Kajian Teori Karbon
Kajian Teori Karbon
1
Selain itu karbon dapat mengikat unsur-unsur yang lain. Seperti oksigen dan
hidrogen. Atom karbon juga mampu membentuk sejumlah besar senyawa dengan
bentuk rantai dan cincin berbagai ukuran, dengan jenis ikatan dan berbagai jenis
atom dan unsur lain.
Karbon memiliki beberapa jenis alotrop yang paling terkenal adalah grafit,
intan, dan karbon amorf. Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung pada jenis
alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna transparan, manakala grafit
berwarna hitam dan kusam. Intan merupakan salah satu materi terkeras di dunia,
manakala grafit cukup lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan
memiliki konduktivitas listrik yang sangat rendah, sedangkan grafit adalah
konduktor listrik yang sangat baik. Di bawah kondisi normal, intan memiliki
konduktivitas termal yang tertinggi di antara materi-materi lain yang diketahui.
Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit
merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-
alotrop lainnya. Semua alotrop karbon sangat stabil dan memerlukan suhu yang
sangat tinggi untuk bereaksi, bahkan dengan oksigen. Keadaan oksidasi karbon
yang paling umumnya ditemukan adalah +4, manakala +2 dijumpai pada karbon
monoksida dan senyawa kompleks logam transisi lainnya. Sumber karbon
anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomite, dan karbon
dioksida, sedangkan sumber organik terdapat pada batu bara, tanah gambut,
minyak bumi, dan klatrat metana. Karbon dapat membentuk lebih banyak
senyawa daripada unsur-unsur lainnya, dengan hampir 10 juta senyawa organik
murni yang telah dideskripsikan sampai sekarang.
Karbon terdapat dalam kerak bumi, baik dalam keadaan bebas maupun
dalam keadaan tergantung senyawa- senyawa alamiah karbon yang utama adalah
zat-zat organik yang terbentuk dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik
tumbuhan maupun hewan, dan dalam bahan yang berasal dari benda tak hidup,
seperti arang dan minyak bumi. Karbon meupakan unsur yang paling berlimpah
ke-15 di kerak bumi dan ke-4 di alam semesta. Diantara senyawa karbon
anorganik yang umum adalah karbon dioksida dan batuan karbonat, terutama
kalsium karbonat, CaCO3. Karbonat berasal dari unsur grup IIA lainnya dikenal
2
baik sebagai mineral : masing-masing magnesium, strongsium, dan barium
karbonat, MgCO3, SrCO3, dan BaCO3.
Keberlimpahan karbon ini, bersamaan dengan keanekaragaman senyawa
organic dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon sebagai unsur
dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur yang paling stabil di antara
unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam mengukur satuan massa
atom.
1. Sifat-sifat Unsur Karbon
Karbon dioksida ditemukan di atmosfir bumi dan terlarut dalam air.
Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur
berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi
adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak
senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam
banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya.
Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital
bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau
silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk
beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa
yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars
mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah
karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2),
kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen
(C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan
turunan-turunan mereka.
- Sifat fisika
Fasa pada suhu kamar padat
Bentuk kristalin intan dan grafit
Massa jenis 2,267 g/cm³ (grafit) dan 3,513 g/cm³ (intan)
Titik leleh 4300-4700 K
Titik didih 4000 K
Densitas 2,267 g/cm3 (grafit) 3,515 g/cm3 (intan)
Kalor lebur 100 kJ/mol (grafit ) dan 120 kJ/mol (intan)
Kalor uap 355,8 kJ/mol
Kalor jenis 8,517 J/molK (grafit) dan 6,115 J/molK
3
(intan)
Distribusi electron 2,4
Energi Pengionan eV/atm
11,3
atau kJmol-1
Jari-jari kovalen, Å 1,090
Jari-jari ion, Å 0,15 (C4+)
Keelektronegatifan 2,5
- Sifat kimia
Bilangan oksidasi 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas 2,55 (skala pauli)
Energi ionisasi 1086 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 2352,6 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 4620,5 kJ/mol
Jari-jati atom 70 pm
Jari-jari kovalen 77 pm
Jari-jari Van der 170 pm
Waals
konduktifitas termal 119-165 (grafit) 900-2300 (intan) W/mK
Struktur Kristal heksagonal
Titik leleh dan titik didih dari atom karbon sangatlah tinggi dari non logam
lainnya. Atom karbon juga sangatlah kecil dibanding dengan atom-atom
lainnya. Jari-jari ion yang dihitung , dalam kristal unsur-unsur ini, bahkan
lebih kecil lagi, karena atom-atomnya biasanya berada dalam keadaan
oksidasi positif. Karena rapatan muatan karbon, ion-ion ini tidak terdapat
sebagai partikel yang berdiri sendiri dalam senyawaan, tetapi tertahan dengan
ikatan kovalen.
Karbon merupakan zat padat yang tegar, yang bisa dianggap sebagai
molekul-molekul raksasa yang terdiri dari banyak sekali atom. Karbon
terdapat dalam dua bentuk kristalin yang jelas sekali. Unsur ini diperoleh
dalam satu atau lebih modifikasi amorf. Bentuk amorf umum dari karbon
adalah arang, kokas, bubuk karbon, dang hitam tulang (bone-black).
Sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut.
Reaksi dengan halogen. (Keenan, 1980. Hal: 322)
4
Karbon bereaksi langsung dengan fluor, dengan reaksi seperti berikut.
C(s) + 2F2(g) → CF4(g)
Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan
karbon monoksida.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g)
Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk karbondioksida.
Asam oksi yang umum. (Keenan, 1980. Hal: 322)
Bila karbon dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen
membentuk CO2 dan jika CO2 ini bereaksi dengan air akan membentuk
asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
5
tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat
keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon
yang lain, tetapi geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena
hanya ada tiga ikatan yang berikatan kovalen tetap sedangkan yang satu
ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom karbon lapisan atas
dan bawah secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam
bentuk unsur bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama
adalah zat-zat organik, misalnya senyawa organik dalam jaringan tubuh
makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu, dalam bahan yang
berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Juga terdapat dalam
senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat (CH3COOH) dan
freon (CFC). Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik,
yaitu senyawa karbondioksida (CO2) dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal
sebagai mineral seperti karbonat dari unsur IIA (MgCO3, SrCO3, dan BaCO3).
Juga kebanyakan terdapat dalam senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya
senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan,
terutama pada mahluk hidup. Sebagian besar mahluk hidup mengandung
atom karbon, ini dapat diketahui jika mahluk hidup tersebut dibakar maka
akan menyisakan zat yang berwarna hitam, seperti kayu dibakar, binatang
dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat hitam sisa dari pembakaran
itu adalah karbon.
6
Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen
dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan
menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida.
Walaupun ia bersifat racun, CO memainkan peran yang penting dalam
teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa
karbon.Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen
melalui pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon
dengan reaksi:
CO2(g) + H2(g) → CO(g) + H2O(g)
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan
sebagai bahan bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa
organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) → 8CO(g) +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O(l) → CO(g) +H2(g)
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO
berikatan kuat dengan hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi
mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang
mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
2. Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika
dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di
atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan
tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan
saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat
dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat
(misalnya Coca Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak
7
baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat
membahayakan kehidupan hewan
Pada keadaan STP, rapatan karbon dioksida berkisar sekitar 1,98 kg/m³,
kira kira 1,5 kali lebih berat dari udara. Molekul karbon dioksida (O=C=O)
mengandung dua ikatan rangkap yang berbentuk linear. Ia tidak bersifat
dipol. Senyawa ini tidak begitu reaktif dan tidak mudah terbakar, namun bisa
membantu pembakaran logam seperti magnesium.
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar.
Gas ini larut dalam air. CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa
hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen yang cukup.
C + O2 → CO2
CH4 + 2O2 → CO2 + H2O
2CO + O2 → 2CO2
Gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara
adalah tidak sehat, karena merendahkan konsentrasi O 2 dan menimbulkan
efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia,
meningkatnya gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu
panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang serius yang sering juga
disebut efek rumah kaca.Pelet kecil dari es kering yang menyublim di udara.
8
4. Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan
pembuat CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2
Karbon disulfida memiliki sifat fisik sebagai berikut:
1 Penampakan Tidak berwarna, dalam larutannya berwarna kuning dan
berbau busuk.
2 Titik lebur -112 0C
3 Titik didih 46 0C
4 Kerapatan 2,67
5 Tekanan uap 300 mm Hg pada 20 0C
6 Masa jenis 1,26 g cm-3
7 Titik nyala -30 0C
8 Daya ledak 1-50%
Cara mengidentifikasi karbon dapat dilakukan percobaan sederhana
dengan bahan lilin dan air kapur (larutan Ca(OH)2). Uji air kapur bertujuan
untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2 berarti menunjukkan
bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan
dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk kedalam larutan kapur.
Larutan kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh. Bukti
adanya CO2 ditunjukkan oleh larutan menjadi keruh atau terbentuk endapan
putih dari CaCO3.