Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Benda hitam diartikan sebagai benda yang mampu menyerap kalor radiasi
dengan baik, dalam ilmu fisika. Radiasi termal yang diserap dipancarkan kembali oleh
benda hitam dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Oleh sebab itu, Radiasi benda
hitam didefinisikan sebuah radiasi elektromagnetik termal yang terjadi di dalam atau di
sekitar benda dalam keadaan kesetimbangan termodinamika dengan lingkungannya atau
saat ada proses pelepasan dari benda hitam tersebut.
Istilah yang lebih mudah dipahami, radiasi benda hitam ini adalah ketika
benda tersebut menyerap dan menahan cahaya kemudian memancarkan radiasi ke
sekitarnya sehingga kita bisa merasakannya melalui suhu. Misalnya, pada efek rumah
kaca. Sering kali suhu dalam mobil lebih panas dibandingkan suhu diluar. Hal ini
dikarenakan sebagian energy panas matahari telah diserap oleh kursi, karpet dan
dashboard mobil, tidak semua energy panas yang dilepaskan dari benda tersbut keluar
melalui jendela tetapi sebagian dipantulkan kembali. Hal ini disebabkan perbedaan
panjang gelombang sinar matahari yang memasuki mobil dan energy panas yang
dilepaskan kembali oleh kursi dsb. Sehingga terjai kenaikan bertahap pada suhu dalam
mobil. Oleh sebab itu, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
radiasi

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara suhu terhadap panjang gelombang?
2. Bagaimana hubungan antara suhu dengan intensitas cahaya?

C. Tujuan
1. Menganalisis hubungan antara suhu terhadap panjang gelombang
2. menganalisis hubungan antara suhu dengan intensitas cahaya?
BAB II
DASAR TEORI

Permukaan benda yang berwarna hitam akan menyerap kalor lebih cepat dari
permukaan benda yang berwarna cerah. Hal inilah yang menyebabkan kita merasa lebih cepat
gerah jika memakai baju berwarna gelap atau hitam pada siang hari. Sebaliknya, kita akan
lebih nyaman memakai baju berwarna gelap atau hitam pada malam hari. Hal ini dikarenakan
permukaan benda berwarna gelap atau hitam mudah memancarkan kalor daripada benda yang
berwarna lain.

Jadi, benda yang permukaannya gelap atau hitam akan mudah menyerap kalor dan
mudah pula memancarkannya. Pancaran cahaya pada benda yang dipanaskan disebut sebagai
radiasi termal. Radiasi termal pada permukaan benda dapat terjadi pada suhu berapa pun.
Radiasi termal pada suhu rendah tidak dapat kita lihat karena terletak pada daerah inframerah.
Selain dapat memancarkan radiasi, permukaan bahan juga dapat menyerap radiasi.
Kemampuan bahan untuk menyerap radiasi tidak sama. Semakin mudah bahan menyerap
radiasi, semakin mudah pula bahan itu memancarkan radiasi. Bahan yang mampu menyerap
seluruh radiasi disebut sebagai benda hitam(black body).

Benda hitam adalah suatu benda yang permukannnya sedemikian sehingga menyerap
semua radiasi yang datang padanya (tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari benda
hitam). Dari pengamatan diperoleh bahwa semua benda hitam pada suhu yang sama
memancarkan radiasi dengan spektrum yang sama.. Istilah benda hitam (black body) pertama
kali dikenalkan oleh Fisikawan Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862.

Benda hitam memancarkan radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi


gelombang elektromagnetik yang dipancarkan benda hitam bergantung pada suhu benda
hitam tersebut. Ketika suhu permukaan benda hitam turun maka radiasi benda hitam bergeser
ke arah intensitas yang lebih rendah dan panjang gelombangnya lebih panjang, demikian pula
sebaliknya. Benda hitam adalah benda ideal yang sebenarnya tidak ada. Karakteristik benda
hitam dapat didekati dengan menggunakan ruang tertutup berongga yang diberi sebuah
lubang kecil.

Hukum Stefan-Boltzman

Setiap saat benda selalu memancarkan energy . untuk benda hitam sempurna energy
yang di pancarkan sama dengan energy yang di serapnya. Energy yang di serap benda ini di
selidiki oleh Steffan Boltzmann. Bunyi hukum Steffan Boltzmann adalah energy yang
dipancarkan oleh benda tiap satuan waktu berbanding lurus dengan pangkat 4 suhu mutlak
benda itu:
W = e σ A T4

Keterangan :

W = energy yang dipancarkan


e = emisivitas benda (0 ≤ e ≤ 1)
σ = Tetapan Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 Wm-2K-4)
A = luasan permukaan (m2)
T = suhu mutlak (K)
(Serway,2009)
Intensitas total yang dipancarkan benda hitam dapat dihitung dengan menghitung luas
dibawah  Iλ sebagai fungsi λ. Besarnya intensitas total ini diperoleh dari rumus Stefan-
Boltzman dengan mengambil e=1, (untuk benda hitam):

I = e σ T4

Keterangan :

I = Intensitas radiasi (Watt/m2)


e = emisivitas benda (e = 1)
σ = Tetapan Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 Wm-2K-4)
T = suhu mutlak (K)
Permukaan benda hitam adalah permukaan ideal yang mempunyai sifat-sifat:

1. Benda hitam menyerap semua energy yang di sengaja (iradiasi) tanpa melihat panjang
gelombang dan arah datangnya sinar.
2. Pada semua temperature dan panjang gelombang yang diizinkan tidak ada permukaan
yang mengahsilkan energy lebih banyak dibandingkan benda hitam.
3. Walaupun emisis radiasi yang di hasilakn benda hitam adalah fungsi dari panjang
gelombang, tetapi tidak bergantung pada arah datangnya sinar. (Singh,2009)

Hukum Pergeseran Wien

Akhir abad ke-19 para ilmuan masih mempertanyakan terkait penjelasan tentang
spektrum yang terlihat oleh mata manusia ketika benda berpijar. Ada kalanya pada suhu
sekitar 1000 K benda berpijar berwarna merah seperti pada elemen setrika, pada suhu yang
lebih tinggi benda berpijar berwarna oranye seperti pada bara besi dan pada suhu yang lebih
tinggi lagi benda berpijar mendekati warna putih. Kemudian Wilhelm Wien menjelaskan
tentang kejadian tersebut. Wien mengemukakan bahwa spektrum benda berpijar adalah
kontinyu, akan tetapi ada panjang gelombang pada spektrum yang berada pada intensitas
yang paling besar. Panjang gelombang tersebutlah yang menentukan warna pijar pada benda.
Wien menjelaskan bahwa panjang gelombang pada intensitas maksimum akan bergeser
ke panjang gelombang yang lebih pendek (ke frekuensi yang lebih tinggi) apabila suhunya
semakin meningkat. Misalnya pada batang besi yang terus dipanaskan hingga suhu yang
sangat tinggi, awalnya batang besi berwarna kemerahan, karena suhunya terus naik warna
batang besi berubah menjadi kuning kemerahan dan akhrinya memijar. Panjang gelombang
cahaya merah lebih besar daripada panjang gelombang cahaya kuning, sama artinya dengan
frekuensi gelombang cahaya merah lebih rendah daripada frekuensi gelombang cahaya
kuning.

Perubahan warna pada benda menunjukkan perubahan intensitas radiasi benda. Ketika


suhu benda berubah, maka intensitas benda akan ikut berubah atau terjadi pergeseran,
pergeseran ini dapat digunakan untuk memperkirakan suhu benda atau biasa
disebut Pergeseran Wien.

