PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perairan kaya akan sumberdaya biotik dan abiotik. Sumberdaya biotik di perairan
terutama laut lebih banyak daripada di daratan karena luas perairan yang mencapai 70%
dari luas bumi . Lingkungan lautan dikenal kaya akan keanekaragaman sumberdaya
hayati yang mempunyai potensi yang besar untuk aplikasi bioteknologi, obat - obatan dan
pangan. Menurut data FAO tahun 2008, pada tahun 2006 sekitar 110 juta ton ikan baik
dari laut maupun budidaya masuk di pasaran dunia dan dikonsumsi oleh 2,9 miliar orang
dengan animal protein intake sedikitnya 15 %. Hal tersebut menujukkan potensi yang
besar dari ikan sebagai sumber protein hewani.
Ikan merupakan sumber protein hewani yang potensial, dengan kandungan protein
17-21% dari beratnya. Produksi ikan di Indonesia sangat tinggi dan menunjukkan
kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Di Jawa Timur saja produksinya mencapai
321.315, 346.748 dan 379.409 ton untuk tahun 1992, 1995 dan 1997.
Kandungan protein ikan sangat tinggi dibandingkan dengan protein hewan lainnya,
dengan asam amino essensial sempurna, karena hampir semua asam amino esensial terdapat
pada daging ikan. Berdasarkan lokasi terdapatnya dalam daging, yaitu protein sarkoplasma,
miofibrillar dan protein pengikat (stroma), protein pembentuk atau pembentuk enzim,
koenzim dan hormon (Hadiwiyoto, 1993).
B. Rumusan Masalah
Dari pendahuluan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1
5. Apakah denaturasi protein itu ?
C.Tujuan Penulisan
D.Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Pembaca
Manfaat penulisan karya ilmiah bagi pembaca yaitu menjadi sumber refrensi dan
informasi bagi orang yang membaca karya tulis ini supaya mengetahui kandungan
protein dalam ikan serta manfaatnya bagi pembaca.
b) Bagi Masyarakat
Manfaat penulisan karya ilmiah bagi masyarakat yaitu supaya masyarakat dapat
mengetahui gambaran umum tentang kandungan protein dalam ikan dan manfaatnya
bagi masyarakat.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Berdasarkan habitatnya, ikan digolongkan menjadi dua yaitu ikan air laut dan ikan
air tawar. Habitat tersebut akan menentukan jenis makanan ikan, yang kemudian akan
mempengaruhi kandungan zat gizi ikan. Ikan air tawar terutama kaya akan karbohidrat
dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan lemak, vitamin dan mineral (Khomsan,2004 :
43). Hal senada juga diungkapkan oleh Astawan (2005) bahwa kandungan gizi ikan air
tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut.
Komposisi gizi ikan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu
spesies, jenis kelamin, tingkat kematangan (umur), musim, siklus bertelur dan letak
geografis. Kandungan protein ikan sangat dipengaruhi oleh kadar air dan lemaknya.
Namun secara umum dapat dikatakan bahwa ikan bersirip mengandung protein 16 – 24
%, sedangkan pada ikan yang telah diolah kandungan proteinnya dapat mencapai 35
persen. Proporsi protein kolektif (kolagen) pada ikan jauh lebih rendah daripada daging
ternak yaituberkisar antara 3 – 5 persen dari total protein. Hal ini juga yang menyebabkan
daging ikan lebih empuk (Khomsan, 2004 : 41).
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mempunyai kandungan protein yang
cukup tinggi. Ikan basah sekitar 17 % dan kering 40 %. Susunan asam amino di dalam
protein ikan cukup baik, sehingga dapat dikatakan mutu gizinya setingkat dengan pangan
hewani asal ternak seperti daging dan telur
3
Tabel 2.1 Kandungan zat gizi ikan Per 100 Gram.
B. Pengertian Protein
Istilah protein berasaldari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama atau yang
di dahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia belanda, Gerardus Mulder (1802-
1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada di dalam otot,
seperlima dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh dalam kilit dan selebihnya dalam
jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon pengengkut zat-zat gizi
dan darah. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai
prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul esensial
untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Begitupun fungsi protein pada
ikan juga sama.
4
C. Macam- Macam Protein Pada Ikan
Jebsen (1983) membagi protein ikan menjadi 3 kelompok yaitu : Kelompok yang
terdiri dari tropomiosin, aktin, miosin dan aktomiosin yang terdapat kira-kira 65 % dari
total protein dan larut dalam natrium klorida netral dengan kekuatan ion lebih tinggi dari
(0,50), terdiri dari globin, miosin dan mioglobin yang terkandung sekitar 25 sampai 30
persen dari total protein yang diekstrak dengan larutan netral dengan kekuatan ion lebih
rendah (0,15), meliputi stroma protein yang terdapat kira-kira 3 persen dari protein ikan.
Kelompok protein ini tidak dapat larut dalam larutan garam netral, asam encer atau alkali.
Protein miofibrilar bersifat sedikit larut dalam air pada pH netral tetapi larut dalam
larutan garam kuat. Protein miofibrilar adalah protein yang membentuk miofibril yang
terdiri dari protein struktural (aktin, miosin dan aktomiosin) dan protein regulasi
(troponin, tropomiosin dan aktinin). Protein miofibrilar merupakan bagian terbesar dari
protein ikan, yaitu sekitar 66 – 77 % dari total protein ikan.
Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain,
sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristiknya :
- Rendah daya larutannya.
b. Protein Globular
Karakteristiknya :
- Berbentuk bola.
Albumin
Albumin merupakan salah satu protein plasma darah yang disintesis di dalam
hati. Albumin sangat berperan penting menjaga tekanan osmotik plasma,
mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma maupun cairan ekstrasel
serta mengikat obat-obatan. Albumin ikan gabus memiliki kualitas jauh lebih baik
dari albumin telur yang biasa digunakan dalam penyembuhan pasien pasca bedah.
Ikan gabus sendiri, mengandung 6,2% albumin dan 0,001741% Zn dengan asam
amino esensial yaitu treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin,
histidin, dan arginin, serta asam amino non-esensial seperti asam aspartat, serin,
asam glutamat, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin, amonia,
hidroksiprolin dan prolin (Suprayitno, 2008 dalam Sulthoniyah ,et al., 2013).
c. Protein Konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino
(gugus prostetik).
Contoh :
Jenis-jenis protein :
a. Berdasarkan Komponen.
1. protein Bersahaja.
2. protein Kompleks.
Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur logam, gugus
posfat, dll).
6
3. Protein Derivat.
Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial dari
protein native.
b. Berdasarkan Sumber.
1. protein Hewani.
2. protein Nabati.
a. Sarcoplasma (larutan) ,
Albumin yaitu protein yang larutan dalam air/ larutan garam lemah/ garam encer 16 –
22,0 %. ( enzim, pigmen, myoglobin) .
Perbedaan utama antara daging putih dan daging merah adalah kandungan
pigmennya, dimana myoglobin menjadi pigmen utama yang terdapat pada daging
merah.
Myoglobin mirip dengan hemoglobin berbentuk lebih kecil, yaitu kira-kira satu per
empat bagian dari besar hemoglobin. Satu molekul myoglobin terdiri dari satu rantai
polipeptida yang terdiri satu rantai polipeptida yang terdiri dari 150 buah asam amino.
7
Gambar 2.1 Struktur molekul myoglobin
Keterangan :
M = methyl (-CH3)
V = vinyl (-CHCH2)
P = Propinic acid (CH2CH2COOH)
Gugus heme yang terdapat dalam molekul hemoglobin sama dengan gugus heme pada
myoglobin, yaitu terdiri dari porpirin yang mengandung sebuah atom besi (Fe).
Yaitu protein yang larutan dalam larutan garam yang mempunyai kekuatan ion tinggi
namun tidak dapat larutan dalam air. ± 75 %.
9
c. Stoma (tak larutan )
Yaitu protein yang tidak larutan dalam air maupun larutan garam yang mempunyai kekuatan
ion tinggi. protein ini berasal dari jaringan- jaringan pengikat / penghubung (connective
tissue). 3,0 % Ikan bertulang keras. ± 10 % Ikan bertulang rawan.
a) Struktur Primer merupakan struktur yang paling sederhana, berupa susunan linier
( rantai lurus ) asam amino yaitu akibat dari ikatan peptida dari asam amino yang satu
dan asam amino yang lain.
b) Struktur sekunder
• Asam amino penyusun protein dihubungkan oleh ikatan peptida dan ikatan hidrogen.
• Oleh karena itu polipeptida tidak berupa rantai lurus, melainkan berbentuk rantai
terpilin (alpha helix )
• Ikatam hidrogen terjadi antara O pada karbonil dan H pada amina
10
Gambar 2.6 Struktur sekunder protein.
c) Struktur tersier merupakan struktur yang lebih komplek, karena adanya ikatan yang
menghubungkan antara protein yang satu ( primer dan sekunder ) dengan protein
yang lain.
