Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Integrasi numerik merupakan pendekatan dari integrasi analitis untukmempermudah
mendapatkan solusinya dimana kadang-kadang suatu integral sulitdiselesaikan dengan
analitis.Integrasi numerik merupakan integral tertentu yang didasarkan pada perkiraandengan
membagi luasan dalam se!umlah pias kecil. Luas totalnya adalah jumlah dari luas pias
semuanya.Metode integrasi numerik dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu kelompok
metode newton-cotes dan kelompok metode gauss.Yang termasuk metode  newton-
cotes diantaranya adalah metode trapesium dan metode simpson sedangkan untuk
kelompok metode gauss contohnya adalah metode gauss-kuadratur.
Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masalah sains dan teknik. Hal ini
menginat di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral matematis
yang tidak mudah atau bahkan tidak dapat diselesaikan secara analitis.Disamping itu, kadang-
kadang fungsi yang integralkan tidak berbentuk analitis melainkan berupa titik-titik data. Hal
ini sering muncul dalam banyak aplikasi teknik.Oleh sebab itu, kehadiran analisis numerik
menjadi penting manakala pendekatan analitis mengalami kebuntuan.
Metode Simpson merupakan sebuah metode alternatif pendekatan integral disamping
metode trapesium dan titik tengah. Dengan menggunakan metode Simpson ini diharapkan
meskipun lebar segmen h pada integrasi diambil cukup lebar, namun diharapkan akan
diperoleh ketelitian yang lebih tinggi dari metode sebelumya. Misalnya apabila terdapat satu
titik tambahan diantara f a dan f b, maka ketiga titik dapat dihubungkan dengan fungsi
parabola (Gambar 1 a). Apabila terdapat dua titik tambahan dengan jarak yang sama antara f
(a) dan f (b) maka keempat titik tersebut dapat dihubungkan dengan polynomial order tiga.
Selain daripada itu, setiap analisa diharapkan dapat menghasilkan bilangan, yang diperlukan
dalam perancangan teknik ataupun pengkhayatan masalah. Sasaran akhir dari analisa yang
dilakukan dalam metode numerik adalah diperolehnya metode yang terbaik untuk
memperoleh jawaban yang berguna dari persoalan matematika dan untuk menarik informasi
yang berguna dari berbagai jawaban yang dapat diperoleh yang tidak dinyatakan dalam
bentuk yang mudah. Metode numerik berperan sangat besar dalam membantu menyelesaikan
berbagai berbagai maslah dalam kehidupan sehari-hari. Pada praktikum ini kita akan
membahas tentang metode simpson.
1.1 Tujuan Percobaan
1. Untuk membandingkan ketelitian dari metode numerik yang telah dilakukan
2. Untuk mengetahui kelebihan dari metode numerik aturan simpson
3. Untuk mengetahui kegunaannya metode numerik aturan simpson dalam kehidupan
sehari-hari

1.2 Manfaat Percobaan


1. Mengetahui ketelitian dari metode numerik aturan simpson
2. Mengetahui kelebihan dari metode numerik aturan simpson
3. mengetahui kegunaannya metode numerik aturan simpson dalam kehidupan sehari-
hari
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Integrasi numerik


Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masalah sains dan
teknik.Hal ini menginat di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral
matematis yang tidak mudah atau bahkan tidak dapat diselesaikan secara analitis.Disamping
itu, kadang-kadang fungsi yang integralkan tidak berbentuk analitis melainkan berupa titik-
titik data. Hal ini sering muncul dalam banyak aplikasi teknik. Oleh sebab itu, kehadiran
analisis numerik menjadi penting manakala pendekatan analitis mengalami kebuntuan. Dalam
bab ini kita akan membahas beberapa teknik integrasi numerik yang sangat umum digunakan
untuk memperoleh pendekatan integral fungsi y(x) pada batas interval [a,b] . Secara umum,
integral fungsi y(x) pada interval tersebut dapat dinyatakan :
b
I = ∫ f ( x ) dx (2.1)
x−a

Ungkapan (3-1) dapat diartikan sebagai integral dari fungsi y ( x) terhadappeubah bebas x
yang dievaluasi mulai dari x = a hingga x = b. Pendekatan numerik terhadap ungkapan
integral (2.1) dapat dinyatakan sebagai:

N
I ( x )=∑ wi y ( x i ) (2.2)
i =1

dengan N menyatakan jumlah segmen, y ( x 1) = y ( a ) dan y ( x n )= y ( b )

Perhatikan bahwa pendekatan numerik terhadap bentuk integral (2.1) merupakan


jumlahan dari deret suku-suku dengan titik-titik i x terbentang dari x = a hingga x = b dan di
setiap titik x i dievaluasi fungsi y ( x) . Faktor x i ini sering disebut sebagai titik simpul (node).
Sedangkan, faktor pengali w i disebut faktor bobot.
b
Gambar 2.1 Deskripsi bentuk integral I =∫ y ( x ) dx

