Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS VALAS

- Ciri era globalisasi adalah adanya arus uang dan modal antara berbagai pusat
keuangan di berbagai negara.

- Arus uang dan modal mengalir makin besar dan cepat tanpa mengenal
kewarganegaraan pemiliknya dan tanpa batas wilayah (borderless).

- Aliran Valas untuk memenuhi tuntutan perdagangan, investasi dan spekulasi

Ada beberapa faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi kurs valas antara lain

1. Penawaran dan Permintaan valuta asing


2. Posisi BOP (Balance of Payment)
3. Harga
- Inflasi
- Deflasi
4. Tingkat Bunga
5. Tingkat Income
6. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
7. Ekspektasi/Spekulasi/Isu/Rumor

Mekanisme Secara Langsung

1. Penawaran Valas (Supply foreign Currency) ditentukan oleh:


a. Ekspor barang/jasa (Xbj) yang menghasilkan valas
b. Impor modal /Capital import( Cm) dan transfer valas lainnya dari LN ke DN

Kurs Valas
Sfc
S1fc

Rp.8000/$
Rp.7000/$

Dfc

0 $ $1 Q
 Jika Xbj dan CM naik maka Sfc bertambah
 Jika Dfc tetap tidak berubah Penurunan kurs valas (depresiasi),
sedangkan Rp atau Domestic Currency akan apresiasi dari Rp. 8.000/US$
menjadi Rp. 7.000/US$

2. Permintaan Valas (Demand foreign Currency) ditentukan oleh:


a. Impor barang/jasa (Mbj) yang memerlukan valas
b. Ekspor modal/Capital Export(Cx) dan transfer valas lainnya dari DN ke LN
Kurs Valas
Sfc

Rp.9000/$
Rp.8000/$

D1fc
Dfc

0 $ $1 Q

 Bila Mbj dan Cm naik maka Dfc akan bertambah


 Bila Sfc tetap kenaikan kurs valas (apresiasi) sedangkan Rp akan
depresiasi dari Rp. 8000/US$ menjadi Rp.9000/US$

Mekanisme Secara Tidak Langsung

1. Posisi BOP
- Bila BOP surplus berarti menunjukkan suatu negara mengalami akumulasi
kekayaan valuta asing sehingga penawaran valuta asing meningkat.

Kurs Valas
Sfc
S1fc

Rp.8000/$
Rp.7000/$

Dfc

0 $ $1 Q
2. Harga
a. Tingkat inflasi (Purchasing Power Parity Theory)

* Bila inflasi DN meningkat Harga DN naik importir cenderung


membeli ke LN Dfc meningkat

Kurs Valas
Sfc

Rp.9000/$
Rp.8000/$

D1fc
Dfc

0 $ $1 Q
b. Deflasi

Deflasi turunya harga DN M turun Dfc turun

Kurs Valas
Sfc

Rp.8000/$
Rp.7000/$
Dfc
1
D fc

0 $1 $ Q

3. Tingkat Bunga (Interest Rate Parity Theory)

* Kenaikan tingkat bunga DN menarik modal masuk dari LN Sfc


meningkat kurs valas akan turun (nilai domestic currency naik relatif thd
foreign currency)
Kurs Valas
Sfc
S1fc

Rp.8000/$
Rp.7000/$

Dfc

0 $ $1 Q

4. Tingkat income

* Income DN naik M akan naik permintaan valas akan naik

Kurs Valas
Sfc

Rp.9000/$
Rp.8000/$

D1fc
Dfc

0 $ $1 Q

5. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah

- Menaikkan G Y naik inflasi M naik Dfc naik

Kurs Valas
Sfc

Rp.9000/$
Rp.8000/$

D1fc
Dfc

0 $ $1 Q
6. Faktor spekulasi/ekspektasi

7. Faktor Psikologi
 kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya dana ke
LN hingga menyebabkan Sfc berkurang yang pada akhirnya bila Dfc tetap
maka kurs valuta asing akan apresiasi terhadap domestic currency

