PETUNJUK
1. Sebaiknya Print dulu
2. Baca dan pelajari
3. Isi titik titik pada contoh 2
4. Jawaban contoh nomor 2 tuliskan jawabannya di Google Classroom
1
B. Pemecahan
Pemecahan program linier (PL) : Metode grafik atau metode Simpleks.
1. Metode grafik digunakan untuk pemecahan PL yang memiliki dua variabel
keputusan,
2. Apabila lebih dari dua variabel keputusan maka diselesaikan dengan metode
SIMPLEKS
METODE SIMPLEKS
Metode simpleks merupakan suatu algoritma. Hal ini sesuai dengan pendapat
Dantzig (1997) bahwa :
The Simplex Method is a two-phase process, with each phase using the Simplex
Algorithm. In the first phase, an initial feasible solution, if one exists, is
obtained. In the second phase, an optimal solution, if one exists, is obtained, or
a class of solutions is obtained whose objective value goes to +∞.
2
3) Pengembangan tabel kedua
Dalam pengembangan tabel kedua dilakukan hal sebagai berikut :
a. Menentukan kolom kunci
b. Menentukan baris kunci
c. Penyelesaian baris kunci
d. Penyelesaian baris-baris lainnya
e. Pembentukan tabel kedua
4) Apabila hasil pada tabel belum optimal lakukan iterasi berikutnya dengan
melakukan uji optimal sesuai langkah 3. Tabel dikatakan optimal jika Zj - Cj non
negatif untuk setiap Zj.
b. Langkah–langkah Operasional
Ada beberapa langkah dalam memecahkan persoalan program linier dengan
metode simplek, yaitu :
1. Merubah fungsi tujuan dan batasan-batasan dengan menambahkan variabel slack,
surplus dan artifisial sehingga berubah menjadi bentuk kanonik dan mempunyai
variabel basis.
2. Menyusun tabel awal simpleks, lengkap dengan variabel basisnya.
Tabel 2.2 Tabel Metode Simpleks
Cj C1 C2 ... Cj ... Cn
CB VB X1 X2 ... Xj ... Xn B R
C1 X1 a11 a12 ... a1j ... a1n b1 R1
C2 X2 a21 a22 ... a2j ... a2n b2 R2
. . . . . . . . . .
Ci Xj ai1 ai2 ... aij ... ain bi Ri
. . . . . . . . . .
Cn Xn am1 am2 ... amj ... amn bm Rm
Zj Z1 Z2 ... ... ... Zn
C j - Zj C1- Z1 C2- Z2 ... ... ... Cn - Zn
Keterangan :
Cj : koefisien fungsi tujuan
Cn : koefisien variabel buatan
CB : vektor baris
3
VB : variabel baris
b : batasan dari kendala (nilai kanan)
Xj : variabel yang menjadi basis dalam tabel
aij : parameter kendala
R : rasio
untuk i = 1, 2, ..., m dan j = 1, 2, ..., n
3. Melakukan uji optimal pada tabel awal tersebut, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a) Memilih kolom kunci
Untuk persoalan memaksimumkan dicari variabel basis baru dengan memilih
kolom kunci, yaitu kolom dengan Zj - Cj negatif terbesar. Untuk persoalan
meminimumkan dicari variabel basis baru dengan memilih kolom kunci, yaitu
kolom dengan Cj - Zj negatif terbesar.
b) Memilih baris kunci
Dicari nilai rasio yaitu batasan dari kendala dibagi unsur-unsur pada kolom
pivot yang bernilai positif, selanjutnya dipilih rasio terkecil.
c) Menentukan pivot (angka kunci)
Basis dengan rasio terkecil menjadi baris pivot dengan menunjukkan variabel
basis lama yang akan diganti. Perpotongan antara baris kunci dan kolom kunci
disebut pivot (angka kunci).
d) Penyelesaian baris kunci
Dilakukan dengan cara setiap angka pada baris kunci harus dibagi dengan pivot.
e) Penyelesaian baris lain
Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain
baris kunci) = 0 dengan menggunakan rumus :
Baris baru = Baris lama – (angka pada kolom kunci*baris kunci baru)
4
Contoh Pemecahan:
1. Berdasarkan contoh No. 2 halaman 22, maka dapat diselesaikan dengan
menggunakan metode simpleks sebagai
berikut : Fungsi tujuan : maks Z = 3X1 + 6X2+
4X3 Kendala : 3X1 + 4X2+ X3 ≤ 60
2X1 + 3X2+ X3 ≤ 50
X1 + 2X2+ 2X3 ≤ 44
X1, X2, X3 ≥ 0
Penyelesaian :
Langkah 1 : Karena masalah maksimisasi, maka ditambah variabel slack pada
fungsi tujuan dan kendala menjadi kanonik dan mempunyai variabel
basis. Fungsi tujuan : maks Z = 3X1 + 6X2+ 4X3 + 0S1 + 0S2 + 0S3
Kendala : 3X1 + 4X2+ X3 + S1 = 60
2X1 + 3X2+ X3 + S2 = 50
X1 + 2X2+ 2X3 + S3 = 44
X1, X2, X3 ≥ 0
Langkah 2 : Tabel awal simpleks dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.3 Tabel Awal Simpleks
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
0 S1 3 4 1 1 0 0 60 -
0 S2 2 3 1 0 1 0 50 -
0 S3 1 2 2 0 0 1 44 -
Zj 0 0 0 0 0 0
Zj - Cj -3 -6 -4 0 0 0
5
Tabel 2.3.1 Tabel Awal Simpleks
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
0 S1 3 4 1 1 0 0 60 -
0 S2 2 3 1 0 1 0 50 -
0 S3 1 2 2 0 0 1 44 -
Zj 0 0 0 0 0 0
Zj - Cj -3 -6 -4 0 0 0
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
0 S1 3 4 1 1 0 0 60 15
0 S2 2 3 1 0 1 0 50 16,67
0 S3 1 2 2 0 0 1 44 22
Zj 0 0 0 0 0 0
Zj - Cj -3 -6 -4 0 0 0
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
0 S1 3 4 1 1 0 0 60 15
0 S2 2 3 1 0 1 0 50 16,67
0 S3 1 2 2 0 0 1 44 22
Zj 0 0 0 0 0 0
Zj - Cj -3 -6 -4 0 0 0
6
5) Baris lain yang baru
Baris S2
Baris lama [ 2 3 1 0 1 0 50 ]
Baris kunci (3) [ 1 0 0 15 ]
Baris S3 0 1 0 5
Baris lama [1 2 2 0 0 1 44 ]
Baris kunci (2) [ 1 0 0 15 ]
0 0 1 14
6) Masukkan nilai baris baru ke dalam tabel iterasi pertama, sehingga diperoleh
menjadi seperti berikut :
Tabel Simpleks 1
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
6 X2 1 0 0 15 -
0 S2 0 1 0 5 -
0 S3 0 0 1 14 -
Zj 4,5 6 1,5 1,5 0 0
Zj - C j 1,5 0 -2,5 -1,5 0 0
Berdasarkan tabel iterasi pertama (tabel 2.4), solusi tabel belum dapat
dinyatakan optimal karena variabel non basis X3 masih bernilai negatif.
Langkah 4 : Lakukan iterasi seterusnya dengan langkah (1) sampai (6)
hingga diperoleh Zj - Cj bernilai positif.
Berdasarkan tabel iterasi pertama (tabel 2.4) maka diperoleh :
1) Kolom Zj - Cj yang nilai negatif terbesar, yaitu variabel X3. Sehingga variabel
X3 merupakan variabel masuk.
