Anda di halaman 1dari 8

Dery Afrizal Darmawin / 00000023564

Jawaban UTS E – Bisnis

1.       Case Study WeChat

a.       Define the terms e-business and e-commerce in the WeChat and explain the difference.

E- business adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, terintegrasi dengan


mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan
pemanfaatan teknologi internet. Dari studi kasus WeChat termasuk e-bisnis ,kita dapat lihat
bahwa fungsi utama WeChat pertama adalah sebagai aplikasi social media yang
menghubungkan antara orang – orang namun, WeChat juga digunakan untuk baca berita
dan sebagai sarana pembayaran di cina seperti e-money dan berbelanja online sehingga
bisnis mereka disini bukan hanya menjadi social media tetapi sebagai sarana informasi,
keuangan, dan berbelanja.

E – commerce merupakan perdagangan jual beli barang yang dilakukan melalui jaringan
internet di mana smartphone atau komputer yang menjadi sarana untuk memudahkan
proses perdagangan. Di dalam kasus WeChat bukan termasuk e -commerce karena didalam
proses berbelanja online WeChat menggunakan pihak 3 dan WeChat hanya menjadi sarana
saja. Maka dari itu barang – barang yang di jual melalui WeChat merupakan jualan orang
lain bukan WeChat yang menyediakannya.

b.       Identify and describe the business model element that specifies how the WeChat’s product
will fulfill the needs of its customers.

Bisnis model dari WeChat adalah Multisided dimana perusahaan WeChat


menyediakan layanan yang beragam. WeChat melayani berbagai pihak dari user
maupun service providers. Pendapatan utama WeChat berasal dari layanan value-added
seperti stiker virtual dan games.

Maksud dari value-added adalah dimana saat ada servis yang free namun untuk
mendapatkan keuntungan pengguna diberi pilihan untuk membayar dengan uang atau
tidak. Contoh didalam games yang free download biasanya games itu menjual item yang
dapat membantu dengan uang asli sehingga agar pemain dapat mendapatkan
keuntungan diperlukannya untuk menggunakan uang. Lalu ada juga stiker dalam aplikasi
WeChat yang dapat didownload secara gratis, namun untuk dapat stiker dari karakter
popular perlu membelinya dengan uang asli

WeChat juga membuat Business model to Business Partner dimana WeChat


membuat sistem pembayaran yang dapat menghubungkan nya ke akun bank sehingga
smartphone pengguna sudah seperti dompet. WeChat bekerja sama dari usaha kecil
hingga usaha besar seperti starbucks dan McDonald. WeChat tentunya mengambil
komisi dari setiap transaksi yang dilakukan menggunakan WeChat Payment ini.

Dengan WeChat payment WeChat sudah dapat membantu proses bertransaksi


secara virtual, dimana proses ini mempercepat pembayaran pada kebutuhan sehari –
hari. Didalam WeChat payment pengguna sudah dapat berbelanja online dan membayar
tanpa menggunakan cash.

c.       Define the systems development life cycle and discuss the various steps involved in creating
WeChat.

Menurut saya perusahaan WeChat menggunakan Systems development life cycle


dengan model Agile dikarenakan WeChat yang memiliki banyak sekali kegunaan maka
perubahan aplikasinya harus didasari dari data penilaian pengguna.

SDLC model Agile dimaksudkan untuk membantu pengembang membangun proyek


yang dapat beradaptasi dengan  perubahan trends jaman sekarang yang termasuk cepat
berubah. Kekurangan dari model ini adalah dengan perubahan yang cepat maka tidak dapat
sempat nya mengkalkulasi pengeluaran untuk proses development aplikasi tersebut.

Model agile memiliki 6 step di dalam proses development nya, yaitu

1.       Planning – langkah pertama model agile adalah dengan planning system apa yang
mau di develop berdasarkan masukan – masukan dari pengguna.
2.       Requirement Analysis – memberikan mengenai informasi apa saja yang diperlukan
untuk system ini dapat terwujudkan. Contoh perlu pekerja berapa untuk
mengerjakan projek ini?.

3.       Design – mendesain sistem sesuai dengan kegunaan yang telah diplanning pada
step pertama.

4.       Development / coding – mengimplementasikan dan membuat system tersebut


sesuai desain dan planning yang telah ditetapkan.

5.       Testing (Accept -> yes or no) – mengetes system apakah sudah siap digunakan
tanpa adanya masalah seperti bug dll dan jika memang berjalan dengan baik sesuai
dengan planning maka dapat di release jika tidak maka system perlu diplanning lagi
agar menjadi lebih baik.

6.       Release – jika sistem dapat berkerja dengan baik dan kegunaanya sesuai yang
diplanning maka system dapat di release jika tidak maka balik lagi ke proses
planning.
 

2.    

         Study case Alibaba – Menurut saya perusahaan yang sama seperti Alibaba adalah online
shopping blibli.com yang pendiri nya dalah orang Indonesia yang bernama Martin Hartono. Martin
Hartono yang merupakan putra dari pemilik Djarum Group, Budi Hartono.

