Anda di halaman 1dari 5

NAMA : TRIAS INGGAR NOVITA

NIM : 12030117140199

RESUME CHAPTER 5

“Advanced Manufacturing Technology, JIT, Target Costing, and Product


Life-Cycle Costing”

A. Advanced Manufacturing Technology


Perusahaan menjadi semakin sadar bahwa keungulan manufaktur dapat
menyediakan senjata pasar yang sangat kompetitif. Agar bisa bersaing secara efektif,
perusahaan harus mampu membuat produk inovatif berkualitas tinggi dengan harga yang
rendah dan juga menyediakan pelayanan “kelas satu” bagi pelanggan. Word-class telah
merespon dan berinvestasi di AMT seperti disain berbantuan komputer (CAD),
manufaktur dibantu komputer (CAM), robotika, teknik bantu komputer (computer-aided
engineering I CAE), mesin kontrol numerik terkomputerisasi (CNC), perencanaan
sumber daya perusahaan (ERP)), sistem dan sistem manufaktur fleksibel (FMS).

B. Production Management Strategis


1. Material, permintaan dan manufacturing resources planning system (MRP),
2. Optimized production technology (OPT),
3. Just in Time (JIT) manufacturing system

C. The JIT Approach


Tujuan JIT adalah Untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan, dengan
kualitas yang dibutuhkan dan dalam jumlah yang dibutuhkan, pada saat tepat mereka
yang diminta.
JIT berusaha mencapai tujuan utamanya yaitu:
1. Eliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah
2. Zero inventory
3. Zero defects
4. Batch sizes of one
5. Zero breakdown
6. 100% Layanan Pengiriman Tepat Waktu
Produksi JIT adalah proses evolusioner, yang bertujuan untuk menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan, dengan kualitas yang dibutuhkan dan dalam jumlah
yang dibutuhkan, pada saat yang tepat mereka diminta.

D. JIT vs Traditional Manufacturing


Tradisional Manufaktur JIT Manufaktur
Time Throughput Waktu pemrosesan + Waktu Hanya waktu pemrosesan
Inspeksi + Waktu Pengiriman +
Waktu Menunggu
Ukuran lot optimal Lebih dari satu Satu
(produksi)
Pengaturan Waktu dan Waktu pengaturan lama dan biaya Tidak ada waktu pengaturan
Biaya tinggi sehingga tidak ada biaya
Kebutuhan Tersedia cadangan untuk menjaga Zero inventory(dikurangi sampai
Menyimpan Persediaan agar proses produksi tetap tingkat minimum persediaan yaitu
berjalan 0)
Manajemen Mutu Pengolahan limbah, Kecacatan nol (meminimalisir
pembongkaran, pengerjaan ulang, produk cacat), kualitas lingkungan
dan lain-lain
Jumlah Pemasok dan Banyak pemasok dan hubungan Jumlah pemasok lebih sedikit dan
Hubungannya jangka pendek hubungan jangka panjang
Tata Letak Pabrik Membutuhkan lebih banyak ruang Mengurangi kebutuhan akan
ruangan
Sistem Akuntansi Penekanan lebih besar pada biaya Penekanan lebih besar pada
Manajemen (strategi jangka pendek) pengelolaan biaya (strategi jangka
panjang)
Sistem Evaluasi Penekanan lebih besar pada Penekanan lebih pada indikator non
Kinerja indikator financial financial (misalnya kepuasan
pelanggan)

E. The Implications of Production Management Strategis for The Design and Use of
Cost/ Management Accounting System
1. MRP dan sistem akuntansi biaya. MRP menyediakan basis untuk penjadwalan produksi dan
pembelian bahan baku.
2. OPT dan sistem akuntansi biaya. Overhead harus dialokasikan ke produk berdasarkan waktu
throughput.
3. JIT dan sistem akuntansi biaya.
 Ketelusuran biaya
 Meningkatkan akurasi biaya produk
 Mengurangi kebutuhan untuk alokasi biaya layanan-pusat
 Mengubah perilaku dan kepentingan relatif biaya tenaga kerja langsung
 Dampak sistem job-order dan process costing (Hansen dan Mowen, 1997)

F. JIT Production and Automation: How Do They Relate?


Produksi JIT adalah sistem permintaan tarikan yang memastikan bahwa produk tidak
dipindahkan dari satu tahap ke tahap yang lainnya sampai ada kebutuhan untuk produk tersebut.
Sebaliknya, pada sistem manufaktur tradisional menggunakan sistem dorongan yang
menghasilkan tingkat persediaan barang jadi jauh lebih tinggi daripada sistem JIT. Prinsip dasar
produksi JIT adalah kualitas. Dikatakan bahwa penerapan sistem produksi JIT dapat membantu
manajer menghilangkan limbah dengan menekan waktu dan ruang sehingga perusahaan mampu
mengurangi biaya produksi secara signifikan.

G. JIT Production and ABC: How Do They Relate?

Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang
tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi
berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. Hubungan antara JIT dan
ABC dalam praktiknya tidak jelas. Pada produksi JIT, ukuran batch ideal adalah satu. Ini berarti
bahwa semua aktivitas tingkat batch dapat diubah menjadi aktivitas tingkat unit atau dieliminasi.
Selanjutnya, JIT perusahaan mampu mengisolasi biaya tak bernilai tambah dan dapat
menghilangkannya, sehingga mengurangi biaya overhead. Produksi JIT berorientasi pada proses
dan waktu. Oleh karena itu, metodologi akuntansi, pelaporan dan penetapan biaya didasarkan
pada berapa lama sebuah produk dalam prosesnya. Efek utamanya adalah mengurangi kebutuhan
akan sistem ABC untuk menelusuri biaya produksi ke produk. Berdasarkan argumen inisalah satu
harapannya adalah bahwa perusahaan dengan sistem produksi JIT lebih cenderung kurang
menekankan pada sistem ABC. Hoque (2000) telah menemukan dukungan empiris untuk
pernyataan ini.
H. Automation and ABC: How Do They Relate?
Dengan otomatisasi, suatu produk dapat diproduksi lebih cepat dan proses
manufaktur secara keseluruhan juga lebih cepat (efektif dan efisien). Hansen dan Mowen
mengemukakan bahwa system ABC menyediakan lebih dri informasi produk yang
akurat, tetapi juga informasi mengenai biaya dan performa kinerja. Lebih jauh lagi,
system ABC memungkinkan manajer untuk focus pada aktivitas tersebut dan
menawarkan kesempatan untuk penghematan biaya yang lbeih simepl, efisien,
terpangkas (biaya) dan sebagainya.

1. Target Costing
adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan pada
produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur sehingga metode target
costing ini dapat digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses desain
dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya
operasional produk di masa depan. Target costing digunakan selama tahap
perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang
akan menghasilkan suatu produk yang dapat diproduksi pada biaya yang
diijinkan pada suatu tingkat laba yang dapat diterima serta memberikan
perkiraan harga pasar produk, volume penjualan dan tingkat fungsionalitas.
2. Product Life-Cycle Costing
Tahap dalam siklus hidup produk dari produk organisasi telah diidentifikasi dalam
literatur organisasi sd faktor berpengaruh modt yang menentukan proses perumusan
strategi. Literatur menggambarkan tahapan siklus hidup produk seperti (1) muncul,
(2) pertumbuhan, (3) matang, dan (4) menurun.

Biaya komitmen vs Biaya aktual yang dikeluarkan

Dalam situasi biaya siklus hidup, sebuah organisasi perlu melihat dua hal. Salah
satunya adalah hubungan dimana organisasi melakukan cash in development life-
cycle ke tempat ia menghabiskan uang tunai. Bagaimana waktu yang berbeda dan
mengapa relevan sejauh menyangkut organisasi? Yang lainnya adalah tyoe spesifik
keputusan yang dibuat di sepanjang jalan yang mengalir dalam dampaknya.
Bagaimanapun, ada sebuah organisasi tidak menangkap dan mengalokasikan biaya
penelitian dan pengembangan sehingga manajemen dapat menentukan profitabilitas
sebenarnya dari sebuah produk sepanjang hidupnya (Raffish, 1991).

Anda mungkin juga menyukai