7
Tabel Simpleks 2
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
6 X2 1 0 0 15 -
0 S2 0 1 0 5 -
0 S3 0 0 1 14 -
Zj 4,5 6 1,5 1,5 0 0
Zj - C j 1,5 0 -2,5 -1,5 0 0
2) Baris kunci pada basis S3 sebagai variabel keluar karena memiliki rasio terkecil
yaitu : 9,33
Tabel Sipleks 1
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
6 X2 1 0 0 15 60
0 S2 0 1 0 5 20
0 S3 0 0 1 14 9,33
Zj 4,5 6 1,5 1,5 0 0
Zj - C j 1,5 0 -2,5 -1,5 0 0
6
3) Angka kunci yaitu 4
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
6 X2 1 0 0 15 60
0 S2 0 1 0 5 20
0 S3 0 0 1 14 9,33
Zj 4,5 6 1,5 1,5 0 0
Zj - C j 1,5 0 -2,5 -1,5 0 0
8
5) Baris lain yang baru
Baris X2
Baris lama [ 1 0 0 15 ]
Baris kunci ( ) [ 0 1 0 9,33 ]
Baris S2 1 0 0 12,67
Baris lama [ 0 1 0 5 ]
Baris kunci ( ) [ 0 1 0 9,33 ]
0 0 1 2,67
6) Masukkan nilai baris baru ke dalam tabel iterasi kedua, sehingga diperoleh
menjadi seperti berikut :
Tabel Iterasi kedua
Cj 3 6 4 0 0 0
CB VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 B R
6 X2 1 0 0 12,67 -
0 S2 0 0 1 2,67 -
4 X3 0 1 0 9,33 -
Zj 5,33 6 4 -0,33 0 1,67 113,33
Zj - Cj 2,33 0 0 -0,33 0 1,67
9
2. Maks Z = x1+2x2 + 4x3
MaksZ x1 2 x2 4 x3 0 s1 0 s2 0s3
Kendala
2x1 4x2 3x3 s1 20
x1 x2 5x3 s2 18
x1 2x2 x3 s3 25
Langkah 2: Memasukkan kedalam tabel simpleks awal
cj 1 2 4 0 0 0
c VDB H x1 x2
x S1 S2
S
b 3 3
0 S1
0 S2
0 S3
Z j ci 0 -1 -2 -4 0 0 0
Tabel Simpleks 1
cj 1 2 4 0 0 0
cb VDB H x1 x2 x3 S1 S2 S3
0 S1
0 S2
0 S3
Z j ci 0 -1 -2 -4 0 0 0
10
Kolom kunci: x3
Baris kunci: S 2
Elemen pivot: a23 5
Langkah 4: Melakukan itersasi untuk menentukan nilai baru
Nilai baru tabel simpleks 2 yaitu:
Baris 2. b b2 1 (1 1 5 0 1 0 18)
2 a 5 23
= (1 1 1 0 1 0 18 )
5 5 5 5
a
Baris 1. b b 13 (b ) b 3 (b )
1 1 a 2 1
5 2
23
2 4 3 1 0 0 20
3/5 (11 5 0 1 0 18 ) _
3 3 a 2 3
5 2
23
1 2 1 0 0 1 25
1/5 (11 5 0 1 0 18 ) _
4/5 9/5 0 0 -1/5 1 107/5
a
Baris 4. b b 43 (b ) b 4 (b )
4 4 a 2 4
5 2
23
-1 -2 -4 0 0 0 0
-4/5 ( 1 1 5 0 1 0 18 ) _
-1/5 -6/5 0 0 4/5 0 72/5
Tabel Simpleks 2
cj 1 2 4 0 0 0
c VDB H x1 x2
x S1 S2
S
b 3 3
Langkah 5: Memastikan seluruh elemen pada baris Z j C j tidak ada yang bernilai negatif,
cb VDB H x x2 x3 S1
S S3
1 2
0 S1
4 x3
0 S
3
Kolom kunci: x2
Baris kunci: S1
Elemen pivot: a13 17/5
…. …. 1 0 …. 0 ….
…. ( …. 1 0 …. …. 0 …. ) _
…. 0 1 ….. ….. 0 …..
a
Baris 3. b b 32 (b ) b 9 (b )
3 3 1 3 1
a 17
12
…. …. 0 0 ….. 1 ……
…. ( …. 1 0 ..…. …. 0 …… ) _
…. 0 0 …… ….. 1 …..
a
Baris 4. b b 42 (b ) b 6 (b )
4 4 a 1 4
17 1
12
12
Tabel Simpleks 4
cj 1 2 4 0 0 0
c VDB H x1 x2
x S1 S2 S
b 3 3
2 x
2
4 x3
0 S3
Z j ci 1500/85 25/85 0 0 0 4/5 0
Z c
Langkah 6: Karena nilai j i sudah positif maka iterasi dihentikan dengan hasil:
Maks Z=…… dengan x1 = ……, x2 =………,dan x3 =…….
13