SUMEDANG
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
4002150107
KEPERAWATAN
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa
Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-4 Tahun di Desa Sukatali Kecamatan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
penyusunan laporan ini, namun pastilah ada kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami berharap kepada semua pihak yang
sekiranya membaca laporan ini dapat memberikan saran agar di kemudian hari
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada
yang terhormat:
1. Dr. Suryani Soepardan, Dra. MM. selaku Ketua STIKes Dharma Husada
Bandung
2. Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku Ketua Prodi Sarjana
5. Untuk kedua orang tua juga saudara-saudara yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, terima kasih atas dukungan berupa material, semangat, dan
Penelitian ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan harta yang paling berharga sebagai titipan Tuhan Yang Maha
penyakit. Oleh karena itu, bayi dan anak merupakan prioritas pertama
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak yang sehat akan
anak masih berada di dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Hal ini
disebut juga “1000 days can shape a child’s future”. (Claudia, 2012)
Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok
kurang dapat bersifat endemik dan mengenai hampir separuh dan populasi
manusia yang buruk di masa mendatang, seperti anak tidak bisa mengikuti
pelajaran, tidak bisa membaca dengan lancar, tidak rapi, ceroboh, sering
lupa, gagal dalam memahami intruksi, anak nampak bodoh dan cenderung
dua provinsi yang jumlahnya di bawah 20% (batas angka stunting dari
2018 ).
32 persen. Di Jabar sudah di angka 29,2 persen dari jumlah penduduk usia
balita atau sudah mencapai angka 2,7 juta jiwa balita yang terkena
stunting, apabila jumlah penduduk usia balita saat ini di kisaran 9,2 juta
jiwa ( BKKBN,2018).
maksimal dialami oleh 8,9 juta anak Indonesia atau 1 dari 3 anak
langsung masalah gizi pada anak. Keadaan tersebut terjadi karena praktik
pemberian makanan yang tidak tepat, penyakit infeksi yang berulang,
tidak bersih, lingkunga yang tidak sehat, pendapatan yang rendah dan
linear normal. Keadaan ini diduga karena semakin tinggi usia anak maka
akan semakin menyimpang dari normal jika umur terus bertambah dan
energy, karena pola makan balita tidak teratur dengan porsi yang
kronis, dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa
masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga
dipengaruhi oleh kondisi pada masa 1000 hari kehidupan yaitu mulai janin
berada dalam perut atau ketika wanita dalam kondisi hamil sampai anak
tersebut berusia 2 tahun dan masa ini disebut dengan masa windows
critical, oleh karena itu pada masa ini terjadi perkembangan otak atau
kecerdasan dan pertumbuhan bada yang cepat, sehingga pada masa ini bila
tidak dilakukan asupan nutrisi yang cukup oleh ibi hamil, pemberian ASI
Ekslusif dan pemberian MPASI dan asupan nutrisi yang cukup sampai
stunting mengambarkan keadaan gizi yang kurang sudah berjalan lama dan
dini, serta prestasi kognitif dan prestasi sekolah yang buruk dalam usia
banyak dijumpai yakni kurangnya sarana air bersih dan sanitasi, kuragnya
asupan gizi ketika ibu sedang hamil dimana pemerintah sedang gencar-
pada empat program prioritas yaitu penurunan angka kematian ibu dan
batas angka stunting dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berada
Faktor geografis juga berpengaruh contoh, untuk air minum yang biasa di
Kusuma, 2014).
B. Rumusan Masalah
dan tidak begitu memahami tentang nutrisi atau asupan makanan yang
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
wilayah Sumedang
wilayah Sumedang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
asupan makanan kejadian stunting pada balita usia 2-4 tahun di wilayah
Sumedang.