Resume AMS
Resume AMS
NIM : 12030117140199
RESUME CHAPTER 5
E. The Implications of Production Management Strategis for The Design and Use of
Cost/ Management Accounting System
1. MRP dan sistem akuntansi biaya. MRP menyediakan basis untuk penjadwalan produksi dan
pembelian bahan baku.
2. OPT dan sistem akuntansi biaya. Overhead harus dialokasikan ke produk berdasarkan waktu
throughput.
3. JIT dan sistem akuntansi biaya.
Ketelusuran biaya
Meningkatkan akurasi biaya produk
Mengurangi kebutuhan untuk alokasi biaya layanan-pusat
Mengubah perilaku dan kepentingan relatif biaya tenaga kerja langsung
Dampak sistem job-order dan process costing (Hansen dan Mowen, 1997)
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang
tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi
berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. Hubungan antara JIT dan
ABC dalam praktiknya tidak jelas. Pada produksi JIT, ukuran batch ideal adalah satu. Ini berarti
bahwa semua aktivitas tingkat batch dapat diubah menjadi aktivitas tingkat unit atau dieliminasi.
Selanjutnya, JIT perusahaan mampu mengisolasi biaya tak bernilai tambah dan dapat
menghilangkannya, sehingga mengurangi biaya overhead. Produksi JIT berorientasi pada proses
dan waktu. Oleh karena itu, metodologi akuntansi, pelaporan dan penetapan biaya didasarkan
pada berapa lama sebuah produk dalam prosesnya. Efek utamanya adalah mengurangi kebutuhan
akan sistem ABC untuk menelusuri biaya produksi ke produk. Berdasarkan argumen inisalah satu
harapannya adalah bahwa perusahaan dengan sistem produksi JIT lebih cenderung kurang
menekankan pada sistem ABC. Hoque (2000) telah menemukan dukungan empiris untuk
pernyataan ini.
H. Automation and ABC: How Do They Relate?
Dengan otomatisasi, suatu produk dapat diproduksi lebih cepat dan proses
manufaktur secara keseluruhan juga lebih cepat (efektif dan efisien). Hansen dan Mowen
mengemukakan bahwa system ABC menyediakan lebih dri informasi produk yang
akurat, tetapi juga informasi mengenai biaya dan performa kinerja. Lebih jauh lagi,
system ABC memungkinkan manajer untuk focus pada aktivitas tersebut dan
menawarkan kesempatan untuk penghematan biaya yang lbeih simepl, efisien,
terpangkas (biaya) dan sebagainya.
1. Target Costing
adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan pada
produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur sehingga metode target
costing ini dapat digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses desain
dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya
operasional produk di masa depan. Target costing digunakan selama tahap
perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang
akan menghasilkan suatu produk yang dapat diproduksi pada biaya yang
diijinkan pada suatu tingkat laba yang dapat diterima serta memberikan
perkiraan harga pasar produk, volume penjualan dan tingkat fungsionalitas.
2. Product Life-Cycle Costing
Tahap dalam siklus hidup produk dari produk organisasi telah diidentifikasi dalam
literatur organisasi sd faktor berpengaruh modt yang menentukan proses perumusan
strategi. Literatur menggambarkan tahapan siklus hidup produk seperti (1) muncul,
(2) pertumbuhan, (3) matang, dan (4) menurun.
Dalam situasi biaya siklus hidup, sebuah organisasi perlu melihat dua hal. Salah
satunya adalah hubungan dimana organisasi melakukan cash in development life-
cycle ke tempat ia menghabiskan uang tunai. Bagaimana waktu yang berbeda dan
mengapa relevan sejauh menyangkut organisasi? Yang lainnya adalah tyoe spesifik
keputusan yang dibuat di sepanjang jalan yang mengalir dalam dampaknya.
Bagaimanapun, ada sebuah organisasi tidak menangkap dan mengalokasikan biaya
penelitian dan pengembangan sehingga manajemen dapat menentukan profitabilitas
sebenarnya dari sebuah produk sepanjang hidupnya (Raffish, 1991).