Anda di halaman 1dari 9

INOVASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN MELALUI APLIKASI

SISTEM INFORMASI MOBILE KEPEGAWAIAN TERINTEGERASI (SIMOKER)


BERBASIS ANDROID DI
BADAN KEPEGAWAIAN KOTA MOJOKERTO

Irfandi Prabowo
S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
irfandiprabowo@gmail.com

Eva Hany Fanida, S.AP., M.AP.


S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
efanida@yahoo.com
Abstrak
Badan Kepegawaian Kota Mojokerto merupakan lembaga teknis yang berperan sebagai unsur
penyelenggara manajemen Aparatur Sipil Negara. Oleh sebab itu Badan Kepegawaian Kota
Mojokerto membuat sebuah inovasi Simoker (Sistem Informasi Mobile Kepegawaian
Terintegerasi). Simoker merupakan suatu inovasi kepegawaian berbasis mobile apps pada
Android yang berguna untuk memverivikasi data diri aparatur sipil negara guna meningkatkan
validitas data. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalisis inovasi pelayanan
kepegawaian melalui aplikasi sistem informasi mobile kepegawaian terintegasi (Simoker) di
Badan Kepegawaian Pemerintah Kota Mojokerto. Subjek penelitian terdiri dari tim pengelola
Simoker dan aparatur sipil negara Kota Mojokerto sebagai pengguna Simoker. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teori yang digunakan faktor-faktor keberhasilan inovasi (innovation success factor) yang
dikemukakan oleh Cook, Matthew dan Irwin (dalam Grisna dan Wawan, 2013). Lima faktor
keberhasilan inovasi tersebut adalah leadership, management/organization, risk management,
human capital dan technology. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara,
dokumentasi, penelusuran data online. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan
inovasi pelayanan kepegawaian melalui aplikasi Simoker berbasis Android di Badan
Kepegawaian Kota Mojokerto sudah baik. Namun masih ditemukan masalah seperti kurangnya
sosialisasi, kurangnya pelatihan-pelatihan untuk tim pengelola Simoker, dan kurangnya
integerasi aplkiasi Simoker dengan sistem yang lain.

Kata kunci: Inovasi, Kepegawaian, Simoker


Abstract
Mojokerto City Staffing Agencies is a technical institution that acts as an organizer of the
management of the State Civil Apparatus. Therefore the Mojokerto City Staffing Agencies made
an innovation Simoker (Integrated Information System Mobile Staffing). Simoker is a staff-
based mobile apps innovation on Android that is useful to verify data and improve the validity of
data. The purpose of this study is to know and analyze the innovation of personnel services
through the Simoker (Integrated Information System Mobile Staffing) in Mojokerto City Staffing
Agencies. The research subjects consist of Simoker management team and civil apparatus of
Mojokerto City State as Simoker user. The type of research is descriptive research with
qualitative approach. The theory used innovation success factors proposed by Cook, Matthew
and Irwin (in Grisna and Wawan, 2013). The five success factors of innovation are leadership,
management/organization, risk management, human capital and technology. Data collection
techniques consist of observation, interview, documentation, online data tracking. Data analysis
technique is done by data collection, data reduction, data presentation, conclusion and
verification. The results showed the employee service innovation through the application of
Android-based Simoker in Mojokerto City Staffing Agencies is good. But there are still
problems such as lack of socialization, lack of training for Simoker management team, and lack
of Simoker application integeration with other systems.

