ABSTRACT
Adsorption using activated charcoal is one way of processing wastewater containing heavy
metals such as wastewater from galvanized industrial. The dominant substance contains in the
wastewaste of galvanized is (iron) Fe, (Zinc) Zn, and color. Utilization of rice husk as an
adsorbent is expected to produce cheap and affordable activated charcoal, so it can reduce the
cost of operational in the wastewater treatment industry. The purpose of this research is to know
the capability of active carbon from rice husk in reducing iron, zinc, and color content with batch
and column operation. The batch operation using NaOH concentrations was variated with 0,5 M
NaOH and 1 M NaOH solution and the use of media size was variated with 20 – 35 mesh and 35 –
60 mesh. The batch operation has 97,67% from the highest Fe efficiency lowering, 28,74% from
Zn parameters, and 97,96% from the highest color efficiency lowering on the 1 M NaOH solution
with 20 – 35 mesh. Otherwise, column operation need 1 inchi column diameter with 25 mL/minute
and 50 mL/minute debit variation. Continue trial had 99.827% - 99.95% from the highest Fe
efficiency lowering on the 25 mL/minute, for Zn parameters efficiency of 99.98% - 99.99%, while
for the color parameters removal efficiency of 96.64%. Constant value speed (k1) 0.031 mL/mg.s
(Fe), 0.044 mL/mg.s (Zn), and 0.001 mL/mg.s (color) with a capacity of adsorption (q0) of 0.616
mg/g (Fe), 0.418 mg/g (Zn) and 16.88 mg/g (color).
Keywords: wastewater of galvanized industry, Iron, Zinc, Color, adsorption, rice husk
2
Rangkaian Peralatan Percobaan Batch Aktivasi
3
c. Ukuran partikel adsorben yang maka semakin bagus efisiensi
digunakan yang efisiensinya paling penyisihannya.
besar dalam penjerapan logam berat
dalam percobaan batch. 8,5
konsentrasi (mg/L)
7
Pelaksanaan Percobaan Kontinyu 5,5
4
Percobaan kontinyu dilakuan dengan cara 2,5
mengalirkan limbah secara gravitasi 1
kebawah dengan variasi debit 25 mL/menit
dan 50 mL/menit. Sampel diambil dengan waktu (menit)
20-35 mesh 0,5 M NaOH
variasi waktu yang ditetapkan selama 3 35-60 mesh 0,5 M NaOH
20-35 mesh 1 M NaOH
jam. Setelah sampel diambil dilakukan
penyaringan menggunakan kertas saring
dan kemudian diuji menggunkan AAS. Gambar 4 grafik penurunan konsentrasi Zn
terhadap waktu kontak
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar grafik diatas
Percobaan Batch penurunan Zn tertinggi pada ukuran 20-35
mesh dengan aktivasi 1 M NaOH dan
Dari hasil pengujian percobaan batch efiseinsinya sebesar 28,735%. Pada menit
didapat grafik penurunan konsentrasi ke-15 terjadi penjerapan Zn secara
seperti dibawah ini : maksimal disebabkan oleh kondisi arang
dalam keadaan segar dan masih memiliki
35
banyak sisi aktif. Penurunan efisiensi
30
penyerapan disebabkan karena pada
konsentrasi (mg/L)
1000
Gambar 3 grafik penurunan konsentrasi Fe 800
4
pada arang sekam padi yang teraktivasi oleh Tabel 2 Persamaan Langmuir
NaOH 1 M sebesar 97,959% dengan ukuran Isoterm
partikel 20-35 mesh. Langmuir
Parameter
q=
Pada pengoperasian secara batch, ( )
adsorben karbon aktif dikontakkan dengan Fe persamaan 33620x - 2210 K = 15,235
cairan limbah dalam periode waktu tertentu. slope 33620 n (Xm) = 2,97
Sehingga karbon mampu mengadsorpsi zat x 10-5
– zat terlarut tersebut kedalam celah – celah intercept -2210 q=
pada permukaannya. Apabila suatu larutan 2 , ( , )
terkontak dengan butiran karbon aktif yang R 0,950
( ( , ))
berpori, maka molekul – molekul zat Zn persamaan 94999x - 8256 K = 11,535
terlarut tertarik pada permukaan pori dan
tertahan ditempat tersebut melalui gaya – slope 94999 n (Xm) = 1,05
gaya yang lemah. Dengan adanya pori – x 10-5
pori mikro yang sangat banyak jumlahnya intercept -8256 q=
2 , ( , )
pada karbon aktif sekam padi dengan R 0,968
( ( , ))
aktivasi NaOH, akan menimbulkan gejala
warna persamaan 4619,x - 0,684 K = 6768,46
kapiler yang menyebabkan adanya daya
serap. slope 4619 n (Xm) = 2,16
x 10-4
Penentuan Isoterm Percobaan Batch intercept -0,684 q=
2 , ( , )
R 0,635
Penentuan isosterm untuk percobaan ( ( , ))
batch dilakuakan percobaan dengan variasi
massa yaitu 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram; 2
gram; 2,5 gram dan 3 gram dari hasil Tabel 3 Persamaan BET
penurunan terbaik yaitu adsorben dengan Isoterm BET
ukuran 20 -35 mesh dengan konsentrasi q =
aktivator 1 M NaOH. Proses dilakukan Parameter . .
