KASUS
Tn. H merupakan seorang dokter dan psikiatrik yang hebat. Namun, dibalik profesinya
tersebut ia ternyata seorang pembunuh yang sadis akibat dorongan dari masa lalunya yang
dramatis. Ia selalu terbayang-bayang tentang kejadian di masa lalu yang tidak bisa dilupakan
karena dahulu beberapa anggota keluarganya dibunuh. Tn. H menganggap bahwa “jasa dibalas
jasa” yang membuat ia berpikiran untuk terus membunuh sebagai pelampiasan rasa dendam yang
ia miliki. Hal itu yang menyebabkan dirinya menjadi orang yang berbahaya dengan tingkat
psikopat yang tinggi sehingga menjadikannya sebagai seorang pembunuh.
B. Data
Data Objektif
C. Asuhan Keperawatan
- Menggunakan
strategi koping yang
efektif,
dipertahankan pada
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukkan)
- Mengekspresikan
emosi, dipertahankan
pada skala 1(tidak
pernah
menunjukkan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukkan)
- Menunjukkan alam
perasaan yang
positif,
dipertahankan pada
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukkan)
- Menggunakan
strategi untuk
menghindari situasi
kekerasan,
dipertahankan pada
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukkan)
- Menarik diri dari
hubungan yang
penuh kekerasan,
dipertahankan pada
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukkan)
- Menahan diri dari
menyakiti orang lain,
dipertahankan pada
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukkan)
Kesejahteraan Pribadi
( kode 2002)
- Kesehatan psikologis,
dipertahankan pada
skala 1(tidak puas)
ditingkatkan ke skala
4 (sangat puas)
- Kemampuan untuk
mengekspresikan
emosi, dipertahankan
pada skala 1(tidak
puas) ditingkatkan ke
skala 4 (sangat puas)
2 2. Risiko perilaku 1. Pengekangan Diri
kekerasan Terhadap Perilaku
terhadap orang Kesehatan
lain b.d akses
[1400 Domain Kesehatan
pada senjata,
pola kekerasan Psikososial (III) Kelas-Kontrol
Diri]
diarahkan pada
orang lain, pola (Tindakan personal untuk
ancaman menahan diri dari perilaku
kekerasan, pola kekerasan dan perilaku
perilaku pengabaian terhadap orang
kekerasan lain)
antisosial.
Dalam waktu 90x24 jam
Populasi klien diharapkan
berisiko: riwayat
menyaksikan 1. Berpartisipasi dalam
kekerasan dalam pengobatan yang diperlukan
keluarga, riwayat dari 2 (jarang dilakukan)
penganiayaan ditingkatan ke 4 (sering
pada masa dilakukan)
kanak-kanak.
2. Mendiskusikan perilaku
kekerasan (yang dilakukan)
dari 2 ditingkatkan ke 4
3. Mengidentifikasi faktor-
faktor yang berkontribusi
terhadap perilaku kekerasa
dari skala 1 (tidak pernah
dilakukan) ditingkatkan ke 3
(kadang-kadang dilakukan)
4. Menggunakan mekanisme
koping alternatif untuk
[menghadapi] stress dari
skala 1 ditingkatkan ke skala
3
5. Menggunakan perilaku
peran yang benar dari skala
1 ditingkatkan ke 3
9. Mengekspresikan empati
pada korban dari skala 1
ditingkatkan ke skala 3
1. Mengidentifikasi kapan
merasa marah dari skala 2
(jarang dilakukan)
ditingkatkan ke skala 4
(sering dilakukan)
2. Mengidentifikasi saat
merasa agresif dari skala 1
(tidak pernah dilakukan)
ditingkatkan ke skala 3
(kadang-kadang dilakukan)
3. Mengidentifikasi
alternatif untuk melakukan
agresi dari skala 1
ditingkatkan ke skala 3
4. Mengekspresikan
kebutuhan dengan cara
nondestruktif daei skala 1
ditingkatkan ke skala 3
5. Menunjukan perasaan
negatif dengan cara yang
tidak merusak dari skala 2
ditingkatkan ke skala 4
6. Menahan diri
membahayakan orang lain
dari skala 1 ditingkatkan ke
skala 3
9. Mempertahankan
pengendalian diri tanpa
supervisi dari skala 1
ditingkatkan ke skala 2