• Ikatan yang mungkin ada :
- Ikatan hidrogen
- ikatan disulfida
- ikatan hidrophobik
d) Struktur Kuartener
11
• Struktur yang terbentuk dari beberapa unit molekul protein tersier, membentuk suatu
molekul protein.
• Ikatan yang ada sama dengan pada struktur tersier
F. Denaturasi Protein
Protein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa,
yang tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan, sehingga daya cerna sumber protein
nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani. Memasak
makanan dengan memanaskannya akan merusak dan memecahkan dinding sel tersebut,
sehingga protein yang terdapat didalam sel menjadi terbuka dan dapat dicapai oleh cairan
pencernaan saluran gastrointestinal.1
1
Fivi Melva Diana, “Fungsi dan Metabolime Protein dalam Tubuh Manusia”. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Vol. 4 No. 1, September 2009 – Maret 2010.
12
Daging merah mengandung mioglobin dan hemoglobin yang bersifat prooksidan
serta kaya akan lemak. Warna merah pada daging ikan disebabkan kandungan
hemoproteinnya tinggi yang tersusun atas protein moiety, globin dan struktur heme. Di
antara hemoprotein yang ada, mioglobin adalah hemoprotein yang terbanyak. Lebih 80 %
hemoprotein pada daging merah adalah mioglobin dan hemoglobin. Kandungan
mioglobin pada daging merah ikan tuna dapat lebih dari 3.500 mg/100 g. Hal ini yang
menyebabkan mudahnya terjadi ketengikan pada daging merah ikan tuna .
14
Selain itu, Protein juga mempunyai banyak fungsi lainnya bagi tubuh kita baik
untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak. fungsi protein yaitu: sebagai zat
pembangun, protein juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh meiawan
berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang dari luar, protein mengatur proses-
proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon., protein adalah salah satu sumber
utama energi, Dalam bentuk khromosom, protein juga berperan dalam menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk gen.2
Kebutuhan protein pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi :
2
Ibid, 51.
15
protein sparring effect dimana ketersediaan energi yang berasal dari bukan protein
dalam hal ini karbohidrat dan lemak akan mengurangi penggunaan protein sebagai
sumber energi.
g) Kandungan asam amino pakan.
Kualitas protein suatu pakan sangat ditentukan olah kandungan asam aminonya.
Ikan membutuhkan protein untuk memenuhi kebutuhan asam aminonya, baik asam
amino esensial maupun asam amino non esensial.
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
16
Dari isi makalah di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Ikan air tawar terutama kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya
akan lemak, vitamin dan mineral
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air.
Protein ikan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : kelompok yang terdiri dari tropomiosin,
aktin, miosin dan aktomiosin, kelompok yang terdiri dari globin, miosin dan mioglobin,
dan kelompok yang meliputi stroma protein yang terdapat kira-kira 3 persen dari protein
ikan.
Kandungan protein pada bahan makanan seperti olahan ikan dapat mengalami
denaturasi karena pemasakan yang berulang yaitu pengukusan dan penggorengan
Manfaat protein dalam ikan adalah sebagai zat pembangun, protein juga berfungsi
dalam mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain
yang datang dari luar, protein mengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk
enzim dan hormone, dan protein juga sebagai salah satu sumber utama energi.
DAFTAR PUSTAKA
Apituley, D. A. N. 2008. Dampak Interaksi Protein Daging Ikan dengan Metil Glioksal:
Pembentukan Protein Karbonil, Denaturasi Protein serta Komposisi Asam Amino.
17
Ichthyos, 8 (1) : 1-5
Astawan, M. 2005. Ikan Air Tawar Kaya Protein Dan Vitamin. http://www.senior.co.id.
Khomsan, A. 2004. Ikan, Makanan Sehat dan Kaya Gizi, dalam Peranan Pangan dan Gizi
untuk Kualitas Hidup. Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Khomsan, A. 2004. Manfaat Omega-3, Omega-6, dan Omega-9, dalam Peranan Pangan dan
Gizi untuk Kualitas Hidup. Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Nugroho, M. 2012. Isolasi Albumin dan Karakteristik Berat Molekul Hasil Ekstraksi
Secara Pengukusan Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus). Jurnal Teknologi
Pangan. 4 (1)
Soekirman.1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Ditjend
Pendidikan Tinggi, Depdiknas.
Susanto, E. Dan A.S. Fahmi. 2012. Senyawa Fungsional dari Ikan: Aplikasinya dalam
Pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(4) : 95-102
18
https://blog.ub.ac.id/ranitarigan/2012/12/fungsi-protein-pada-ikan/ Diakses pada 19
Mei 2019 pukul 22.13 WIB
19
1
2
3
4
5
6