Grafik spektrum radiasi benda hitam


(Sumber: ask.metafilter.com)

Grafik di atas menunjukkan hubungan intensitas radiasi benda hitam terhadap panjang
gelombang pada suhu yang berbeda. Dapat dilihat bahwa ketika suhu benda hitam meningkat,
panjang gelombang untuk intensitas maksimum (λmaks) bergeser ke nilai panjang gelombang
yang lebih pendek. Berdasarkan percobaan Wien dapat diperoleh persamaan seperti berikut:

λmaks T = C
Keterangan :

λmaks = Panjang gelombang untuk intensitas maksimum (m)


T = Tetapan Pergesern Wien (2,9 x 10-3 mK)
C = Suhu (K)
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan bahan


1. Prism Spectrophotometer Kit
2. Optics Bench
3. Spectrophotometer Accessory Kit
4. Aperture Bracket
5. Black Body Light Source
6. Rotary Motion Sensor
7. Voltage Sensor
8. High Sensitivity Light Sensor
9. Replacement Bulb
10. Banana Plug Cord-Black
11. Broad Spectrum Light Sensor
12. Power Amplifier
13. Science workshop Interface
14. Monitor
15. CPU
16. DataStudioTM Software

B. Rancangan percobaan

Gambar 3.1 Rangkaian Spektrofotometer prisma


Gambar 3.2 Percobaan radiasi benda hitam secara online

https://phet .colorado.edu

C. Variabel Percobaan
Percobaan Offline
Variabel Manipulasi : Suhu
Variabel Kontrol : Jarak antar kisi, jarak kisi ke lensa, jenis prisma, panjang lintasan
Variabel Respon : Intensitas dan panjang gelombang

Percobaan Online:
Variabel Manipulasi : Suhu
Variabel Kontrol : Sumber cahaya
Variabel Respon : Intensitas dan panjang gelombang

D. Langkah percobaan
Percobaan Offline
Langkah pertama Klik Signal Generator di sebelah kiri layar. Atur bentuk gelombang
untuk DC dan Voltage untuk 7,0 V baik dengan mengetikkannya atau dengan
menggunakan tombol naik / turun di sebelah kanan bilah Tegangan DC. Jangan nyalakan
generator sinyal sampai Anda diperintahkan untuk melakukannya dalam prosedur
(supaya lampu bohlam tidak cepat rusak) Pindahkan Collimating Lens (lihat gambar 4 di
atas) setidaknya 12 cm dari celah. Minta seseorang dengan penglihatan 20/20 (dikoreksi
dengan kacamata baik-baik saja) melihat melalui celah lensa. Gerakkan lensa ke arah
celah hingga fokus tajam. Celah harus sekitar 10 cm dari lensa. Sekarang pindahkan
tabel spektroskopi sedekat mungkin ke Collimating Lens. Atur Focusing lens 10 cm dari
Sensor Mask.memegang lengan pemindai berlawanan stop ketika Anda menekan
RECORD.Jika tidak berlawanan dengan stop, setiap putaran akan memiliki posisi nol
yang berbeda dan Anda tidak akan melihat posisi puncak dengan benar. Sekarang klik
RECORD dan lakukan pemindaian seperti yang dijelaskan di bagian. Klik Stop. Pada
Signal Generator, klik Off. Klik (x) pada tombol Signal Generator untuk menutup panel
Generator Sinyal. Ulangi Langkah 6 hingga 9 untuk tegangan 4 V dan 10 V. Perhatian
jika 10 Volt diterapkan pada lampu blackbody untuk waktu yang lama, maka bohlam
akan cepat rusak. Nyalakan bohlam hanya saat melakukan pengukuran. Dan perhatikan
(dengan mata Anda) bagaimana spektrum berubah.

Percobaan Online
Langkah pertama buka aplikasi phet kemudian cari percobaan dengan judul
Blackbody Radiation seperti gambar 3.2. Setelah itu centang intensitas, label dan nilai
grafik. Kemudian memanipulasi suhu sebanyak 10 kali dan akan diperoleh pamjang
gelombang dan intensitas dari percobaan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai