Anda di halaman 1dari 18

“CRITICAL JURNAL REPORT”

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Disusun Oleh:

NAMA : CARDO ELIDON SIHOMBING

NIM :6193311025

KELAS : PJKR-E

PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN,DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa,yang telah menghadirkan rahmat
serta karunia-nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah critical jurnal
review ini dengan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Pak Rafael Ginting
S.Pd,M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Perkembangan peserta didik, yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran sampai selesainya penyusunan tugas ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini,namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa,untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tugas
ini.

Medan, Oktober 2019

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4

1.1.........................................................................................................................Latar
Belakang Masalah..........................................................................................3
1.2.........................................................................................................................Tujuan
........................................................................................................................5
1.3.........................................................................................................................Manfaat
........................................................................................................................5

BAB 2 REVIW JURNAL.................................................................................................6

2.1..........................................................................................................................Kelengka
pan Jurnal........................................................................................................6
2.2..........................................................................................................................Sajian
Materi..............................................................................................................7

BAB 3 ANALISIS JURNAL............................................................................................15

3.1. Kekuatan Penelitian.....................................................................................15

3.2. kelemahan penelitian....................................................................................15

3,3. Komentar......................................................................................................16

BAB 4 PENUTUP ANALISIS JURNAL ........................................................................16


3.1..........................................................................................................................
Kesimpulan......................................................................................................17
3.2..........................................................................................................................Saran.
.........................................................................................................................17
3.3..........................................................................................................................Link
jurnal……………………………………………………………………18
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan peserta didik merupakan mata kuliah wajib yang harus di tempuh oleh seorang
calon guru. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa agar memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang lengkap tentang konsep perkembangan secara umum dan
hubungannya dengan perkembangan peserta didik. Mata kuliah ini difokuskan pada: (1) teori-
teori dan kajian akademik tentang fase-fase perkembangan, (2) prinsip-prinsip perkembangan
manusia, dan (3) mempelajari perkembangan fisik, intelektual, emosi, sosial dan moral dengan
implikasinya pada pendidikan di setiap periodisasi perkembangan manusia dari pranatal sampai
lanjut usia dengan penekanan pada masa remaja. Tujuan dari mata kuliah perkembangan peserta
didik ini mempelajari konsep perkembangan secara umum dan hubungannya dengan
perkembangan peserta didik, teori perkembangan, prinsip-prinsip perkembangan manusia, serta
mempelajari perkembangan fisik, intelektual, emosi, sosial dan moral dengan implikasinya pada
pendidikan di setiap periodisasi perkembangan manusia dari pranatal sampai remaja. Dalam
pembelajaran orang dewasa menggunakan prinsip 3D, yaitu Didengar, Dibaca, dan Dipahami.
Untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar dan memahami kosep dalam perkuliahan yaitu
menggunakan mind mapping/peta konsep. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
mahasiswa belum memahami benar konsep-konsep yang diberikan oleh dosen, ketika materi
diberikan mereka mengerti, akan tetapi jika soalnya dirubah maka mereka tidak dapat
mengerjakan soal tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka belum memahami konsep yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Mengingat mata kuliah yang ditempuh mahasiswa
cukup banyak dan membutuhkan pemikiran yang berupa fakta atau konsep diperlukan
pembelajaran yang membantu mahasiswa untuk memudahkan mereka dalam belajar, serta
mampu mengingat apa yang mereka pelajari dengan menggunakan mind mapping. Mind
Mapping peta konsep sesuai digunakan di Perguruan Tinggi mengingat daya pikir mahasiswa
dalam taraf yang tinggi, yaitu taraf operasional formal, sehingga mereka mampu untuk mencari
sendiri konsep-konsep dari sumber yang dikehendaki. Selain dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap konsep, peta konsep juga dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Telah banyak penelitian yang mengemukakan bahwa peta konsep sangat baik sebagai metode
pembelajaran dan memberikan dampak positif bagi siswa, seperti hasil penelitian Cavallo dan
Schafer (1994) menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara orientasi belajar
bermakna melalui penggambaran peta konsep dengan pemahaman siswa. Berangkat dari
permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi
Mind Mapping Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik ”.

