Papillitis atau neuritis optic adalah inflamasi dari nervus optikus berupa
demyelinisasi nervus optikus disertai penurunan penglihatan. Penurunan penglihatan
pada penyakit ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan sementara, bahkan
sampai permanen jika tidak di manage dengan baik.1
Etiologi
Papillitis adalah hasil dari reaksi autoimun akibat infeksi virus dan bakteri.
Dalam temuan histologis didapatkan dominasi infiltrasi limfositik dan fokus
perivaskular demielinasi. Papillitis juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit
autoimmune sistemik
Epidemiologi
Secara signifikan, papillitis lebih sering diderita oleh populasi ras kulit putih
(Kaukasia), wanita, dan kaum muda (berusia antara 18 dan 45 tahun). Rasio insiden
papillitis pada perempuan dibanding pria yaitu sekitar 2:1. Pada anak cenderung
sering terkena bilateral sedangkan dewasa cenderung unilateral. Insidennya 1-5 kasus
per 100.000 orang. Clinical Definite Multiple Sclerosis tampak pada onset neuritis
optik sekitar 15-20%.2,3
Sumber :
1. Hidayat, M. Clinical Profile of Bilateral Optic Neuritis. Jurnal Kesehatan
Andalas. Vol. 7. pp 29-33. 2018
2. Hoorbakht, Hedieh. Bagherkashi, Farid. Optic Neuritis, its Differential
Diagnosis and Management. The Open Ophthalmology Journal. Vol. 6. pp.
65-72. 2014
3. Lepsa, Zoric. Snezana, Stojicevic. Zoran, Bukumiric. Differential Diagnosis
of Optic Neuritis. Sanamed Vol. 8 bag 2. Pp. 131–135. 2015