BAB IIPEMBAH
ASAN1.
Pengertian Pendid
ikan Seks Bebas
Pendidikan seks d
apat diartikan seb
agai penerangan t
entang anatomifis
iologi seksmanusi
a,bahaya penyakit
kelamin dan seba
gainya.Pendidikan
seks bisa juga diar
tikan sebagai sex
playyang hanya p
erludiberikan kep
ada orang dewasa
. Pendidikan seks
bukan hanyamen
genai penerangan
seks dalam arti he
terosexual , dan b
ukan semata-
mata menyangkut
masalah biologis
atau fisiologis,mel
ainkan jugamelip
uti psikologis, sosi
o-kultural, agama,
dan kesehatan. D
alampendidikan s
ek dapatdibedaka
n antara sex instr
uction yaitu pene
ranganmengenai
anatomi, mengen
ai biologi dari rep
roduksi, pembina
ankeluarga danm
etode kontrasepsi
serta education in
sexuality meliputi
bidang-bidang eti
ka,moral, fisikolo
gi, ekonomi, dan
pengetahuanlainn
ya. Sex instructio
n tanpa education
in sexuality dapat
menyebabkan pro
miscuity (pergaul
an dengan siapa s
aja) sertahubunga
n-hubungan seks
yangmenyimpang
.Menurut Sarlito
dalam bukunya Ps
ikologi Remaja (1
994), secaraumu
m pendidikanseks
ual adalah suatu i
nformasi mengen
ai persoalanseksu
alitas manusia ya
ng jelas dan bena
r, yangmeliputi pr
osesterjadinya pe
mbuahan, kehami
lan sampai kelahir
an, tingkah lakuse
ksual, hubungans
eksual, dan aspek
-aspek kesehatan,
kejiwaan dankem
asyarakatan. Mas
alah pendidikan s
eksual yangdiberi
kansepatutnya be
rkaitan dengan no
rma-norma yang
berlaku dimasyar
akat, apa yang dil
arang, apayang di
lazimkan dan bag
aimanamelakuka
nnya tanpa melan
ggar aturan-
aturan yang berla
kudimasyarakat.P
endidikan seksual
merupakan cara p
engajaran atau pe
ndidikanyang dap
at menolongmud
a-mudi untuk me
nghadapi masalah
hidupyang bersu
mber pada doron
gan seksual.Deng
an demikian pend
idikanseksual ini b
ermaksud untuk
menerangkan seg
ala halyangberhu
bungan dengan s
eks dan seksualita
s dalam bentuk ya
ng wajar.Menurut
Singgih, D. Gunars
a, penyampaian
materi pendidika
n seksualini sehar
usnya diberikan s
ejak dini ketika an
ak sudah mulai be
rtanyatentang per
bedaan kelamin a
ntara dirinya dan
orang lain,berkesi
nambungan dan b
ertahap,disesuaik
an dengan kebutu
han danumur ana
k serta daya tangk
ap anak ( dalam P
sikologi praktis,an
ak,remaja dan kel
uarga, 1991). Dala
m hal ini pendidik
an seksual idealny
adiberikan perta
ma kali olehorang
tua di rumah, me
ngingat yang pali
ngtahu keadaan a
nak adalah orangt
uanya sendiri. Tet
apisayangnya diIn
donesia tidak sem
ua orangtua mau
terbuka terhadap
anak di dalamme
mbicarakan perm
asalahan seksual.
Selain itu tingkat
sosial ekonomima
upun tingkat pen
didikan yang hete
rogen diIndonesia
menyebabkanada
orang tua yang m
au dan mampu m
emberikan pener
angan tentangsek
stetapi lebih bany
ak yang tidak ma
mpu dan tidak me
mahamipermasal
ahan tersebut. Da
lam hal ini makas
ebenarnya peran
duniapendidikan
sangatlah besar. P
endidikan seks ja
ngan diartikanseb
agaimengajarkan
bagaimana cara b
erhubungan seks,
kata Dr. Raditya,
akantetapi pemb
erian materikeseh
atan reproduksi s
ecara keseluruha
n.Tentu saja tidak
mudah untuk me
ndapatkan pendid
ikan seks yanginte
gral dan bermutu.
Banyaktantangan
nya yang paling b
erat adalahkeboc
oran-kebocoran si
stem nilai dari lua
r (Barat). Halterse
butmenyebabkan
anak remaja men
contoh gaya hidu
p Barat yangcend
erung memuaska
n diri.Waria dan h
omoseks diklaim s
ebagai hakasasi,
menurut pendidik
yang humoris ini,
kalau nilai-
nilaiBarat sepertii
tu dikembangkan
di negara kita, aka
n hancurlah rema
ja Indonesi
2.
Tujuan Pendidika
n Seks
Pendidikan seksu
al selain meneran
gkan tentang asp
ek-aspek anatomi
sdan biologis juga
menerangkan ten
tang aspek-aspek
psikologis danmo
ral. Pendidikan se
ksual yang benar
harusmemasukka
n unsur-unsurhak
asasi manusia. Ju
ga nilai-nilai kultu
r dan agama diiku
tsertakansehingg
aakan merupakan
pendidikan akhlak
dan moral juga.M
enurut Kartono M
ohamad pendidik
an seksualyang ba
ik mempunyaituju
an membina kelu
arga dan menjadi
orang tua yangbe
rtanggungjawab (
dalamDiskusi Pan
el Islam Dan Pend
idikan Seks Bagi R
emaja, 1991). Beb
erapa ahli mengat
akan pendidikans
eksual yangbaik h
arus dilengkapi de
ngan pendidikan
etika, pendidikan
tentanghubungan
antar sesamaman
usia baik dalam h
ubungan keluarga
maupun di dalam
masyarakat. Juga
dikatakan bahwa
tujuandaripendidi
kan seksual adala
h bukan untuk me
nimbulkan rasa in
gin tahudan ingin
mencoba hubung
anseksual antara
remaja, tetapi ing
inmenyiapkan aga
r remaja tahu ten
tang seksualitas d
an akibat-
akibatnyabila dila
kukan tanpa mem
atuhi aturan huku
m, agama dan ad
at istiadatserta ke
siapan mentaldan
material seseoran
g. Selain itu pendi
dikanseksual juga
bertujuan untuk
memberikan pen
getahuandan me
ndidikanak agar b
erperilaku yang b
aik dalam hal seks
ual, sesuai norma
agama, sosial dan
kesusilaan dalam
mengenal dunia r
emaja, 1987)Penj
abaran tujuan pe
ndidikan seksual
dengan lebihleng
kap sebagaiberiku
t :-
Memberikan pen
gertian yang mem
adai mengenai pe
rubahan fisik,men
tal dan proseske
matangan emosio
nal yang berkaita
n denganmasalah
seksual pada rem
aja.-
Memberikan pen
gertian tentang p
erbedaan antara
pria danwanita.-
Memberikan pen
gertian tentang p
eranan seks dala
m kehidupanman
usia.-
Mengurangi ketak
utan dan kecemas
an sehubungan d
enganperkemban
gan dan penyesua
ianseksual (peran,
tuntutan dantang
gungjawab)-
Membentuk sikap
dan memberikan
pengertian terhad
ap seksdalam sem
ua manifestasi ya
ng bervariasi-
Memberikan pen
gertian bahwa hu
bungan antara m
anusia dapatmem
bawa kepuasan p
ada keduaindivid
u dan kehidupank
eluarga.-
Memberikan pen
gertian mengenai
kebutuhan nilai m
oral yangesensial
untuk memberika
n dasaryang rasio
nal dalam membu
atkeputusan berh
ubungan dengan
perilaku seksual.-
Memberikan pen
getahuan tentang
kesalahan dan pe
nyimpanganseksu
al agar individu d
apatmenjaga diri
dan melawan eks
ploitasi yang dapa
t mengganggu kes
ehatan fisik dan
mentalnya.-
Untuk mengurang
i prostitusi, ketak
utan terhadap sek
sual yangtidak ras
ional dan eksplor
asi seksyang berle
bihan.-
Memberikan pen
gertian dan kondi
si yang dapat me
mbuat individum
elakukan aktivitas
seksualsecara efe
ktif dan kreatif da
lamberbagai pera
n, misalnya sebag
ai istri atau suami
, orangtua,anggot
a masyarakat.-
Mengembangkan
pengertian diri se
ndiri dengan fung
si dankebutuhan s
eks. Jadi pendidik
an seksdalam arti
sempit (incontext
) adalah pendidik
an mengenai seks
ualitas manusia.-
Membantu siswa
dalam memngem
bangkan kepribad
ian, sehinggamam
pu mengambil ke
putusanyang bert
anggung jawab.Ja
di tujuan pendidik
an seksual adalah
untuk membentu
k suatusikapemos
ional yang sehat t
erhadap masalah
seksual dan mem
bimbing anakdan
remaja ke arahhid
up dewasa yang s
ehat dan bertang
gung jawabterhad
ap kehidupan sek
sualnya. Hal inidi
maksudkan agar
mereka tidakmen
ganggap seks itu s
uatu yang menjiji
kan dan kotor. Te
tapilebih sebagai
bawaan manusia,
yang merupakan
anugrah Tuhan da
nberfungsi pentin
g untukkelanggen
gan kehidupan m
anusia, dan supay
aanak-anak itu bis
a belajar menghar
gaikemampuan se
ksualnya danhany
a menyalurkan do
rongan tersebut u
ntuk tujuan terte
ntu(yangbaik) dan
pada waktu yang
tertentu saja.
3.
Pentingnya Pendi
dikan Seks Bebas
Bagi Remaja
Beberapa hal pen
ting dalam memb
erikan pendidikan
seksual, sepertiya
ng diuraikan oleh
Singgih D. Gunars
a (1995) berikut i
ni, mungkin patut
anda perhatikan:-
Cara menyampaik
annya harus waja
r dan sederhana, j
anganterlihat rag
u-ragu atau malu.
-
Isi uraian yang dis
ampaikan harus o
byektif, namun ja
nganmenerangka
n yang tidak-
tidak,seolah-olah
bertujuan agar an
aktidak akan bert
anya lagi, boleh m
empergunakan co
ntohatausimbol s
eperti misalnya :
proses pembuaha
n pada tumbuh-
tumbuhan, sejauh
diperhatikan bah
wa uraiannya teta
p rasional.-
Dangkal atau men
dalamnya isi uraia
nnya harus disesu
aikandengan keb
utuhan dan denga
n tahap perkemb
angan anak. Terh
adap anak umur 9
atau 10 tahun t b
elum perlu mener
angkansecaraleng
kap mengenai per
ilaku atau tindaka
n dalam hubunga
nkelamin, karena
perkembangan da
riseluruh aspekke
pribadiannya me
mang belum men
capai tahap kema
tanganuntuk dap
at menyerapuraia
n yang mendalam
mengenai masala
htersebut.-
Pendidikan seksu
al harus diberikan
secara pribadi, ka
rena luassempitn
ya pengetahuan d
engancepat lamb
atnya tahap-
tahapperkemban
gan tidak sama bu
at setiap anak. De
ngan pendekatan
pribadi maka cara
dan isi uraian dap
at disesuaikan de
ngankeadaan khu
sus anak.-
Pada akhirnya per
lu diperhatikan ba
hwa usahakan me
laksanakanpendid
ikan seksual perlu
diulang-ulang (re
petitif) selain itu j
ugaperlu untuk m
engetahui sebera
pa jauh sesuatu p
engertian baruda
pat diserap oleh a
nak, juga perlu un
tuk mengingatkan
dan memperkuat
(reinforcement)a
pa yang telah dike
tahui agar benar-
benar menjadi ba
gian dari pengeta
huannya.
4.
Metode Pendidika
n Seks Bebas
Usaha mempersia
pkan remaja di m
asa depan agar m
ampu membentu
k keluargayang be
rbahagiadan bert
anggung jawab ti
dak cukup dilakuk
an dengan menge
mukakancontoh-
contoh ataupunm
enganalisis perbu
atar seks. Hal ini
memang merupa
kan aspek dan sek
s. Namun, seks se
ndiri akandapat di
pahami dengan m
enghubungkan m
asalah penyesuai
an diri secara kes
eluruhan dalam k
ehidupansocial cu
ltural tempat ia b
erada.Ini berarti s
eksualitas merup
akan salah satu as
pek, bahkan aspe
kterpenting, dank
ehidupan manusi
a Dalam kaitan ini
, kita dituntut unt
uk mampu menci
ptakankehidupan
seks yang sehat, k
arena hal ini meru
pakan integrasi d
an kehidupan ma
nusia sebagaimak
hluk berjenis kela
min yang meliputi
aspek kehidupan,
baik fisik, psikis m
aupunsosial.Deng
an demikian, jelas
lah bahwa kehidu
pan seks manusia
menyangkut mas
alahkepribadians
ehingga apabila di
jumpai suatu kelai
nan dalam kehidu
pan seks, sebagia
n besar disebabka
n karenamasalah-
masalah yang ber
sifat psikis. Oleh k
arena itu penyajia
n pendidikan seks
memerlukan met
odeyang tepat, ag
ar terarah dan me
ncapai sasaran, se
rtatidak mengara
h kepada hal-hal y
ang negatif. Untu
kitu perlulah dike
mukakan beberap
a metode pengaja
ran pendidikan se
ks yang tepat.Beb
erapa metode pe
ndidikan seks yan
g disesuaikan den
gan kondisi serta
situasi pendidikan
, terutama mengi
hgat hal-
halsebagai beniku
t :a.
Usia pertama. b.
Waktu yang terse
dia, yang bervaria
si antara 2 jam sa
mpai 2 haric.
Lokasi pendidikan
, di sekolah, wism
a pancawarga, di
gelanggang remaj
a ataumelalui radi
o.Adapun metode
-metode dan alat-
alat yang dipergu
nakan adalah cera
mah, tanya jawab
, diskusikelompok
, overhead projec
tor, film, magneti
c panel, dan gam
bar-gambar pada
karton.Denganme
mpergunakan me
tode-metode ters
ebut, diharapkan
tujuan pendidikan
seks tercapai. Me
tode ceramahdap
at memperjelas u
raian tentang pert
umbuhan anak m
enuju dewasa, ter
masuk perkemba
nganseksualnya,
proses reproduksi
manusia mulaida
n bagaimana terja
dinya konsepsi, di
lanjutkan puladen
gan pertumbuhan
janin dalamkandu
ngan dan diakhri
dengan proses kel
ahiran
Metode tanya jaw
ab digunakan unt
uk menanyakan s
ampai dimana pe
ngertianmereka, j
uga agar adakese
mpatan bagi sisw
a untuk bertanya
tentang hal yang
menurutmereka p
erlu diketahui. M
etodediskusi kelo
mpok dapat digun
akan untuk memb
eriinformasi pada
masing-masing ke
lompok, dankese
mpatan untuk me
ndiskusikannya le
bih jauh.Metode
pendidikan seks s
ebaiknya diberika
n olehguru, psikol
og atau orang tua
.Hal-hal yang bers
ifat teknis bisa dib
erikan oleh guru a
tau psikolog,seme
ntara orang tuadi
harapkan menang
gapi masalah ana
k sehari-hari, sep
erti masalah emo
sionalmereka.Kun
cinya terletak pad
a orang tua denga
n anak. Meskipun
onang tua tidak bi
samengajukanma
salah seks secara
detail, asal saja ad
a keterbukaan dal
am keluarga, mak
atidak akan terjad
i hal yangtidak wa
jar. Sebaliknya, m
eskipun anak dibe
rikan pendidikans
eks secara detail,
tetapi suasana di
rumahtidak hang
at dan tidak ada k
omunikasi diantar
a mereka, maka k
emunkinan anak :
ber
perilaku “salah”
akan lebih besar.J
adi,kuncinya adal
ah komunikasi ya
ng terbuka antara
orang tua dan ana
k.Memang, orang
tua berbekal peng
etahuan mengena
i masalah seks ag
ar bisa menjelask
ankepada anakny
a. Atau paling tida
kmereka harus ta
hu siap sebaiknya
yang harusmener
angkan.
5.
Menghindari Seks
Bebas
Para ahli berpend
apat bahwa pendi
dik yang terbaik a
dalah orang tuada
ri anak itu sendiri.
Pendidikan yang
diberikan termas
uk dalampendidik
an seksual. Dalam
membicarakan m
asalah seksualada
lah yangsifatnya s
angat pribadi dan
membutuhkan su
asana yang akrab,
terbukadari hati k
e hatiantara oran
g tua dan anak. H
al ini akan lebih m
udahdiciptakan a
ntara ibu dengan
anak perempuan
nyaatau bapak de
ngananak laki-
lakinya, sekalipun
tidak ditutup kem
ungkinan dapat te
rwujudbiladilakuk
an antara ibu den
gan anak laki-
lakinya atau bapa
k dengananak per
empuannya. Kem
udianusahakan ja
ngan sampai mun
culkeluhan seper
ti tidak tahu harus
mulai dari mana,k
ekakuan,kebingu
ngan dan kehabis
an bahan pembic
araan.Dalam me
mberikan pendidi
kan seks padaana
k jangan ditunggu
sampaianak berta
nya mengenai sek
s. Sebaiknya pend
idikan seksdiberik
andengan terenca
na, sesuai dengan
keadaan dan keb
utuhan anak.Seba
iknya pada saat a
nakmenjelang re
maja dimana pros
eskematangan bai
k fisik, maupun m
entalnya mulai ti
mbuldanberkemb
ang kearah kede
wasaan.Beberapa
hal penting dalam
memberikan pen
didikan seksual,se
pertiyang diuraika
n oleh Singgih D.
Gunarsa (1995) b
erikut ini, mungki
npatut anda perh
atikan:-
Cara menyampaik
annya harus waja
r dan sederhana, j
anganterlihat rag
u-ragu atau malu.
-
Isi uraian yang dis
ampaikan harus o
byektif, namun ja
nganmenerangka
n yang tidak-
tidak,seolah-olah
bertujuan agar an
aktidak akan bert
anya lagi, boleh m
empergunakan co
ntohatausimbol s
eperti misalnya :
proses pembuaha
n pada tumbuh-
tumbuhan, sejauh
diperhatikan bah
wa uraiannya teta
p rasional.-
Dangkal atau men
dalamnya isi uraia
nnya harus disesu
aikandengan keb
utuhan dan denga
n tahap perkemb
angan anak. Terh
adap anak umur 9
atau 10 tahun t b
elum perlu mener
angkansecaraleng
kap mengenai per
ilaku atau tindaka
n dalam hubunga
nkelamin, karena
perkembangan da
riseluruh aspekke
pribadiannya me
mang belum men
capai tahap kema
tanganuntuk dap
at menyerapuraia
n yang mendalam
mengenai masala
htersebut.-
Pendidikan seksu
al harus diberikan
secara pribadi, ka
rena luassempitn
ya pengetahuan d
engancepat lamb
atnya tahap-
tahapperkemban
gan tidak sama bu
at setiap anak. De
ngan pendekatan
pribadi maka cara
dan isi uraian dap
at disesuaikan de
ngankeadaan khu
sus anak.-
Pada akhirnya per
lu diperhatikan ba
hwa usahakan me
laksanakanpendid
ikan seksual perlu
diulang-ulang (re
petitif) selain itu j
ugaperlu untuk m
engetahui sebera
pa jauh sesuatu p
engertian baruda
pat diserap oleh a
nak, juga perlu un
tuk mengingatkan
danmemperkuat (
reinforcement)ap
a yang telah diket
ahui agar benar-
benar menjadi ba
gian dari pengeta
huannya.
Dampak Seks Beb
as
Untuk remaja bar
at hubungan pra-
nikah bahkan gon
ta-ganti pasangan
free sexmerupaka
n halyang biasa. N
amun, di negara ti
mur terutama lnd
onesia yang masi
hmenjunjung ting
gi norma agama,h
al seperti itu, adaI
ah aib dan mengg
anggu ketentram
anhidup selanjutn
ya. Untuk itu, seb
elum terlanjurada
baiknya para rem
aja bisa mengenal
bahaya akibat hu
bungan pra-
nikah.Bahaya seks
pra-nikah danfree
sex mencangkup
bahaya bagi perk
embangan mental
(psikis), fisik dan :
masa depan rema
ja itusendiri.
a.
Menciptakan Ken
angan Buruk
Masih dikatakan “
untung” jika hubu
ngan pra
-nikab itu tidak ad
a yang mengeksp
os. Si gadisatau si
jejaka terlepas da
n aib dan cemoha
n masyarakat. Na
mun, jika ternyat
a diketahui masya
rakat,tentu yang
malu bukan saja d
irinya melainkan j
uga keluarganya.
Peristiwa ini tidak
akan pernahterlu
pakan oleh masya
rakat sekitar. Hal
mltentu menjadi
beban mental yan
g berat. Sekalipun
mungkinmasyara
kat tidak mengeta
huinya, mungkin
tidak bisa tenang.
Mentalnya tergan
ggu kenangan bur
ukmasa lalu.
b.
Kehamilan dan Ak
ibatnya
Kehamilanyang te
rjadi akibat seks p
ra-nikah bukan sa
ja mendatangkan
malapetaka bagi
bayiyang dikandu
ngnya juga menja
di beban mental y
ang sangat berat
bagi ibunya meng
ingatkandungann
ya tidak bisa dise
mbunyikan. Bagai
mana jika nantike
luarga dan masya
rakatmempertany
akan? Dalam kea
daan kalut seperti
ini biasanyaterjad
i depresi, terlebih
lagi jika pacarkem
udian pergi dan ti
dak mau kembali l
agi.
c.
Pengguguran
Bayi dan penggug
uran kandungan d
an Pembunuhan
BayiBanyak kasus
bayi mungil yang
barulahir dibunuh
ibunya. Sebagian
bayi itudibungkus
plastic hidup-
hidup, dibuang di
kali, dilempar di t
ongsampah, dan l
ain-lain.Kasus pen
gguguran kandun
gan, baik secara tr
adisional maupun
secara modernkin
i semakin menjam
ur terutama di kal
angan pelajar dan
mahasiswa.Pengg
uguran kandunga
nakanmembawa
dampak yang seri
us, seperti kanker
rahim, kemandula
n dan penyakit ra
himlainnya.
d.
Penyebaran Peny
akit
Wanita atau pria
yang dulu pernah
melakukan hubun
gan pra-nikah wa
ktu pacaranlalu p
utus,cenderung b
erkeinginan mela
kukan hubungan s
erupa dengan lela
ki atau wanita lai
n mengingatsekss
ifatnya adiktif ata
u memiliki *kadar
ketergantungan, s
uatu waktu Ia aka
n merasa lapar un
tukmelakukan hu
bungan intim den
gan pasangan lain
. jika hal ml terus
dilakukan, maka b
ukan hal mustahil
akan terjangkit pe
nyakit kelamin.Te
rlebih lagi jika ter
nyata pasangan it
u telah mengidap
penyakitkelamin s
ebelumnya.
e.
Keterlanjuran dan
Timbul Rasa Kura
ng Hormat
Perilaku seks beb
as (free sex) meni
mbulkan suatu ke
terlibatan emosi
dalam diri seoran
g priadan wanita.
Semakin sering ha
l itu dilakukan, se
makin mendalam
rasa inginmengul
angi sekalipunseb
elumnya ada rasa
sesal. Terlebih lag
i bagi wanita, seti
ap aja kansang pa
car sangat sulit un
tuk ditolakkarena
takut ditinggalkan
atau diputuskan.
Sementara itu ba
gi seorang laki-
laki, melihat pasa
ngan begitu muda
h diajak, akan ter
us berkurang rasa
hormat dan rasa c
intanya. Semakin
sering laki-
lakimelakukan ma
kahubungan batin
nya pun akan sem
akin renggang. Lai
n lagi dengan wan
ita, Ia akanmeras
atertekan dan tid
ak mau berpisah k
arena pada dasar
nya Ia telah kotor
dan tidak ada yan
g mestidibanggak
an lagi, kehormat
annya telah diram
pas oleh lelaki tad
i.Karena itu, apa p
un alasannya, sek
s bebas merupaka
n perbuatan yang
tidak baik