PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin ketat, menimbulkan banyak konsekuensi dalam
persaingan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya
secara terus menerus. Perusahaan dalam waktu cepat harus mampu mengubah
diri menjadi lebih kuat dan mampu menanggapi kebutuhan pasar. Jika dikaitkan
dengan aspek pemasaran, perusahaan yang memiliki pemasaran yang kuat
akan mampu bersaing dalam persaingan bisnis yang ketat.
Keadaan persaingan antar perusahaan saat ini sangat kompetitif. Para pesaing
terus meningkatkan kemampuannya untuk mencapai competitive advantage
agar dapat terus bertahan dan bersaing dalam industrinya. Untuk meningkatkan
competitive advantage ini banyak sekali caranya, salah satunya dengan
meningkatkan kemampuan teknologi informasinya karena peranan teknologi
informasi sudah menjadi bagian penting dari perusahaan selain terus
menginovasi produk.
Tidak bisa dipungkiri, hingga saat ini iklan masih menjadi sarana yang tepat
dalam menunjang aktivitas pemasaran karena dengan berkomunikasi melalui
iklan beberapa tujuan bisa tercapai, seperti
meningkatkan awareness, sales dan image suatu produk ataupun jasa. Demi
tercapainya tujuan tersebut maka masing-masing perusahaan bersaing untuk
memperebutkan pasar konsumen melaui iklan. Akhirnya, yang terjadi adalah
persaingan iklan besar-besaran. Oleh sebab itu, iklan dapat dijadikan sebagai
salah satu parameter yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
persaingan untuk mengukur posisi suatu produk ataupun jasa dari suatu
perusahaan terhadap produk ataupun jasa dari perusahaan pesaingnya.
Tampilan iklan-iklan pada media televisi berlomba-lomba menarik simpati para
pemirsanya dengan berbagai variasi. Salah satunya adalah tampilan iklan yang
mengandung unsur persaingan. Persaingan provider celullar paling seru saat ini
adalah antara XL dan Telkomsel.
I.3 Metedologi
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode/cara pengumpulan
data atau informasi melalui : Penelitian melalui data primer dan juga melalui
penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan
melalui studi literature, internet, dan sebagainya yang sesuai atau yang ada
relevansinya (berkaitan) dengan masalah yang dibahas.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang penulisan ini, maka terlebih
dahulu penulis akan menguraikan sistematika penulisannya agar lebih mudah
dipahami dalam memecahkan masalah yang ada, di dalam penulisan ini dibagi
dalam 3 (tiga) bab yang terdiri dari:
Bab I : Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, metodologi, dan sistimatika penulisan.
Bab II : Bab ini merupakan bab yang berisi tentang analisis terhadap masalah
efektivitas hukum dalam masyarakat.
Bab III : Bab ini merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dan saran
BAB II
PEMBAHASAN
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing suatu
perusahaan dapat dikategorikan pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah
atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk yang sama atau memiliki
produk yang mirip.
Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan terus-menerus kita pantau adalah
produk pesaing, baik mutu kemasan, label, atau lainnya. Kita bandingkan
kelebihan produk yang dimiliki pesaing berikut kelemahan yang dimilikinya
dengan produk kita. Di samping itu, pengusaha juga harus mampu menangkap
peluang yang ada di pasar sebelum ditangkap pesaing. Seorang pengusaha
diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang baru. Namun, pengusaha juga
harus waspada terhadap setiap ancaman yang ada sekarang dan di masa yang
akan datang. Ancaman yang dilakukan pesaing dapat secara langsung
menyerang kita atau secara pelan-pelan (bergerilya).
II.1.1 Analisis Persaingan
1. Identifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang
mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap.
Pembuatan peta persaingan yang digunakan untuk melakukan analisis pesaing
memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan
agar analisis pesaing tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah yang pertama
yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan Identifikasi seluruh pesaing
yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi
pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah
selanjutnya.
1. Bentuk-Bentuk Persaingan
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Peluang (Opportunities)
Suatu peluang merupakan situasi utama yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalah salah
satu dari peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan,
perubahan-perubahan dalam keadaan bersaing, atau peraturan, perubahan
teknologi, dan hubungan pembeli dan pemasok yang diperbaiki dapat
menunjukan peluang bagi perusahaan.
2. Ancaman (Threaths)
Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang
diinginkan dari perusahaan. Masuknya pesaing baru, perumbuhan pasar yang
lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan
teknologi, dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.
3. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan lain yang relatif
terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau
hendak layani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive
competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif
(comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya,
keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli/pemasok, dan faktor-
faktor lain.
4. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan merupakan keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya,
ketrampilan, dan kemampuan yang secara seerius menghalangi kinerja efektif
suatu perusahaan.
Pangsa pasar atau market share adalah presentase dari keseluruhan pasar
untuk sebuah kategori produk atau jasa yang telah dipilih. Presentase ini
dikuasai satu atau lebih produk atau jasa tertentu yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan dalam kategori yang sama (Malahayati, 2010).
Menurut Lubis (2004), Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi
masing-masing perusahaan dalam pasar. Perusahaan besar mampu
menerapkan strategi tertentu, yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan
kecil. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa
perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu rnenghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh
perusahaan besar. Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan
menjadi empat kelompok usaha, yaitu market leader menguasai 40% pasar ,
market challenger menguasai 30% pasar , market follower menguasai 20%
pasar, dan market nicher menguasai 10% pasar.
TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa
telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular),
data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui
perusahaan asosiasi.
1. Visi perusahaan
Visi dari TELKOM adalah: To become a leading InfoComm player in the
region. TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai
perusahaan InfoComm terkemuka dikawasan Asia Tenggara, Asia dan akan
berlanjut kekawasan Asia Pasifik.
1. Misi Perusahaan
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan “One Stop Infocomm Service
with Excellent Quality and Comparative Price and to be The Role Model as the
Best Managed Indonesian Comporation” dengan jaminan bahwa pelanggan
akan mendapatkan layanan terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan
berkualitas dengan harga kopetitif.
1. Tujuan Perusahaan
TELKOM mempunyai tujuan yaitu Menjadi posisi terdepan dengan
memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk
memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
1. Strategi Perusahaan
1. Produk Perusahaan
TELKOM sebagai penyedia jasa teleomunikasi terbesar di Indonesia memiliki
keunggulan dari sisi infrastruktur karena didukung pendanaa oleh pemerintah.
Dengan keunggulan tersebut TELKOM telah mampu mengembangkan produk
yang menjadi 5 (lima) pilar bisnis mereka, yaitu:
a. Strengths (Kekuatan)
2. Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini
memudahkan Telkom untuk melakukan investasi peralatan
telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki
jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah
tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan
penetrasi pasar.
a. Weakness(Kelemahan)
3. Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan
boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai
BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan
regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil
keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang
membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan
perubahan pasar.
a. Opportunity(Peluang)
4. Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki
peranan penting di Indonesia seiring pertumbuhan yang
berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Oleh sebab itu, inovasi dan strategi investasi didasari
oleh pandangan jangka panjang untuk menempatkan posisi Telkom
di industri yang senantiasa berubah dengan cepat serta
memastikan bahwa Telkom selalu menjadi pemimpin pasar.
a. Threats(Ancaman)
5. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat
komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya perubahan
terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan
produk mobile lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi
tersebut dapat berdampak pada bisnis telepon tidak bergerak
kabel. Saat ini Telkom masih menguasai 90% dari pangsa pasar
yang dan bisnis telepon tradisional dan menjadi pendapatan utama
Telkom.
