilla sp. Pengamatan Air Kolam Hydrilla sp.
3
Gambar 3.a Ekstrak Hydrilla sp. Gambar 3.b Air Kolam Hydrilla sp.
pengulangan 3 pengulangan 3
G. Pembahasan
Unsur Cl- merupakan salah satu unsur hara esensial bagi tumbuhan.
Hampir 90% dari seluruh berat segar tanaman-tanaman tersebut dalam air
dan sisanya 10% berupa bahan kering terutama terdiri atas 3 elemen yaitu
Carbon, Hidrogen, dan Oksigen. Sebagian kecil dari bahan kering tersebut,
tetapi merupakan fraksi yang penting terdiri dari elemen-elemen lain yang
secara absolut dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yaitu 13 elemen
yang dikelompokkan sebagian hara esensial (Cl-) bagi tanaman tingkat
tinggi (Janick et al, 1974).
Salah satu metode untuk menentukan unsur hara yang esensial bagi
tanaman dan berapa jumlahnya adalah dengan menganalisis secara kimia
semua unsur yang dikandung oleh tumbuhan sehat dan berapa banyaknya
unsur itu (Salisbury, 1992). Reaksi titrasi digunakan untuk menentukan
konsentrasi Cl- dalam tumbuhan.
Pada awal titrasi AgNO3 akan mengikat ion Cl- yang terlarut di air,
menghasilkan senyawa AgCl yang tidak berwarna. Apabila Cl- pada
larutan tanah habis, maka AgNO3 akan mengikat senyawa Kalium kromat
yang merupakan indicator. Apabila telah terjadi reaksi yang menghasilkan
AgCrO4 yang berwarna maka mengindikasi bahwa ion Cl - pada larutan
telah habis bereaksi sehingga jumlah konsentrasi Cl - di larutan dapat
ditentukan.
Pada percobaan yang telah dilakukan, hasil menunjukkan bahwa pada
tanaman air Hydrilla sp kadar Cl- sebesar 0,00012 N sedangkan kadar Cl-
pada air kolam Hydrilla sp adalah 0,00009 N. Jadi, hasil dari rasio
akumulasinya adalah 1,33. Hasil pengamatan dari semua kelompok
menunjukkan data-data yang bervariasi tetapi tidak jauh berbeda. Adanya
data-data yang bervariasi itu mungkin terjadi karena kurangnya ketelitian
mahasiswa pada saat proses titrasi berlangsung, contohnya terlalu banyak
penetesan AgNO3. Selain itu, tidak ada larutan blanko yang biasanya
berfungsi untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh zat pereaksi,
pelarut, atau kondisi percobaan saat titrasi.
Dari data hasil percobaan diatas, kandungan Cl- pada tanaman lebih
tinggi dibandingkan dengan kandungan Cl- pada air kolam. Hal ini dapat
terlihat dari sebagian besar angka kandungan Cl- pada tanaman yang lebih
besar dari kandungan air. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penyerapan unsur hara pada tanaman, antara lain pertama adalah umur
tanaman, yang kedua adalah habitat tanaman, dan yang terakhir adalah
kemampuan organ tanaman dalam menyerap mineral di dalam air.
H. Kesimpulan
1. Rasio akumulasi ion Cl- dalam sel Hydrilla sp dengan air kolam tempat
tumbuhan air tersebut hidup adalah 1,33
2. Konsentrasi Cl- dalam sel tumbuhan air pada umumnya lebih tinggi
dari pada konsentrasi Cl- di air kolam
3. Terdapat variasi data dari berbagai kelompok, hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya ketelitian mahasiswa saat proses titrasi dan
tidak adanya larutan blanko yang dapat mengurangi kesalahan yang
disebabkan oleh zat pereaksi, pelarut, atau kondisi percobaan saat
titrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Batcher & Michael. (2002). Hydrilla verticillata (LF) Royle Hydrilla: Elemen
Stewardship Abstrak. Dalam: Program Spesies Invasif Wildland, Gulma
di Web. The Nature Conservancy. [Online]. Tersedia di:
httpa://wiki.bugwood.org/Hydrilla_verticillata. (15 Februari 2020)
Campbell et al., (2012). BIOLOGY 8th. Jakarta: Erlangga
Janick, J. (1974). The Apple in Java. Hort Science 9:13-15. London: Short.Inc.
Raven et al., (2001). BIOLOGY 6th. [Online]. Tersedia di:
www.mhhe.com/biosci/genbio/raven6b/graphics/raven06b/other/raven06_
39. (15 Februari 2020)
Salisbury, F. B dan C. W. Ross. (1992). Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.
Bandung: Pendidikan Biologi Press.
TheEditors Of Encyclopedia Britannica. (2018). Tritation Chemcal Process.
[Online]. Tersedia di: https://www.britannica.com/science/titration. (15
Februari 2020)