Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC)

Disusun oleh :
Nama : Annisa Rahmadini R
NIM : PO.71.24.1.19.054
Dosen pembimbing

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D III KEBIDANAN
2020
1. Pengertian Antenatal Care Terpadu

Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang


diberikan oleh perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan
pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan
dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap mengahadapi peran baru sebagai orangtua
(Wagiyo & Putrono, 2016).

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal


komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.
Terpadu dengan program lain yang memerlukan intervensi selama
kehamilan.

2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan (ANC/Antenatal Care)


Tujuan pemeriksaan kehamilan menurut Kementrian Kesehatan RI (2010)
adalah :
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal yang
terpadu, komprehensif, serta berkualitas, memberikan konseling kesehatan
dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI; meminimalkan
“missed opportunity” pada ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu, komprehensif.dan berkualitas ; mendeteksi secara dini
adanya kelainan atau penyakit yang diderita ibu hamil ; dapat melakukan
intervensi yang tepat tehadap kelainan atau penyakit sedini mungkin pada
ibu hamil ; dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang sudah ada. Selain itu
pemeriksaan kehamilan atau antenatal care juga dapat dijadikan sebagai
ajang promosi kesehatan dan pendidikan tentang kehamilan, persalinan,
dan persiapan menjadi orang tua (Simpson &Creehan, 2008 dalam Novita,
2011)
3. Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan:
Semua ibu hamil ditargetkan menjadi sasaran pelayanan antenatal terpadu
a. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
ibu,bayi baru lahir dan ke luarga berencana
b. Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta yang
menyediakanpelayanan antenatal
c. Lintas program terkait di tingkat pusat, propinsi dan
kabupaten/ kota
d. Institusi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
(perguruantinggi, Poltekkes, STIKes, RS, Bapelk es, Pusat
Pelatihan, danlainnya).
e. Organisasi profesi terkait

4. Pemeriksaan Rutin
Macam-Macam Pemeriksaan Kesehatan Pranikah (Premarital
Check Up) Pemeriksaan kesehatan pranikah jenisnya bermacam-macam.
Pemeriksaan disesuaikan dengan gejala tertentu yang dialami
calonpasangan secara jujur berani dan objektif. Misalnya, pemeriksaan harus
dilakukan lebih spesifik jika dalam keluarga didapati riwayat kesehatan yang
kurang baik. Namun jika semuanya baik-baik saja, maka cukup melakukan
pemeriksaan standar saja, yaitu cek darah dan urine.
a. Pemeriksaan hematologi rutin (darah) dan analisa hemoglobin
Pengecekan darah diperlukan khususnya untuk memastikan calon
ibu tidak mengalami talasemia, infeksi pada darah dan sebagainya. Dalam
pengalaman medis, kadangkala ditemukan gejala anti phospholipid syndrome
(APS), yaitu suatu kelainan pada darah yang bisa mengakibatkan sulitnya
menjaga kehamilan atau menyebabkan keguguran berulang. Jika ada kasus
seperti itu, biasanya para dokter akan melakukan tindakan tertentu sebagai
langkah, sehingga pada saat pengantin perempuan hamil dia dapat
mempertahankan bayinya.

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang


berfungsi sebagai media transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-
paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah. Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin
seseorang, harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda- beda
di tiap laboratorium klinik, yaitu:

 Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl


 Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
 Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
 Anak anak : 11-13 gram/dl
 Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
 Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
 Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

b. Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus


Rhesus berfungsi sama dengan sidik jari yaitu sebagai penentu.
Setelah mengetahui golongan darah seseorang seperti A, B, AB,
atau O rhesusnya juga ditentukan untuk mempermudah identifikasi (+ atau -).
Rhesus adalah sebuah penggolongan atas ada atau tiadanya substansi antigen-
D pada darah. Rhesus positif berarti ditemukan antigen-D dalam darah dan
rhesus negatif berarti tidak ada antigen-D.

c. Pemeriksaan Gula Darah


Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mengatahui adanya penyakit
kencing manis (Diabetes Melitus) dan juga penyakit penyakit metabolik
tertentu. Ibu hamil yang menderita diabetes tidak terkontrol dapat mengalami
beberapa masalah seperti: janin yang tidak sempurna/cacat, hipertensi,
hydramnions (meningkatnya cairan ketuban), meningkatkan resiko kelahiran
prematur, serta macrosomia (bayi menerima kadar glukosa yang tinggi dari
Ibu saat kehamilan sehingga janin tumbuh sangat besar).
d. Pemeriksaan HBsAG (Hepatitis B Surface Antigen)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi
virus hepatitis B, diagnosis hepatitis B, screening pravaksinasi dan
memantau clearence virus. Selain itu pemeriksaan ini juga bermanfaat jika
ditemukan salah satu pasangan menderita hepatitis B maka dapat diambil
langkah antisipasi dan pengobatan secepatnya.

5. Pemeriksaan Indikasi
a. Kunjungan pertama ( K1 ) adalah kontak pertama ibu hamil dengan
tenaga kesehatan yang mempunyai kompotensi untuk mendapatka
pelayanan tepadu dan komprehensif sesuai standar dan harus dilakukan
sedini mungkin pada trimester pertama sebelum minggu ke delapan
b. Kunjuan keempat ( K4 ) adalah ibu hamil dengan kontak empat kali
atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompotensi untuk
me dapatkan pelayan terparu sesuai komprehensif sesuai standar
dilakukan sekali pada trimester satu, trimester kedua, dan dilakukan
setelah minggu ke 24 sampai ke 36
c. Penangan komplikasi ( PK ) adalah penangan komplikasi kebidanan
penyakit menular maupun tidak menular serta masalaah gizi yang terjadi
pada waktu hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan ini diberikan oleh tenaga
kesehatan.
d. KIA
Pelayanan kia adalah Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk
pelayanan Keluarga Berencana, yang meliputi pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Yang termasuk pelayanan KIA-KB
ini misalnya pemeriksaan kehamilan (ANC), nifas, pengobatan bayi dan
balita, imunisasi, DDTK, kesehatan reproduksi remaja termasuk calon
pengantin, pelayanan KB pil, kondom, suntik, IUD, dan implan.

Di Puskesmas bareng Pelayanan KIA – KB bertujuan untuk


meningkatkan status Kesehatan Ibu dan Anak serta menurunkan Angka
Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan, menurunkan Angka Kematian Bayi
dan Balita serta meningkatkan akseptor KB. Untuk itu diselenggarakan
beberapa Kegiatan sebagai berikut :
a. Kesehatan Ibu Hamil Kegiatannya, antara lain:
1) Penyuluhan Ibu Hamil
2) Kelas Ibu Hamil
3) Pemeriksaan Ibu Hamil
4) Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi
5) Pembinaan Dukun Bayi
6) Deteksi dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
7) Penjaringan Ibu Neonatal Resiko Tinggi
8) Penyelenggaraan Audit Maternal Perinatal (AMP)
9) Pelayanan Rujukan

10) Konseling Remaja / Pra Nikah


b. Kesehatan Anak Kegiatannya, antara lain:
1) Penyuluhan
2) Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita dengan MTBS
3) Deteksi Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
4) Pembinaan Taman Kanak Kanak dan Anak Pra Sekolah

Anda mungkin juga menyukai