Anda di halaman 1dari 7

MANUAL PROSEDUR MULTITESTER ANALOG

Penulis Kelompok 2 :
Nama : Cintya Irvanti (1813022017)
Elin Melinda (1813022027)
Berlin Lasroy S. (1813022052)
Kris Julis Iman S.W. (1713022032)
Indi Sifauzi Zahra (1713022043)

Mata Kuliah : Perawatan dan Perbaikan Peralatan Laboratorium


Sains
Dosen : Novinta Nurulsari, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020

2
MANUAL PROSEDUR

A. Multitester Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter/multitester yang
menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga
untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum
penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur
kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil
ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah
yang menyebabkan multimeter/multitester jenis ini dinamakan sebagai
multimeter analog. Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan
sehari-hari, seperti para tukang servis T2 atau komputer kebanyakan
menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam
pembacaannya dengantampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya
adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian
tinggi sebaiknya menggunakanmultimeter digital.
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah
sebagai berikut:

(Lahinda.2015)
2

B. Fungsi
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
(Lahinda.2015)

C. Prinsip Kerja
Multitester analog bekerja atas dasar prinsip kumpar putar yaitu adanya suatu
kumparan listrik yang di tempatkan di medan magnet yang berasal dari suatu
magnet permanen, arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan
kumparan tersebut berputar. Pada saat arus melalui kumpar putar maka timbul
magnet, kutub utara / selatan yang berdekatan dengan utara dan selatan
magnet permanen terjadi saling tarik-menarik atau tolak-menolak sehingga
menyebabkan jarum pada poros kumparan bergerak. Bila arus searah yang
tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya
elektromagnetis F yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada
kumpar putar sebagai hasil interaksi antara arus dengan medan magnet. Gaya
tersebut yang dimanfaatkan untuk menunjukkan skala yang kemudian dibaca
sebagai hasil pengukuran. Prinsip kerja alat ukur kumpar putar menggunakan
dasar percobaan Lorentz, jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada
dalam medan magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya
yang disebut dengan gaya Lorentz.
(Suyatna & Wicaksono. 2018 : 117)

D. Prosedur Penggunaan
Multitester analog dapat digunakan dengan cara-cara berikut ini:
3

1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan


angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala
mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).
2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke
arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk
mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan
DC.
3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala
ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan
negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan
memutar ADJ Ohm.
4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna
hitam ke jolok negatif.
5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan
negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
(Marwah.2016)

E. Prosedur Perawatan
Perawatan multitester tidak jauh berbeda dengan perawatan alat ukur listrik
lain. Beberapa hal yang jiga harus diperhatikan di dalam penggunaan
multitester, antara lain yaitu :
1. Pemasangan multimeter terhadap rangkaian harus diperhatikan sesuai
pilihan alat ukur dan batas ukur yang dipilih dengan range switch.
Misalkan, voltmeter yang harus selalu dihubungkan secara paralel
terhadap hambatan atau rangkaian yang mampu membatasi tegangan.
Selain itu polaritas yang tepat, jangan sampai terbalik dikarenakan akan
menyebabkan defleksi yang berlawanan yang juga berkemungkinan besar
dapat merusak jarum penunjuk.
2. Apabila hendak menggunakan multimeter dengan batas ukur yang
berbeda, mula-mula gunakanlah batas ukur yang tertinggi lalu kemudian
turunkan hingga memperoleh defleksi atau penyimpangan.
4

3. Sebelum disimpan bersihkan dengan cairan pembersih khusus (jangan


menggunakan air) multitester dari debu atau kotoran dengan pembersih.
4. Simpanlah multitester pada kotak dan suhu ruangan yang tidak lembab.
Hindari penyimpanan di tempat yang lembab dan lalu-lalang orang agar
tidak terbanting.
5. Simpanlah di tempat yang terhindar dari medan magnet luar, alat ukur
akan terganggu bila di sekitar terdapat hantaran yang bermuatan atau
berarus tinggi, terdapat medan magnet yang lebih besar.
(Suyatna & Wicaksono. 2018 : 126)
DAFTAR PUSTAKA

Lahinda, A. 2015. Makalah Alat Ukur. Manado : Universitas Negeri Manado Di


unduh :https://www.academia.edu/19642219/MAKALAH_ALAT_UKUR

Marwah, Z.2016. Makalah Perawatan Dan Perbaikan multimeter Analog. Malang


: Politeknik Negeri Malang
Diunduh : https://www.scribd.com/doc/308359135/makalah-Multimeter-
Analog

Suyatna, A & Wicaksono, B.A. 2018. Instrumentasi Fisika. Yogyakarta : Graha


Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai