Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tabitha R.

Sinaga

NIM : 1702110091

Mata Kuliah : Teori Akuntansi B

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises 

Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan


informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan
ekonomi. Statement ini merupakan turunan dari Trueblood Report dengan
beberapa judgment penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna.

Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal.


Meskipun demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna
eksternal tersebut mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di
masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan
secara umum dan tidak menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.

Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan


dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga
menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen
melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan.
Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:
1.      Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk
menyediakan informasi tersebut.
2.      Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3.      Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning
power dan aliran kas suatu perusahaan.
4.      Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan
penaksiran mereka sendiri.

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information 

Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun


yang dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan
kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah
melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan
kualitas penting yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar.

Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh


pengguna untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi
akuntansi terkait dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi
terkait dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi. Selain
itu, informasi (misal sesuai segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan
dalam menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya tidak langsung terkait
dengan understandability informasi. Misalnya pengungkapan tambahan seperti yang diatur
dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang dimengerti oleh pengguna. Masalah lain
yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan individu dan pasar dalam menyerap
dan menggunakan informasi.

Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi


yang kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha
diarahkan untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness.
Relevance, mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu
pengguna untuk memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan
masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki
dua aspek penting dan satu aspek tambahan, yaitu:
–       Predictive Value
     Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.
–       Feedback Value
     Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan.
Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan
fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan dengan
akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempengaruhi predictive
value.
–       Timeliness
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila
disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara timeliness dengan
komponen lain relevansi.
Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value dan feedback value. Misalnya
dalam kasus akuntansi manfaat dana pension.
Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational
faithfulness, dan neutrality.
–          Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
–          Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
–          Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan
reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna secara
spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.

SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises


Mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan yang akan diamandemen oleh SFAC
No. 6. Statement No. 3 ini menyebutkan tiga pandangan akuntansi keuangan (revenue-
expense, asset-liability, dan nonarticulated) yang dibicarakan lebih lanjut dalam diskusi
memorandum. Statement ini tidak menyebutkan secara spesifik tipe konsep capital
maintenance yang digunakan maupun masalah pengakuan (realization) dan pengukuran
yang disajikan dalam laporan keuangan.
SFAC No. 3 juga mengganti istilah earning menjadi income untuk
mengindikasikan comprehensive atau perubahan total dalam net asset yang terjadi selama
periode sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan.

SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations

Lebih menekankan pada pelaporan keuangan entitas non bisnis yang memiliki
karakter sebagai berikut:
1.      Menerima jumlah sumber daya yang signifikan dari penyumbang yang tidak
menginginkan imbalan atau proporsi ekonomi atas sumbangan yang diberikan.
2.      Tujuan utama operasinya bukan untuk menyediakan barang dan jasa demi mendapatkan
profit.
3.      Tidak ada hak kepemilikan yang dapat dijual, dipindahkan, atau menerima distribusi sisa
jika terjadi likuidasi.
SFAC No. 4 juga menyatakan bahwa entitas non bisnis tidak memiliki indicator
tunggal atas kinerja entitas seperti pengukuran income pada sector profit oriented.

SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business


Enterprises

Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2
disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini
umumnya konsisten dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan
secara evolusi atau perlahan.

Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan.
SFAC menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan
keuangan akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan.
Selain itu, statement ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income.
Salah satu perhatian khusus SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik
yang tidak berasal dari transaksi dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda
dari comprehensive income dengan mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip
akuntansi pada periode sebelumnya.

SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau
mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue
tersebut sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang
digunakan harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa
mendatang. Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode
saat kas dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang
sangat pendek, atau prosedur sistematik rasional yang lain.

Anda mungkin juga menyukai