OLEH :
16110018
DOSEN PEMBIMBING :
MANAJEMEN PERHOTELAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu contoh produk sepatu sport lokal yang memiliki penjualan cukup
baik dan meningkat dari tahun ke tahun, adalah merek sepatu Ardiles. Hal ini
dibuktikan dengan data penjualan dari tahun 2018 – 2020 yang terus mengalami
peningkatan. Berikut merupakan data penjualan sepatu ardiles:
Tabel 1.1
Data Penjualan Produk
Tahun/Pasang Penjualan/Pasang
2018 1.732.759,00/pasang
2019 3.156.509,00/pasang
2020 272.613,00/pasang
Berdasarkan data table 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, hal ini berarti minat masyarakat terhadap merek sepatu
Ardiles bertambah besar setiap tahunnya.Jika produk yang ditawarkan sesuai
dengan ekspektasi masyarakat, maka akan menimbulkan minat masyarakat
terhadap produk tertentu, jika minat masyarakat bertumbuh, maka akan
meningkatkan penjualan suatu produk, hal ini sesuai dengan teori yang di
ungkapkan oleh Adisaputro (2014), Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk diamati, disukai, dan dibeli untuk memuaskan sesuatu
kebutuhan atau keinginan.
Dari sudut pandang konsumen, harga sering kali digunakan sebagai indikator
nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas
suatu barang.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga
tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat maka nilainya akan
meningkat pula (Tjiptono, 1997). Maka ketika konsumen merasa harga yang
ditawarkan suatu merek sesuai dengan ekspektasinya, maka akan menimbulkan niat
pembelian konsumen, ketika niat membeli konsumen timbul maka keputusan
pembelian akan tercipta, dan menyebabkan meningkatnya penjualan suatu merek.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Annafik (2012) menyatakan
bahwa harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan
berpengaruh terhadap minat pembelian, melalui harga, seorang bisa memutuskan
apakah produk tersebut akan dimiliki dan dikonsumsinya atau sebaliknya. Jadi jika
produsen suatu merek ingin meningkatkan penjualan, maka produsen tersebut
haruslah mempertimbangkan produk dan harga dari merek tersebut, karena jika
produk dan harga sesuai dengan yang di inginkan konsumen, maka besar peluang
konsumen untuk membeli barang tersebut, dan tentunya akan meningkatkan
penjualan perusahaan tersebut.
a) Bagi Penulis
Peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis di
kemudian hari.
b) Bagi Perusahaan
Di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi
perusahaan untuk waktu yang akan datang khususnya dalam strategi
kepuasan pelanggan.
c) Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian yang relevan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Strategi Produk
Ada 4 komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran
yang terkenal dengan sebutan 4P yang dikemukakan oleh Alma
(2008:16) adalah:
1. Product (Produk) Produk adalah merupakan titik sentral dari
kegiatan marketing. Produk dapat berupa barang dan jasa, jika
tidak ada produk maka tidak ada perpindahan hak milik dan tidak
ada marketing. Semua kegiatan marketing lainnya dipakai untuk
menunjang gerakan produk.
2. Price (Harga)
Masalah kebijakan harga adalah turut menentukan keberhasilan
pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap
tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer
(pedagang eceran).
3. Place (Distribusi)
Sebelum produsen memasarkan produknya maka sudah ada
perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan dan
sebagian besar produsen bekerjasama dengan perantara
pemasaran untuk membawa produk mereka kepasar. Perantara
pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran (disebut juga
saluran perdagangan atau saluran distribusi).
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah salah satu dari bauran pemasaran yang besar
peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas
tentang kegiatan – kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh
perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang
ditawarkan.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris, yaitu product yang berarti
sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Dalam bisnis,
produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Produk menurut
Kotler dan Amstrong (2001) adalah: “A product as anything that can be
offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that
might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut
Menurut Tjiptono (2002) secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi
serta daya beli.
1. Barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa, dimana
produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, antara
lain:
1. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk
melakukan fungsi – fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan,
kehandalan, dan atribut lain yang berharga pada produk secara
keseluruhan.
2. Fitur Produk
Fitur merupakan alat persaingan untuk mendeferensiasikan produk
yang dihasilkan perusahaan terhadap produk sejenis yang
dikeluarkan pesaing.
3. Gaya dan Desain Produk
Cara lain untuk menambah nilai bagi pelanggan adalah melalui
gaya dan desain produk yang khas. Gaya semata – mata
menjelaskan penampilan produk tertentu. Desain yang baik dapat
memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga
penampilannya. Gaya dan desain yang baik menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, dan memberikan keunggulan
bersaing pasar.
Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek
penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan
berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah
tertentu sehingga dapat menutup biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan
laba. Terdapat empat metode dalam penetapan harga berbasis biaya yaitu
sebagai berikut:
1. Costumary pricing
1. Permintaan
2. Data biaya
4. Tindakan pesaing
5. Peraturan-peraturan pemerintah
6. Jenis pasar/persaingan
7. Situasi perekonomian
a. Elastisitas-harga permintaan
b. Faktor persaingan
c. Faktor biaya
1. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai adalah rasio
atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk.
2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli.
3. Harga adalah determinan utama permintaan. Semakin mahal harga
semakin sedikit jumlah permintaan atas produk bersangkutan.
4. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan cepat.
Harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan
dengan dinamika pasar.
5. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Konsumen
cenderung mengasosiasikan harga dengan tingkat kualitas produk.
6. Harga merupakan masalah utama yang dihadapi oleh para manajer.
Tujuan penetapan harga secara umum dapat mencakup bertahan
hidup, maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa
pasar, atau mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan.
Tabel Perbedaan
Tabel 2.1
SPSS 21.0
Hasil Penelitian
Gambar 2.1
Rerangka Pemikiran
2.4 Kerangka Konseptual
(Stanton,2000)
1. Keterjangkauan
harga
2. Kesesuaian
harga dengan
kualitas produk
3. Daya saing
harga
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
2.5 Hipotesa
Berdasarkan hasil kajian teori yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu,maka dapat
2. Harga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan pada sepatu sport Ardiles.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah produk,harga dan meningkatkan
penjualan. Penelitian ini dilakukan di Ardiles Surabaya dengan para petinggi
perusahaan yang berkaitan dengan variable penelitian sebagai narasumber
bagi penelitian ini.
Penggalian informasi mengenai penelitian ini agar lebih
mendalam,maka dilakukan dengan metode kuisioner dengan para pengguna
sepatu sport Ardiles di Surabaya. yang dianggap sebagai pengguna sepatu
sport Ardiles memiliki informasi yang lengkap seputar variablel yang akan
dilakukan penelitian diantaranya strategi produk, harga, dan meningkatkan
penjualan.
1. Disain
2. Spesifikasi
3. Kelayakan (properness)
2. Harga (X2)
3. Meningkatkan Penjualan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-
probability sampling dengan cara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2014:120)
non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:122).
Tabel 3.3
Tingkatan Kekuatan Hubungan Antar Seluruh Variabel Independent dan
Dependen
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : (Wijaya,2009 : 129)