Anda di halaman 1dari 5

PERHITUNGAN WAKTU TUNDA ALAT SWITCHING PADA

TRANSFORMATOR DAYA
Fathirrohim1, Wahyudi Budi Pramono, S. T., M. Eng.2
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Islam Indonesia
Jl Kaliurang KM 14.5 Yogyakarta, Indonesia
115524070@students.uii.ac.id

2985240104@uii.ac.id

Abstrak— Transformator merupakan alat kelistrikan transformator daya diberikan power (energized). Lonjakan
yang dapat mengubah dari tegangan tinggi atau sebaliknya. arus masuk pada saat transformator energized dapat
Ketika transformator dihubungkan dengan sumber tegangan, menyebabkan gangguan dan kerusakan pada komponen sistem
maka terdapat lonjakan arus yang berlangsung cepat. Lonjakan lainnya. Arus inrush dipengaruhi oleh banyak faktor yang
arus tersebut disebut arus inrush. Pengujian tersebut dilakukan
salah satunya yaitu adanya waktu tunda (Time Delay) pada
dengan menggunakan alat switching control untuk dapat
mengatur sudut fasa tegangan pada transformator sehingga switching control saat nilai sudut fasa tegangan yang di setting
diketahui besarnya arus yang terjadi pada transformator. tidak sesuai dengan nilai sudut fasa tegangan saat terjadi
Namun saat memberikan perintah berupa nilai sudut fasa kontak pada alat switching. Akibat dari waktu tunda yang
tegangan, terjadi ketidaksesuaiaan dengan nilai sudut fasa pada ditimbulkan pada switching control adalah menimbulkan nilai
saat making contact. Sebab itu dilakukan pengujian pada sudut fasa tegangan yang tidak akurat, sehingga nilai arus
switching control dengan cara merekam waktu saat DAQ inrush yang didapatkan tidak sesuai dengan nilai sudut fasa
memberi perintah dan waktu saat transformator terhubung tegangan yang diatur.
dengan sumber tegangan untuk mendapatkan besarnya nilai
waktu tunda yang dihasilkan pada alat switching control. Sebuah alat switching control arus inrush pada
Pengujian ini menggunakan 2 variabel sudut fasa tegangan transformator dapat dikatakan presisi/akurat apabila nilai
yaitu 90° dan 180°. Hasil pengujian terhadap besarnya waktu sudut fasa tegangan yang di setting bernilai sama dengan nilai
tunda yang ada pada alat switching control adalah sebesar sudut fasa tegangan pada saat making contact. Namun terdapat
16.63° atau dalam nilai waktu adalah 0.000924138 detik. ketidak sesuaian data saat proses switching dilakukan, antara
Kemudian dilakukan pengujian pada sudut fasa tegangan 90°
yang telah dimundurkan menjadi 73.36°, hasil menunjukkan
perintah yang diberikan dengan kondisi making contact yang
bahwa pada nilai setting sudut tersebut menghasilkan arus terjadi pada saat switching control arus inrush pada trafo
inrush sangat rendah yaitu 1.8 A. Hasil ini bisa dikatakan lebih beroperasi. Sehingga pada penelitian ini dimaksudkan untuk
baik jika dibandingkan dengan setting sudut fasa 90° tanpa memperhitungan waktu tunda yang ada pada sebuah alat
pemunduran sudut fasa yang didapatkan arus inrush sebesar switching control arus inrush transformator.
20.5 A. Kemudian dilakukan pengujian pada sudut 180° yang
telah dimundurkan menjadi 163.36°, hasil menunjukkan bahwa II. TINJAUAN PUSTAKA
pada nilai setting sudut tersebut menghasilkan arus inrush A. Waktu Tunda Saat Proses Switching Pada Transformator
sangat tinggi yaitu 57.9 A. Hasil ini bisa dikatakan lebih baik
Alat switching yang digunakan adalah memberi perintah
jika dibandingkan dengan setting sudut fasa 180° yang tanpa
pemunduran sudut fasa didapatkan arus inrush sebesar -41.2 A. masukkan berupa nilai sudut fasa tegangan untuk proses
energize transformator yang terlebih dahulu di konversi dalam
