Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

Nama : Grace Sonya Rosalie Sesa


NIM : 124 19 004
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Maret 2020
Dosen /Asisten : Ahmad Sayuti Nainggolan, M.Pd.

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG


2020
1. Menurut saya negara perlu menyelenggarakan Pendidikan dan kewarganegaraan untuk
menyipkan generasi-generasi penerus bangsa yang tinggi akan kesadaran, kecintaan,
keberaniannya untuk membela tanah air nya. Oleh sebab itu perlu untuk ditanamkan
untuk setiap invidual sikap yang saling menghargai budaya masing-masing daerah
yang sangat beragam terkhusus diindonesia ini, karena saling mengharagai yang
ditanamkan dan diterapkan dapat membuat rasa mencintai dan membela bangsa dan
negara semakin tinggi.
a) Apa masalah yang dihadapi bangsa Indonesia ialah, menurut saya salah satu
contoh dari sekian banyak masalah yang dihadapi di bangsa Indonesia ini
adalah konflik yang dibagi menjadi dua jenis yaitu horizontal dan vertikal,
konflik vertikal merupakan konflik yang dapat timbul diantara individu
maupun kelompok yang mempunyai kewenangan serta status sosial yang
berbeda hal tersebut berkaitan dengan tingkat kemakmuran negara tetapi
indonesia termasuk dalam negara yang dikatakan cukup dalam tingkat
kemakmuran dalam lingkup ASEAN, Kemudian konflik horizontal ialah
konflik yang terjadi antara individu ataupun kelompok yang mempunyai status
sosial yang sama, pokok pembahasan lebih intens untuk konflik horizontal.
Konflik horizontal yang ada di Indonesia sering disebabkan dan bernuansa
SARA ( Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). Hal itu disebabkan oleh
kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen dan pluralis yang terdiri dari
berbagai macam suku, agama, ras dan golongan. Dalam hal ini terbentuk
beberapa kubu yang saling bertikai demi mempertahankan faham yang mereka
anggap benar. Dampak lain yaitu dapat memicu jatohnya korban jiwa jika
konflik horizontal itu sampai pada benturan fisik antar masyarakat yang saling
bertikai. Selainjatuhnya korban jiwa juga hancurnya berbagai macam fasilitas
masyarakat beserta hatrta bendanya.
b) Kemukakan permasalahan yang terjadi diindonesia dan terkait dengan Pkn
sebagai alternative solusi, jelaskan secara argumentative yaitu Konflik sampit
yang terjadi karena pecahnya kerusuhan antar etnis yang bermula pada
Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun, mulanya konflik ini pertama
kali muncul di Kota Sampit Kalimantan Tengah hingga melus ke seluruh
provinsi, tak terkecuali Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara Suku Dyak
asli dan warga Madura yang tinggal di Kawasan kota Sampit. Konflik ini
mulai pecah pada tanggal 18 Februari 2011 saat dua warga Madura diserang
oleh sejumlah warga Dayak. Dari adanya konflik tersebut, 500 orang
meninggal dunia dan lebih dari 100 ribu warga Madura kehilangan tempat
tinggal. Dari konflik tersebut dapat kita lihat bahwa pentingnya Pendidikan
kewarganegaran untuk warga negara supaya dapat menghargai perbedaan
yang sangat banyak diindonesia ini, menerima perbedaan dan ciri khas masin-
masing budaya maupun agama merupakan salah satu kecintaan kita terhadap
tanah air kita Indonesia.

2. Menurut saya Identitas Nasional Indonesia sendiri ialah budaya-budaya yang tumbuh
dan berkembang diIndonesia, budaya yang dimiliki juga yang sangat khas yang
membuat negara Indonesia mempunyai ciri khas berbeda dengan negara lain.
Meskipun begitu Indonesia mempunyai tantangan sendiri untuk mengembangkan
indentitas nasional ini contohnya, Wayang Kulit dari pulau Jawa yang pernah diklaim
oleh Malaysia sebagai kebudayaanya karena beberapa orang Indonesia yang menetap
di Malaysia sering menghelat pementasan music, tapi kemudian pada tanggal 27
November 2003 Wayang Kulit kembali ditetapkan sebagai warisan kebudayaan
Indonesia. Menurut saya harus terjadi komunikasi antar warga Indonesia yang tinggal
di Malaysia dan pada saat itu juga memperkenalkan wayang kulit ke Malaysia harus
mempresentasikan wayang dengan cerita-cerita rakyat Indonesia seperti Ramayana,
maling kundang dengan menggunakaan nama daerah asli diindoneisa, bukan hanya
cerita tentang tentang roh spiritual, dewa atau Tuhan, dengan begitu warga Malaysia
bisa mengerti karena cerita yang ditampilkan lewat wayang ini sebagian besar
menceritakan budaya Indonesia, Jadi mindset warga Malaysia setiap kali melihat
wayang bisa langsung connected tentang Indonesia.

