BANTUL
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Disusun Oleh :
Sri Puji Lestari
NIM 11230022
Pembimbing :
Suyanto, S.Sos., M.Si.
NIP 196605311988011001
2015
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Ilahi Rabbi, karena berkat rahmatMu hamba bisa terus merasakan nikmatnya setiap
detik anugerahMu dan mampu menyelesaikan tugas ahir ini. Shalawat beserta salam
Berkat rahmat Allah SWT, penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik yang penulis sadari
maupun tidak. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran agar
Selesainya penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin
1. Ayahanda dan Ibundaku yang telah berjuang dan memberikan do’a restunya
kepada penulis agar menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. Semoga
Allah tetap dan selalu menyayangi kalian sebagaimana kalian menyayangi
kami. Untuk itu penulis berjanji tulisan ini bukan ahir dari karya penulis
melainkan sebuah langkah awal untuk terus menulis dan berkarya, agar
senyum indah diwajahmu bisa terus terukir dan ku nikmati.
2. Prof. Drs. Akhmad Minhaji, M.A., Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi beserta seluruh dosen dan para stafnya.
4. M. Fajrul Munawir, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam.
vi
5. Bp Pajar Hatma Indra Jaya, selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam
6. Dr.Sriharini, S.Ag.,M.Si, selaku Dosen Penasehat Akademik
7. Suyanto, S.Sos.,M.Si. selaku Pembimbing Skripsi, yang sudah banyak
direpotkan oleh penulis dari awal masa penyusunan skripsi ini sampai selesai,
semoga Allah memberikan pahala kebaikan kepada beliau.
8. Seluruh dosen di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam khususnya dan
semua dosen Dakwah yang telah memberikan semangat keilmuan dan
menambah wawasan yang sangat berarti bagi penulis.
9. Segenap Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
atas segala bantuannya, sehingga penulis berhasil hingga selesai dalam
menempuh studi.
10. Teman-teman PMI, kawan-kawan Organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah), English ComDev serta seluruh rekan-rekan ORGANISASI
lainnya yang pernah penulis berperan didalamnya dan tidak memungkinkan
penulis sebutkan satu-persatu dalam kesempatan ini. terimakasih atas
semuanya, mohon maaf jika selama ini banyak kesalahan yang disengaja
ataupun tidak disengaja selama bersama kalian. Semoga tetap terjalin selalu
persahabatan kita
11. Terakhir, kepada seluruh keluarga, karib kerabat dan pihak yang tidak
mungkin disebutkan satu-persatu, namun telah banyak memberikan bantuan
berupa apapun kepada penulis. Terima kasih atas segala kebaikan dan
bantuannya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin,...
Yogyakarta, 17 Januari 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Hasil penelitian ini adalah yang pertama pemberdayaan anak tunagrahita yang
dilakukan oleh Sekolah Luar Biasa Wukirsari Bantul adalah melalui pemberian
pelatihan keterampilan dasar seperti mengancing baju sendiri, bernyanyi, bermain,
menyebutkan nama-nama kendaraan, Dalam pelaksanaanya anak-anak tunagrahita
mempunyai minat dan bakat serta kesadaran dalam mengikuti pelatihan keterampilan
dan dengan adanya guru pendamping menyusun materi, Kedua hasil pemberian
pelatihan keterampilan dasar di Sekolah Luar Biasa Wukirsari Bantul sangat
membantu dalam meningkatkan kemandirian dan percaya diri karena dengan
berbekal keterampilan anak tunagrahita mampu dalam kehidupan sosial anak
tunagrahita memiliki rasa percaya diri dan mampu berinteraksi di masyarakat, mampu
mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul……………………………………………….. 1
E. Kajian Pustaka…………………………………………………. 11
ix
E. Tata Kerja dan Struktur Organisasi…………………………… . 44
F. Fasilitas Layanan………………………………………………… 47
G. Isu Strategis……………………………………………………… 48
BAB IV PENUTUP
B. Saran…………………………………………………………… 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
x
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
banyaknya interpretasi dari salah satu tafsir terhadap maksud judul tersebut, maka
atau kekuatan pihak lain. Dan pengertian kedua adalah to give ability or
1
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, cet
VIII, 1996), hlm. 233.
2
Onny S. Prijono, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan Dan implementasi (Jakarta: CSIS,
1999), hlm. 3.
2
konsep pemberdayaan menurut Jim Ife adalah memiliki hubungan erat dalam
dua konsep pokok yakni konsep power (daya) dan konsep disadvantage
(ketimpangan).
Retardasi Mental, adalah seorang anak yang memiliki taraf kecerdasan yang
harfiah dari kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita adalah pikiran.
rata.
3
Esrom Aritonang (dkk.), Pendampingan Komunitas Pedesaan (Jakarta: Sekretariat Bina
Desa, 2001), hlm. 9.
4
Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hlm. 110.
3
Yang dimaksud dengan anak tunagraita dalam skripsi ini yaitu anak yang
2. Pelatihan Keterampilan
keterampilan adalah cara dan proses melatih kecakapan atau kecekatan dalam
5
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007),
hlm. 111.
6
Dikutip Dari Tamrin Amal Tamagola, Citra Wanita Dalam Iklan Majalah Wanita
Indonesia, (Edisi : XXII, 1997), hlm. 6.
4
salah satu jenis keterampilan kerja yang sesuai kemampuan anak tunagrahita.
nyata. Contoh: telpon berdering, seseorang akan berpaling kearah telepon dan
berjalan kearah telepon lalu mengangkat telepon. Teori ini sesuai dengan
5
Sekolah Luar Biasa Wukirsari, Imogiri, Bantul” adalah upaya yang dilakukan
melukis, melempar bola, berjoget dan membuat mainan dari kertas lipat.
kesulitan bahkan tanpa bantuan dari orang lain sehingga mampu berfikir
kreatif dan melahirkan keterampilan baru serta dijadikan sebagai bekal dalam
kehidupan kelak.
7
Hergenhahn B.R. & Olson Matthew H. 2008. Theories of Learning. Terjemahan:
Triwibowo B.S, 2009 Cetakan 2. Jakarta. Kencana.
8
S.A. Bratanata, Pengertian Pengertian Dasar..., hlm. 108-109.
6
pendidikan yang baru dirintis. Sekolah ini adalah salah satu sekolah yang
Jalan Imogiri Timur KM 14. Dalam penelitian ini penulis memilih jenjang
perkembangan.
Tidak ada waktu sejenak pun pendidikan itu terhenti dalam kehidupan seseorang,
sebagian karena ilmu pengetahuan tidak dapat terhenti, dan sebagian karena
dan penanaman tentang nilai-nilai dan sikap hidup yang baik. Pendidikan dapat
sekolah.
9
Gaston Mialaret, Hak Anak-anak Untuk Memperoleh Pendidikan (Jakarta: Balai
Pustaka, 1993), hlm. 28.
7
Pada dasarnya semua warga masyarakat mempunyai hak yang sama dalam
yang sama dalam mendapatkan perlindungan dari pemerintah untuk maju dan
mampu melakukan sesuatu tanpa mengalami kesulitan bahkan tanpa bantuan dari
orang lain sehingga mampu berpikir kreatif dan melahirkan keterampilan baru.
Maka dari situlah perlunya guru pendamping untuk membantu dan membimbing
berfungsi selektif, edukatif, rekreatif dan terapi juga dapat dijadikan sebagai bekal
10
Ibid, hlm. 26.
11
Gaston Mialaret, Hak Anak-anak..., hlm. 1.
8
Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan salah satu bentuk pendidikan yang
Wukirsari, Imogiri, Bantul yang merupakan sekolah luar biasa bagi ketunaan.
adalah satu SLB tingkat Kabupaten. Penulis memfokuskan penelitian pada jenjang
SDLB. Peneliti tertarik memilih SDLB karena program kegiatan sekolah dasar
keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan
selanjutnya.
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia. (Q.S Ar-Rad: 11)12
dikenal dengan istilah motivasi, bahwa Allah SWT tidak akan merubah keadaan
suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang berusaha merubah keadaannya
dengan berusaha yang didasari motivasi dan semangat. Subyek dalam penelitian
SDLB.
satunya melalui mainan edukatif, yang sangat berpotensi untuk bisa lebih banyak
keterampilan baru yang sangat berguna sebagai bekal bagi kehidupanya kelak.
Dari hal tersebut penulis juga tertarik dengan penelitian ini karena dengan
12
Hasbi Ash-Shiddiqi (dkk.), Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Bumi Restu),
hlm. 670.
10
edukatif yang sederhana, yang sangat berpotensi untuk bisa lebih banyak
melahirkan anak tunagrahita yang mampu hidup mandiri. Tidak sedikit orang tua
juga memilih untuk memasukkan anak tunagrahita di sekolah formal biasa atau
kondisi anak tunagrahita tersebut yang harus dengan penanganan khusus. Alasan
lain karena lokasi SLB Wukirsari terjangkau bagi masyarakat Wukirsari karena
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritik
2. Kegunaan Praktis
F. Kajian Pustaka
antaranya adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurjanah bertujuan untuk mengetahui dan
Wukirsari.
13
Siti Nurjanah, “Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan
Memasak Bagi Anak Tunagrahita di SLB-C Dharma Renaring Putra I dan II Yogyakarta”, Skripsi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2003.
14
Iin Septiani Laili, “Pengembangan Kreativitas Anak Tunagrahita SLB Negeri Pembina
Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.
13
difabel oleh Bapak Tarjo Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri
membahas faktor apa saja yang berperan dalam melahirkan kreativitas, tetapi
yang mereka teliti belum ada tentang pemberdayaan anak tunagrahita melalui
15
Irma Dyah Saniscara, “Faktor Yang Berperan Dalam Melahirkan Kreativitas Besar
Seorang Difabel”, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,
2011.
14
G. Landasan Teori
1. Pengertian Pemberdayaan
dan kekuasaan atas daya-daya yang ada pada diri manusia. Pemberdayaan
ada pada diri manusia, atau pada formulasi berbeda namun esensinya sama
kesakitan;
16
Peter Salim dan Yeni Salim, Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English
Press, 1991), hlm. 323.
17
Onny S. Prijono, Pemberdayaan, Konsep, Kebijakan, dan Implementasi (Jakarta: CSIS
1996), hlm. 3.
15
mempengaruhi mereka.
2. Upaya Pemberdayaan
potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat; Ketiga: melindungi dan
18
Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan, (Jakarta : CESINDO, 1996), OP cit. hlm. 145.
16
3. Pelaksanaan Pemberdayaan
Bertitik tolak dari teori pokok manajemen, administrasi tersebut terdiri dari :
19
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
pelaksanaanya dilakukan oleh anak itu sendiri dimulai dengan apa yang
19
Ginanjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan, (Jakarta : CESINDO, 1996), hlm. 161.
17
tersebut diikuti dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
20
Totok Mardikanto, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik,
(Bandung: Ifabeta, 2012), hlm. 47-48
18
bangunan.
“ Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia
adalah orang yang beruntung,sedangkan orang yang hari ini sama
dengan hari kemarin atau lebih jelek dari kemarin maka dia
termasuk orang yang rugi”.22
Hadist ini menunjukan pada arah perubahan yang jelas yakni
21
Ibid
22
Abu Suhud dkk, Islam Dakwah dan Kesejahteraan Sosial, (Jurusan PMI Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan IISEP-CIDA,
2005), hlm. 2-5.
19
masa yang akan datang dan penyadaran terhadap realitas kehidupan yang
sebenarnya.
retardasi mental dan sebagainya.23 Arti harfiah dari kata tuna adalah
23
Mohammad Effendi, Pengantar Psikopedagogik Anak..., hlm. 88.
20
1) Penampilan fisik tidak seimbang, misal kepala terlalu kecil atau terlalu
besar.
24
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007),
hlm. 111.
25
Munzayanah, Tunagrahita (Surakarta: Depdikbud, 2000), hlm. 13.
26
Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak..., hlm. 88.
21
(pandangan kosong).
latih/imbesil).
anak imbesil atau anak mampu latih dengan inteligensi berkisar 31–49.
keseimbangan, postur tubuh yang tidak tegap dan tidak bisa berbicara
dengan lancar.
27
Astati (dkk.), Jenis-jenis Anak Tunagrahita..., hlm. 15-16.
22
kita maksudkan.
2) Kurang inisiatif
28
Ibid
23
3) Kurang kreatif
4) Mentah pertimbangan
suatu pemeliharaan diri yang kurang baik. Anak ini harus diberi
6) Cepat lupa
mampu. 29
a. Pengertian keterampilan
29
Astati, Karakteristik Anak Tunagrahita (Jakarta: 1995), hlm. 28-30.
30
Fuad Nashori, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Islami (Yogyakarta:
Menara Kudus, 2002), hlm. 34.
25
ini bagi siswa adalah (1) Untuk pengertian dan kecakapan yang belum
masalahnya sendiri.
31
Depdikbud, Tujuan Pendidikan Keterampilan (Jakarta: 1996), hlm. 7.
26
sendiri.
Tabel 1
khusus.
perilaku khusus.
lebih memperkuat.
dipelajari
memperoleh hal yang bersifat membangun. Bagi Jim hal ini berarti guru
32
Munzayanah, Tunagrahita (Surakarta: Depdikbud, 2000), hlm. 15.
28
guru atau murid perlu memiliki sikap, kemampuan dan keterampilan yang
fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih
nilai. Oleh karena itu, untuk memenuhi hal tersebut, pendekatan belajar
33
Samuel A. Kirk dan James J. Gallagher, Pendidikan Anak Luar Biasa (IV) terj. Moh.
Amin dan Ina Yusuf Kusumah (Bandung: Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara Bandung, 1991), hlm. 78-79.
34
Imansjah, Proses Belajar (Jakarta: 1984), hlm. 71.
35
Moh. Uzer Usman dkk, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 77-78.
29
serasi.
kehidupan.36
No Kemampuan Keterampilan
1 Pengamatan Melihat, mendengar, merasa, meraba,
membaui, mencicipi, mengecap,
menyimak, mengukur, dan membaca.
36
Conny Semiawan dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta : Gramedia, 1990),
hlm. 14-15.
30
karena kondisi internal, maupun ditindas oleh struktur social yang tidak adil.
suatu masyarakat kelas sosial rendah, populasi usia lanjut, serta para difabel,
37
Moh. Uzer Usman dkk, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 79-80.
31
semula memandang kondisi cacat atau tidak normal sebagai kekurangan atau
dengan kondisi fisik dan mental berbeda yang mampu melakukan aktifitas
memiliki potensi untuk berdaya dan mandiri sehingga bisa bermanfat bagi
yang lainya.
hal-hal tertentu masyarakat diperlukan sebagai obyek, tetapi pada hal yang
sebagai kelompok, juga manusia perlu “dituntun” kearah jalan yang tepat,
38
http://hendro-sw.blogspot.com/2009/04/pengertian-difabel.html,2 diakses pada tanggal
26 November 2014.
32
H. Metode Penelitian
tertentu.40 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus yaitu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu
39
Sairin, Sjafri,”Pemberdayaan Masyarakat Indonesia-Perspektif Antropologis”,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 67.
40
Sutrino Hadi, Metodologi Research jilid 1 (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1984), hlm. 4.
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1986), hlm. 115.
33
berikut:
1. Lokasi Penelitian
bidang sosial dan pendidikan dan didukung oleh pemerintah kecamatan serta
dasar bagi anak tunagrahita yang menjadikan anak tunagrahita menjadi lebih
mandiri. Kedua, letak lokasi SLB Wukirsari dekat dengan tempat tinggal
42
Dikutip dari hasil Dokumentasi SLB Wukirsari pada hari Jum’at 25 April 2014
34
penulis dan berada di dekat jalan raya serta mudah dijangkau dengan
kendaraan. Semua itu adalah alasan yang kuat peneliti untuk melakukan
2. Jenis Penelitian
3. Subjek Penelitian
orang yang ada dalam latar penelitian. Lebih tegas Moleong juga
subjek yang telah cukup lama berpartisipasi dalam kegiatan yang menjadi
43
Husain Usman dan Purnomo Setiyady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2000), hlm. 81.
44
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008)
hlm. 188.
45
Ibid. hlm. 188.
35
SDLB. Oleh karena itu, kepala sekolah adalah orang yang tepat untuk
yaitu 2 (dua) guru pendamping yaitu Ibu Citra dan Ibu Rahma, dan 1 (satu)
sekunder.
a. Metode Observasi
46
Sutrisno Hadi, Metodologi Research jilid II (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), hlm. 141.
36
b. Metode Wawancara
face relation).48
47
Ibid, hlm. 70.
48
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah III (Yogyakarta: Andi Offset,
1995), hlm. 4.
37
triangulasi.
c. Metode Dokumentasi
hubunganya.49
:50
wawancara sebelumnya.
e. Analisis Data
50
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya), hlm. 331.
51
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 178.
39
kalimat.52
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data
52
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1985), hlm. 165.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 337.
107
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan hasil penulisan dan analisis yang telah dipaparkan pada bab
saran yang berkaitan dengan permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah
A. Kesimpulan
imajinasi,bermain.
B. Saran
dengan kemampuanya.
2. Bagi pembimbing
tunagrahita
4. Bagi peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Abu Suhud dkk, Islam Dakwah dan Kesejahteraan Sosial, (Jurusan PMI Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama
dengan IISEP-CIDA, 2005.
Peter Salim dan Yeni Salim, Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern
English Press, 1991)
Samuel A. Kirk dan James J. Gallagher, Pendidikan Anak Luar Biasa (IV) terj.
Moh. Amin dan Ina Yusuf Kusumah (Bandung: Program Studi
Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Nusantara Bandung, 1991)
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung: PT. Refika Aditama,
2007)
Dikutip Dari Tamrin Amal Tamagola, Citra Wanita Dalam Iklan Majalah Wanita
Indonesia, (Edisi : XXII, 1997)
Lampiran :
A. Pedoman Wawancara
1. Dengan pembimbing
b. Karya apa saja yang biasanya dihasilkan anak dan biasanya hasil
kendalanya ?
dalam berimajinasi ?
imajinatif ?
l. Materi apa yang disajikan atau topik apa yang biasanya dibahas dalam
m. Kegiatan apa saja yang ada di SDLB yang berkaitan dengan music
r. Pertanyaan seperti apa saja yang sering diajukan untuk memacu anak
merasa bosan dalam suatu kegiatan atau materi yang dibahas di kelas
apa tujuanya ?
c. Kapan waktunya ?
B. PEDOMAN OBSERVASI
C. PEDOMAN DOKUMENTASI
3. Fasilitas pendukung atau sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SLB
Wukirsari.
CURRICULUM VITAE
Pendidikan : Formal
1. TK Sedyo Rukun Bambanglipuro Bantul
2. SDN Karanggondang
3. SMPN 3 Sewon
4. MA Sabdodadi Bantul
5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Non Formal
-