Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eche Ardika (1802005)

Prodi : S1 Farmasi STIKes Sumbar


Mata kuliah : Kosmetologi
Dosen : Dra. Elfi Delita, M.Farm, Apt

Sediaan Kosmetika untuk Perawatan Kuku

A. Definisi
Kosmetika adalah bahan yang digosokkan, dipercikkan, disemprotkan, dimasukkan
ke dalam, atau dipergunakan pada tubuh atau bagian tubuh manusia untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik atau mengubah penampilan tanpa mempengaruhi struktur
dan fungsi tubuh.
Kuku merupakan alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk
melindungi ujung jari dan fungsi estetis untuk menunjang penampilan. Ciri kuku yang sehat
dan normal adalah kuat, kenyal, memperlihatkan warna kemerahan, permukaan licin,
melengkung dan bersih tanpa terdapat lubang di bagian tepinya. Kuku terbentuk dari keratin
yang mengandung asam amino.

B. Macam-macam perawatan kuku :

 Manicure  proses merendam tangan dan kaki dengan air hangat yang telah
dicampur dengan sabun yang dapat membantu melembutkan sel-sel kulit mati. Waktu
perendaman sekitar 10-15 menit. Setelah itu, kuku akan dikeringkan dengan
menggunakan handuk yang lembut, lalu kuku akan dipotong. Setelah itu kuku akan
dikikir dan dibersihkan lagi untuk mempercantik kuku.

 Pedicure  Pedicure dilakukan dengan membersihkan kaki dan bagian kuku agar
lebih sehat dan mencegah penyakit. Manfaatnya yaitu untuk menghilangkan sel-sel
kulit mati di bagian bawah telapak kaki dengan cara menggosoknya menggunakan
batu apung, dapat mencegah kuman bersarang di bagian kaki dan memperkuat kuku
sehingga tidak mudah rapuh. Pada prosesnya, Pedicure biasanya menggunakan
minyak, lilin parafin, dan lotion untuk melembabkan kaki dan membersihkannya dari
sel kulit kering. Biasanya, pemberian lotion dilakukan terakhir setelah kaki direndam
dan kaku kaki dipotong. Setelah dipotong dan diberi lotion, kuku akan diberi
pewarna.

 Spa kuku  merupakan perawatan yang lebih lama dibandingkan dengan Manicure
dan Pedicure. Pada prosesnya, jari-jari tangan dan kaki akan diberikan perawatan
khusus yang menenangkan. Spa kuku sendiri biasanya termasuk ke dalam rangkaian
Pedicure dan Manicure. Namun, biasanya akan ada tambahan pijatan refleksi, serta
rangkaian perawatan yang akan meremajakan kuku, kutikula dan kulit.

 Nail Polish  Sebelum melakukan Nail Polish, pastikan memperhatikan kesesuaian


antara jenis kulit dan warna kuteks. Jika memiliki warna kulit yang terang, maka
pilihlah warna kutek yang terang. Jika warna kulit gelap, pilihlah warna kuteks yang
gelap juga agar terlihat serasi dan tidak terlalu mencolok.
 Nail Art  Nail Art bukan hanya sekedar mengaplikasikan kuteks. Nail Art saat ini
berkembang dengan menambahkan design dan motif yang unik pada kuku.

 Parafin  adalah perawatan yang menggunakan zat lilin yang berfungsi untuk
melembutkan kulit. Mengandung zat alkalin yang membungkus tangan dan kaki
sehingga meresap ke dalam kulit. Proses manicure dan pedicure biasa juga termasuk
dalam proses ini.

C. Manfaat perawatan kuku :

 Mencegah infeksi dan jamur.

 Mengangkat sel kulit mati.

 Relaksasi dan melancarkan peredaran darah.

 Menjaga kuku agar tidak mudah rapuh.

 Membantu mengembalikan kesehatan kuku.

 Mencegah permasalahan yang timbul akibat pemakaian sarung tangan atau sepatu.

 Membuat tangan dan kaki menjadi rileks.

 Mengangkat dan mencegah terjadinya callus (kulit yang mengeras).

D. Kerugian kosmetik untuk perawatan kuku:

1) Formalin/formaldehyde  Jika digunakan dalam waktu yang lama menyebabkan


timbulnya berbagai jenis kanker, sakit kepala, iritasi pada mukosa hidung, mulut, dan
tenggorokan, kerusakan kulit, serta kematian.
Zat ini dapat berwujud gas atau cairan. Formalin tidak hanya berbahaya saat
dikonsumsi saja, namun juga ketika kamu menghirupnya. Dalam bentuk gas,
formaldehyde ini akan langsung masuk ke paru-paru dan berikatan dengan gas yang
lain. Padahal, gas dalam paru-paru akan diambil dan dialirkan melalui peredaran
darah. Senyawa formaldehyde dengan oksigen dapat meracuni tubuh dan
menimbulkan berbagai penyakit secara mendadak.

2) Toluene  Jika digunakan dalam pendek dapat menimbulkan gejala seperti iritasi
mata, pusing, dan mudah lupa. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat merusak
sistem saraf.
Zat Toluene merupakan pelarut zat kimia lain dalam cat kuku yang berfungsi
mempertajam warna. Meskipun sudah dilarang penggunaannya, namun sebagian
besar produsen cat kuku masih menggunakan bahan ini.

3) Etil Asetat  dapat menyebabkan gangguan saraf dan organ dalam seperti ginjal,
jantung, dan paru-paru. Etil Asetat adalah zat kimia untuk membekukan/mengeraskan
cat kuku yang biasanya meninggalkan bau yang khas.
E. Permasalahan yang timbul karena penggunaan kosmetika untuk perawatan kuku :
1.  Adanya noda kuning pada kuku
Biasanya, warna kuning pada  kuku dialami oleh penggemar cat kuku, terutama untuk
cat kuku berwarna gelap, seperti merah tua, burgundy, hitam, dan cokelat. Noda kuning
makin parah terlihat bila cat kuku tak dihapus dalam 10 hari. Tak perlu khawatir, noda
kuning ini bersifat sementara. Solusinya, pastikan mengoleskan base coat sebelum memakai
cat kuku , dan hindari cat kuku yang mengandung zat aktif yang keras seperti formaldehyde
dan toluene. Gunakan cat kuku maksimal tak lebih dari 10 hari, lalu bersihkan dan biarkan
kuku bernapas selama beberapa hari sebelum mengoleskannya lagi dengan cat baru. 

2. Kuku mudah patah


Kuku yang mudah patah bisa dijumpai pada kuku yang tipis maupun tebal.  Biasanya,
kuku tipis mudah sekali terkelupas, sementara kuku yang tebal sering patah di bagian
ujungnya. Solusinya, konsumsi vitamin dan kalsium yang tepat untuk kuku agar terhindar
dari  pengapuran.

3. Kutikula keras
Kutikula adalah kulit berwarna putih yang mengeras dan menimbun di pinggiran
kuku, akibat  kurang minum air putih atau seringnya terkena sabun dan detergen saat
mencuci. Masalah ini tidak dapat dihilangkan hanya dengan pemakaian hand lotion atau hand
cream. Solusinya, lakukan manicure dengan gunting khusus kutikula dan sebaiknya
dilakukan oleh ahlinya di salon kuku tepercaya. Jika tidak, kutikula akan terangsang dan
tumbuh  makin tebal.  

4. Kuku dehidrasi
Jika kuku terlihat bergaris vertikal di permukaan dalam jumlah banyak atau berlapis
dan terkadang   mudah mengelupas, ini adalah tanda-tanda kuku Anda dehidrasi dan
memerlukan perawatan. Hal ini diakibatkan oleh pemotongan kuku yang terlalu pendek atau
kurangnya kadar air dan minyak pada kuku. Solusinya, jangan gunting kuku  terlalu pendek
dan sebaiknya dirapikan dengan kikir. Usahakan panjang kuku tidak kurang dari ujung
daging jari Anda agar tidak terasa sakit dan kuman tidak mudah masuk dan sembunyi di balik
kuku. 

5.  Kuku menguning
Mendengar kata jamur, rasanya menakutkan sekali, bukan?  Jamur di kuku bentuknya
seperti bubuk putih pada permukaan. Awalnya mungkin Anda tak menyadari, karena bubuk
putih ini kadang-kadang tak terlihat. Namun, jika dibiarkan lama, warnanya akan berubah
menjadi kuning kehijauan dan mulai timbul bau. Di saat inilah jamur sudah mulai menjadi
masalah. Selain bakteri sebagai penyebab utamanya, juga karena cara pengguntingan kuku
yang kurang tepat sehingga kotoran mudah masuk. Terutama ketika  menggunting kuku
muncul luka. Solusinya, rajinlah merendam kuku dengan obat khusus jamur kuku. Untuk
manicure pedicure, selalu pilih salon   yang tepercaya dan berkualitas,dengan peralatan yang  
steril. Atau, agar aman, bawa sendiri peralatan manicure Anda ke salon agar tak tertular
penyakit kuku orang lain.  Sebaiknya hindari dulu menggunakan cat kuku sampai jamur
benar-benar hilang. 
6.  Kuku tumbuh ke dalam (ingrown nail) 
Bentuk kuku yang melengkung paling rentan terhadap kondisi kuku tumbuh ke dalam.
Selain itu, kuku yang cara mengguntingnya salah mengakibatkan arah tumbuh kuku menusuk
daging sehingga muncul nyeri. Bisa terjadi di semua kuku, tapi paling sering adalah ibu jari.
Kuku yang tumbuhnya melengkung butuh teknik pengguntingan   khusus,yaitu serahkan ke
terapis salon kuku yang tepercaya dan memahami cara menangani masalah ingrown nail.
Kadang-kadang, rasa nyeri ini tidak diperhatikan dan dibiarkan saja, dan  tahu-tahu kuku
sudah membengkak dan bernanah. Bila ini terjadi, segera ke dokter kulit. 

7.  Kuku tumbuh lambat


Jika Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku sehingga kuku menjadi lembek, inilah
yang menjadi penyebab kuku tumbuh lambat. Satu-satunya cara adalah dengan menghentikan
kebiasaan buruk menggigit kuku dan memberikan vitamin untuk kuku agar tumbuh sehat.
Menggunakan kuku palsu dari gel atau silikon bisa menjadi solusi untuk menghentikan
kebiasaan buruk ini.

F. Formulasi cat kuku :

No Bahan Kadar Fungsi


.
1. Nitroselulosa 17,6% Pembentuk lapisan film
2. Dioktil adipat 18% Plasticizer (meningkatkan fleksibilitas &
ketahanan)
3. Camphor 4% Pelembut
4. Trietil phospat 8,73% Zat pembantu plasticizer
5. Etilen glikol monometil eter 47% Pelarut
6. Zat warna ekstrak (daun pacar 0,66% Zat warna
cina)
7. Aseton 4% Pelarut

Cara pembuatan :
1. Campur dioktil adipat dan tretil fosfat, sambal diaduk ditambahkan zat warna
(ekstrak daun pacar cina) ke dalam campuran.
2. Gerus homogen campuran tersebut.
3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, kamfer dalam etilen glikol
monometileter) dan kemudian tambahkan campuran yang sudah digerus
sebelumnya, gerus homogen.
4. Tambahkan bahan lain dan diaduk hingga homogen.
5. Masukkan ke dalam wadah.
6. Lakukan evaluasi (viskositas, kekerasan dari film kering, waktu kering,
penampilan/homogenitas warna, dan stabilitas terhadap panas).

Anda mungkin juga menyukai