ACTION
4P TELKOM INDOSAT KETERANGAN
PLAN
Macam/Jenis
Inovasi Produk
PRODUK UNGGUL Produk &
yang menarik
Teknologi
Low Cost,
menyesuaikan
Low Cost,
PRICE UNGGUL kebutuhan
High Impact
masyarakat
Indonesia
Mengadakan
Undian dan
Iklan & bonus bagi
PROMOTION UNGGUL Loyalitas pelanggan
Pelanggan serta iklan di
berbagai
media
Mobile
4P TV Kabel Keterangan Action
Phone
Unggul
Mengancam
pada
jika gaya Tingkatkan
jaringan
Lebih hidup varian produk
dan
PRODUCT praktis & masyarakat dan teknologi
tampilan
Efisien mulai dengan akses
namun
berubah ke internet cepat
kurang
arah gadget
efektif
Promosi,
Harga harga,
Mobile discount,event
Lebih Relatif
Phone lebih , bonus, dsb
PRICE relatif lebih
kompetitif untuk
terjangkau mahal
di meningkatkan
masyarakat loyalitas
pelanggan
Hampir Memprioritask
seluruh an
masyarakat pelayanan
Pengguna Indonesia yang
PLACE –
Luas sudah berorientasi
memiliki kepada
mobile kepuasan
phone pelanggan
Iklan
lebih
Mengefektifka
bervariatif
n
PROMOTION Unggul – diberbagai
iklan Produk
media masa
yang ada
& jejaring
sosial
Setelah Analisis Kondisi PT .Telkom Tbk, kami tertarik membahas Studi kasus
tentang salah satu produk Profider dari Telkom yakni TELKOMSEL. Dimana saat
ini setelah Indosat yang menjadi competitor yang dari produk seluler Telkomsel,
Xl (PT XL Axiata Tbk) saat ini menjadi competitor dari Telkomsel yang tangguh.
1. Profil Pesaing
PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL,
adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL
mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan
perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di
Indonesia. XL menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service
Provider (ISP) dan VoIP. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar
dan XL Pascabayar.
XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu
Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan
upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki
perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini
diawali pada 1 Agustus 2007 dengan menyatukan voucher isi ulang untuk kedua
produk dan diresmikan pada 1 Januari 2008 dengan peluncuran merek XL
Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818,
0819, 0859, 0878, dan 0877. Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 1
Juni 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya, XL
Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini seiring
dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini produk masing-
masing untuk prabayar dan pascabayar.
2. XL Axiata Tbk. (XL) didirikan pada tahun 1989 dan dimiliki oleh
Axiata Group Berhad melalui perusahaan Indocel Holding Sdn Bhd
(66,7%). Perusahaan ini adalah salah satu pemain selular terbesar
di area Asia Pasifik, Emirates Telecommunications Corporation
(Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd (13,3%).
Perusahaan ini adalah penyedia selular terbesar di Timur Tengah
dan Afrika, dan sebanyak 20% saham dimiliki oleh publik secara
terbuka.XL memulai kegiatan komersialnya di tahun 1996, XL saat
ini adalah salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi selular
terbesar dan tertinggi untuk pertumbuhan di industri telekomunikasi
dengan melayani 31,4 juta pelanggan dari berbagai negara sampai
akhir tahun 2009.
Fokus XL pada 2 aspek bisnis utama: Consumer Solutions ditujukan untuk
pelayanan selular telepon berkualitas tinggi, dan Business Solutions – ditujukan
untuk penyediaan solusi data dan komunikasi yang efisien dan terpercaya bagi
pangsa pasar korporat.
XL sebagai perintis dalam teknologi komunikasi tanpa batas untuk pangsa pasar
telekomunikasi di Indonesia, sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi
pertama yang meluncurkan akses internet kecepatan tertinggi 3G-HSDPA (High
Speed Downlink Packet Access) melalui paket aplikasi Blackberry.Sedangkan
untuk melayani pangsa pasar internasional, XL mengembangkan hubungan
mitra kerja secara erat dengan lebih dari 357 penyedia jasa layanan
telekomunikasi internasional di lebih dari 140 negara.
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus menerus mencari
tempat dimana dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis.
Perusahaan juga menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di
Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama ini.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif murah XL juga bisa
dikaitkan dengan iklan. Banyak iklan yang menipu untuk industri selular, dalam
artian banyak syarat dan ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.
3. Oppurtunities(Kesempatan)
Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap,
terutama di daerah – daerah. Perluasan jaringan yang dilakukan oleh XL cukup
menguntungkan XL di masa mendatang.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang baru dalam dunia
operator selular di Indonesia, pendatang baru tersebut dari dalam negeri dan dari
luar negeri. Semua operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini
harus benar – benar ditanggapi serius dengan XL.
1. Profil Produk
Telkomsel merupakan operator selular terkemuka di Indonesia yang dimiliki PT
Telkom dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen dan SingTel sebesar 35
persen.Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi
untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk
mencapai visi tersebut, Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan
telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia secara pesat sekaligus
memberdayakan masyarakat. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai
teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama
meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia.
Sebagai operator selular yang memiliki visi “Best and Leading Mobile Lifestyle
and Solutions Provider in the Region”, Telkomsel menyediakan ragam pilihan
layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan melalui produk
paskabayar kartuHALO maupun prabayar simPATI dan Kartu As.
Saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 32.000 Base Transceiver Station
(BTS) termasuk lebih dari 5.000 Node B (BTS 3G) di 150 kota yang menjangkau
hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia. Bahkan kenyamanan komunikasi
saat berada di luar negeri tetap terjamin karena Telkomsel juga bekerjasama
dengan sekitar 400 operator mitra International Roaming dan 290 operator mitra
data roaming di seluruh dunia.
Dalam upaya memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di
Indonesia memasuki era baru mobile broadband, Telkomsel secara konsisten
mengimplementasikan roadmap teknologi selular GSM terkini, mulai dari 3G,
HSDPA, HSPA+, serta dalam waktu dekat melakukan uji coba Long Term
Evolution (LTE) yang merupakan teknologi selular GSM generasi keempat (4G).
Diharapkan pada tahun ini total 24 kota besar di seluruh Indonesia dapat
menikmati full coverage layanan mobile broadband Telkomsel.
Di saat terjadi perang harga kartu perdana murah dalam industri seluler,
PT.Telkomsel,Tbk meluncurkan Kartu As sebagai fighting brand. Kartu As
ditujukan bagi konsumen kelas menengah ke bawah yang sensitif terhadap
harga. Keputusan dilakukan karena tidak mungkin menurunkan harga simPATI
dan Kartu HALO secara drastis karena jika hal ini dilakukan dikhawatirkan para
pelanggan Kartu HALO dan simPATI akan mengira ada penurunan kualitas dari
produk-produk Telkomsel. Dalam menetapkan harga produk Kartu As,
PT.Telkomsel,Tbk menggunakan strategi penetration pricing. Dalam strategi ini,
harga ditetapkan relative rendah pada tahap awal Product Life Cycle (PLC).
Tujuannya adalah agar dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus
menghalangi masuknya para pesaing.
Adapun Kartu As, perdana Simpati yang memberikan nomor dan kartu secara
cuma-cuma karena harga paket perdana dengan isi pulsanya sama, yaitu Rp
25.000. Dengan berbagai produk barunya itu, tidak berlebihan jika Telkomsel
sampai saat ini masih tetap dapat memimpin pasar selular Indonesia.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Keadaan persaingan antar perusahaan saat ini sangat kompetitif. Para pesaing
terus meningkatkan kemampuannya untuk mencapai competitive advantage
agar dapat terus bertahan dan bersaing dalam industrinya. Untuk meningkatkan
competitive advantage ini banyak sekali caranya, salah satunya dengan
meningkatkan kemampuan teknologi informasinya karena peranan teknologi
informasi sudah menjadi bagian penting dari perusahaan selain terus
menginovasi produk.
Dalam Produk Seluler, Telkomsel memiliki pesaing yang kompetitif. Dari mulai
Indosat sampai dengan XL. Dimana ada keunikan dengan persaingan di media
masa dalam iklan-iklan yang ditampilkan Pesaingnya. Persaingan antara XL dan
Telkomsel termasuk kedalam persaingan merk, dimana di dalamnya terjadi
persaingan dalam penetapan harga, feature yang ditawarkan dan yang paling
kentara adalah pada persaingan iklan. Berkali-kali dapat dilihat pada iklan-iklan
kartu XL dan kartu As/Simpati (Telkomsel) saling menjatuhkan dengan cara
saling memurahkan tarif sendiri.
Persaingan dalam dunia usaha pasti akan selalu ada. Yang dibutuhkan
perusahaan adalah terus meningkatkan kemampuannya untuk mencapai
competitive advantage agar dapat terus bertahan dan bersaing dalam
industrinya. Dan Perusahaan harus memiliki visi, misi, tujuan, strategi dan kosep
yang sesuai dengan segmen pasar yang di inginkannya. Keunggulan Produk
yang ditawarkanpun menjadi bagian penting dalam persaingan. Selain Itu
perusahaan harus menganalisis faktor internal dan eksternalnya secara
menyeluruh. Disarankan agar perusahaan-perusahaan yang terus berkompetisi
dan ingin bertahan untuk selalu memperhatikan keinginan pasar agar dapat
memberikan produk terbaik dan memuaskan pasar.
DAFTAR PUSTAKA