Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Gastrointestinal
Tn. Rama umur 28 tahun, mendatangi salah satu dokter praktek, dengan keluhan
mual dan muntah serta nyeri ulu hati setelah menggunakan obat anti nyeri mefinal untuk
meredakan nyeri saat terjatuh dari sepeda. pasien diketahui mengalami maag sejak 2 tahun
yang lalu dan memiliki riwayat penggunaan obat Antasida. Tidak terdapat diagnosa khusus
dari dokter, namun diberikan resep obat Ranitidin (H2RA) 3 x 1 tab dan Losec
(omeprazole/PPI) 3 x 1 tab. Setelah dokter memberikan resep kepada Tn. Rama, Tn. Rama
dan istri menuju ke Apotek untuk menebus obat yang telah diresepkan.
Asisten Apoteker : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu pak?”.
Pasien : “Saya ingin menebus obat diresep ini (sambil memberikan resep)”.
Asisten Apoteker : “Iya pak, silahkan tunggu sebentar (sambil menunjuk ruang tunggu
apotek) saya berikan dulu resepnya ke Apoteker”.
Asisten Apoteker menuju ke ruangan konseling Apoteker, dan memberikan resep kepada
Apoteker.
Asisten Apoteker : “Bu, ini ada resep dari dokter”.
Apoteker : “(mengambil resep dan membacanya). Silahkan beritahu pasien untuk
masuk (ruang konseling).
Asisten Apoteker : “Iya bu”
(pasien dan keluarga pasien (istri) masuk kedalam ruangan)
Apoteker : selamat pagi pak, bu, silahkan duduk.
Istri pasien : pagi bu,
Apoteker : siapa yang sakit bu, pak?
Istri pasien : si bapak yang sakit bu
Apoteker : atas nama pak Rama, 28 tahun. Benar?
Istri pasien dan pasien: iya, benar bu (serentak)
Apoteker : kalau boleh tahu, sakitnya dibagian mana aja ya pak?
Pasien : disini bu (menunjuk ulu hati) rasanya nyeri. Mungkin karna mual
muntah.
Apoteker : sebelum itu terjadi, apakah bapak pernah salah makan makanan.
Makanan yang mungkin ibu alergi dengan makanan tersebut?
Istri pasien : kemungkinan sih tidak bu, karena bapak gak suka jajan-jajanan. Dan
makanan berat selalu dari bekal yang dibuat dirumah.
Apoteker : atau mungkin bapak pernah menggunakan obat-obatan sebelumnya ?
Istri pasien : si bapak pernah minum obat anti nyeri mefinal untuk redakan nyeri
karna jatuh dari sepeda minggu lalu, bu. Dan bapak rutin makan obat
antasida karna maag yg sudah menahun bu.
Apoteker : hmmm, begitu yaa. Selain itu adalagi yang dikeluhkan pak? Atau obat
yang digunakan lainnya?
Pasien : tidak ada bu, semuanya sudah sesuai yg istri saya katakana.
Apoteker : oke,, jadi begini pak, bu. Kemungkinan besar, nyeri ulu hati (menunjuk
bagian ulu hati) yang bapak alami dikarenakan efek samping dari obat
mefinal nya bu, pak.
Istri pasien : oh begitu ya bu, jadi obat mefinalnya ini dihentikan aja ya bu?
Apoteker : sebentar ya bu, saya ingin mengkonfirmasikan obat ini ke dokternya
terlebih dahulu
********
Apoteker : Assalamu’alaikum, apakah ini dengan dokter Ratna ?
Dokter : Wa’alaikumussalam. Ya benar, dengan siapa ya?
Apoteker : Saya Apoteker Arismah dok, ingin mengkonfirmasi resep atas nama
Tn.Rama 28 tahun dok.
Dokter : ya, benar pasien saya tadi. Ada apa ya?
Apoteker : mohon maaf sebelumnya dok. jadi begini dok, disini diresepkan obat
ranitidine dan losec (Omeprazol).
Dokter : iya benar
Apoteker : begini dok, berdasarkan keterangan dari pasien. Pasien rutin
mengkonsumsi mefinal (asam mefenamat) akhir” ini. Dan sebelumnya
pasien menggunakan antasida untuk menangani maagnya, jadi saya fikir
obat antasida yang pasien gunakan tidak efektif karena penggunaan
mefinalnya dok, (mefinal adalah NSAID non selektif yang dapat
memperparah kondisi maag). Jadi maksud saya jika mefinalnya di
hentikan dok atau diganti dengan gol NSAID yg selektif maka kondisi
lambung insyaAllah berangsur baik. Jadi, menurut dokter apakah kita
kembali ke terapi awal yaitu antasida atau tetap diberikan ranitidine dan
losec dok?
Dokter : jika memang begitu silahkan diberikan antasida (doen) 3 x 1 saja bu, dan
untuk ranitidine dan losec nya mungkin bisa saya resepkan kembali nanti
jika antasida tidak juga memberi hasil yang baik, jadi untuk sementara
cukup itu saja. Oh iya untuk obat nyerinya bisa diganti ke celexocib 400
mg 1 x 1 dilanjut 200 mg jika perlu (p.r.n).
Apoteker : okey dok. Terimakasih
Dokter : okey terimakasih juga sarannya,
Apoteker : siap dok, Assalamu’alaikum
Dokter : Wa’alaikumussalam
*******
Apoteker : dek... (Asisten apoteker), tolong disiapkan obat ini,
Asisten Apoteker : okey bu,
(Asisten Apoteker menyerahkan obat ke Apoteker)
Apoteker : baik Bu jadi begini disini obatnya ada 2 buah. Yang pertama ini ada
obat untuk maag nya pakai antasida 3 x 1 diminum 30 menit sebelum
makan . Nah disini kami menyediakan dalam bentuk tablet dan cair.
Untuk yang tablet harus dikunyah terlebih dahulu. Dan untuk yg cairnya
agak lebih mahal. Bapak mau yang mana pak?
Pasien : yang tablet aja Bu,
Apoteker : oke baik pak, dan obat yang kedua ada obat untuk nyerinya. Obat ini
diminum 1 x 1 jika nyeri saja ya pak, buk dan bisa di minum sesudah
makan. Untuk pertama kali pakai dosis 400 mg ya kemudian jika masih
nyeri dilanjutkan dengan dosis 200 mg ya pak, buk.
Keluarga pasien : jadi ini ada obat maag nya diminum 3 x 1 tab 30 menit sebelum makan
dan obat nyeri nya 1 x 1 setelah makan jika nyerinya kambuh
Apoteker : dan... Ingat dosisnya ya Bu untuk obat nyerinya pakai yg 400 mg untuk
pertama kali minum
Keluarga pasien : oh iyaa..
Apoteker : baik, dan jangan lupa untuk bapak jangan makan makanan yg memicu
asam lambung dulu ya pak seperti makanan pedas , bersantan, minuman
beralkohol dan mengandung kafein, dan juga istirahat yang cukup,
hindari kelelahan atau stress yang berlebihan serta makan yang teratur
ya pak
Pasien : iya Bu, terimakasih sudah diingatkan
Apoteker : baik, sampai disini ada yang mau ditanyakan?
Keluarga pasien : mungkin sdh tidak ada Bu
Apoteker : baik, jika nanti ada yg mau ditanyakan lagi bisa hubungi no hp saya
yang tercantum di etiket obat nya ya Bu pak,
Keluarga pasien dan pasien: iya Bu.. terimakasih
Apoteker : iya sama sama Bu pak, semoga cepat sembuh yaa
Keluarga pasien : aamiin.
Apoteker : aamiin, jika sudah tidak ada yg ingin ditanyakan saya akhiri sampai
disini ya Bu pak, ini obat nya bisa dibayar di kasir depan, terimakasih
Keluarga pasien : terimakasih juga Bu
RESUME DIALOG ROLEPLAY KASUS GASTROINTESTINAL