Kurs Valas S1fc


Sfc

Rp.9000/$
Rp.8000/$

Dfc

0 $1 $ Q

HUBUNGAN ANTARA KURS VALAS DENGAN TINGKAT BUNGA

Interest Rate Parity Theory (IRP Theory)

 IRP adalah teori yang menerangkan hubungan antara foreign exchange


market (pasar valas) dengan international money market (pasar keuangan
internasional).
 Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga (sekuritas) pada
international money market akan cenderung sama dengan forward rate
premium ataupun discount
 Dengan kata lain berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan berapa
perubahan kurs forward atau forward rate (FR) dibandingkan dengan spot rate
(SR) bila terdapat perbedaan tingkat bunga antara home country dan foreign
country

Hubungan anatar forward premium/discount dari suatu valas dengan tingkat bunga
dari pasar uang menurut teori IRP ditentukan dengan formula berikut

An = (Ah/SR) (1+if) FR

Dimana:
An = Domestic currency yang akan diterima pada akhir periode suatu
deposito/investasi
Ah = Domestic currency yang diinvestasikan atau didepositokan
If = interest rate atau tingkat bunga foreign deposit
SR= Spot rate
FR= Forward rate

Karena besarnya FR = SR (1+p) dimana

p = forward rate premium atau dicount


Maka rumus dapat ditulis menjadi

An = (Ah/SR) (1+if) FR
An = (Ah/SR) (1+ if) {(SR(1+p)}
An = Ah(1+if)(1+p)

Menurut formula umum, rate of return (RoR) yang akan diperoleh dari investasi
atau deposito di luar negeri (rf) adalah sebagai berikut

rf = An-Ah
Ah

rf= Ah(1+if) (1+p)- Ah


Ah

rf= (1+if) (1+p) – 1

 Secara teoritis seorang investor akan mendepositokan dana dalam valas


apabila rf minimal sama atau lebih tinggi dari pada tingkat bunga dalam
negeri atau home country interest (ih)…………………..if ≥ ih
 Bila rf disubtitusikan dengani ih pada persamaaan di atas maka diperoleh :

(1+if) (1+p) – 1 = ih

(1+if) (1+p) = (1+ ih)

(1+p) = (1+ ih) P= (1+ih) -1


(1+if) (1+if)
 Jika ih> if maka diperoleh p> 0 atau positif dan ini berarti forward rate
premium dan FR > SR
 ih < if maka diperoleh p < 0 atau negatif dan ini berarti forward rate discount
dan FR < SR

Misal :

Tingkat bunga per tahun untuk


Indonesia = 15%
Amerika Serikat = 6%

Jika Rp sebagai home currency maka dapat dihitung sebagai berikut

P = (1,15/1,06) – 1 = 0,0849 = 8,49 %

P= 8,49% > 0 atau positif, berarti FR premium

Bila SR = Rp. 8000/$ maka


FR = SR (1+p)
FR = 8000 (1+ 0,0849) = Rp. 8.679,2
Berarti FR >SR atau dengan kata lain USD apresiasi terhadap Rp

Kesimpulan

Menurut IR terjadinya aprsiasi USD terdap Rp karena tingkat bunga Rp (15%)


lebih tinggi 9% dari pada tingkat bunga USD (6%) sehingga banyak investor
membeli sekuritas Rp dengan mengharapkan keuntungan selisih tingkat bunga

Tetapi banyaknya Rp yang akan diterima setahun kemudian menyebabkan nilai


forward rate Rp depresiasi sebesar 8,49% atau mendekati 9%

Artinya
* Bila selisih tingkat bunga tersebut positif untuk home interest (ih>if) maka
forward rate domestic currency akan depresiasi atau forward rate foreign currency
akan apresiasi

 Sebaliknya bila selisih tingkat bunga tersebut negatif untuk home currency
(ih<if) maka forward rate domestic currency akan apresiasi atau foreign rate
currency akan depresiasi

Anda mungkin juga menyukai