1.2. Tujuan

 Untuk mengetahui peran perkembangan peserta didik


 Pembaca mengerti manfaat dari perkembangan peserta didik
 Untuk mengetahui lebih jelas cabang perkembangan peserta didik terutama dalam
mendidik peserta didik
 Pembaca dapat mengerti apa yang di maksud dengan perkembangan peserta didik
 Pembaca dapat menerapkan terkait hal-hal teori perkembangan peserta didik yang
diterapkan.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang penulisan makalah critical jurnal ini adalah agar ;

 pengetahuan mahasiswa mengenai layanan perkembangan peserta didik dapat bertambah


 Melatih mahasiwa meningkatkan kemampuan dalam menulis karya ilmiah.
 Membuat mahasiswa berfikir secara kritis terhadap informasi-informasi terkait
pendidikan
 Agar pembaca dan penulis mengetahui kekurang dan kelebihan jurnal perkembangan
peserta didik.

BAB 2
REVIEW JURNAL

2.1. Kelengkapan Jurnal

 Jurnal Utama (Jurnal satu)


1. Judul jurnal : Perkembangan peserta didik
2. Pengarang : Dr. Masganti Sit, M.Ag
3. Penerbit : Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana
4. Tahun Terbit : Oktober 2012
5. Kota Terbit : Medan
6. Tebal Jurnal : 14 Halaman
7. ISSN :978-602-8935-11-1
8. Volume :-

 Jurnal Pembanding (Jurnal kedua)


1. Judul Buku : Implementasi Mind Mapping Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Mahasiswa
2. Pengarang : Dian Kristiana
3. Penerbit : Universitas Muhammad Ponorogo
4. Kota Terbit : -
5. Tahun Terbit : Juli 2016
6. Jumlah Halaman : 9 Halaman
7. ISBN :-
8. Volume :4

Abstrak (Jurnal Satu)


Perkembangan individu merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak
faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses
perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman
yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan
kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.
Banyaknya aspek yang dibicarakan dalam membahas masalah
perkembangan menyebabkan banyaknya istilah dan konsep yang digunakan.
Begitu pula banyaknya pandangan dan teori dalam menjelaskan fenomena-
fenomena perkembangan anak membuat semakin kayanya pengetahuan tentang
perkembangan anak. Gambaran pembahasan tentang perkembangan di atas diawali
dengan perlunya memahami konsep-konsep perkembangan yang dilanjutkan
dengan pembahasan aspekaspek perkembangan anak.

Abstrak (jurnal kedua)


Penelitian terfokus pada bagaimana imlementasi mind mapping terhadap motivasi dan hasil
belajar mahasiswa dalam pembelajaran perkembangan peserta didik prodi pendidikan
matematika semester genap tahun akademik 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan motivasi belajar mahasiswa, hasil belajar mahasiswa, serta proses aktivitas
dosen dan mahasiswa dalam implementasi mind mapping mata kuliah perkembangan peserta
didik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan deskriptif kualitatif.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam mendukung hasil penelitian, peneliti
menggunakan instrumen observasi dan wawancara.

Observasi digunakan untuk melihat secara langsung dari dekat proses aktivitas dosen dan
mahasiswa dalam implementasi mind mapping dalam pembelajaran pekembangan peserta didik
terhadap motiasi dan hasil belajar mahasiswa. Observasi dilakukan dengan observasi partisipan
dan menggunakan catatan lapangan. Untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar mahasiswa
digunakan wawancara. Wawancara ini akan dilakukan dalam bentuk wawancara tidak
terstruktur, dengan harapan dapat digunakan untuk mendapatkan data secara lengkap dan riil
tentang kondisi yang alami.

2.3. Sajian Materi


JURNAL UTAMA
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Dari waktu ke waktu kehidupan manusia terus berubah. Berawal dari dua sel dasar yaitu
sel telur dan sperma, suatu organism tumbuh dan berkembang. Dua sel tersebut kemudian
membelah diri dan berdiferensiasi untuk menghasilkan tulang-tulang, syaraf, otot, usus,
otak, dan bagian-bagian organ tubuh lainnya. Setelah kurang lebih sembilan bulan
lamanya dalam kandungan ibu, organism yang baru tumbuh tersebut akhirnya menjadi
bayi manusia yang sempurna dan siap lahir ke dunia dengan perangkat keterampilan
hidup minimal yaitu bernafas, menggerak-gerakkan tubuh, menangis, dan menyusui.

