Anda di halaman 1dari 5

1.

6 Kebijakan Akuntansi

1.6.1 Proses Pencatatan

Proses pencatatan data-data akuntansi ke dalam jurnal dan

buku pembantu biaya mengikuti alur seperti terlihat dalam bagan

berikut:
Bukti Transaksi
Buku Besar Rekapitulasi &
Jurnal alokasi BOP

Kartu Harga
Pokok Pesanan Laporan
(HPP) Laba/Rugi

Gambar 3.2
Proses pencatatan data akuntansi

1.6.2 Pencatatan Transaksi

Pencatatan transaksi pada perusahaan mebel Mekar

Jaya adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan transaksi dari bukti transaksi ke dalam jurnal

umum dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal

transaksi dan nomor bukti.

2. Pembuatan jurnal penyesuaian dilakukan setiap akhir bulan.

Jurnal penyesuaian yang sudah diposting ke buku besar

tertentu digunakan sebagai dasar pembuatan rekapitulasi dan

alokasi Biaya Overhead Pabrik (BOP). Disamping itu jurnal

penyesuaian juga digunakan sebagai dasar penyusunan laporan

laba/rugi.

3. Pembuatan rekapitulasi dan alokasi biaya overhead

pabrik berdasarkan data dari buku besar. Alokasi biaya

overhead pabrik departemen pembantu ke departemen

produksi menggunakan metode alokasi langsung, dengan dasar

alokasi sebagai berikut:


Tabel 3.1 Dasar alokasi departemen
Departemen Pembantu Dasar Alokasi
Departemen Listrik Jumlah kwh yang dipakai
Departemen Bengkel Jumlah jam kerja
Departemen Umum Pabrik Jumlah karyawan

4. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk berdasarkan

tarif yang ditentukan di muka. Data untuk penentuan tarif

biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Anggaran biaya overhead pabrik per bulan untuk tahun 2002
Departemen Jumlah
Listrik Rp 360,000
Bengkel Rp 400,000
Umum Pabrik Rp 420,000
Persiapan Rp 1,157,500
Penyelesaian Rp 1,012,500

Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke

departemen produksi menggunakan metode alokasi langsung,

dengan dasar alokasi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Dasar alokasi BOP Departemen Pembantu


Departemen Pembantu Dasar Alokasi
Departemen Listrik Jumlah kwh yang dipakai
Departemen Bengkel Jumlah jam kerja
Departemen Umum Pabrik Jumlah karyawan

Data untuk alokasi anggaran Biaya Overhead Pabrik

(BOP) sebagai berikut:


Tabel 3.4 Alokasi anggaran BOP
Keterangan KWH Jam Kerja Jumlah
Karyawan
Departemen Persiapan 125000 3000 10
Departemen Penyelesaian 375000 2000 6
Jumlah 500000 5000 16

Tarif biaya overhead pabrik Departemen Persiapan

ditentukan atas dasar biaya bahan baku, sedangkan tarif biaya

overhead pabrik Departemen Penyelesaian ditentukan atas

dasar biaya tenaga kerja langsung. Anggaran biaya bahan baku

per bulan di Departemen Persiapan adalah Rp 17.500.000 dan

anggaran biaya tenaga kerja langsung per bulan di

Departemen Penyelesaian adalah Rp 8.000.000.

5. Pencatatan ke dalam kartu harga pokok pesanan dilakukan

atas dasar bukti transaksi.

6. Pembuatan laporan laba/rugi dilakukan atas dasar buku besar

dan selisih biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan

rekapitulasi dan alokasi biaya overhead pabrik.

7. Metode pencatatan persediaan adalah metode metode

perpetual dan dasar perhitungan harga pokok persediaan

adalah metode identifikasi khusus.

8. Metode depresiasi yang digunakan adalah metode garis

lurus dengan tarif depresiasi per tahun sebesar 10% dari harga

perolehan. Pembebanan biaya depresiasi adalah sebagai

berikut:
a. Biaya depresiasi mesin produksi dialokasikan ke Departemen

Persiapan sebesar 70% dan Departemen Penyelesaian 30%.

b. Biaya depresiasi kendaraan dibebankan ke Bagian

Pemasaran.

c. Biaya depresiasi peralatan kantor dibebankan ke Bagian

Administrasi Umum.

9. Biaya sewa dibebankan ke:

Biaya Administrasi Umum 20%

Departemen Persiapan 30%

Departemen Penyelesaian 20%

Departemen Listrik 10%

Departemen Bengkel 10%

Departemen Umum Pabrik 10%

10. Biaya asuransi dibebankan ke:

Bagian Administrasi Umum 40%

Bagian Pemasaran 20%

Departemen Persiapan 15%

Departemen Penyelesaian 25%

11. Biaya listrik dibebankan ke:

Departemen Listrik 80%

Bagian Administrasi Umum 20%

Anda mungkin juga menyukai