Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

TEKNIK PEMESINAN DAN MESIN PERKAKAS

ELECTRICAL CHEMICAL MACHINING (ECM)

Disusun Oleh :
Rafiq Allam Mutaqin 1710631150135

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
ELECTRICAL CHEMICAL MACHINING (ECM)

A. PENGERTIAN
Electrochemical machine (ECM) adalah suatu jenis dari NTM yang digunakan
untuk pemakanan atau pemotongan benda kerja dengan menggunakan proses
kimia elektrik. Biasanya digunakan untuk produksi massal dan untuk benda
kerja yang memilki tingkat kekerasan tinggi atau benda kerja yang tak dapat
dikerjakan oleh mesin – mesin konvensional. Ecm menggunakan bahan
konduktif elektrik yang terbatas sehingga cocok semua bahan benda kerja. ECM
dapat memotong sudut yang kecil ataupun rongga yang sangat sulit pada baja
yang keras dan jenis material keras yang lain.

ECM sering diartikan sebagai mesin yang mengikis dengan listrik dan serupa
dengan pengerjaan menggunakan mesin dalam suhu tinggi yang diposisikan
seperti elektroda dan benda. Melalui sebuah bahan elektrolit dalam proses
pemakanan dan sebagai katoda, penggunaan elektrolit dan anoda di ECM,
sehingga tidak menggunakan pahat. Peralatan potong ECM dikontrol sepanjang
alur yang diinginkan dan sangat dengan dekat dengan benda tetapi tidak sampai
menyentuh. Pemakanan bahan yang memiliki tingkat kekerasan tinggi sangat
mungkin dilakukan oleh ECM. Sepanjang tidak ada perubahan panas atau
tegangan mekanik yang dipindahkan ke benda dan dimungkinkan pula untuk
penyelesaian permukaan.

Gambar Electrochemical Machining (ECM)

ECM adalah sebuah proses elektrolic dan didasarkan pada fenomena elektrolisis
sebagai mana hukum faraday (1883) sering diartikan sebagai mesin yang
menyepuh dengan listrik dan serupa dengan pengerjaan menggunakan mesin
dalam suhu tinggi yang diposisikan seperti elektroda dan benda. Melalui sebuah
bahan elektrolit dalam proses pemakanan yang menggunakan katode, elektrolite
dan anode sehingga dalam ECM tidak menggunakan pahat. Peralatan potong
ECM dikontrol sepanjang alur yang diinginkan dan sangat dengan dekat dengan
pengerjaan tetapi tidak sampai menyentuh. Pemakanan bahan yang memiliki
tingkat kekerasan tinggi sangat mungkin dilakukan oleh ECM. Sepanjang tidak
ada perubahan panas atau tegangan mekanik yang dipindahkan ke benda dan
dimungkinkan pula untuk penyelesaian permukaan.

Prinsip kerja ECM yaitu benda kerja dihubugkan dengan sumber arus searah
yang bermuatan positif sedangkan pahat dibuhungkan dengan sumber arus yang
bermuatan positif dan cairan elektrolit dialirkan diantara pahat dan benda kerja.
Sehingga terjadilah proses pengerjaan material benda kerja karena adanya reaksi
elektrokimia dan juga reaski kimia. Electro Chimical Machining (ECM) terdiri
dari pahat katoda dan anoda.

B. PROSES KERJA
Adanya proses peralutan anodis daripada material benda kerja maka terbentuklah
senyawa metal hidroksida yang bercampur dengan cairan elektrolit semacam
lumpur. Cairan yang berlumpur ini kemudian diendapkan dalam bak pengendap.
Keluar dari bak pengendap ini, cairan elektrolit tersebut kemudian dijernihkan
dengan mempergunakan centrifuge dan akhirnya baru dialirkan kedalam
reservoir elektrolit. Dengan mempergunakan pompa, cairan elektrolit ini
dialirkan kedalam celah antara benda kerja dengan pahat.

Pemesinan elektrokimia menciptakan komponen yang tidak dikenakan baik


materi termal atau mekanis stres dan rapuh dapat mesin mudah karena tidak ada
kontak antara alat dan benda kerja. pemesinan elektrokimia dapat membuat
bentuk 3D normal dan halus. Beberapa contoh komponen yang dibuat
menggunakan mesin elektrokimia meliputi mati, cetakan, pisau turbin dan
kompresor, gigi berlubang, lubang, slot, dll pemesinan elektrokimia dapat
memproses sebagian besar jenis bahan dan paduan melakukan. Custom perkakas
yang diperlukan dalam bentuk negatif bagian yang diinginkan.

Gambar Proses kerja ECM


Proses dalam ECM lebih luas digunakan untuk memproduksi bentuk benda yang
sudah sangat rumit dan presisi dengan penyelesaian akhir permukaan yang bagus
bagi material mesin seperti kipas turbin. Secara lebih luas dan efektive pula
digunakan untuk proses deburring. Dalam proses deburring ,ECM menggunakan
teknik seperti yang telah diuraikan diatas yaitu untuk pemakanan logam yang
lebih dari proses mesin lain,serta menghaluskan sudut tepi yang tajam.proses ini
terjadi sangat cepat dan lebih luar biasa dibanding cara deburring konvensional
biasa yang menggunakan tangan atau proses mesin yang bukan tradisional lain
sehinga menghasilkan finishing permukaan yang baik dan tidak merusak bahan
karena benar-benar sesuai rencana pengerjaan.

Proses produksi dilakukan dengan penggabunggan antara listrik dan kimia yang
disebut elecktrochemical machine.proses. Produksi yang ada bersifat
pengurangan atau penambahan dimensi dengan beragam cara. sebagai contoh
proses finishing banyak dilakukan dengan pelapisan dengan chrome atau nikel
yang lebih umum disebut electroplanting. Menurut prisip kerjanya tipe ini dibagi
menjadi dua yaitu elecktrochemical machining dan elecktrochemical deburring
and grinding.

Salah satu tipe proses produksi yang mana pengerjaan/pengolahan benda kerja
dilakukan dengan elektrolisis dengan energi listrik dan medium elektroliy seperti
asam sulphat,coppher sulphat dan lainnya. Benda kerja difunsikan sebagi anoda
dan bahan yang diuraikan seperti tembaga,chrome sebagai anoda, besar kecilnya
penambahan atau pengurangan sesuai hukum Faraday yaitu “masa yang
berpindah merupakan fungsi dari arus (amphere),waktu,jarak ,luas permukaan
dan sifat katoda yang terkait dengan “e” atau beda potensial katode-anode
maupun resistensi elektrolinya.ECM umumnya digunakan untuk memotong
benda logam yang sangat keras dan sulit dimensi atau geometri benda kerja yang
rumit.nDalam ECM, elektrolit berfungsi sebagai konduktor listrik dan hukum
Ohm juga berlaku untuk jenis konduktor. Yang resistensi elektrolit dapat
berjumlah ratusan ohm. Akumulasi dalam celah mesin kecil dari logam dan
produk gas dari elektrolisis yang tidak diinginkan. Jika dibiarkan akan terjadi
pertumbuhan yang tidak terkendali, yang akhirnya akan menyebabkan hubungan
pendek antara dua elektroda. Untuk menghindari krisis ini, elektrolit dipompa
melalui celah luar elektroda sehingga produk-produk dari elektrolisis terbawa
pergi. Gerakan paksa elektrolit juga penting dalam mengurangi efek pemanasan
listrik dari kedua elektrolit, yang dihasilkan dari aliran arus dan gas hidrogen,
yang masing-masing meningkat dan efektif untuk mengurangi konduktivitas.

Proses ECM ini atau lebih dikenal sebagai electroplating paling banyak
digunakan untuk menghasilkan bentuk yang rumit dengan penyelesaian
permukaan yang baik, seperti mata pisau turbin. Hal ini juga digunakan secara
luas dan efektif dalam proses deburring. Selain itu bisa digunakan juga dalam
pengeboran lubang.

C. JENIS – JENIS
Electrochemical Machining (ECM) terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
kebutuhan pemesinan yang diperlukan, antara lain:

1. Micro-ECM
Electro Chemical Machining (ECM) biasanya dikategorikan sebagai proses
pemesinan dengan akurasi yang rendah. Hal ini dikarenakan jarak antar elektroda
(gap) pemesinannya yang lebih lebar dibandingkan mesin konvensional lainnya.
Pada micro-ECM, tool mikro yang digunakan adalah electrolyte jet di mana
benda kerja yang bergerak terhadap tool-nya. Jenis arus yang digunakan pada
micro-ECM adalah pulse current (arus kotak) yang dapat menghasilkan indentasi
(cekungan) yang kecil saat pemesinan. Indentasi pada pemesinan mikro