Meskipun di saat lahir hanya berbekal seperangkat keterampilan minimal,melalui


interaksi dengan lingkungan (orang tua, saudara, orang dewasa lain, dan objek-objek
yang ada di sekitarnya) sang bayi terus lebih menyempurnakan diri. Ia terus mengalami
berbagai perubahan fisik baik dalam hal ukuran maupun proporsinya. Berat dan tinggi
badan bayiterus bertambah, begitupun proporsi antara organ-organ tubuhnya – kepala,
badan, kaki, tangan, dan organ-organ lainnya—terus berubah menjadi lebih seimbang.
Seiring dengan perubahan struktur fisik, perilaku dan keterampilan bayi juga terus
semakin beraneka. Dalam hal perilaku motorik, misalnya mulai dari hanya bisa
berbaring, kemudian mampu bergulir, menelungkup, duduk, merangkak, berdiri,
berjalan,dan akhirnya berlari. Uraian di atas mengilustrasikan adanya proses perubahan
yang dialami oleh anak manusia yang disebut dengan perkembangan (development).

Perkembangan adalah pola perubahan individu yang berawal pada masa konsepsi
dan terus berlanjut sepanjang hayat. Namun tidak setiap perubahan yang dialami
organisme atau individu itu merupakan perkembangan. Dengan belajar, perilaku individu
juga bisa berubah. Begitupun karena factor peristiwa atau pengaruh penggunaan obat
tertentu, individu juga bisa berubah.Untuk itu perlu ada suatu penjelasan lebih rinci
tentang perubahan yang dimaksud sebagai perkembangan.

Pertama, perubahan dalam arti perkembangan terutama berakar pada unsur biologis.
Pengalaman-pengalaman atau aktivitas-aktivitas khusus anak dapat menimbulkan
perubahan pada diri yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak yang berlatih menari
menjadi terampil menari; anak yang belajar matematika atau berhitung menjadi mahir
dalam mengerjakan soal-soal hitungan. Perubahan-perubahan semacam itu bukan
merupakan perkembangan, melainkan lebih merupakan perubahan dalam arti belajar,
yakni perubahan yang lebih singkat dan merupakan fungsi langsung dari pengalaman-
pengalaman khusus yang diupayakan. Perubahan dalam arti perkembangan lebih
berkaitan dengan fungsi waktu dan kematangan biologis sehingga terjadi dalam periode
yang lebih lama dan bersifat umum, tidak terkait dengan peristiwa atau pengalaman
khusus tertentu.
Kedua, perkembangan dapat mencakup perubahan baik dalam struktur maupun fungsi
atau perubahan fisik maupun psikis. Perubahan dalam struktur lajimnya merujuk kepada
perubahan fisik baik dalam hal ukuran maupun bentuknya (seperti perubahan lengan,
kaki, otot, jaringan syaraf, atau bagian-bagian tubuh lainnya), sedangkan perubahan
fungsi mengacu kepada perubahan dalam hal aktivitas yang secara inheren terdapat
dalam struktur fisik tersebut (seperti kelenturan otot, keterampilan bergerak, kemampuan
berfikir, reaksi-reaksi emosional, dan perubahan-perubahan sejenis lainnya). Dengan kata
lain, perubahan struktur mengacu kepada perubahan wujud jasadnya, sedangkan
perubahan fungsi mengacu kepada perubahan aspek mental atau aktivitas yang
ditimbulkan sehubungan dengan adanya perubahan dalam jasad tersebut.