         Blibli.com didirikan sejak 2010 dan resmi diluncurkan pada tanggal 25 juli 2011. Blibli didirikan
oleh PT.Global Digital Niaga(GDN) yang merupakan anak perusahaan dari PT.Global Digital Prima(GDP)
yang merupakan bagian dari salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia Djarum Group. 

A.      Eight Key Elements of a Business Model Blibli

·         Value proposition

(i) Memberikan cicilan 0% dan bisa bayar ditempat (COD)


(ii) Customer care 24 jam
(iii) Gratis ongkir ke sluruh Indonesia dan garansi pengembalian 15 hari
(iv) Sistem bersertifikasi veriSign
(v) Layanan pengiriman melalui jasa partner, merchant partner, dab Buy
Online Pick-Up in StoreValue

·         Revenue Model

(i) Mitra Dagang


(ii) Investor
(iii) Promo
(iv) Program affiliasi
·         Market Opportunity

(i) Blibli menghadirkan Unilever Anchor Store


(ii) Blibli melakukan ekspansi bisnis terhadap Tiket.com
(iii) Blibli meluncurkan Bliblimart
(iv) Bli Bli dapat menjangkau pasar internasional karena teknologi internet yang
dapat dibuka dimana – mana.

·         Competitive Environment - Kompetitor dari Blibli cukup banyak, diantaranya yaitu


Traveloka, Lazada, Tokopedia, dan Shopee. Yang memiliki bisnis model yang sama.

·          Competitive Advantage

(i) Harga barang yang kompetetif


(ii) Produk original dan garansi resmi
(iii) Tidak ada minimum pesanan
(iv) Pembayaran yang mudah

· Market Strategy
(i) Mengembangkan gudang dan membuat jalur distribusi atau rantai pasok
sebagai penunjang platform
(ii) Menciptakan beberapa kolaborasi dengan pemasok dan partner seperti bank
untuk program promosi.
(iii) Menggaet brand yang ingin membangun channel  online
· Organizational Development - Organisasi Blibli merupakan learning organization,
dalam mendorong creative thinking kembali lagi ke tim. Banyak hal kecil yang
dilakukan seperti membuat interior kantor ceria, membuat kegiatan kantor seperti
dance night.

· Management Team
(i) Ada tiga tim utama di divisi Marketing
(ii) Tim Brand Management, mengelola brand Blibli termasuk urusan kreatif.
(iii) Tim Marketing Communication, merencanakan dan mengeksekusi strategi
Public Relations, media social, hingga brand activation
(iv) Tim Brand Digital Marketing, merencanakan dan mengeksekusi digital
marketing, customer relationship management, serta riset

B.      Categorizing E-commerce Business Models Blibli

Bli bli termasuk dalam business model  B2C atau Business to Customer dimana bisnis
tersebut berjalan dengan membuat hubungan atau sarana antara perusahaan dan
konsumen. Bli bli membantu proses transakasi sebagai pihak ketiga. E -business ini perlu
mempromosikan diri secara efektif baik secara on-line melalui halaman web maupun
secara off-line melalui media-media konvensional. Karena itu sistem tersebut
membutuhkan biaya yang tinggi.

C.      SWOT Blibli

· Strength

(i)      Proses Transaksi yang mudah karena melalui electronic payment system yang
dapat dilakukan dimana – mana.

(ii)    Mengiklankan produk dengan harga yang terjangkau. Banyak tools yang dapat
membantu mempromosikan barang
(iii)   Dapat memperluas pasar dikarenakan tidak terikat suatu tempat tapi semua
orang dapat membukanya melalui internet.

(iv)   Barang yang terjual lebih murah kerna dijual langsung dari penjual tanpa
terkena harga pasar.

(v)    Gampang memasuki usaha bisnis online karena tidak perlu modal banyak

(vi)   Dapat berinteraksi secara langsung antara penjual dan pembeli.

·         Weakness

(i)      Adanya rasa ketidakpercayaan karena tidak bertemu langsung antara penjual
dan pembeli.

(ii)    Perlunya biaya tambahan seperti ongkos kirim atau asuransi pengantaran.

(iv) Masih banyak orang yang lebih memilih membeli barang langsung datang ke
tokonya.
(v)

·         Opportunities

(i)      Website yang on secara terus menerus 24 jam sehingga dapat menerima
pesanan kapanpun

(ii)    Meluasnya pasar karena setiap hari pengguna internet makin banyak atau
bertambah.

(iii)   Dapat mempengaruhi pasar global karena pembeli tidak hanya dari satu negara
atau daerah melainkan dapat menjangkau luas ke pasar global internasional.

(iv)   Industri perdagangan eceran yang meluas dikarenakan banyaknya saingan.


· Threats
(i) Banyaknya kompetisi ata saingan sehingga perlunya mengurangi
keuntungan agar dapat bersaing.
(ii) Bisa terjadniya penipuan sehingga konsumen akan menjadi sedikit ragu
untuk menggunakan servis blibli.
(iii)Adanya kekhawatiran dari data – data sensitive dari konsumen karena
takut di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
(iv)Dikarenakan pertumbuhan bisnid model e-commerce sangat cepat maka
pemerintah berkemungkinan untuk menarik pajak yang cukup besar
sehingga dapat mengurangi keuntungan Blibli.

Anda mungkin juga menyukai