Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI

A. Tujuan Audit Piutang


Menurut Sukrisno Agoes (2004:173), tujuan audit atas piutang
antara lain :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control)
yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari
pada piutang.
3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup
tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih).
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang
timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable).
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di  Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.

B. Prosedur Audit Atas Piutang


Menurut Sukrisno Agoes (2004:176), prosedur audit piutang usaha
antara lain :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan,
piutang dan penerimaan.
2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.
Minta aging shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain
menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan
kalau bisa subsequent collections-nya.
3. Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke
subledger lalu totalnya ke general ledger.
4. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan
sales invoice.
5. Kirimkan konfirmasi piutang: (1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan
pelanggan yang akan dikirim surat konfirmasi. (2) Tentukan apakah akan
digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif. (3) Cantumkan nomor

1
konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat  konfirmasi. (4) Jawaban
konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari
perbedaannya. (5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi
6. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti
penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati
tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan
bahwa yang dicatat sebagai subsequent collectionshanyalah yang
berhubungan dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.
7. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk
mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.
8. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah
yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan
terlalu kecil.
9. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-
lain, lebih kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal
neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu alasannya.
Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang
dibatalkan dalam periode berikutnya.
10. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan
sebagai jaminan.
11. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
12. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.

2
CONTOH AUDIT PROGRAM

Audit Program Piutang Terlambat


Tujuan
1. Untuk memastikan bahwa A/R overdue Cabang sudah sesuai dengan KPI
yang ditetapkan.
2. Untuk memastikan bahwa bagian Faktur dan Manager Finance mengetahui
alasan piutang terlambat dan sudah dilakukan follow up atas piutang-piutang
tersebut.
3. Untuk memastikan bahwa proses penagihan oleh Kolektor atas outlet-outlet
tersebut sudah dilaksanakan sesuai jadwal dan kontinuitasnya terjaga.
4. Untuk memastikan bahwa piutang-piutang terlambat tersebut timbul bukan
disebabkan karena kesalahan analisis pada saat order diloloskan.
5. Untuk memastikan bahwa piutang-piutang tersebut tidak disebabkan adanya
tindak kecurangan personel Cabang (order fiktif, penggelapan tagihan, dsb).

Dokumen
1. Daftar Invoice Belum Lunas
2. Daftar Invoice Belum Lunas Sudah Jatuh Tempo
3. Rekap Piutang dari Outlet
4. Kartu Piutang Outle
5. Form Konfirmasi Piutang

Prosedur Pemeriksaan
1. Print Daftar Invoice Belum Lunas Sudah Jatuh Tempo.
2. Bandingkan dengan Daftar Invoice Belum Lunas all, hitung persentase A/R
overduenya. Pastikan sudah sesuai KPI yang ditetapkan.
3. Cross check ke bagian Faktur untuk memastikan alasan faktur-faktur tersebut
belum lunas, kontinuitas penagihan, dan follow up yang telah dilakukan.
4. Untuk pelanggan yang nilai overduenya besar, periksa apakah melebihi
plafon kredit yang telah ditetapkan dan cek pejabat yang menyetujui
pelolosannya.

3
5. Untuk pelanggan yang nilai overduenya besar, pastikan bahwa pesanan
berikutnya dipending/tidak diloloskan.
6. Periksa konsistensi Faktur dalam melakukan Konfirmasi Piutang yang
tercatat dalam form Konfirmasi Piutang.
7. Lanjutkan dengan Faktur Opname.
8. Lakukan konfirmasi piutang ke pelanggan jika ditemukan indikasi
penyimpangan/kasus atau pelanggan bermasalah.

Simpulan
1. Apakah persentase A/R overdue Cabang sudah wajar dan sesuai KPI yang
ditetapkan
2. Apakah Faktur mengetahui dengan pasti alasan faktur-faktur tersebut belum
lunas?
3. Apakah penagihan dan follow up ke pelanggan tersebut telah dilakukan
secara kontinu?
4. Apakah terdapat pelanggaran Cabang dalam pelolosan order sehingga
mengakibatkan timbulnya A/R overdue?
5. Apakah konfirmasi piutang telah dilakukan oleh Faktur secara konsisten dan
dicatat dalam form Konfirmasi Piutang?
6. Apakah terdapat indikasi penyimpangan/kasus yang terjadi, pelanggan
bermasalah/bangkrut/kabur?

4
DAFTAR PUSTAKA

http://catatanakuntasi.blogspot.com/2012/02/prosedur-audit-piutang-usaha.html
[25 Februari 2015]
https://iangersang.wordpress.com/category/audit/audit-program/ [25 Februari
2015]

5
LAB PEMERIKSAAN AKUNTANSI

AUDIT PROGRAM PIUTANG (A/R)

Disusun Oleh :

Qonita Fauzia (023144045)

Siti Maria Ulfah (023144016)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Trisakti

Jakarta 2015

Anda mungkin juga menyukai