2.2 Aturan Simpson 1/3


Metode Simpson merupakan sebuah metode alternatif pendekatan integral disamping
metode trapesium dan titik tengah. Dengan menggunakan metode Simpson ini diharapkan
meskipun lebar segmen h pada integrasi diambil cukup lebar, namun diharapkan akan
diperoleh ketelitian yang lebih tinggi dari metode sebelumya. Dengan mengintegralkan deret
Taylor sepanjang interval 2h dan mengurangkannya dengan :

x0 +2 h
4 2 4
∫ f ( x ) dx=2 f ( x 0 ) h+2 f ' ( x 0 ) h2 + f '' ( x 0 ) h3+ f ' ' ' ( x 0 ) h 4 + f n ( x 0 ) h5 +…( 2.1)
x0
3 3 15

h
¿ ¿
3

h
¿ ¿
3

Terlihat bahwa kesalahan pendekatan integrasi Simpson 1/3 adalah O(h5), sedangkan
kesalahan pada aturan trapezium dan trapesium banyak pias adalah O(h3), ini berarti bahwa
aturan Simpson 1/3 memiliki ketelitian dua orde lebih tinggi dibandingkan metode trapesium
dan trapesium banyak pias.

Tetapi, kita akan menghitung lebih teliti lagi seberapa kesalahan yang dialami metode
Simpson 1/3 ini. Untuk tujuan ini, kita harus melakukan ekspansi deret Taylor untuk
ungkapan pendekatan integrasi Simpson 2 segmen yaitu :

h h 2 h2 '' 2 h4 iv
3
[ 3 [
f ( x k−1) + 4 f ( x k ) +f ( x k+1 ) ]= f ( x k ) +4 f ( x k ) + f ( x k ) +
2
f ( x k )+
4! ]
f ( x k ) + … (2.2)

h3 ' ' h5 iv
¿ 2 hf ( x k )+ f ( x k ) + f ( x k ) + …
3 36

x k−1
2 h3 ' ' 5
¿ ∫ f ( x ) dx=2 hf ( x k ) + f ( x k ¿+ 2 h f iv ( x k ) + …(2.3)
x k−1
3! 5!

Dengan mengurangkan (2.2) dari (2.3) diperoleh kesalahan untuk metode Simpson 1/3
sebesar :
h5 iv
E≈ f ( xk )
60

Untuk meningkatkan ketelitian saat mengintegralkan seluruh interval yang lebih lebar, maka
interval antara x0 dan x1 dapat dibagi menjadi n langkah. Evaluasi pada tiga titik untuk setiap
subinterval memerlukan jumlah yang genap. Jumlah interval genap ini merupakan syarat
yang harus dipernuhi saat kita menerapkan metode ini. Oleh sebab itu, kita harus menyatakan
jumlah interval menjadi n=2m. Aturan Simpson 1/3 kemudian menjadi :

x0 +N h
h
f ( x) ¿ dx ≈ f ( x 0 ) +4 f ( x 0+ h ) + 4 f ( x 0 +3 h ) + …+2 f ( x 0+ ( N −2 ) h ) + 4 f ( x 0 + ( N −1 ) h ) +f ( x0 + N h) ] ¿
3[

x0

Atau secara umum :


N N

[ ]
−1 −1
b 2 2
h
∫ f ( x ) dx ≈ 3 f ( a )+ 4 ∑ f ( x 2i +1) ∑ f ( x 2 i ) +f (b)
a i=0 i=genap

BAB III
ALGORITMA, FLOWCHART DAN SKRIP

1.1 Algoritma
1. Tulis masukan batas bawah
2. Baca a
3. Tulis masukan batas atas
4. Baca b
5. Tulis masukan banyaknya pias
6. Baca n
7. Tulis program simpson 1/3 satu pias
8. Tulis nilai analitis
9. aa sama dengan eksponen b tambah b pankat dua dikurang eksponen a ditambah a
pangkat dua
10. Tulis aa
11. Tulis nilai tengah
12. cc sama dengan b kurang a dibagi dua
13. Tulis cc
14. Tulis nilai numerik
15. ff sama dengan b dikurang a dibagi 6
16. bb sama dengan eksponen b tambah b pangkat dua ditambah eksponen a ditambah a
pangkat dua ditambah 4 kali eksonen cc
17. gg sama dengan bb dikali ff
18. Tulis gg
19. Tulis nilai error
20. dd sama dengan akar aa dikurang gg dibagi aa dikali 100 pangkat dua
21. Tulis dd
22. Tulis program simpson 1/3 banyak pias
23. Tulis banyaknya pias
24. ss sama dengan b dikurang a dibagi n
25. Tulis ss
26. oo sama dengan eksponen a ditambah a kali 2
27. tt sama dengan eksponen b ditambah b kali 2
28. Pengulangan i sama dengan satu n kurang 1 oma dua
29. pp sama dengan i
30. w sama dengan eksponen pp ditambah 2 dikali pp
31. q sama dengan q tambah w
32. Akhiri pengulangan
33. Pengulangan j sama dengan dua n kurang dua koma 2
34. P sama dengan j
35. Ww sama dengan eksponen p ditambah 2 dikali p
36. Qq sama dengan qq ditambah ww
37. Akhiri pengulangan
38. Tulis nilai numerik
39. R sama dengan oo ditabah tt ditambah 4 dikali q ditambah 2 dikali qq dikali ss dibagi
3
40. Tulis r
41. Tulis nilai error
42. Aq sama dengan aa dikurang r dibagi aa dikali 100
43. Tulis aq
44. Akhiri program

