Anda di halaman 1dari 25

TEKNOLOGI PROSES

Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan (scientific) yang digunakan
dalam rangka untuk mempermudah kehidupan manusia. Sebagaimana sebuah kalimat yang
mengatakan “The scientist makes things known, the engineer makes things work” (ulrich,
1984), atau dalam terjemahan bebasnya dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan membuat
sesuatu menjadi dapat difahami (diketahui), sedangkan teknologi akan membuat sesuatu
tersebut dapat lebih bermanfaat. Dengan teknologi, maka manusia akan dapat melakukan
sesuatu menjadi lebih mudah. Sedangkan proses secara umum merupakan perubahan dari
masukkan (input) dalam hal ini bahan baku setelah melalui proses maka akan menjadi
keluaran (output) dalam bentuk produk. Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu
input, perubahan dan output, sebagaimana terlihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 : Hubungan antara Bahan baku dan Produk Dengan demikian “teknologi proses”
merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk merubah bahan baku menjadi produk atau
bahan yang mempunyai nilai lebih (added value), dimana perubahan dapat berupa perubahan
yang bersifat fisik maupun perubahan yang bersifat kimia dalam skala besar atau disebut
dengan skala industri. Perubahan yang bersifat fisik disebut dengan satuan operasi (unit
operation), sedangkan yang bersifat perubahan kimia disebut dengan satuan proses (unit
process), sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab I. Dibagian awal akan dibahas
mengenai bagaimana membaca suatu sistem proses yang merupakan gabungan dari elemen-
elemen proses.

DIAGRAM ALIR PROSES

Untuk menghindari kerumitan dalam permasalah, maka suatu sistem kadang kala dibuat
sederhana (simple). Hal ini sering dilakukan dalam bidang keteknikan, salah satunya
merubah diskripsi dalam bentuk gambar atau diagram. Selain lebih mudah untuk difahami,
bentuk diagram atau dalam bentuk simbol akan mempercepat seseorang dalam melihat
suatu proses. Salah satu bentuk diagram yang sederhana adalah bentuk diagram kotak
(block diagram), dimana dibagian dalam dari kotak-kotak terdapat keterangan yang
menerangkan fungsi, jenis peralatan, ataupun kondisi operasi. Sebagai contoh proses
pembuatan garam dapur dari air laut, sebagaimana yang ditampilkan pada gambar 4.8
Gambar 4.2: Proses pembuatan garam dapur dari air laut Proses pembuatan garam dapur
sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 4.1 diawali dengan memompa Air laut ke
sawah yang miring pada musim kemarau. Pengaliran diatur sehingga terjadi proses
penghabluran pada sudut petak tambak yang tinggi. Dari tambak ini hablur diagkut ke
pabrik di mana hablur ini dikristalkan lagi, dimumikan, dicampur dengan iod (bila perlu)
kemudian dicetak.

Contoh lain bentuk diagram balok, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 4.3, yaitu
proses pembuatan gula dari tebu. Pada proses tersebut diawali dari bahan baku gula berupa
tebu mempunyai komposisi gula 16%, air 25% dan pulp (bubur) 59% berat. Kemudian bahan
baku tebu tersebut dimasukkan kedalam alat penggilingan dimana akan terpisahkan baggase
dengan gula beserta air dan sebagian pulp. Dimana baggase merupakan ampas dari tebu, yang
sudah tidak mengandung gula, dan baggase ini merupakan bahan baku untuk pabrik kertas
atau dapat juga digunakan sebagai bahan bakar. Hasil keluaran dari mesin penggiling, berupa
gula cair dan masih ada padatan pulpnya, dimasukkan kedalam alat penyaring, maka akan
dipisahkan padatan pulp dengan campuran gula dan air yang disebut dengan sirup.
Selanjutnya, sirup tersebut dikentalkan dengan menggunakan alat penguapan (evaporator)
Dan keluaran dan mesin penguap, selanjutnya dimasukkan dalam alat pengkristal (kristaliser)
dan akan didapat gula kristal.
Dua contoh mengenai diagram balok, sebagaimana terlihat pada gambar 4.2 maupun 4.3,
setiap balok dapat mendeskripsikan proses (misalkan penguapan, penggilingan), ataupun
dapat juga berupa alat (seperti pompa) dan juga material (garam dapur). Diagram balok lebih
menonjolkan pada sekuense (urutan) dari proses. Selain bentuk diagram balok, yang lebih
umum digunakan dalam pabrik disebut dengan diagram alir proses (process flow diagram,
disingkat PFD). Pada diagram bentuk ini, menggambarkan sistem proses yang lebih detail
dibandingkan bentuk diagram balok. Pada tabel 4.1 merupakan simbol untuk identifikasi dari
aliran pada diagram aliran proses. Identifikasi dimulai dari awal dari proses, yang dapat
berupa masuknya bahan baku atau bahan antara, dimana bahan tersebut dapat berupa produk
dari unit (bagian) lain dari pabrik tersebut. Kemudian identifikasi dari setiap aliran ditandai
dengan nomor arus, dimana setiap arus memuat kondisi operasi (suhu dan tekanan) dan juga
neraca massa dari tiap komponen yang biasanya ditampilkan dalam bentuk tabel dibagian
bawah dari diagram alir proses tersebut.

Tabel 4.1: Identifikasi Aliran pada diagram proses


Beberapa simbol dari peralatan satuan operasi dapat dilihat pada gambar berikut beserta
pengelompokkannya berdasarkan tabel 4.2

Kelompok A: Fasilitas Alat Bantu:

Peralatan pada kelompok A ini, merupakan peralatan yang banyak digunakan dalam unit alat
bantu pabrik, atau pada bagian utilitas. Untuk satu satuan (unit) tidak berarti hanya terdiri dari
satu alat, akan tetapi dapat terdiri dari beberapa alat.
Kelompok B:

Peralatan Gas - Padatan Peralatan pada kolompok B, merupakan peralatan yang melakukan
satuan operasi yang berhubungan dengan bahan padat dan gas, seperti pengeringan padatan
biji-bijian dengan menggunakan media udara pemanas kering, sebagaimana ditunjukkan pada
gambar-gambar berikut.
Kelompok C: Crusher, Mill, Grinder

Peralatan pada kelompok ini, pada dasarnya merupakan peralatan yang digunakan untuk
memperkecil ukuran dari bahan fase padat.

Proses memperkecil ukuran dari bahan padatan dengan menggunakan bola dan tangki dalam
keadaan berputar
Bahan padatan yang akan dihancurkan, masuk diantara gulungan yang berputar

Bahan dihancurkan dengan menggunakan palu (hammer) yang berputar

Kelompok D: Tangki Proses (Process Vessel)

Peralatan pada kelompok ini, merupakan peralatan untuk memisahkan atau proses pemurnian
yang banyak digunakan dalam industri kimia.
Kelompok E: Alat Penukar Panas
Kelompok F: Alat Penyimpan
Kelompok G: Pemindah Gas (Gas mover)
Kelompok H: Pemisah (Separator)
Kelompok J: Konveyor
Kelompok L : Pompa
Kelompok R: Reaktor
Aturan dalam sistem pemberian nomor pada diagram alir proses, dengan menggunakan
contoh seperti pada gambar 4.53, yang merupakan diagram alir proses dari unit pembangkit
tenaga uap: 1. Tiap alat dimulai dari huruf yang merupakan kode kelompok dari peralatan
seperti yang disajikan pada tabel 4.2, misalkan Q-110 (kelompok furnace dan proses
pemanasan); H-118 (kelompok separator dalam hal ini peralatannya adalah bag filter sebagai
alat penyaring udara) 2. Nomor pada setiap lokasi (area) proses dimulai dari 100, 200, 300
dan seterusnya. Artinya, digit pertama menunjukkan lokasi (area) dari alat proses tersebut.
Jadi peralatan diatas Q-110 dan H-118 berada pada lokasi yang sama yaitu pada lokasi 1. 3.
Nomor dari bagian peralatan proses utama dimulai dari angka satu pada digit kedua, jadi 110,
120, 130 dan seterusnya. Jadi pada unit boiler (yang berada didalam garis putus-putus) yaitu
dengan kode P101 di dalamnya terdiri dari peralatan F-114; L-115; Q-110; G-117 dan
seterusnya 4. Nomor bagian pendukung dari suatu alat dibedakan pada digit ke tiga,
sebagaimana pada peralatan Q-110 didalam bagian dari alat tersebut terdapat dua alat
pendukung yaitu E-111 dan E-112, yang keduanya berada didalam alat Q-110 sebagai
pemanas. 5. Pada bagian bawah dari diagram alir proses, biasanya memuat tabel neraca bahan
dari sistem tersebut sebagaimana pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Neraca Bahan (g/detik)

Anda mungkin juga menyukai