Ketiga, perubahan dalam arti perkembangan bersifat terpola, teratur, terorganisasi,


dan dapat diprediksi. Ini berarti bahwa secara normal, perkembangan individu mengikuti
pola-pola tertentu yang sudah dapat diketahui dan diperkirakan. Misalnya, seorang anak
akan bisa duduk setelah bisa menelungkup, akan merangkak setelah duduk, dan akan
berjalan setelah merangkak.
Keempat, perkembangan dapat bersifat unik bagi setiap individu. Santrock & Yussen
(1992: 17) menyatakan bahwa: “each of us develops in certain ways like all other
individual, like some other individuals, and like no other individuals”. Masing-masing
kita berkembang dalam cara-cara tertentu seperti semua individu yang lain, seperti
beberapa individu yang lain dan seperti tak ada individu yang lain. Di samping adanya
kesamaan kesamaan umumdalam pola-pola perkembangan yang dialami oleh setiap
individu,terjadinya variasi individual dalam perkembangan anak bisa terjadi pada setiap
saat. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan
yang kompleks,melibatkan berbagai unsure yang saling berpengaruh satu sama lain.
Kelima, perubahan dalam arti perkembangan terjadi secara bertahap dalam jangka
waktu yang relative lama. Maksudnya bahwa perubahan dalam arti perkembangan bukan
merupakan perubahan yang sifatnya sesaat, melainkan terjadi dalam suatu proses yang
berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu yang relative lama.
Keenam, perubahan dalam arti perkembangan dapat berlangsung sepanjang hayat dari
mulai sejak masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan tidak hanya terbatas
sampai dengan masa remaja, melainkan dapat berlanjut terus hingga seseorang meninggal
dunia. Ini juga berarti bahwa perubahan dalam arti perkembangan tidak hanya mencakup
proses pertumbuhan, pematangan, dan penyempurnaan, melainkan juga mencakup proses
penurunan dan perusakan.
Dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan dapat
didefinisikan sebagai pola perubahan organism (individu) baik dalam struktur maupun
fungsi (fisik maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan terorganisasi serta
berlangsung sepanjang hayat.Di samping istilah perkembangan, ada istilah lain yang
sering dipertukarkan penggunaannya, yaitu istilah pertumbuhan. Istilah pertumbuhan juga
mengandung arti sebagai pola perubahan yang dialami oleh individu. Dalam
kenyataannya, kedua proses perubahan ini –perkembangan dan pertumbuhan—memang
sulit dipisahkan satu sama lain.Namun untuk kepentingan penjelasan dua istilah tersebut
dapat dibedakan. Istilah pertumbuhan dimaksudkan sebagai perubahan dalam aspek
jasmaniah seperti berubahnya struktur tulang, tinggi dan berat badan, proporsi badan,
semakin sempurnanya jaringan syaraf, dan sejenisnya. Dengan kata lain, pengertian
pertumbuhan itu lebih bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang
dialami individu sebagai hasil dari proses pematangan. Dalam arti luas, istilah
pertumbuhan dapat mencakup perubahan secara psikis kalau perubahan tersebut berupa
munculnya sesuatu fungsi yang baru seperti munculnya kemampuan berpikir simbolik,
munculnya kemampuan berpikir abstrak.
Prinsip-prinsip Perkembangan
Perkembangan individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai sejak masa pertemuan sel
ayah dengan ibu (masa konsepsi) dan berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan
individu ini bersifat dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat, tetapi bisa juga cepat,
hanya berkenaan dengan salah satu aspek ataupun beberapa aspek perkembangan.
Perkembangan tiap individu juga tidak selalu seragam, seorang berbeda dengan yang
lainnya baik dalam temponya, iramanya maupun kualitasnya.

Dalam perkembangan individu dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut


1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek. Perkembangan
bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek.
Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek
yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan tersebut juga berlangsung terus sampai
akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat
lambat, sedangkan pada saat lain sangat cepat. Jalannya perkembangan individu itu
berirama dan irama perkembangan setiap anak tidak selalu sama.
2. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda.
Seseorang mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial
yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang
dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika kemampuannya kurang dan
perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak yang ketrampilan dan estetikanya
berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak
lambat.
3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan
sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak
sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban sebelum anak bisa berbicara, dan
sebagainya.
4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara
normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi-situasi
tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan
perkembangan aspek tertentu.
5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang
lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan
dikuasainya kemampuan-kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan
memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangannya, baru
kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan kelima jarinya. Perkembangan
berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang dengan beberapa jari, dan
akhirnnya menggunakan ujung-ujung jarinya. Dalam perkembangan terjadi proses
diferensiasi atau penguraian ke hal yang lebih kecil dan terjadi pula proses integrasi.
Dalam integrasi ini beberapa kemampuan khusus/kecil itu bergabung membentuk satu
kecakapan atau keterampilan.
6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktor
faktor khusus, fase tertentu dilewati secara cepat, sehingga nampak ke luar seperti tidak
melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga
nampak seperti tidak berkembang.

7. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau


diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor
lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan
laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau
berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju
perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek
lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan
berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain
sebagainya.
9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda
dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial
dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya
sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.

Aspek-aspek Perkembangan Anak


Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu anak, karena
kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum dapat
dibedakan beberapa aspek utama kepribadian individu anak, yaitu aspek (1) kognitif, (2)
fisik-motorik, (3) sosio-emosional, (4) bahasa, (5) moral dan (6) keagamaan.
Perkembangan dari tiap aspek kepribadian tidak selalu bersama-sama atau sejajar,
perkembangan sesuatu aspek mungkin mendahului atau mungkin juga mengikuti aspek
lainnya. Pada awal kehidupan anak, yaitu pada saat dalam kandungan dan tahun-tahun
pertama, perkembangan aspek fisik dan motorik sangat menonjol. Selama sembilan bulan
dalam kandungan, ukuran fisik bayi berkembang dari seperduaratus milimeter menjadi 50
sentimeter panjangnya. Selama dua tahun pertama, bayi yang tidak berdaya pada awal
kelahirannya, telah menjadi anak kecil yang dapat duduk, merangkak, berdiri, bahkan
pandai berjalan dan berlari, bisa memegang dan mempermainkan berbagai benda atau
alat.
1. Kognitif
Kognitif perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati,
melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke arah
pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat
pada masa anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan
selama masa belajar dan mencapai puncaknya pda masa sekolah menengah atas (usia
16-17 tahun).
Menurut Piaget, dinamika perkembangan intelektual individu mengikuti dua proses,
yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang
mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam struktur kognitif
yang sudah ada di dalam pikirannya. Struktur kognitif yang dimaksud adalah segala
pengetahuan individu yang membentuk pola-pola kognitif tertentu. Jadi struktur kognitif
sesungguhnya merupakan kumpulan dari pengalaman dalam kognisi individu.
Ada dua fungsi guru SD sekaitan proses asimilasi, yakni meletakkan dasar struktur
kognitif yang tepat tentang sesuatu konsep pada kognisi anak dan memperkaya struktur
kognitif menjadi semakin lengkap dan mendalam.
Peletakkan struktur kognitif yang tepat tentang sesuatu konsep pada kognisi anak
dianggap penting sebab pendidikan di SD sangat fundamental bagi pemerkayaan dan
pendalaman. Sementara itu pemerkayaan dan pendalaman struktur kognitif anak
diarahkan kepada perluasan wawasan kognitif mereka.Ada kalanya individu tidak dapat
mengasimilasikan rangsangan atau pengalaman baru yang dihadapinya dengan struktur
kognitif yang ia miliki. Ketidakmampuan ini terjadi karena rangsangan atau pengalaman
baru itu sama sekali tidak cocok dengan struktur kognif yang telah ada. Dalam keadaan
seperti ini, individu akan melakukan akomodasi.Ada dua kemungkinan yang dapat
dilakukan individu dalam situasi ini, yakni
(a)membentuk struktur kognitif baru yang cocok dengan rangsangan atau pengalaman
baru;
(b) memodifikasi struktur kognitif yang ada sehingga cocok dengan rangsangan atau
pengalaman baru.
Menurut Piaget, proses asimilasi dan akomodasi terus berlangsung pada diri seseorang.
Dalam perkembangan kognitif, diperlukan keseimbangan antara kedua proses ini.
Keseimbangan itu disebut ekuilibrium, yakni pengaturan diri secara mekanis yang perlu
untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi.
Piaget membagi proses perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif ke dalam
empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan memunculkan karakteristik
yang berbeda-beda. Tahapan perkembangan kognitif itu adalah:
(a) periode sensorimotorik (0-2tahun), (b) periode praoperasional (2-7 tahun),
(c) periode operasional konkrit (7 -13 tahun), dan
(d) periode operasional formal (13-18 tahun).
2. Fisik
Perkembangan fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum
menyangkut: tipe perubahan, pola pertumbuhan fisik dan karakteristik perkembangan
serta perbedaan individual. Perubahan dalam proporsi mencakup perubahan tinggi dan
berat badan. Pada fase ini pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi
lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan.
Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat tetapi konsisten, sehingga cukup
beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.
3. Sosial
Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak
senang bermain bersama teman sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan
agak pesat terjadi pada masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa
remaja (16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui
hubungan antar teman dalam berbagai bentuk permainan.
4. Bahasa
Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan
meraban. Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu
bahasa untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya
atau orang dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar berkembang bahasa pengetahuan.
Perkembangan ini sangat berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan
intelektual dan sosial. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan
suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu
alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu
interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga
berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial.
Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai
kesempurnaan pada akhir masa remaja.
5. Afektif
Perkembangan aspek afektif atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa remaja
awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai
oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang
datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa
akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa
remaja akhir yaitu pada usia 18-21 tahun.
6. Moral keagamaan
Aspek moral dan keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih kecil. Peranan
lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini.
Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru, baru
kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiripun pada
mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian
berkembang karena kontro dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi
dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena
panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian.
Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai oleh individu pada akhir masa remaja,
tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat berpengaruh
terhadap pencapaiannya.
Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan menurut Robert J. Havighurst adalah sebagian tugas yang
muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan
keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas
berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh
masyarakat, dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya.
Tugas perkembangan pada masa anak adalah:
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan
2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang
sedang berkembang
3. Belajar berkawan dengan teman sebaya
4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki dan wanita
5. Belajar menguasai keterampilan intelektual seperti: membaca, menulis, berhitung
6. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani
8. Memiliki kemerdekaan sosial
9. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial
Menurut Havighurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan
perkembangan aspek-aspek lainnya, yaitu fisik, psikis serta emosional, social dan moral.
Ada dua alas an mengapa tugas-tugas perkembangan penting bagi pendidikan. Pertama,
membantu memperjelas tujuan yang akan dicapai sekolah. Pendidikan dapat dimengerti
sebagai usaha masyarakat melalui sekolah, dalam membantu individu mencapai tugas-
tugas perkembangan tertentu. Kedua, konsep ini dapat digunakan sebagai pedoman waktu
untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan. Bila individu telah mencapai kematangan,
siap untuk mencapai tahap tugas tertentu serta sesuai dengan tuntutan masyarakat, maka
dapat dikatakan bahwa saat untuk mengajar individu yang bersangkutan telah tiba. Bila
mengajarnya pada saat yang tepat maka hasil pengajaran yang optimal dapat dicapai.

PILIHAN BERGANDA
Pilihlah satu jawaban yang paling benar.

1. Pada awal kehidupan anak, aspek perkembangan yang berkembang lebih menonjol
adalah aspek:
a. Fisik-motorik b. Bahasa c. Kognitif d. Sosial emosional

2. Kemampuan kognitif dalam perkembangan anak sangat dibutuhkan untuk:


a. Meningkatkan kemampuan berfikir
b. Menunjang perkembangan bahasa
c. Memecahkan berbagai persoalan dalam kehidupan
d. Beradaptasi dengan lingkungan

3. Proses pembentukan teori baru atau perubahan teori yang sudah dimiliki anak dalam
perkembangan kognitif disebut:
a. Akomodasi c. Asimilasi b. Ekuilibrium d. Koordinasi

4. Suatu proses yang terjadi pada anak dimana stimulus baru dari lingkungan
diintegrasikan pada teori yang sudah dimiliki anak, dalam perkembangan kognitif
disebut: a. Akomodasi c. Asimilasi b. Ekuilibrium d. Koordinasi

5. Perkembangan kognitif anak SD berada pada tahap:


a. Praoperasional c. Operasional formal b. Sensorimotorik d. Operasional kongkrit
BAB 3
ANALISIS JURNAL

1.1. Kekuatan Penelitian (kelebihan jurnal)

No Jurnal 1 Jurnal 2
1 Materi pada jurnal ini menjelaskan Materi pada jurnal ini menjelaskan tentang
tentang perkembangan pada peserta impelementasi mind mapping dan motivasi
didik

2 Jurnal menggunakan Bahasa yang Penggunaan space, ukuran huruf dan jarak
mudah dimengerti,sehingga pembaca antara baris-barisnya sudah tepat,sehingga
dapat dengan mudah memahami membuat pembaca memiliki gairah untuk
materinya membacanya

3 Identitas pada jurnal ini sudah Identitas pada jurnal ini sudah
lengkap,seperti terdapat : lengkap,seperti terdapat :
1) tahun terbit, 1) tahun terbit,
2) kota terbit, 2) kota terbit,
3) penerbit 3) penerbit
4) ISBN.
4 Ide yang diangkat dalam jurnal ini Ide yang diangkat dalam jurnal ini sudah
sudah relevan dan dapat dipercaya relevan.
karena mengambil dari banyak sumber
dan dapat dibuktikan kebenarannya.

1.2. Kelemahan Penelitian

No Jurnal 1 Jurnal 2
1 Masih terdapat kesalahan dalam tanda Masih terdapat kesalahan dalam penempatan
baca kata.
2 Terlalu banyaknya materi yang dibahas Materi yang disampaikan sedikit sehingga
sehingga pembaca kesulitan untuk pembaca kurang dapat menarik
menyimpulkannya. kesimpulannya.
1.3. komentar
Kedua jurnal ini membahas tentang, perkembangan peserta didik . Dilihat dari isi keduanya yang
bisa dibilang cukup lengkap dirasa mampu digunakan sebagai media pembelajaran namun sulit
ditarik kesimpulannya karena adanya suatu jurnal yang memiliki banyak materi dan ada yang
tidak. Saya sangat menyarankan jurnal ini Agar masyarakat dapat mengerti dan melaksanakan
system perkembangan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari terutama pada anak-anak yang
masih dalam tahap perkembangan.
BAB 4

PENUTUP
4.1. kesimpulan
Setelah membaca dan membandingkan kedua jurnal tersebut dapat simpulkan bahwa
perkembangan peserta didik itu mempunyai berbagai pengertian,dan juga berbagai cabang ilmu .
Seperti contohnya pada Jurnal yang baru kita bahas terdapat cabang yaitu pengajaran pada anak
dan pembimbingan pada anak .Ternyata perkembangan peserta didik itu juga mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat.
Peranan perkembangan peserta didik ilmu memang begitu besar dalam mewarnai perkembangan
ilmu pengetahuan, karena perkembangan peserta didik ini membantu anak menjadi lebih baik
dari hari-kehari
4.2. Saran
Berdasarkan besarnya peranan perkembangan peserta didik itu sendiri,terutama dalam memberi
warna perkembangan diri pada anak ,Sangatlah penting bagi kita untuk memiliki wawasan dan
pemahaman dalam bidang atau pengetahuan ilmu ini. Sehingga nantinya dapat kita terapkan
dalam kehidupan kita nantinya.
Terlebih kita yang adalah calon pendidik yang nantinya akan mendidik segala yang baik bagi
peserta didik kita,khususnya sebagai sumber informasi bagi anak didik kita,kita akan dapat
membagikan informasi yang kita miliki ,khususnya ilmu perkembangan peserta didik ini
nantinya kepada peserta didik kita.

4.3.Link jurnal

A.jurnal pertama

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:mo-
Yg19HbCUJ:https://www.academia.edu/29084421/JURNAL_PERKEMBANGAN_PES
ERTA_DIDIK+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id

B.jurnal kedua

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yQ6-
BiUn4BQJ:ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/pwahana/article/download/2901/2143/+&cd=
6&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai