Bronkitis Akut
Bronkitis Akut
NPM : 1102019197
Kelas : FK-B
1. Skenario
Seorang wanita berusia 65 tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk dan terkadang
mengeluarkan lendir, sesak napas, cepat merasa lelah, dan demam disertai menggigil. Dokter
kemudian melakukan pemeriksaan rongga dada dengan stetoskop. Dari hasil pemeriksaan,
dokter mendiagnosis bahwa pasien tersebut menderita bronkitis akut dan akan memberikan
antibiotik racikan. Setelah diketahui, pasien ini sering menghirup asap rokok dengan kata lain
telah menjadi perokok pasif.
2. Pertanyaan Klinis
3. Analisis PICO
a. P (Population)
Wanita lanjut usia (60-70 tahun)
b. I (Intervention)
Antibiotik racikan
c. C (Comparation)
Tanpa antibiotik racikan
d. O (Outcome)
Pemulihan bronkitis akut
a. Kata Kunci
b. Laman Pencarian
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed (Abstrak)
https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD010010.pub3/fu
(Full Text Link)
c. Limitasi
a) Tahun Publikasi : 2015 – 2019
b) Ketersediaan Teks : Free Full Text (Teks Lengkap Gratis)
c) Tipe Artikel : Ulasan (Review)
d) Jenis : Manusia (Human)
e) Jumlah Hasil Pencarian : 1 Hasil
d. Hasil Pencarian
1. Haemophilus influenzae oral vaccination for preventing acute exacerbations of
chronic bronchitis and chronic obstructive pulmonary disease.
5. Kesimpulan
Dari hasil studi, didapati bahwa pemberian antibiotik tidak menghasilkan penurunan yang
signifikan dalam jumlah dan tingkat keparahan penderita bronkitis akut. Manfaat dari
pemberiaan antibiotik ini tidak lebih besar dibandingkan dengan resiko pemakaian antibiotik
tersebut. Dari hasil dua uji coba, disimpulkan bahwa penderita yang divaksinisasi umumnya
memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada penderita yang diberi antibiotik. Namun,
hasil ini diukur secara berbeda sehingga tidak dapat dibandingkan dengan sangat jelas.
6. Daftar Pustaka
Teo, Edward et. all. 2017. Haemophilus influenzae oral vaccination for preventing acute
exacerbations of chronic bronchitis and chronic obstructive pulmonary disease. New York:
Cochrane Library.