secara batch. Dari model isoterm ( ) ( )( )
Freundlich, Langmuir dan BET akan Fe persam -3273,x K = 3,26
dihasilkan nilai kapasitas dan konstanta aan + 1435
adsorpsi. slope -3273 n (qm) = 2,14 x 10-4
interce 1435 q=
Tabel 1 Persamaan Freundlich , ,
pt
Isoterm
R2 0,939 ( ) ( , )( )
Parameter Freundlich
Zn persam - K = 2,93
q = k.Ce1/n
aan 14829x
Fe persamaan 9,689x - 13,33 K = 4,8 x 10-14
+ 7603
slope 9,689 n = 0,103
slope -14829 n (qm) = 4,49 x 10-5
intercept -13,33 q = 4,8 x 10-14
interce 7603 q
R2 0,964 . (Ce)1/0,103
pt =
Zn persamaan 18,47x - 21,75 K = 1,8 x 10-22 R2 0,965 , ,
slope 18,47 n = 0,054 ( ) ( , )( )
intercept -21,75 q = 1,8 x 10-22 warna persam 16,74x K = 2,004
R2 0,972 . (Ce)1/0,054 aan + 15,66
warna persamaan 1,322x - 4,325 K = 4,7 x 10-5 slope 16,74 n (qm) = 0,03
slope 1,322 n = 0,756 interce 15,66 q
intercept -4,325 q = 4,7 x 10-5 . pt =
R 2
0,581 (Ce)1/0,756 R2 0,064 , ,
( ) ( , )( )
5
Berdasarkan hasil tabel 1, tabel 2 dan 1
0,9
tabel 3 hasil menyatakan bahwa nilai
0,8
korelasi (R2) pada konsentrasi Fe,
Ce/Co (mg/L)
0,7
persamaan Freundlich lebih besar dari pada 0,6
25 mL/menit
0,5
persamaan langmuir dan BET. Untuk 0,4
50 mL/menit
6
waktu 30 menit dan titik jenuh terjadi pada 0,35
Ce/Co (mg/L)
rentang waktu 5 menit dan titik jenuh 0,2
25 mL/menit
terjadi pada waktu setelah 60 menit. 0,15
0,1 50 mL/menit
0,05
1 0
0,9
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180
0,8
waktu (menit)
Ce/Co (mg/L)
0,7
0,6
0,5
0,4
25 mL/menit Gambar 8 grafik terobosan warna pada
0,3 50 mL/menit
kolom kontinyu
0,2
0,1 Pada grafik diatas menjelaskan
0
Efisiensi penurunan warna yang tinggi
terjadi pada awal percobaan, hal ini terlihat
waktu (menit) pada efisiensi tertinggi pada menit ke 10
Gambar 7 grafik terobosan Zn pada kolom dengan nilai efisiensi mencapai 96,6400 %.
kontinyu Tetapi pada menit ke 5 efisiensi penurunan
Pada grafik diatas menjelaskan belum optimal. Hal ini dikarenakan adanya
efisiensi penuruana Zn paling bagus pada daerah deadzone atau daerah arang aktif
debit 25 mL/menit adalah pada menit ke 0 sekam padi yang belum terlewati air limbah
yaitu sebesar 99,9967 % dan untuk debit 50 sehingga adsorben belum menjerap zat
mL/menit efisiensinya sebesar 99,9848%. warna pada limbah secara optimal.
Gambar kurva terlihat sangat curam pada Hubungan konsentrsi warna keluar dari
menit ke – 30 atau dimana terjadinya waktu kolom kontinyu pada variasi debit
jenuh. Hal ini dikarenakan adsorben telah merupakan hubungan yang linier. Hal ini
menjerap Zn dan pori – pori pada adsorben dijelaskan dalam Setyadji, 2011 bahwa
telah penuh. Berdasarkan hasil percobaan semakin cepat aliran, maka resin akan
Alwathan, 2013 bahwa semakin lama waktu mengalami massa jenuh yang semakin
kontaknya maka akan terjadi peristiwa cepat sehingga kesetimbangan makin cepat
desorpsi, yaitu proses terlepasnya zat/bahan tercapai. pada debit 25 mL/menit titik
yang telah dijerap oleh adsorben sehingga tembus terjadi pada rentang waktu 15 menit
adsorben yang pori – porinya tadi sudah dan titik jenuh terjadi pada rentang waktu
penuh oleh zat yang diserap menjadi setelah 180 menit. Sedangkan pada debit
terbuka kembali dan menyebabkan Zn 50 mL/menit titik tembus terjadi pada
selanjutnya yang akan melewati adsorben rentang waktu 5 menit dan titik jenuh
ini akan terjerap kembali, walaupun terjadi setelah waktu 180 menit.
