Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PAPER

PRINSIP PREPARASI KLAS I – KLAS V DAN PREPARASI KLAS 1


RESIN KOMPOSIT

DOSEN PEMBIMBING:
drg. Muhammad Yanuar Ichrom Nahzi, Sp.KG

DISUSUN OLEH
MAULIDA ARIFA YASMIN
1811111120016

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Prinsip Preparasi Klas I – Klas V dan Preparasi Klas I Resin Komposit”
ini tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada drg. Muhammad Yanuar Ichrom
Nahzi, Sp.KG, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 30 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
2.1 Pedoman Prinsip Dasar Preparasi Kavitas ..................................................3
2.2 Prinsip Preparasi Kavitas Klas I..................................................................3
2.3. Prinsip Preparasi Kavitas Klas II ...............................................................4
2.4 Prinsip Preparasi Kavitas Klas III ...............................................................4
2.5 Prinsip Preparasi Kavitas Klas IV...............................................................5
2.6 Prinsip Preparasi Kavitas Klas V ................................................................6
2.7 Prinsip Preparasi Kavitas Klas I Resin Komposit .......................................7
BAB III PENUTUP ..............................................................................................11
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karies adalah suatu penyakit jaringan keras pada gigi (email, dentin dan
sementum) yang disebabkan oleh aktivitas jazad renik/bakteri terhadap suatu jenis
karbohidrat dan sukrosa. Diawali dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi
yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Karies merupakan proses
demineralisasi yang disebabkan oleh suatu interaksi antara mikroorganisme, saliva,
sukrosa dan karbohidrat dalam makanan yang berinteraksi dengan enamel.1

Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plaque di permukaan


gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri yang menempel pada sehingga
berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi pH kritis
(5,5) dan akan menyebabkan demineralisasi pada enamel dan berlanjut menjadi
karies. Secara perlahan-lahan demineralisasi menjalar ke arah dentin melalui celah
tetapi belum sampai kavitasi (terbentuk lubang).1

Besarnya angka karies menunjukkan besarnya kebutuhan


preparasi. Preparasi gigi adalah pembuangan jaringan karies dan
jaringan yang telah lemah dari gigi dan membentuk gigi yang masih
sehat sedemikian rupa sehingga dapat menerima restorasi permanen atau
sementara. Perawatan dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi
perjalanan penyakit jaringan pulpa ke daerah apeks. Prinsip preparasi
adalah untuk menghilangkan penyebab dan mencegah timbulnya
infeksi. 2

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pedoman utama prinsip preparasi kavitas?
b. Apa prinsip dari preparasi kavitas klas I sampai dengan Klas V?
c. Apa prinsip dari preparasi kavitas klas I resin komposit?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk memahami pedoman utama prinsip preparasi kavitas.
b. Untuk mengetahui prinsip dari preparasi kavitas klas I sampai dengan Klas
V.
c. Untuk mengetahui prinsip dari preparasi kavitas Klas I resin komposit.

1.4 Manfaat Penulisan


a. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran untuk
menambah wawasan.

1
2

b. Bagi pembaca, makalah ini dapat memberi wawasan tentang prinsip utama
preparasi kavitas dan prinsip preparasi Klas I sampai dengan Klas V beserta
prinsip preparasi Klas I resin komposit.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pedoman Dasar Prinsip Preparasi Kavitas


Setiap mengerjakan suatu preparasi kavitas selalu harus mengikuti
pedoman dasar yang merupakan tahapan prinsip preparasi kavitas sehingga hasil
preparasi akan baik dan sempurna. Prinsip preparasi kavitas tesebut terdiri atas :
1. Out line form (benyuk perluasan)
Merupakan bentuk dan batas kavitas pada permukaan gigi. Hal-hal yang perlu
diingat dalam pembuatan outline form ini adalah :
Membuang semua jaringan karies dan fisur yang dalam
Membuang semua jaringan email yang tidak didukung dentin yang sehat
Perluasan kavitas sampai ke self clensing area dan jaringan gigi yang sehat.
2. Resistance form (bentuk resistensi)
Membentuk kavitas agar restorasi maupun ginguva sendiri tidak pecah atau
tahan terhadap tekanan pengunyahan. Untuk mencapai tersebut dinding pulpa
dibuat rata dan tegak lurus pada bidang as gigi, dinding lateral harus tegak lurus
pada dinding pulpa. Dinding gingival juga harus rata dan tegak lurus pada
dinding as gigi.
3. Retension form (bentuk retensi)
Membentuk kavitas agar restorasi tidak bergerak dan tidak mudah lepas.
MAcam-macam retensi anatara lain :
a. Under cut
b. Paralelisme dinding-dingding kavitas
c. Dove tail
d. Groove (alur)
e. Pin hole
f. Micropit
4. Confenience form
Bentuk kavitas yang memudahkan pemasukan atau insersi atau pemasangan
bahan restorasi.
5. Menghilangkan jaringan karies
6. Finishing email wall and margin (penyelesaian dinding dan tepi email)
Menghaluskan dan membentuk sudut pada email. Tahap ini penting untuk
memperoleh restorasi yang betul-betul baik. Jaringan email yang tidak
didukung kuat oleh dentin harus dibuat agar restorasi di tempat tersebut tidak
pecah atau rusak.
7. Toilet of cavity (melakukan pembersihan kavitas)
Tindakan yang perlu dilakukan pada tahap ini :
a. Membuang semua jaringan karies yang masih tertinggal.
b. Memeriksa dan menghaluskan kembali dinding-dinding kavitas dengan alat
steril.

3
4

c. Mengeringkan kavitas dengan kapas yang dipegang dengan pinset.


Termasuk tahap akhir ini adalah tindakan sterilisasi dan disinfeksi kavitas.
Pada kavitas yang sangat dalam, disarankan untuk mengerjakan tahap 5 lebih
dahulu daripada tahap 2.3

2.2 Prinsip Preparasi Kavitas Klas I


1. Membuat outline form preparasi kavitas klas I.
2. Masuki daerah pit fissure dengan bur bulat No. 1⁄2 sampai kedalaman ±2
mm.
3. Dengan mempertahankan kedalaman ini, kavitas diperluas ke semua alur
pit fissure sampai kerusakan fissure hilang dengan menggunakan bur
fissured berujung datar (mengikutsertakan pit dan fissure yang dalam)
4. Dasar kamar pulpa diratakan dengan bur inverted cone No. 35 atau 37.
Harus hati-hati untuk tidak mengambil bagian bawah dinding secara
berlebihan selama preparasi.
5. Mengulasi seluruh permukaan kavitas dengan Cavity Cleanser
menggunakan tip applicator.3, 4, 5

A. Posisi bur saat preparasi kavitas B. preparasi mengikuti bentuk fissure

2.3 Prinsip Preparasi Kavitas Klas II


1. Membuat outline form preparasi kavitas karies proksimal pada gigi molar.
2. Membentuk preparasi oklusal mengikuti bentuk fissure gigi molar yang
bersangkutan (sama seperti kavitas karies oklusal).
3. Preparasi dilanjutkan hingga memotong margin proksimal menggunakan bur
fissure parallel.
4. Boks aproksimal dibuat berbentuk step ke bawah pada sisi mesial atau distal
dari kamar pulpa + 1-1,5 mm.
5. Tepi lingual dan bukal dari boks aproksimal dibuat sedemikian rupa sehingga
mudah dibersihkan.
5

6. Tepi gingiva dari boks aproksimal ditempatkan sedemikian rupa sehingga


cukup ruang antara daerah ini dengan gigi sebelahnya untuk pemasangan
matriks.
7. Dasar pulpa dan dinding gingiva rata serta sejajar dengan bidang oklusal.
8. Dinding gingiva dibuat datar dan setinggi interdental papil di daerah
proksimal.
9. Dibuat bevel pada aksio pulpo line angle.
10. Mata bur yang digunakan sama seperti yang dipergunakan untuk restorasi
pada karies oklusal.
11. Kavitas dibersihkan, kemudian permukaan kavitas diulasi cavity cleanser
menggunakan tip applicator. 3, 4, 5

2.4 Prinsip Preparasi Kavitas Klas III


1. Membuat outline form preparasi kavitas karies proksimal.
2. Preparasi dimulai dari permukaan palato proksimal dengan round bur no. 1
dengan arah bur tegak lurus bidang labial gigi (tidak menembus labial gigi).

3. Selanjutnya kavitas dibentuk sesuai outline preparasi yang telah dibuat


dengan menggunakan bur silindris yang berujung bulat.
6

4. Seluruh permukaan kavitas dihaluskan dengan fine finishing diamond bur


sehingga diperoleh hasil preparasi yang halus.
5. Terakhir, kavitas diulasi cavity cleanser dengan tip applicator. 3, 4, 5

2.5 Prinsip Preparasi Kavitas Klas IV


1. Membuat outline form preparasi karies proksimal.
2. Preparasi dimulai dari arah palatal, pertama kali digunakan round diamond
bur untuk menembus kavitas. Setelah terjadi lubang digunakan fissure
diamond bur untuk menbentuk kavitas sekaligus menembus kearah labial.
3. Pada permukaan cavo surface enamel margin (tepi kavitas) dibuat bevel
menggunakan fissure bur seluas 1,5-2 mm dari tepi kavitas dengan
kemiringan 50o (full bevel). Seluruh permukaan bidang preparasi
dihaluskan dengan fine finishing diamond bur.
4. Kavitas dibersihkan, kemudian permukaan kavitas diulasi cavity cleanser
menggunakan tip applicator. 3, 4, 5

2.6 Prinsip Preparasi Kavitas Klas V


1. Membuat outline form preparasi kavitas karies servikal berbentuk ginjal.
2. Preparasi kavitas berbentuk ginjal dengan kedalaman kurang lebih 1-1,5
mm (sampai mengenai dentin). Pertama-tama menggunakan round diamond
bur untuk membentuk ginjal.
3. Setelah mencapai dentin dilanjutkan dengan pemakaian fissure diamond bur
yang berujung datar, sehingga sekaligus dapat menghaluskan dasar kavitas.
Dasar kavitas dapat pula dihaluskan menggunakan inverted diamond bur.
4. Terakhir, kavitas diulasi cavity cleanser dengan tip applicator. 3, 4, 5

2.7 Prinsip Preparasi Kavitas Klas I Resin Komposit


2.7.1 Preparasi Kelas I Konvensional
7

Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas I resin komposit yang
besar.
1. Masuki gigi pada area pit distal dari permukaan
oklusal yang rusak menggunakan inverted cone
diamond yang diposisikan parallel dengan aksis
mahkota. Kemudian melintang ke mesial.

2. Preparasi dasar pulpal sampai kedalaman 1.5 mm


(0.2 mm kedalam DEJ).

3. Bur digerakkan ke mesial mengikuti fissure untuk menghilangkan struktur


gigi yang rusak dan mengikuti kontur DEJ.
8

4. Perluasan ke marginal ridge menyisakan ketebalan struktur gigi sebesar 1.6


mm untuk premolar dan 2 mm untuk molar, guna memberikan dukungan
dentin bagi marginal ridge enamel dan ujung kuspid.
9

5. Karena bur digerakkan mengikuti fissure dan


kontur DEJ, makan akan dihasilkan dasar pulpa
yang datar dengan kedalaman 1.5 mm.

6. Perluasan kavitas ke permukaan facial atau lingual


ke arah gingiva, dengan kedalaman sampai 0.2 mm 9
kedalam DEJ.

7. Setelah perluasan bentuk outline sampai ke struktur gigi yang sehat, sisa
karies atau material restorasi pada dasar pulpal dapat dihilangkan dengan
diamond atau round bur.6
2.7.2 Preparasi Kelas I dengan Bevel
Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas I resin komposit dengan
keterlibatan fissure facial atau lingual
1. Tahap 1-7 preparasi kelas I konvensional.
2. Tepi dari permukaan kavitas dibuat bevel menggunakan diamond bur,
menghasilkan bevel setebal 1.25-1.5 mm pada sudut 45o dari dinding
preparasi. 6

2.7.3 Preparasi Kelas I Modifikasi


10

Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas I resin komposit dengan
lesi karies kecil. Preparasi jenis ini kurang spesifik bentuknya dengan penambilan
scoopedout.
1. Preparasi menggunakan small round atau inverted cone diamond.
2. Kedalaman pulpal awal 1.5 mm (0.2 mm kedalama DEJ), tetapi dasar pulpal
tidak perlu datar.
3. Jika menggunakan round diamond bur, sudut margin cavosurface yang
dihasilkan akan lebih tumpul dibandingkan menggunakan cone diamond10
bur.

4. Bila gigi premolar mandibular


memiliki lesi pada pit oklusal
yang terpisah, bentuk outline
preparasi mirip dengan
preparasi kelas VI modifikasi
dengan menggunakan small
diamond bur. 6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Preparasi gigi adalah pembuangan jaringan karies dan jaringan yeng telah
lemah dari gigi dan membentuk gigi yang masih sehat sedemikian rupa sehingga
dapat menerima restorasi permanen atau sementara. Perawatan dilakukan untuk
mencegah dan menaggulangi perjalanan penyakit jaringan pulpa ke daerah apeks.
Prinsip dari preparasi adalah, menghilangkan penyebab dan mencegah timbulnya
reinfeksi.
Setiap mengerjakan suatu preparasi kavitas selalu harus mengikuti
pedoman dasar yang merupakan tahapan prinsip preparasi kavitas sehingga hasil
preparasi akan baik dan sempurna.

3.2 Saran
Untuk senantiasa lebih efektif dalam menjaga kebersihan rongga mulut dan
rutin melakukan check up ke dokter gigi minimal 6 bulan 1 kali.

11
DAFTAR PUSTAKA
1. Kidd EAM, Bechal SJ. 2012. Dasar-Dasar Karies penyakit dan
penanggulangan. Jakarta: EGC.
2. Heymann, Harald O. 2011. Sturdevant’s Art and Science of Operative
Dentistry. 6th.ed. New York: Mosby Elsevier.
3. Theodore et al. 2006. Sturdervant’s Art and Science of Operative Dentistry.
Mosby. USA
4. Baum, Philips, Lund. 1997. Textbook of Operative Dentistry. 3th Ed, W.B.
Saunders Company.
5. Pickard HM, Kidd EAM, Smith BGN. 2002. Pickard’s Manual of Operative
Dentistry. 6th Ed. Mosby Compay.
6. Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ. 2001. Sturdevant's Art & Science of
Operative Dentistry. 4th Ed. Mosby:USA.

12

Anda mungkin juga menyukai