Kata kumci— Transformator, Waktu Tunda, Switching nilai waktu agar dapat dimasukkan pada arduino. Prinsip dasar
control, Sudut Fasa Tegangan, Arus Inrush dari perhitungan waktu tunda pada switching control trafo
akan dijelaskan pada Gambar 2.1 ;
I. PENDAHULUAN
Pada transformator yang digunakan sebagai objek
penelitian dihubungkan dengan alat switching control sebagai
pemberi perintah pada nilai sudut fasa tegangan yang akan
dimasukkan. Namun terjadi waktu tunda antara titik nilai
setting sudut fasa dengan titik sudut fasa saat making contact.
Sehingga menyebabkan arus inrush yang tidak sesuai dengan
masukkan nilai sudut fasa tegangannya.
Dalam kasus ini trafo diatur dengan sebuah alat switching
control untuk mengamati arus inrush yang ada pada
transformator. Kondisi arus inrush yang dimaksud adalah arus
GAMBAR 2.1 CONTOH WAKTU TUNDA SAAT SWITCHING SUDUT FASA
transient dengan amplitude yang tinggi yang terjadi pada saat TEGANGAN 180°
Gambar 2.1 merupakan contoh gelombang yang terjadi C. Perancangan Switching Dengan Parameter Sudut Fasa
pada proses switching. Awal mula switching control diberikan Perancangan switching control dengan memberikan
masukkan perintah berupa sudut fasa tegangan. Pada gambar parameter sudut fasa tegangan bertujuan untuk memberikan
diberikan perintah sudut fasa tegangan sebesar 180°. Namun masukkan perintah besaran sudut fasa tegangan yang
kondisi making contact yang terjadi adalah sudut fasa diperlukan saat pertama kali transformator energize dengan
tegangan berpindah posisi pada sudut 225° dan hal tersebut sumber tegangan sehingga switching control dapat membaca
tidak sesuai dengan perintah yang dimasukkan yaitu 180°. arus inrush yang terjadi pada transformator. Arus inrush yang
Dimana hal ini terdapat waktu tunda untuk mencapai kondisi terdapat pada transformator berlangsung dengan waktu yang
making contact. singkat, maka diperlukan alat switching control dengan
Oleh karena itu perlu mengetahui besarnya waktu tunda tingkat pengambilan sampling data yang akurat dan detail
yang dihasilkan untuk memundurkan titik perintah agar untuk menunjang pengambilan arus inrush pada
didapatkan titik 180° dalam kondisi making contact. Atau titik transformator.
kondisi making contact merupakan penambahan antara
besarnya titik perintah dengan waktu tunda yang terjadi.
Sehingga saat didapatkan range waktu tunda antara titik sesuai
perintah dan titik kondisi making contact yang kemudian nilai
tersebut digunakan untuk memundurkan titik perintah
sehingga didapatkan titik kondisi making contact sesuai yang
diinginkan.
B. Pembagian Waktu Tunda Pada Alat Switching GAMBAR 2.1 SKEMA PROSES SWITCHING SUDUT FASA
Terdapat beberapa komponen dalam alat switching control Pengukuran arus dan tegangan dilakukan oleh DAQ ketika
yang menyebabkan terjadinya waktu tunda dan tombol start ditekan hingga tombol stop ditekan pada Labview
mengakibatkan titik making contact yang tidak sesuai dengan dan data hasil pengukuran akan diterima oleh Labview secara
nilai setting sudut fasa tegangan. Hal tersebut akan dijelaskan otomatis tersimpan dalam bentuk file excel. Nilai yang diukur
pada Gambar 2.2 pada DAQ yaitu tegangan, arus, dan waktu. Perekaman
sampling dilakukan sebanyak 10.000 data dalam satu detik.
Garis hijau menunjukkan perekaman nilai tegangan dan waktu
saat trafo terhubung sumber menggunakan transformator step
down yang kemudian dikirim ke DAQ dan garis biru
menunjukkan perekaman nilai arus menggunakan sensor arus
ACS 758 dengan nilai input maksimal 200 A dan nilai ouput
maksimal 5 volt dikarenakan DAQ hanya mampu menerima
tegangan maksimal 5 volt.