2. Electro Chemical Drilling (ECDR)


Diameter yang dihasilkan pada Electro Chemical Drilling (ECDR) berkisar
antara 1 sampai 2 mm dengan laju pemakanan 1 sampai 5 mm/menit. tool
elektroda yang digunakan pada ECDR adalah elektroda jenis tubular (pipa).
Cairan elektrolit kemudian dipompakan melalui tengah tool dan keluar melalui
celah (gap) antara tool dan benda kerja.
Proses pemakanan benda kerja juga terjadi pada arah lateral yaitu antara
permukaan samping tool dan permukaan benda kerja di dekatnya sehingga
diameter lubang yang dihasilkan lebih besar daripada diameter tool. Untuk hasil
pemesinan dengan oversize diameter yang rendah serta akurasi tinggi disarankan
menggunakan laju pemakanan (feed rate) yang tinggi. Dengan kondisi yang
sama, material removal rate (MRR) dan surface quality yang dihasilkan pun lebih
tinggi.

3. Shaped Tube Electrolytic Machining (STEM)


Proses disolusi akibat adanya perbedaan tegangan listrik di antara tool dan benda
kerja merupakan prinsip dasar Shaped Tube Electrolyte Machining (STEM).
Adanya medan listrik di antara elektroda dengan perantara elektrolit
menyebabkan terjadinya penghapusan material pada permukaan benda kerja.

Sistem konfigurasi pemesinan pada STEM adalah sama dengan ECM. Namun
sistem harus tahan terhadap asam (acid resistant), kekakuan tidak tinggi, dan
memiliki power supply dengan polaritas yang dapat diubah secara periodik.
Karena proses pemesinan pada STEM menggunakan elektrolit yang bersifat
asam, maka penggunaannya terbatas untuk material yang tahan terhadap korosi
(corrosion resistant materials). Diameter oversize lubang yang dihasilkan STEM
lebih kecil daripada ECDR. Aplikasi pemesinan STEM misalnya pada komponen
mesin jet dan turbin gas seperti: Lubang pendingin pada sudu turbin, Fuel
Nozzle, Pengeboran alur pelumasan pada bearing dimana penggunaan EDM
dapat menyebabkan crack.

4. Electrostream (Capillary) Drilling


Electrostream (Capillary) Drilling merupakan pengembangan dan teknik khusus
dari ECM yang digunakan untuk menghasilkan lubang (holes) yang baik dimana
terlalu dalam apabila menggunakan EDM dan terlalu kecil jika menggunakan
STEM. Tool yang digunakan adalah glass nozzle (diameter 0,025-0,50 mm)
Untuk mengkonduksikan arus pemesinan menuju elektrolit, digunakan kawat
platina yang terpasang di dalam glass nozzle.

5. Electro Chemical Jet Drilling (ECJD)


Electro Chemical Jet Drilling (ECJD) digunakan dalam pembuatan lubang yang
lebih kecil yang dapat dicapai menggunakan electrostream (Capillary) Drilling.
Proses pemesinannya dimana nozzle berperan sebagai katodenya.

Khusus Electrochemical Jet Drilling, besar tegangan listrik yang digunakan yaitu
antara 400 sampai 800 Volt. Umumnya, lubang yang dihasilkan oleh ECJD lebih
besar daripada Electrolyte Jet karena proses disolusi pada ECJD dibantu dengan
tekanan air dari nozzle.

6. Electro Chemical Deburring (ECDB)


Electro Chemical Deburring (ECDB) digunakan untuk menghilangkan burr hasil
dari proses pengeboran. Burr merupakan sisa material yang tidak diinginkan
pada bagian komponen mesin sebagai hasil dari proses manufaktur dan perlu
untuk dihilangkan.

D. KELEBIHAN
1. Sudut dalam yang tajam (R<0 dibuat.="" mm="" span="" sulit="">
2. Perlengkapan khusus diperlukan untuk menahan aliran elektrolit yang
tinggi.
3. Biaya perkakas dan perangkat yang mahal.
4. Mesin yang digunakan merupakan mesin – mesin yang berukuran besar.
5. Konsumsi energinya yang besar.
6. Selama pengeboran, dapat membuat beberapa lubang sekaligus.
7. Mampu membuat permukaan 3 dimensi yang rumit secara akurat.
8. Permukaan akhir halus karena ketiadaan bekas pahat/pemotong.
E. KEKURANGAN
1. Sudut dalam yang tajam (R<0 dibuat.="" mm="" span="" sulit="">
2. Perlengkapan khusus diperlukan untuk menahan aliran elektrolit yang
tinggi.
3. Biaya perkakas dan perangkat yang mahal.
4. Mesin yang digunakan merupakan mesin – mesin yang berukuran besar.
5. Konsumsi energinya yang besar.

Anda mungkin juga menyukai