ANGGOTA KELOMPOK :
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Dra. ASNI JOHARI, M.SI
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fisiologi Hewan “ ini dengan lancar. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
matakuliah Fisiologi Hewan Ibu Prof. Dr. Dra. ASNI JOHARI, M.Si.
Makalah ini ditulis dari hasil dari penyusunan data-data sekunder yang
penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan materi, serta informasi
dan media massa yang berhubungan dengan materi, tak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar matakuliah Fisiologi Hewan atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu fisiologi telah diajarkan sejak tahun 1953, dan dikenal sebagai ilmu faal.
Pada kurun waktu tahun 1953-1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu tang diberikan
pada masa Bachelor tingkat satu yang kemudian dikenal sebagai sarjana muda.
Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan
berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna
physis, “asal-usul” atau “hakikat”, dan logia, “kajian”. Fisiologi, dari kata Yunani
physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang mempelajari fungsi
mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi menggunakan
berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi
tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak
bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tumbuh dengan
berbagai gejala yang ada pada sistem hidup,serta pengaruh atas segalah fungsi
dalam system tersebut.pada system hidup selanjutnya disebut fungsi kehidupan
atau fungsi hidup jadi,fungsi hidup adalah fungsi system yang ada dalam tubuh
makhluk hidup. Fisiologi hewan membahas tentang cara yang dilakukan hewan
untuk dapat hidup di suatu lingkungan, antara lain sebagai berikut.
1. Cara hewan memperoleh air dalam jumlah cukup atau menghindari
pemasukan air yang terlalu banyak kedalam tubuh.
2. Cara hewan menghindarkan diri dari keadaan yang
membahayakan,seperti suhu yang sangat dingin atau sangt panas.
3. Cara hewan berpindahan tempat untuk menemukan lingkungan yang
sesuai agar dapat dapat memperhatikan makanan atau kawin.
4. Cara hewan memperoleh informasi tentang keadaan di lingkungannya.
Fungsi dari struktur tubuh hewan memiliki hubungan yang sangat
erat.keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena
itu untuk mempelajari fungsi jaringan atau organ tertentu,terlebih dahulu kita
harus memahami struktur organ atau jaringan berbagai proses yang menpelajari
dalam fisiologi bukan hanya proses yang terkait dengan fungsi tubuh yang terkait
individu,melaikan proses yang terjadi pada tingkat organ,jaringan,sel,dan
melekul.oleh karena itu untuk mempelajari fisiologi hewan,kita harus memiliki
mengetahuan tentang anatomi hewan, biologi sel,dan biokimia.
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui konsep dasar Fisiologi hewan
B. Untuk mengetahui cakupan ilmu yang mendukung Fisiologi Hewan
C. Untuk mengetahui manfaat mempelajari mata kuliah Fisiologi Hewan
D. Untuk mengetahui keterkaitan Fisiologi Hewan dengan ilmu lainnya
E. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada manusia dan hewan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
1. Mulut
2. Kerongkongan (esofagus)
Bagian didalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding
kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
3. Lambung
4. Usus halus
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum (usu dua belas
jari), jejunum (usus kosong ), dan ileum (usus penyerapan). Pencernaan
makanan yang terjadi di usus halus bersifat kimiawi. Enzim yang diperlukan
untuk membantu proses pencernaan antara lain hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat didalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah
pencernaan. Getah pencernaan yang berperan diusus halus itu berupa cairan
empedu, getah pankreas, dan getah usus.
5. Usus besar
Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, faring, dan usus, tidak mempunyai
anus. Mulut terdapat dibagian ventral, kurang lebih dibagian tengah tubuh. Faring
dapat dijulurkan dan berhubungan dengan usus (rongga gastrovaskuler). Usus
bercabang tiga: satu cabang kearah anterior dan dua arahcabang kearah posterior.
Tiap-tiap cabang-cabang usus tersebut dan bercabang lagi keseluruh tubuh melalui
cabang-cabang usus, sedangkan sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan
melalui mulut. Contohnya yaitu Turbellaria adalah Planaria.
d. Kelas Pelecypoda
Makanan masuk bersama air kemulut karna adanya silia pada palpus labialis.
Esophagus pendek menghubungkan mulut dengan lambung, makanan kemudian
diserap di usus dan sisanya dibuang ke anus. Contoh Pelecypoda adalah Pecten
sp. (kerang).
feses, dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu
yang terletak dibagian depan dan hati dibagian abdomen. Contohnya adalah
Thelyphonus contudus (kalajengking), Mastigopractus giganteus (laba-laba
raksasa), dan Dermacentor variabilis (caplak anjing ).