D. Arus Inrush
Arus inrush merupakan suatu kondisi timbulnya lonjakan
arus dengan amplitudo yang melebihi dari arus nominalnya
dan bersifat tiba-tiba yaitu pada saat transformator diberi
tegangan oleh sumber tegangan yang berarus AC. Lonjakan
arus inilah yang dinamakan dengan arus inrush [5]. Pengertian
arus inrush akan dijelaskan pada Gambar 2.3

GAMBAR 2.2 CONTOH GRAFIK PEMBAGIAN WAKTU PADA ALAT


SWITCHING

Berdasarkan Gambar 2.2 menunjukkan bahwa


terdapat 4 komponen yang memungkinkan terjadinya waktu
tunda sehingga menimbulkan making contact yang tidak
sesuai dengan perintah. 4 komponen tersebut diantaranya
yaitu Arduino sebagai masukkan perintah yang kemudian
diproses ke dalam IC MOC3020, therystor BTA41, dan sensor
arus ACS758. Setelah proses tersebut maka data akan direkam
oleh DAQ.

GAMBAR 2.6 CONTOH GRAFIK ARUS INRUSH [5]


Arus inrush adalah arus transien yang terjadi pada saat
semua peralatan yang menerapkan prinsip elektromagnetik Alur penelitian seperti pada Gambar 3.2 diatas terdiri dari
(transformator, motor, dll) akan melakukan energize atau studi literarur, perancangan dan pembuatan switching control,
starting. Dalam arus inrush memiliki spektrum harmonisa pengujian alat switching control, pengambilan data, analisa
yang luas dan magnitude yang besar. Dampak dari timbulnya data, penyusunan laporan. Untuk langkah awal melakukan
arus inrush yaitu menyebabkan usia peralatan yang makin pengumpulan studi literature yang bertujuan untuk memahami
lama makin berkurang, kesalahan operasi pada relay-relay teori-teori yang menunjang dalam pengambilan data tentang
pengaman dan mengurangi kualitas dari daya sistem[5]. perhitungan waktu tunda pada alat switching. Kemudian
dilanjutkan dengan perancangan dan pembuatan switching
Arus inrush terjadi karena adanya saturasi pada inti magnet
control yang akan digunakan pada pengujian dan pengambilan
sebuah transformator. Sedangkan saturasi terjadi disebabkan
data sampling. Selanjutnya data hasil pengujian tersebut akan
oleh perubahan tiba-tiba pada sistem tegangan akibat dari dianalisa arus dan tegangannya. Setelah data terkumpul maka
switching transient, sinkronisasi fasa generator, kesalahan mulai untuk penyusunan laporan.
eksternal dan pemulihan kesalahan. Hasil energize
transformator pada kasus inrush dan fluks inti dapat mencapai Kemudian alur pengambilan data seperti pada Gambar 3.2
2-3 kali nilai teoritis maksimum fluks puncak nominal[5]. yang bertujuan untuk mempermudah dalam memahami
metode yang digunakan dalam pengambilan.
Saat transformator dilakukan energize dengan sumber AC
maka akan memunculkan aliran arus yang melalui belitan
yang terhubung dengan sumber tegangan, meskipun belitan
disisi lain tidak terhubung dengan sumber tegangan[5].
III. METODE PENELITIAN
Alur pada penelitian ini diuraikan dalam sebuah
diagram alir/flowchart yang ditunjukan seperti pada gambar
berikut:

GAMBAR 3.2 FLOW CHART PENGAMBILAN DATA

Seluruh sensor akan dikalibrasi untuk mendapatkan hasil


yang akurat. Kemudian dilakukan pengujian pada alat
switching control dengan perekaman waktu pada saat diberi
perintah dan terlaksananya perintah yang dimana selisih kedua
waktu tersebut merupakan waktu tunda pada alat. Setelah itu
dilakukannya pemunduran sudut fasa tegangan berdasarkan
selisih yang didapatkan tadi dan juga dilakukannya perekaman
pada arus inrush yang terjadi. Kemudian data yang didapat
akan dianalisa untuk nilai keakuratannya. Setelah didapat data
yang akurat maka membuat tampilan berupa grafik agar
mudah dalam memahami.
IV. HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil Pengukuran Waktu Tunda Saat Proses Switching
GAMBAR ERROR! NO TEXT OF SPECIFIED STYLE IN DOCUMENT..1 FLOW Pengujian waktu tunda di switching control dilakukan
CHART PENELITIAN dengan pengambilan data waktu pada saat DAQ
mengeluarkan sinyal 5 volt dan waktu saat transformator 1. Uji Coba Pada Sudut 163.36°
terhubung sumber tegangan 220 volt. Pengujian dilakukan Setelah didapatkannya nilai waktu tunda yang ada pada
secara berulang-ulang pada satu titik sudut fasa tegangan alat switching control kemudian dilakukan pengujian data
yaitu 0°. Pengukuran waktu tunda di switching control pada sudut fasa tegangan 180° yang telah dimundurkan
dilakukan pada transformator tanpa beban selama 1 detik sebanyak 16.63° menjadi 163.36° kemudian dikonversi ke
dengan jumlah sampling sebanyak 10.000 sampling data. nilai waktu menjadi 0.009075862 detik. Hasil konversi nilai
Data sampling dari pengukuran waktu tunda di switching waktu dimasukkan sebagai inputan pada program arduino
control akan secara otomatis tersimpan pada excel dan data sehingga didapatkan hasil seperti pada Gambar 4.4 ;
tersebut akan dimasukkan kedalam grafik.
Kemudian pada saat perekaman di titik making contact
yang dimana transformator terhubung dengan sumber
tegangan 220 Volt maka pada saat itu juga perekaman waktu
dilakukan dengan menurunkan tegangan dari 220 Volt
menjadi 5 Volt agar dapat terekam oleh DAQ. Waktu tersebut
akan dikurangkan dengan perekaman waktu pada saat DAQ
mengeluarkan sinyal 5 Volt untuk memberi nilai setting sudut
fasa. Sehingga didapati selisih sudut fasa pada alat switching
seperti Gambar 4.3
Pengukuran waktu tunda pada switching control GAMBAR 4.4 GRAFIK HASIL UJI COBA PADA SUDUT 163.36°
50
40
Berdasarkan Gambar 4.4 maka diketahui nilai arus inrush
yang terjadi pada setting sudut 163.36° yaitu sebesar 57.9 A
30 yang dimana nilai arus inrush tersebut merupakan nilai arus
20 yang paling tinggi. Setelah dilakukannya pemunduran sudut
10 fasa tegangan maka sudut ini diasumsikan sama dengan nilai
0 sudut 180° saat making contact karena memiliki nilai arus
0 10 20 30 40 inrush tertinggi.

GAMBAR 4.3 GRAFIK WAKTU TUNDA PADA SWITCHING CONTROL 2. Uji Coba Pada Sudut 73.36°
Berdasarkan Gambar 4.3 maka didapatkan besarnya Setelah didapatkannya nilai waktu tunda yang ada pada
selisih nilai waktu tunda saat proses switching. Kemudian alat switching control kemudian dilakukan pengujian data
hasil tersebut diambil nilai rata – rata menjadi sebesar 16.63° pada sudut fasa tegangan 90° yang telah dimundurkan
jika dikonversi ke dalam nilai waktu maka bernilai sebanyak 16.63° menjadi 73.36° kemudian dikonversi ke
0.000924138 detik. nilai waktu menjadi 0.004075862 detik. Hasil konversi nilai
waktu dimasukkan sebagai inputan pada program arduino
B. Hasil Pengujian Nilai Waktu Tunda Terhadap Sudut Fasa sehingga didapatkan hasil sepert pada Gambar 4.5 ;
Tegangan

Setelah didapatkan besarnya nilai waktu tunda pada alat


switching control arus inrush transformator yaitu 16.63°
maka nilai waktu tersebut digunakan sebagai pemunduran
pada nilai setting sudut fasa tegangan. Setelah dilakukannya
pemunduran sudut fasa tegangan selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap nilai waktu tunda yang didapatkan dengan
melakukan perekaman arus inrush sebagai pembuktian
apakah nilai waktu tunda yang didapatkan telah akurat. Tabel
4.3 merupakan tabel dari arus inrush yang dihasilkan dari GAMBAR 4.5 GRAFIK HASIL UJI COBA PADA SUDUT 73.36°
masing - masing sudut fasa tegangan;
Berdasarkan Gambar 4.5 maka diketahui nilai arus
TABEL 4.3 HASIL UJI COBA PADA VARIASI SUDUT FASA TEGANGAN inrush yang terjadi pada setting sudut 73.36° yaitu sebesar
1.8 A yang dimana nilai arus inrush tersebut merupakan nilai
arus yang paling rendah. Setelah dilakukannya pemunduran
sudut fasa tegangan maka sudut ini diasumsikan sama dengan
nilai sudut 90° saat making contact karena memiliki nilai arus
inrush terendah.