3. Perbedaan situasi integrasi nasional dan disintegrasi nasional ialah


 Integrasi Nasional
Integrasi berasal dari Bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian
diantara unsur-unsur yang saling berbed dalam kehidupan masyarakat
sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian
fungsi.
Contoh situasi intagrasi nasional :
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu
sama lain;
2. Tercapai semacam konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial.
3. Norma-norma cukup lama konsisten dan tidak berubahubah.
 Disintegrasi
Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangkannya
keutuhan atau persatuan serta menyebabkan perpecahan.
Contoh situasi disintegrasi adalah :
1. Ketidaksesuaian ' anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan so~ial
kemasyarakatan yang telah disepakati;
2. Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi membantu anggota
masyarakat dalam mencapai tujuan individu dan kelompok;
3. Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok
bertentangan satu sama lainnya;
4. Sanksi sudah menjadi lemah bahkan tidak dilaksanakan dengan konsekuen
5. Tind.akan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai
kelompok.

4. Menurut saya kondisi Konstitusi dan Hukum diindonesia saat ini ialah Konstitusi di
Indonesia selalu mengalami perubahan, yang pertama kali berlaku adalah UUD 1945,
kemudian disusul UUD RIS pada tahun 1949 merupakan konstitusi kedua yang
mengakibatkan bentuk Negara Kesatuan berubah menjadi Negara Serikat. UUDS 1950
merupakan konstitusi yang ketiga, walaupun kembali kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tetapi sistem pemerintahannya adalah Parlementer sampai
dikeluarannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali ke UUD 1945 yang
berlaku hingga reformasi yang menghantarkan amandemen UUD 1945 ke empat kali
dan berlaku sampai sekarang.
Perubahan konstitusi di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah
bahwa penyususnan rancangan UUD yang dilakukan oleh BPUPKI sangat tergesa-
gesa sehingga belum begitu sempurna. Desakan dari Belanda juga merupakan faktor
penyebab berubahnya konstitusi, hingga terjadinya pergeseran politik hukum di
Indonesia yang menuntut amandemen UUD 1945, dan berpengaruh pada berubahnya
sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
a) Faktor Pendudukung jalannya supermasi hukum Indonesia
1. Adanya perlindungan konstitusional.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan.
b) Faktor Penghambat jalannya supermasi hukum Indonesia
1. Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan pihak
lain dengan siapa dia berinteraksi.
2. Tingkat aspirasi yang relatif belum tinggi.
3. Kegairahan yang sangat terbatas untuk memikirkan masa depan, sehingga
sulit sekali untuk membuat proyeksi.
4. Belum ada kemampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan
tertentu, terutama kebutuhan material.
5. Kurangnya daya inovatif yang sebenarnya merupakan pasangan
konservatisme.

5. Korelasi antara Hak dan Kewajiban setiap negara!


Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mengeluarkan
pendapat.
Kewajiban adalah: Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Contohnya: melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan
tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan
kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD
1945 yang meliputi.

a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik


• Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini menyatakan adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu:
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

• Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,


mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang”. Arti pesannya adalah:
1. Hak berserikat dan berkumpul.
2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-
aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila
sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya
selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya)
b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya
• Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”.
• Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-
undang”.
• Pasal 32 menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia”.
Arti pesan yang terkandung adalah:
1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum
maupun kejuruan.
2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
6. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://teguhimamp.blogspot.com/2017/04/hubungan-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html.
2. https://www.academia.edu/11487798/disintegrasi_dan_integrasi
3. https://www.era.id/read/KmUlkq-milik-indonesia-yang-diakui-negara-lain
4. https://prezi.com/ze9w5kokk7-m/hubungan-antara-hak-dan-kewajiban/
5. http://repositori.kemdikbud.go.id/12421/1/Integrasi%20dan%20Disintegrasi
%20Dalam%20Perspektif%20Budaya.pdf

Anda mungkin juga menyukai