3.1 Flowchart
Start

print*,'masukan
batas bawah'
read*,a
print*,'masukan
batas atas'
read*,b

print*,'nilai analitis'
aa=((exp(b)+(b**2))-(exp(a)+(a**2)))
print*,aa
print*,'nilai tengah'
cc=((b-a)/2)
print*,cc
print*,'nilai numerik'
ff=((b-a)/6)
bb=(exp(b))+(b**2)+(exp(a))+(a**2)+(4*exp(cc))
gg=bb*ff
print*,gg
print*,'nilai error'
dd=sqrt((((aa-gg)/aa)*100)**2)
print*,dd

print*,'program simpson 1/3


banyak pias'
print*,'banyaknya pias'
ss=((b-a)/n)
print*,ss
oo=exp(a)+(a*2)
tt=exp(b)+(b*2)
do i=1,(n-1),2
pp=i
w=exp(pp)+2*pp
q=q+w

End do

do j=2,(n-2),2
p=j
ww=exp(p)
+2*p
qq=qq+ww

print*,'nilai numerik'

r=(oo+tt+4*q+2*qq)*(ss/3)
End do
print*,r
print*,'Nilai error'
aq=(((aa-
r)/aa)*100)
print*,aq
3.2 Skrip
print*,'masukan batas bawah'
read*,a
print*,'masukan batas atas'
read*,b
print*,'masukan banyaknya pias'
read*,n
print*,'program simpson 1/3 satu pias'
print*,'nilai analitis'
aa=((exp(b)+(b**2))-(exp(a)+(a**2)))
print*,aa
print*,'nilai tengah'
cc=((b-a)/2)
print*,cc
print*,'nilai numerik'
ff=((b-a)/6)
bb=(exp(b))+(b**2)+(exp(a))+(a**2)+(4*exp(cc))
gg=bb*ff
print*,gg
print*,'nilai error'
dd=sqrt((((aa-gg)/aa)*100)**2)
print*,dd

print*,'program simpson 1/3 banyak pias'


print*,'banyaknya pias'
ss=((b-a)/n)
print*,ss
oo=exp(a)+(a*2)
tt=exp(b)+(b*2)
do i=1,(n-1),2
pp=i
w=exp(pp)+2*pp
q=q+w
end do
do j=2,(n-2),2
p=j
ww=exp(p)+2*p
qq=qq+ww
end do
print*,'nilai numerik'
r=(oo+tt+4*q+2*qq)*(ss/3)
print*,r
print*,'Nilai error'
aq=(((aa-r)/aa)*100)
print*,aq
end

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan aturan simpson kali ini sintag yaitu :
 Print digunakan untuk menuliskan komentar.
 Read digunakan untuk membaca komentar.
 Do digunakan untuk mengulang .
 End do untuk mengakhiri pengulangan.
 Dalam mencari nilai error digunakan kuadrat lalu dikuadratkan untuk mendapatkan
hasil yang positif.
 End untuk mengakhiri program.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Dari metode numerik yang telah dilakukan diketahui bahwa metode simpson memiliki
ketelitian lebh baik dari metode numerik sebelumnya.
2. Kelebihan dari metode numerik aturan simpson adalah dengan memakai parabola
pada kurva.
3. Manfaaat metode aturan trapesium dalam kehidupan sehari-hari adalah  misalnya
oleh arsitektur perkapalan untuk menghitung kapasitas kapal atau sekoci.

5.2 saran
Dalam menyelesaikan permasalahan metode numerik menggunakan aturan simpson untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.

LAPORAN
FISIKA KOMPUTASI I

OLEH :

NAMA : YULIUS SAMBO PONGSULLE


NIM : 1207045024
PRODI : FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014

TUGAS PENDAHULUAN
FISIKA KOMPUTASI I

OLEH :

NAMA : YULIUS SAMBO PONGSULLE


NIM : 1207045024
PRODI : FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014

Jawaban :
1.

Anda mungkin juga menyukai