3. Uji Coba Pada Sudut 180° Tanpa Pemunduran Sudut


Setelah didapatkannya nilai waktu tunda yang ada pada A. Jika dibandingkan dengan pengujian sudut fasa tegangan
alat switching control kemudian dilakukan pengujian data yang bernilai 73.36° dengan nilai arus inrush 1.8 A maka
pada sudut fasa tegangan 180° tanpa dilakukannya pengujian sudut dengan nilai setting 90° tanpa pemunduran
pemunduran sudut fasa tegangan. Kemudian dikonversi ke sudut belum bisa dikatakan benar. Hal ini didasarkan pada
nilai waktu menjadi 0.01 detik. Hasil konversi nilai waktu teori arus inrush yang seharusnya pada sudut 90° merupakan
dimasukkan sebagai inputan pada program arduino sehingga sudut dengan nilai arus inrush yang paling rendah[6].
didapatkan hasil seperti pada Gambar 4.6 ; Diasumsikan jika adanya waktu tunda pada alat switching
control sebesar 16.63° atau 0.000924138 detik maka pada
nilai setting sudut 90° akan terukur menjadi sudut
106.63448276° atau 0.005924138 detik.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian ini penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:

1. Hasil pengujian pada besarnya waktu tunda yang


dihasilkan dari alat switching control transformator
adalah 16.63° atau jika dikonversi ke nilai waktu adalah
GAMBAR 4.6 GRAFIK HASIL UJI COBA PADA SUDUT 180°
0.000924138 detik.
2. Waktu tunda yang ada saat proses switching sangat
Berdasarkan Gambar 4.6 maka diketahui nilai arus berpengaruh terhadap besarnya arus inrush yang
inrush yang terjadi pada setting sudut 180° yaitu sebesar - dihasilkan.
41.2 A. Jika dibandingkan dengan pengujian sudut fasa
tegangan yang bernilai 163.36° dengan nilai arus inrush 57.9 DAFTAR PUSTAKA
A maka pengujian sudut dengan nilai setting 180° tanpa
[1] D. Ciulica, “Optimizing the switching time for 400
pemunduran sudut belum bisa dikatakan benar. Hal ini
kV SF6 circuit breakers,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci.
didasarkan pada teori arus inrush yang seharusnya pada sudut
Eng., vol. 294, no. 1, 2018.
180° merupakan sudut dengan nilai arus inrush yang paling
tinggi[6]. Diasumsikan jika adanya waktu tunda pada alat [2] Z. Abidin and K. Kunci, “Metode Analisis Reduksi
switching control sebesar 16.63° atau 0.000924138 detik Arus Inrush Pada Transformator,” Fak. Tek. Univ.
maka pada nilai setting sudut 180° akan terukur menjadi Islam Lamongan, vol. 2, no. 1, pp. 1–6, 2010.
sudut 196.63° atau 0.010924138 detik.
[3] Mohammad Arief, “Perhitungan Dan Analisis Inrush
4. Uji Coba Pada Sudut 90° Tanpa Pemunduran Sudut Current Pada Transformator Berbasis Parameter
Setelah didapatkannya nilai waktu tunda yang ada pada Transformator,” J. STT Yuppentek, vol. 9, no. 1, pp.
alat switching control kemudian dilakukan pengujian data 67–74, 2018.
pada sudut fasa tegangan 90° tanpa dilakukannya
[4] I. M. Y. Negara, D. Fahmi, D. A. Asfani, I. G. N. S.
pemunduran sudut fasa tegangan. Kemudian dikonversi ke
Hernanda, and A. D. Aji, “Estimation of residual flux
nilai waktu menjadi 0.005 detik. Hasil konversi nilai waktu
in single phase transformer using dynamic modeling
dimasukkan sebagai inputan pada program arduino sehingga
of two winding single phase transformer,” 2017 Int.
didapatkan hasil seperti pada Gambar 4.7 ;
Semin. Intell. Technol. Its Appl. Strength. Link
Between Univ. Res. Ind. to Support ASEAN Energy
Sect. ISITIA 2017 - Proceeding, vol. 2017-Janua, no.
1, pp. 154–160, 2017.
[5] K. Gohil, J. Patel, and C. Parekh, “Sequential
Switching Method,” pp. 3942–3948, 2016.
[6] A. Charlapally, “Mitigation Of Remanence Flux In
Power Transformers Using Predetermined Method Of
De-Energization,” pp. 1–14, 2017.

GAMBAR Error! No text of specified style in document..2 GRAFIK


[7] A. Williams, “FUNDAMENTALS OF MAGNETICS
HASIL UJI COBA PADA SUDUT 90° DESIGN : INDUCTORS AND TRANSFORMERS
Thursday September 15 , 2011,” Scientist, 2011.
Berdasarkan Gambar 4.7 maka diketahui nilai arus
inrush yang terjadi pada setting sudut 90° yaitu sebesar 20.5

Anda mungkin juga menyukai