Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HOMECARE

Oleh :

ADHIYAT FATAH TRISNANDA


NIM : 161101053

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANPEMKAB JOMBANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Jurnal 1 : PUSAT PERAWATAN LUKA PATRIA CARE UNIT PELAYANAN PERAWATAN
LUKA, KONSELING, PRODUK SALEP LUKA DAN PELATIHAN PERAWATAN LUKA

Luka merupakan gangguan atau kerusakan jaringan pada tubuh yang mengakibatkan
ketidaksempurnaan dan pada akhirnya sering terjadi gangguan baik fisik maupun emosional.
Kondisi tersebut tentunya yang paling sering adalah neruopati dan infeksi Sumber lain
menyebutkan bahwa, ulkus pada kaki sangat umum terjadi pada kaki diabetes dan terjadi pada
lebih dari 25% pasien diabetes mellitus semasa hidupnya. Lebih dari 85% kasus amputasi pada
ekstremitas bagian bawah didahului oleh ulkus kaki dan diabetes mellitus menjadi penyebab
yang paling umum kejadianamputasi pada kasus non traumatik. Tindakan pencegahan menjadi
langkah pertama dalam pemecahan masalah kaki diabetes . Oleh karena itu, tindakan perawatan
kaki dan perawatan ulkus diabetes menjadi bagian yang sangat penting dalam upaya pencegahan
kejadian amputasi.Metode parawatan luka telah mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan bermacam-macam
inovasi dalam perkembangan produk-produk perawatan luka. Pemilihan produk yang tepat harus
berdasarkan pertimbangan biaya(cost), kenyamanan (confort), dan keamanan (safety).Metode
perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang melihat sisi
klien dari berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis, ekonomi, dan sosial.Seperti pada
pasiendengan penyakit diabetes mellitus yang berisiko tinggi terjadi amputasi pada ekstremitas
bawah karena tingginya insiden luka pada ekstremitas bawah yang lebih dikenal dengan Diabetic
Foot Alcers (DFUs) atau ulkus kaki diabetik.Diabetes neuropati periferdengan hilangnya sistem
sensasi (mati rasa), penyakit arteri perifer, keterbatasan mobilitasi kaki,dan kelainan bentuk kaki.
Etiologi diatas menjadi alasan utama dalam pencegahan dan pengobatan ulkus kaki diabetes.
Lukayang tidak sembuh menimbulkan resikoterjadinya gangren, infeksi lokal dan sistemik,
sepsis, kematian serta penurunan kualitas hidup. Strategi pengobatan yang efektif sangat penting
untuk mengurangi beban dari penyakit ini. kondisi luka, sehingga penggunaan dressing luka bisa
jadi tidak sama antaraluka satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pemilihan dressing dapat
ditentukan setelah menilai kebutuhan terhadap pasien dan juga luka. Pemahaman tentang
fisiologi penyembuhan luka dan berbagai kategori dressingdan cara kerja yang diperluka dalam
proses penyembuhan luka

Jurnal 2 : HOME CARE DALAM PERAWATAN ULKUS DIABETIKUM


Pasien harus mengetahui secara runtut riwayat terjadinya luka diabetes yang dialami, di mana
hampir keseluruhan mengalami proses penyembuhan yang berbeda-beda ada yang langsung
sembuh, kambuhan dan ada yang muncul luka kembali di kaki yang satunya. gangguan kaki
diabetik terjadi karena kendali kadar gula yang tidak dilakukan dengan baik dan berlangsung
terus-menerus selama bertahun-tahun. Penyebab utamanya adalah kerusakan syaraf (neuropati
diabetik) dan gangguan pembuluh darah. Syaraf yang telah rusak membuat pasien diabetes tidak
dapat merasakan sakit, panas, atau dingin pada tangan dan kaki. Di Indonesia terdapat 1785
penderita DM yang mengalami komplikasi neuropati (63,5%), retinopati (42%), nefropati
(7,3%), makrovaskuler (16%), mikrovaskuler (6%), luka kaki diabetic (15%).Teknik perawatan
luka dengan menggunakan balutan yang bersifat lembab bertujuan untuk mempertahankan
isolasi lingkungan luka yang tetap lembab. Kondisi luka yang dipertahankan tetap lembab akan
membantu proses penyembuhan luka sebanyak 45% serta mengurangi komplikasi infeksi dan
pertumbuhan jaringan residual. Perawatan luka bertujuan supaya luka menjadi sembuh serta
mencegah dan mengatasi infeksi supaya tidak menyebar ke organ lain. Kematian akibat infeksi
luka yang menyebar ke jantung tidak akan terjadi jika perawatan luka dilakukan sejak dini. Ada
7 faktor yang menghambat penyembuhan luka yaitu usia, infeksi, hipovolemi, hematoma, benda
asing, iskemia, diabetes dan pengobatan

Jurnal 3 : EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA TEKNIK BALUTAN WET-DRY DAN MOIST


WOUND HEALINGPADA PENYEMBUHAN ULKUS DIABETIK.

Tujuan utama dalam penatalaksanaan ulkus diabetik adalah penutupan luka. Penatalaksanaan
ulkus diabetik secara garis besar ditentukan oleh derajat keparahan ulkus, vaskularisasi dan
adanya infeksi.Perawatan ulkus diabetik pada dasarnya terdiri dari tiga kompenen utama yaitu
debridement, offloadingdan penanganan infeksi. Penggunaan balutan yang efektif dan tepat
membantu penanganan ulkus diabetik yang optimal. Konsep lain yang dikembangkan dalam
perawatan luka dengan menggunakan konsep TIME. Konsep TIME merupakan kerangka kerja
dalam perawatan luka meliputi: tissue management, infection/inflammation control, moisture
balance dan ephtielial advancement.Pemilihan balutan yang efektif dan tepat merupakan hal
yang penting dalam perawatan luka ulkus diabetik. Kondisi lingkungan luka yang bersih dan
lembab dapat mencegah dehidrasi jaringan dan kematian sel, akselerasi angiogenesisi dan
memungkinkan interaksi antara faktor pertumbuhan dengan sel target.

Anda mungkin juga menyukai