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan Zn
Penentuan Model Percobaan Kontinyu
yang lolos dari adsorben. pada debit 25
mL/menit titik tembus terjadi pada rentang Tebel 4 nilai konstanta adsorpsi (k1) dan
waktu 15 menit dan titik jenuh terjadi pada kapasitas adsorpsi (q0)
rentang waktu 60 menit. Sedangkan pada
debit 50 mL/menit titik tembus terjadi pada Konstanta
Debit Kapasitas
rentang waktu 10 menit dan titik jenuh Param Kecepatan
(mL/me Adsorpsi (q-
terjadi setelah pada waktu 180 menit. eter Adsorpsi (k1)
nit) 0) (mg/g)
(mL/mg.detik)
25 0,0307 0,6157
Fe
50 0,0193 0,5655
25 0,0441 0,4176
Zn
50 0,0292 0,6077
25 0,00063 16,8801
Warna
50 0,00082 28,5971
7
Pada tabel diatas 5 menunjukkan
bahwa nilai kapasitas adsorpsi terbesar pada , ( , )
q= ( )
debit 50 mL/menit. Namun untuk debit 50 ,
mL/menit memiliki nilai konstanta
kecepatan adsorpsi yang lebih kecil Percobaan Kontinyu
dibandingkan dengan debit 25 mL/menit. Nilai k1 dan q0 yang dihasilkan
dan nilai konstanta kecepatan adsorpsi pada kolom kontinyu adalah
terbesar pada debit 25 mL/menit atau pada sebagai berikut
parameter Zn. Nilai kapasitas adsorpsi yang
lebih besar mengakibatkan media adsorben Param Debit Konstanta Kapasitas
cepat mengalami jenuh, sehingga titik jenuh eter (mL/m Kecepatan Adsorpsi
lebih cepat tercapai pada debit yang lebih enit) Adsorpsi (k1) (q0) (mg/g)
besar yaitu 50 mL/menit (mL/mg.detik
)
Fe 25 0,0307 0,6157
IV. KESIMPULAN
50 0,0193 0,5655
1. Efisiensi penyisihan Fe, Zn, dan Zn 25 0,0441 0,4176
Warna pada percobaan batch
diperoleh pada arang sekam padi 50 0,0292 0,6077
dengan ukuran 20-35 mesh dengan Warna 25 0,00063 16,8801
konsentrasi aktivator 1 M NaOH. 50 0,00082 28,5971
Untuk parameter Fe efisiensi
penyisihannya sebesar 97,67%, SARAN
efisiensi penyisihan Zn sebesar
28,74% dan untuk efisiensi penyisihan 1. Perlu adanya berbagai variabel yang
warna sebesar 97,96%. digunakan dalam penelitian
2. Pada percobaan kontinyu diperoleh berikutnya, sehingga dapat dihasilkan
debit 25 mL/menit dengan efisisiensi model adsorpsi yang lebih akurat.
penyisihan untuk parameter Fe adalah 2. Perlu digunakan rentang uji yang
sebesar 99,827% - 99,95%, untuk cukup besar pada setiap variabel yang
parameter Zn efisiensinya sebesar digunakan dalam penelitian
99,98% - 99,99%, sedangkan untuk selanjutnya, sehingga perbedaan hasil
parameter warna efisiensi penyisihan antara masing – masing varabel dapat
sebesar 96,64%. terlihat lebih jelas.
3. Nilai konstanta kecepatan adsorpsi
dan kapasitas jerap adsorben
Percobaan batch DAFTAR PUSTAKA
- Model isoterm Fe sesuai
Alwathan. 2013. Pengurangan Kadar H2S
dengan q model freundlich
dari Biogas Limbah Cair Rumah Sakit
adalah sebagai berikut :
Dengan Metode Adsorpsi. Jurusan
q = 4,8 x 10-14 .
Teknik Kimia Politeknik negeri
(Ce)1/0,103
Samarinda.
- Model isoterm Zn sesuai
Budiyono, Sumardiono S. 2013. Teknik
dengan model isoterm adsorpsi
Pengolahan Air. Graha Ilmu :
freundlich adalah sebagai
Yogyakarta.
berikut
q = 1,8 x 10-22 .
Chandra, Andy., dkk. 2012. Isolasi dan
(Ce)1/0,054
Karakterisasi Silika dai Sekam Padi.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
- Sedangkan untuk parameter
kepada Masyarakat. Universitas
warna, model isoterm warna
Katolik Prahayangan.
sesuai dengan model isoterm
adsorpsi langmuir adalah
sebagai berikut
8
Hadiwidodo, Mochtar. 2008. Penggunaan
Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben
dalam Pengolahan Air Limbah yang
Mengandung Logam Cu, Teknik –
Vol. 29 No. 1 Tahun 2008, ISSN
0852-1697, Staf Pengajar Jurusan
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.