MAKALAH
PENAFSIRAN Q.S. AL-BAQARAH : 219-220
(Khamr, Judi, dan Menyantuni Anak Yatim)
DOSEN PEMBIMBING :
Al-Ustadz HABIBUDDIN Lc, MA.
DISUSUN OLEH :
M. SYAKBAN
A. Khamr
B. Judi
Sedangkan kata piatu bukan berasal dari bahasa arab, kata ini dalam bahasa
Indonesia dinisbatkan kepada anak yang ditinggal mati oleh Ibunya, dan anak
yatim-piatu : anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.
Istinbat Hukum
Diriwayatkan dari Mash’ab bin Sa’ad bin Abi Waqash yang diterima dari
ayahnya, dia berkata : Aku datang kepada sekelompok orang Muhajirin. Mereka
berkata, ke sinilah ! Kami memberi Anda makanan dan minuman khamr (pada
masa itu belum di haramkan). Maka aku datang kepada mereka, rupanya di
tengah-tengah mereka telah tersedia kambing bakar dan sebuah tempayan berisi
khamr. Aku makan dan minum bersama mereka. Aku berbicara tentang orang
Anshar dan Muhajirin, aku berkata orang Muhajirin itu lebih baik dari orang
Anshar. Maka seseorang mengambil tulang dagu unta seraya memukulku dengan
tulang itu sehingga hidungku terluka. Kemudian aku datang kepada Rasulullah
SAW menceritakan kejadian itu, maka turunlah ayat berikut :2
Abu Maysarah mengatakan pula, ayat ini turun disebabkan oleh Umar bin
Khaththab ; dia menyebutkan kepada Nabi SAW kejelekan khamr dan kejahatan-
kejahatan yang disebabkan olehnya. Umar berdoa kepada Allah SWT agar khamr
1
Segala minuman yang memabukkan.
2
Al-Wahidi, Asbab An-Nuzul,hlm. 154.
itu diharamkan. Dia berucap, “Allahumma bayyin lanaa fiil khamri bayaanaa
syaafiyaan” maka akhirnya turunlah ayat diatas.3
1. Shafwatut Tafasir
…
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
.…"dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya
Mereka bertanya kepadamu, wahai Muhammad, tentang hukum khamr dan
hukum judi. Katakan kepada mereka, sesungguhnya mengkonsumsi khamr dan
bermain judi memiliki bahaya (mudharat) dan dosa yang besar, dan manfaat yang
ditimbulkannya sedikit. Bahaya keduanya lebih besar daripada manfaatnya.
Bahaya khamr bagi peminumnya adalah dapat menghilangkan akalnya,
melenyapkan harta bendanya, dan merusak tubuhnya. Sedangkan bahaya judi
adalah lenyapnya harta, rusaknya rumah tangga, dan memunculkan permusuhan
antar pemain. Bahaya keduanya yang gamblang ini tidak seimbang jika
4
dibandingkan dengan manfaat keduanya
2. Tafsir Al-Ahkam
“…Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah “Yang lebih dari keperluan…”
“ Al-Afwa” () dalam ayat ini berarti, sesuatu yang mudah yang
tidak sampai memberatkan seseorang. Dengan arti ini ayat bermakna, “kamu
nafkahkanlah sesuatu yang mudah bagimu dan tidak sampai memberatkanmu.”
Sebagian ulama menerangkan ayat ini telah dinasakhkan oleh ayat zakat.
Tetapi ada yang mengatakan, bahwa ayat ini tetap muhkamat, selain seseorang
mengeluarkan sebagian dari harta bendanya dalam bentuk zakat, juga wajib
baginya menafkahkan yang lain, seperti yang diterangkan dalam ayat 215.5
3
Al-Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari, Al-Jami’li Ahkam Al-Qur’an,
(T.tp: Dar Al-Kutub Al-Mishriyyah,1954), hlm. 286.
4
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Penerjemah : KH. Yasin, Shafwatut Tafasir (Jilid 1),
(Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2011), hlm. 286.
5
Syekh H. Abdul Halim Hasan Binjai, Tafsir Al-Ahkam (Jakarta, PT. Kencana : 2011) hlm. 83.
215. Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja
harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahuinya.
6
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Taisir al-Karim ar-Rahman Fi Tafsir Kalam al-
Mannan (Jakarta, Darul Haq : 2016) hlm. 300.
220. Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak
yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika
kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah
mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang Mengadakan perbaikan.
Dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Istinbat Hukum
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim
(kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, serta agak merenggangkan keduanya.7 Hadits yang agung ini
menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim,
sehingga imam al-Bukhari rahimahullah mencantumkannya dalam bab :
Keutamaan Orang Yang Mengasuh Anak Yatim. Makna hadits ini : orang yang
menyantuni anak yatim di dunia akan menempati kedudukan yang tinggi di surga
dekat dengan kedudukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.8
1. Shafwatut Tafasir
…
220. Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak
yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika
kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu..
Supaya kamu berpikir tentang perkara dunia dan akhirat. Mereka bertanya
kepadamu wahai Muhammad SAW, tentang bergaul dengan anak yatim dan
bagaimana mengurus hartanya ; apakah mereka mencampurkan urusannya dengan
anak yatim atau mereka memisahkan urusannya dengan mereka ? Maka
7
HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659
8
Kitab “’Aunul Ma’buud” (14/41) dan “Tuhfatul Ahwadzi” (6/39).
katakanlah kepada mereka, “Mengurus mereka demi kebaikan mereka, itu lebih
baik daripada mengasingkan mereka.” Jika kalian menyatukan harta kalian
dengan harta mereka demi kemaslahatan mereka, maka mereka menjadi
saudaramu seagama, dan saudara seagama lebih kuat daripada saudara pertalian
darah. Dan di antara hak-hak persaudaraan ini adalah bergaul dengan
baik dan bermanfaat.9
2. Tafsir Al-Misbah
… …
Dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang Mengadakan …
.perbaikan
Allah mengetahui dan dapat membedakan siapa yang membuat kerusakan
terhadap anak yatim, misalnya dengan sengaja mengambil harta atau
memperlakukan mereka secara tidak wajar, Allah dapat membedakannya dari
yang mengadakan perbaikan terhadap mereka yang menggunakan harta mereka
secara wajar. Allah mengetahui semua itu dan Dia akan memberi balasan sesuai
dengan sikap serta perlakuan masing-masing.10
3. Tafsir Muyassar
…
…Dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Jikalau Allah menghendaki kesulitan terhadap kalian, niscaya Dia akan
mengharamkan kalian untuk menggauli anak-anak yatim. Akan tetapi Dia
memberikan kemudahan kepada kalian dan tidak membebani
kalian dengan sesuatu yang kalian tidak akan mampu untuk
menjalaninya. Sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Perkasa
yang memutuskan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya dengan
tegas dan penuh wibawa; Dia adalah Sang Maha Bijaksana yang
9
Op Cit.hlm. 286-287.
10
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Volume I), (Jakarta : Lentera Hati, 2002), hlm. 471.
senantiasa memutuskan sesuatu dengan hikmah dan
menetapkan suatu perkara dengan penuh kasih sayang.11
KESIMPULAN
11
Dr. ’Aidh al-Qarni, Tafsir Muyassar (Jilid 1), (Jakarta:Qisthi Press, 2007), hlm. 170.
DAFTAR PUSTAKA