Fisika
Fisika
FISIKA
Kelompok 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..
1.1 Latar Belakang………………………………………...
1.2 Rumusah Masalah…………………………………….
1.3 Tujuan…………………………………………………..
BAB II ISI
2.1 Definifi Vektor……………………………………………
2.2 Gambar Vektor………………………………………….
2.3 Penjelasan Vektor………………………………………
2.4 Soal Vektor Dengan Fungsi Trigonometri
Dalam penyusunan Makalah ini, kami menyadari bahwa hasil Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga Maklah ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok
kami
1.3 Tujuan
-Dapat Memahami Apa itu vector
-Dapar Memahami Penjelasan Vector
- Dapat Memahami Besaran vector
- Dapat Memahami Penjumlahan Vektor
BAB II ISI
2.1 DEVENISI VEKTOR
vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Dalam ilmu Fisika, banyak besaran yang termasuk
vektor, di antaranya perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan momentum. Selain besaran vektor,
ada juga besaran yang hanya memiliki nilai. Besaran seperti ini disebut besaran skalar. Besaran yang
termasuk besaran skalar, di antaranya massa, waktu, kuat arus, usaha, energi, dan suhu. Sebuah vektor
digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor, sedangkan
arah anak panah mewakili arah vektor. Notasi atau simbol sebuah vektor dapat menggunakan satu atau
dua huruf dengan tanda panah di atasnya, misalnya
atau. Akan tetapi, dalam buku ini, vektor digambarkan oleh sebuah huruf yang dicetak tebal dan miring
Gambar 2. Arah vektor dinyatakan oleh sudut yang dibentuknya terhadap sumbu positif.
Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak lurus 50 km ke timur, Anda
kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik asal, perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km
= 20 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 4.
Dari kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3. dan Gambar 4, menjumlahkan dua buah
vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa. Secara matematis, resultan dua buah vektor
sejajar, yakni, sebagai berikut. Jika vektor A dan B searah, besar vektor resultan R, adalah
R = |A+B| (1-1)
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua vektor tersebut
berlawanan, besar resultannya adalah
R = |A-B| (1-2)
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor yang terbesar.
2. Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus
Misalnya, Anda memacu kendaraan Anda lurus ke timur sejauh 40 km dan kemudian berbelok tegak
lurus menuju utara sejauh 30 km. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Menjumlahkan dua vektor yang saling tegak lurus.
Besar resultan perpindahannya, r, diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai berikut :
dan arahnya
(1-4)
terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah sumbu-x.
3. Resultan Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Sekarang tinjau dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit sudut seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 6 (a). Gambar vektor resultannya dapat diperoleh dengan cara menempatkan pangkal
vektor B di ujung vektor A. Selanjutnya, tarik garis dari titik pangkal vektor A ke titik ujung vektor B dan
buatkan panah tepat di ujung yang berimpit dengan ujung vektor B. Vektor inilah, R, resultan dari vektor A
dan B. Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 6 (b).
Gambar 6. (a) Vektor A dan vektor B mengapit sudut. (b) Menggambarkan vektor resultan dari vektor A dan vektor B.
Dengan memasukkan dua persamaan terakhir ke persamaan pertama, diperoleh besarnya vektor
resultan R.
(1-5)
4. Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Vektor A dan vektor -A, memiliki besar yang sama, yakni |A| = |–A| = A, tetapi arahnya berlawanan
seperti diperlihatkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Vektor A Negatif dari sebuah vektor A.
Selisih dari dua buah vektor, misalnya vektor A – B, secara grafis sama dengan jumlah antara vektor A
dan vektor –B, seperti diperlihatkan pada Gambar 9.
Secara matematis, vektor resultan pada Gambar 10. ditulis sebagai berikut.
R=A+B+C
6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang hasilnya nol. Sebagai contoh,
lima buah vektor, A, B, C, D, dan E, menghasilkan resultan sama dengan nol maka secara matematis
ditulis
A+B+C+D+E=0
Dengan menggunakan metode poligon, secara grafis vektor-vektor tersebut diperlihatkan seperti pada
Gambar 11. Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir (vektor E) bertemu kembali dengan titik pangkal
vektor pertama (vektor A).
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar
(nilai) resultan kedua vektor!
Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.
Sehingga:
Soal No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan
mengapit sudut 60°.
Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar resultan vektornya:
Soal No. 3
Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan
20 m/s membentuk sudut 60°.
Sehingga
Soal No. 4
Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut
120°. Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!
Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
α = 120°
R = ........
Seperti soal pertama hanya berbeda sudut antaranya, dengan rumus yang
sama:
Diperoleh hasil
Catatan rumus:
cos (180° − α) = − cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° − 60°) = − cos 60° = − 1/2
Soal No. 5
Perhatikan gambar berikut!
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
Pembahasan
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan
menghitung kotak dari masing-masing vektor, F 1 adalah 30 ke kanan, 40 ke
atas, sementara F2adalah 50 ke kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan
rumus resultan:
Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar
berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)]
[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]
Pembahasan
a. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang
sudah lurus pada sumbu x atau y seperti F 2). Lihat gambar di bawah!
2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)
3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)
4. Masukkan rumus resultan
tan θ = ΣFy /ΣFx
tan θ = −7/−1 = 7
θ = arc. tan 7 = 81,87°
3.1 KESIMPULAN
Dalam melakukan penghitungan vector kita memperlukan fungsi dari
trigonometri, semua memerlukan ketentuan-ketentuan dari rumus fungsi
trigonometri agar dapat mengetahui arah dari vector tersebut
http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/5-vektor
http://gangsar1922.blogspot.co.id/2014/03/fisika-vektor-devinisi-
gambar_3860.html