Keywords: Staffing, Innovation, Simoker

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat ini menjalankan pemerintahan yang efektif dan
berkembang sangat pesat karena terjadi efisien.
globalisasi yang menurut Kamus Besar Bahasa Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 29
Indonesia globalisasi adalah proses masuknya Tahun 2017 tentang Sistem Informasi Aparatur
ke ruang lingkup dunia. Hal ini membuat jarak Sipil Negara dijadikan landasan oleh Badan
yang ada, sekat yang ada menjadi mengecil Kepegawaian Kota Mojokerto untuk membuat
bahkan menghilang. Hal ini dapat dilihat dari inovasi aplikasi sistem informasi mobile
penggunaan teknologi informasi dan kepegawaian terintegrasi (Simoker) yang
komunikasi yang tidak terbatas pada bidang- sejalan dengan tata kelola administasi berbasis
bidang tertentu saja, melainkan juga dalam Electronic Government. Selain itu juga
aspek kehidupan lainnya, seperti bidang mendukung Pemerintah Kota Mojokerto
pendidikan, bidang pertahanan dan keamanan mewujudkan Kota Mojokerto menjadi service
negara, dan sosial budaya. city. Data yang diakses juga meliputi, identitas
Pada dasarnya penggunaan teknologi diri, jadwal kenaikan pangkat berkala, absensi
informasi dan komunikasi dalam sistem hingga masa pensiun. Aplikasi ini bisa diakses
pemerintahan adalah untuk membantu melalui kartu pegawai atau ID card yang di
menjalankan sistem pemerintahan secara dalamnya terdapat QR code sebagai identitas
efektif dan efisien tanpa menghilangkan peran aparatur sipil negara yang berada dalam
pemerintah yang secara langsung berinteraksi wilayah administrasi Kota Mojokerto. Dalam
dengan masyarakat. Pada prinsipnya memang acara peringatan hari ulang tahun Badan
electronic government hanya sebuah alat atau Kepegawaian Negara ke 69 dan hari ulang
sarana tanpa mengubah subjek dan objek tahun Kantor Regional II Badan Kepegawaian
sesungguhnya dalam interaksi bernegara antara Negara ke 33, Badan Kepegawaian Kota
pemerintah dan masyarakat dalam rangka Mojokerto dengan inovasinya mendapatkan
Piagam Penghargaan Pelayanan Kepegawaian (2014:224). Sedangkan Teknik Analisis Data
Terbaik Tahun 2017 dari Kantor Regional II menggunakan model interaktif Miles dan
Badan Kepegawaian Negara. Badan Huberman yang dikutip oleh Sugiono
Kepegawaian Daerah Kota Mojokerto meraih 4 (2014:246) yaitu pengumpulan data,
kategori penghargaan pelayanan kepegawaian pengolahan data, penyajian data dan penarikan
dari 9 kategori yang dinilai, yaitu kategori kesimpulan.
perencanaan formasi, kategori pelayanan
pengadaan pegawai, kategori implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN
SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Badan Kepegawaian Kota Mojokerto membuat
Kepegawaian) dan kategori pemanfaatan inovasi pelayanan kepegawaian tentang sistem
sistem Computer Assisted Test (CAT). informasi mobile kepegawaian terintegrasi
Memang untuk membuat aplikasi tersebut (Simoker). Peraturan Gubernur Jawa Timur
Badan Kepegawaian Kota Mojokerto bekerja Nomor 29 Tahun 2017 Tentang Sistem
sama dengan pihak ketiga, akan tetapi untuk Informasi Aparatur Sipil Negara dijadikan
pengelolaan data sepenuhnya dilakukan oleh Badan Kepegawaian Kota Mojokerto untuk
Badan Kepegawaian Kota Mojokerto. Dari digunakan sebagai dasar hukum dalam
pemaparan yang dijelaskan di atas, sehingga membuat inovasi pelayanan kepegawaian
menjadi daya tarik untuk diteliti lebih lanjut Simoker berbasis Android.
inovasi dari Badan Kepegawaian Pemerintah Simoker sendiri dirilis tanggal 24 April
Kota Mojokerto. Penilitian ini dibuat dengan 2017. Inovasi Simoker diciptakan guna
judul “Inovasi Pelayanan Kepegawaian Melalui memberi kemudahan kepada seluruh aparatur
Aplikasi Sistem Informasi Mobile sipil negara yang saat ini dituntut
Kepegawaian Terintegerasi (Simoker) Berbasis responsivitasnya sehingga apatis terhadap
Android di Badan Kepegawaian Pemerintah berkas-berkas mereka sendiri. Inovasi Simoker
Kota Mojokerto”. saat ini memang berupa sistem informasi yang
menampilkan data-data aparatur sipil negara
METODE yang ada di wilayah administratif Kota
Jenis penelitian yang digunakan dalam Mojokerto. Untuk kedepannya akan dilakukan
penelitian ini adalah menggunakan metode penambahan fitur-fitur yang lebih bagus dan
penelitian deskriptif dengan pendekatan lebih memudahkan aparatur sipil negara itu
kualitatif. Penjelaan mengenai Inovasi sendiri.
Pelayanan Kepegawaian Melalui Sistem Untuk melihat sejauh mana inovasi
Informasi Mobile Kepegawaian Terintegerasi pelayanan yang dilakukan oleh Badan
(Simoker) Berbasis Android di Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur melalui
Kepegawaian Kota Mojokerto menggunakan Inovasi Pelayanan Kepegawaian Melalui
teori 5 (Lima) Faktor Keberhasilan Inovasi Sistem Informasi Mobile Kepegawaian
menurut Cook, Matthews dan Irwin yang Terintegerasi (Simoker) Berbasis Android di
terdiri dari Leadership (Kepemimpinan), Badan Kepegawaian Kota Mojokerto ini,
Management/Organization peneliti menggunakan teori 5 (Lima) Faktor
(Manajemen/Organisasi) Risk Management Keberhasilan Inovasi menurut Cook, Matthews
(Manajemen Risiko), Human Capital (Sumber dan Irwin (dalam Grisna dan Wawan, 2013)
Daya Manusia) dan Technology (Teknologi). yang meliputi Leadership (Kepemimpinan),
Teknik pengumpulan data dengan Management / Organization (Manajemen /
Teknik pengumpulan data yang digunakan Organisasi), Risk Management (Manajemen
dalam penelitian ini dengan observasi, Risiko), Human Capital (Sumber Daya
wawancara, dokumentasi menurut Sugiono Manusia) dan Technology (Teknologi). Yang
dapat digunakan untuk mendeskripsikan tersedia harus bisa dijangkau oleh semua pihak,
keberhasilan inovasi untuk pelayanan publik, sehingga muncul inovasi pelayanan
yaitu: kepegawaian. Hal ini dikarenakan sebelumnya
1. Leadership (Kepemimpinan) pada server simpeg, setiap organisasi perangkat
Pemimpin Badan Kepegawian Kota daerah hanya mempunyai satu orang sebagai
Mojokerto berperan sebagai panutan agar operator. Sebagai implikasi minimnya operator
aparatur sipil negara di Badan Kepegawaian simpeg pada organisasi perangkat daerah
Kota Mojokerto bekerja sesuai tujuan adalah data yang terekam pada server simpeg
organisasi dan dalam bekerjasama dengan belum ada yang menjamin validitas data.
pihak-pihak terkait di luar organisasi. Yang Dalam segi Organizing pada Badan
mana aplikasi Simoker dibuat dengan Kepegawaian Kota Mojokerto telah dibentuk
kerjasama pihak di luar organisasi. Sehingga sebuah tim pengelola Simoker sebagai
menuntut sinergi antara kedua belah pihak. pendukung sistem yang tengah dikembangkan
Pemimpin Badan Kepegawian Kota bersama pihak ketiga.
Mojokerto juga berperan sebagai pengambil Pada aspek Actuating Badan Kepegawaian
keputusan dalam merencanakan kebijakan- Kota Mojokerto dalam hal sosialisasi inovasi
kebijakan startegis yang akan di ambil di pelayanan kepegawaian sudah melakukan
Badan Kepegawaian Kota Mojokerto. berbagai macam sosialisasi. Seperti
Pemimpin pula yang berkomitmen dalam mengundang perwakilan-perwakilan organisasi
pembuatan inovasi untuk meningkatkan perangkat daerah, perwakilan setiap organisasi
kualitas pelayanan yang ada. Sebagai gambaran perangkat daerah dapat membagi informasi
komitmen yang diberikan, pemimpin Badan yang telah didapat kepada Aparatur Sipil
Kepegawaian Kota Mojokerto kepada aparatur Negara yang berada di instansinya masing-
sipil negara di Badan Kepegawaian Kota masing. Kemudian melukukan sosialisasi
Mojokerto ditunjukkan oleh kepuasan aparatur melalui radio, menampilkan pada website
sipil negara wilayah administratif Kota Pemerintah Kota Mojokerto.
Mojokerto dengan pelayanan yang telah Pada aspek Controlling yang mana untuk
diberikan oleh Badan Kepegawaian Kota memastikan bahwa seluruh sistem telah
Mojokerto. berjalan sesuai harapan maka tanggung jawab
Pada aspek kepemimpinan, pimpinan aplikasi Simoker diberikan langsung pada tim
Badan Kepegawaian Kota Mojokerto memiliki pengelola Simoker yang sudah dibuat
gaya kepemimpinan transformasional. Gaya sebelumnya. Mereka ini yang memastikan
kepemimpinan transformasional ini yaitu bahwa semua berjalan lancar dan
ketika pemimpin mencurahkan perhatiannya menanggulangi masalah-masalah yang muncul
kepada persoalan-persoalan yang dihadapi dan kedepannya. Sehingga dapat disimpulkan
kebutuhan pengembangan dari masalah- bahwa Badan Kepegawaian Kota Mojokerto
masalah tersebut dengan cara memberikan dalam inovasi pelayanan kepegawaian melalui
semangat dan dorongan untuk mencapai aplikasi Simoker pada aspek
tujuannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen/organisasi sudah berjalan dengan
motivasi pemimpin sangat penting bagi baik. Pihak Badan Kepegawaian Kota
bawahan agar muncul ide-ide kreatif inovasi. Mojokerto dalam pengelolaan organisasi dan
2. Manajemen/Organisasi proses inovasi tersebut berjalan secara
(Management/Organization) terencana, terorganisir, tergerak dan terkontrol.
Planning dalam manajemen, pihak Badan
Kepegawaian Kota Mojokerto menginginkan
aksesibilitas data yang mudah. Data yang
3. Risk Management (Manajemen 4. Human Capital (Potensi Sumber
Risiko) Daya Manusia)
Terdapat masalah teknis dan non teknis. Terdapat aparatur sipil negara yang
Permasalahan teknis berupa aplikasi Simoker mempunyai latar belakang pendidikan
yang tidak kompatibel dengan ponsel aparatur teknologi informasi. Selain itu juga terdapat
sipil negara Kota Mojokerto yang operator simpeg Badan Kepegawaian Kota
menggunakan Simoker. Selain itu dalam Mojokerto yang berpengalaman dalam aspek
pengembangan aplikasi untuk penambahan tersebut.
fitur yang akan berlaku juga terbentur dengan Sehingga dalam proses inovasi
keamanan data, mengingat aplikasi Simoker ini kepegawaian Simoker dibentuk sebuah tim
berbasis Android yang mana Android ini yang akan mengelola Simoker kedepannya.
merupakan sistem operasi open source. Tim pengelola Simoker tersebut beranggotakan
Kemudian permasalahan-permasalahan non pegawai yang mempunyai latar belakang
teknis yaitu kurangnya pengetahuan aparatur pendidikan teknologi informasi dan operator
sipil negara Kota Mojokerto dalam bidang simpeg. Sehingga pada proses inovasi
teknologi informasi, khususnya yang berusia pelayanan kepegawaian Simoker tidak ada
senja, dan tidak semua ponsel aparatur sipil pelatihan-pelatihan khusus yang dilakukan
negara Kota Mojokerto berbasis Android. terhadap tim tersebut untuk mengelola
Manajemen risiko yang dilakukan Badan Simoker. Dengan beranggotakan pegawai yang
Kepegawaian Kota Mojokerto untuk berkompeten membuat tim tersebut dapat
mengantisipasi hambatan-hambatan yang mengelola Simoker dengan baik. Selain itu
terjadi pada segi teknis yaitu dengan terus pihak ketiga juga memberi panduan dan
mengupdate aplikasi Simoker agar mengurangi memberikan layanan tanya jawab apabila pihak
terjadinya error pada aplikasi dan tidak Badan Kepegawaian Kota Mojokerto
kompatibel dengan sistem operasi Android menemukan masalah dalam aplikasi Simoker.
tertentu. Keamanan data yang memang menjadi 5. Technology (Teknologi)
concern Badan Kepegawaian Kota Mojokerto Pada inovasi kepegawaian Simoker ini
dan pihak ketiga menjadikan Badan menggunakan teknologi informasi berbasis
Kepegawaian Kota Mojokerto dan pihak ketiga mobile apps. Mobile apps merupakan aplikasi
harus mengatur strategi untuk keamanan data yang harus diunduh dahulu untuk kemudian
mengingat kedepannya terdapat fitur tambahan diinstal pada ponsel. Penggunaan mobile apps
untuk input data. ini dianggap lebih baik dari mobile web karena
Dari segi non teknis berupa permasalahan dalam mengakses simpeg menggunakan mobile
klasik yaitu pengguna yang berusia senja web harus menghubungi dahulu operator
kurang paham dalam mengoperasikan aplikasi simpeg yang menghambat praktikalitas
tersebut. Untuk hal ini sebenarnya aparatur aksesibilitas data aparatur sipil negara. Selain
sipil negera Kota Mojokerto yang kurang itu dalam mobile apps pengembang dapat
paham bisa meminta bantuan aparatur sipil memaksimalkan fitur-fitur yang tersedia di
negara yang lebih paham. Sehingga bisa ponsel pintar mereka. Mobile web juga
disimpulkan Badan Kepegawaian Kota memiliki akses penuh pada ponsel yang
Mojokerto terus mengevaluasi hambatan yang digunakan, performa lebih cepat (efisien), lebih
akan dihadapi dan melakukan upaya untuk menarik dan mudah pengoperasiannya daripada
meminimalisir hambatan yang akan terjadi. mobile web. Mobile apps juga dinilai lebih
interaktif daripada mobile web. Badan
Kepegawaian Kota Mojokerto berkomitmen
untuk menjaga dan menjamin kualitas dari
aplikasi yang dibuat. Sehingga dalam menghambat dalam melakukan update data
pembuatan aplikasi mobile apps pihak Badan yang dinamis.
Kepegawaian Kota Mojokerto bekerjasama Manajemen risiko di Badan Kepegawaian
dengan pihak ketiga yang dinilai lebih Kota Mojokerto pada inovasi kepegawaian
kompeten dalam pembuatan software sistem Simoker tengah melakukan upaya-upaya untuk
informasi. Pihak ketiga tersebut adalah dapat memaksimalkan proses berjalannya
Piramida Teknologi. inovasi, dan meminimalisir hambatan-
hambatan yang terjadi. Hambatan dalam
PENUTUP inovasi kepegawaian Simoker berupa aspek
Simpulan teknis dan non teknis. Faktor keberhasilan
Berdasarkan analisis tentang Inovasi Pelayanan inovasi selanjutnya yaitu potensi sumber daya
Kepegawaian Melalui Sistem Informasi Mobile manusia yang dimiliki.
Kepegawaian Terintegerasi (Simoker) Berbasis Badan Kepegawaian Kota Mojokerto
Android di Badan Kepegawaian Kota memiliki staf yang mempunyai latar belakang
Mojokerto pada pembahasan sebelumnya, pendidikan pada bidang teknologi informasi,
disimpulkan bahwa Inovasi Pelayanan serta operator simpeg pada Badan
Kepegawaian Melalui Sistem Informasi Mobile Kepegawaian Kota Mojokerto. Sehingga dalam
Kepegawaian Terintegerasi (Simoker) Berbasis pengelolaan aplikasi Simoker dibentuk sebuah
Android di Badan Kepegawaian Kota tim yang beranggotakan aparatur sipil negara
Mojokerto dapat dikatakan sudah cukup baik yang berkompeten pada bidang teknologi
dalam pelaksanaannya. Berdasarkan 5 (Lima) informasi. Hal ini yang menyebabkan tidak
Faktor Keberhasilan Inovasi menurut Cook, diadakannya pelatihan-pelatihan khusus untuk
Matthews dan Irwin (dalam Grisna dan menangani Simoker karena tim yang telah
Wawan, 2013) terkait Inovasi Pelayanan dibentuk sebelumnya dianggap mampu untuk
Kepegawaian Melalui Sistem Informasi Mobile mengelola aplikasi tersebut.
Kepegawaian Terintegerasi (Simoker) Berbasis Pada faktor teknologi, teknologi yang
Android di Badan Kepegawaian Kota diusung pada aplikasi Simoker yaitu mobile
Mojokerto, sebagai berikut: apps. Penggunaan teknologi mobile apps
Pada aspek kepemimpinan, pemimpin berguna untuk memaksimalkan fitur-fitur yang
mempunyai peran yang begitu besar dalam ada pada ponsel seperti kamera untuk
inovasi pelayanan kepegawaian Simoker. pemindaian QR Code untuk login dan
Pemimpin mampu memotivasi aparatur sipil pemberitahuan-pemberitahuan penting lainnya.
negara Badan Kepegawaian Kota Mojokerto Serta penggunaan mobile apps menghasilkan
untuk terus berinovasi dan berkembang produk pelayanan yang menjadikan trade mark
mengikuti kemajuan zaman. Pemimpin organisasi tersebut. Badan Kepegawaian Kota
menjadi penanggung jawab inovasi ataupun Mojokerto ingin membuat aplikasi yang
pelayanan yang ada di Badan Kepegawaian berkualitas, sehingga pada pembuatan aplikasi
Kota Mojokerto. pihak Badan Kepegawaian Kota Mojokerto
Pada faktor keberhasilan inovasi dalam bekerjasama dengan penyedia jasa pembuatan
aspek manajemen/organisasi Badan aplikasi pihak ketiga.
Kepegawaian Kota Mojokerto dalam
berinovasi menginginkan suatu inovasi yang Ucapan Terima Kasih
memudahkan aparatur sipil negara dalam Peneliti ucapkan terima kasih yang tak
mengaskses data diri mereka. Selain itu Badan terhingga kepada pihak-pihak yang
Kepegawaian Kota Mojokerto ingin validitas berkontribusi dalam penulisan jurnal ini
data aparatur sipil negara meningkat agar tidak diantaranya:
a. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara Hardiyabsyah. 2011. Kualitas Pelayanan
FISH Unesa, Publik Konsep, Dimensi, Indikator, dan
b. Eva Hany Fanida, S.AP, M.AP. selaku dosen Implementasinya. Yogyakarta: Gava
pembimbing, Media.
c. Fitrotun Niswah, S.AP., M.AP. dan Galih Heeks, R. 2001. Understanding E-Government
Wahyu Pradana, S.AP, M.Si. selaku dosen for Development. Univeristy of
penguji, Manchester. England
d. M. farid Ma’rud S.Sos, M.AP. yang telah http://harianbhirawa.com/2017/04/bkd-kota-
membimbing dan menelaah jurnal yang mojokerto-luncurkan-si-moker/ diakses
ditulis peneliti. pada 7 Oktober 2017
e. Dan pihak-pihak lainnya yang memberi http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/1506
dukungan baik secara finansial maupun 4727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.c
dukungan moral kepada peneliti apai.132.juta. diakses pada 7 Februari
2018
http://www.cdt.org/egov/handbook/part1.shtml
DAFTAR PUSTAKA diakses 30 Januari 2018
Anggad Agarwal, P.K. 2000. “Portals: The http://www.jurnalmojo.com/2017/07/bkd-kota-
Path to Everything,” Government mojokerto-raih-penghargaan_10.html
Technology, www.govtech.net diakses 1 Januari 2018
Anggadwita, Grisna dan Dhewanto, Wawan. http://www.worldbank.org/en/topic/ict/brief/e-
2013. Service Innovation in Public Sector: government diakses pada 16 September
A Case Study on PT. Kereta Api 2017
Indonesia. Volume. 4, Nomor 7 https://id.techinasia.com/app-annie-report-
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi 2017-indonesian-app-market-potentials
Negara (Kajian Konsep, Teori, dan Fakta diakses pada 15 Juli 2018
Dalam Upaya Menciptakan Good Indrajit, Richardus Eko. 2002. Elektronic
Governance) Bandung: Pustaka Setia Government Strategi Pembangunan dan
Ann Thomson, et. Al, Tydi’s Physioterapy, Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Twelft Edition, Butterworth-Heinemann, Berbasis Teknologi Digital. Andi:
1991 Yogyakarta
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003 tentang
Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grapindo kebijakan dan strategi nasional
Persada pengembangan e-government
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good KemenPAN nomor 63 Tahun 2003 tentang
Governace Melayani Publik. Yogyakarta: pelayanan publik
UGM Press. Kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Ellitan, Lena dan Anatan, Lina.2009. Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Manajemen Inovasi Transformasi Menuju Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Organisasi Kelas Dunia. Bandung. Instansi Pemerintah adalah segala kegiatan
Alfabeta pelayanan yang dilaksanakan oleh
Ehrenberg, R.G dan Smith, R.S. 1988. Modern penyelenggara pelayanan publik
Labor Economics: Theory and Public Loukis, Euripidis, dkk 2017. Promoting open
Policy. London: Scoot, Foresman innovation in the public sector through
Company. social. Government Information Quarterly
H.A.S Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan 34 (2017) 99–109. www.elsevier.com/
Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. locate/govinf. University of the Aegean,
Department of Information and Negeri Malik Ibrahim
Communication Systems Engineering, repository.upi.edu/operator/upload/s_a5051
Gorgyras and Palama 2, Karlovassi 83200, _0606524_chapter3.pdf
Samos, Greece Riani, B., Melia, I., dan Ariyanto, W., 2004.
Makmur, & Thahir, Rohana. 2012. Inovasi & “Pengembangan Prototipe Standardisasi
Kreativitas Manusia dalam Administrasi Aplikasi E-Government untuk Instansi
dan Manajemen. Bandung: Refika Aditama Pemerintah“, Student Project, Fakultas
Manchester. Global Review of Inovation Ilmu Komputer Universitas Indonesia
Inteligence and Policy Studies. Inno Gripe Rianto, Budi. Ec .L. Tri Lestari. 2012. Polri &
Michae Crohi dan Galai, Robert Mark, Risk Aplikasi E-Governmnet dalam Pelayanan
Management, Jurnal ISLAMICA, Vol 6, Publik. Surabaya. CV. Putra Media
No 2, Maret 2012 Nusantara (PMN).
Moleong, J. Lexi. 2014. Metode Penelitian Rogers, Everett M. 2003. Diffusion of
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Innovations. Fifth Edition, Free Press, New
karya York
Muluk, Khairul M. R. 2008, KNOWLEDGE Salam, Dharma Setyawan. 2004. Manajemen
MANAGEMENT Kunci Sukses Inovasi Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
Pemerintah Daerah, Bayumedia Djambatan.
Publishing, Malang. Sangkala, 2013, Innovative Governance
Nugroho, Trisapto Wahyudi Agung. 2016. Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. Capiya
ANALISIS E-GOVERNMENT TERHADAP Publishing
PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN Silalahi, Ulber.2010. Metode Penelitian Sosial.
HUKUM DAN HAM. Vol 10 No 3. Jurnal Bandung: Refika Aditama
Ilmiah Kebijakan Hukum. Jakarta Selatan. Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi
Balitbangkumham Pelayanan Publik. Jakarta, Bumi Aksara.
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Sinambela, Litjan Poltak dkk. 2011. Reformasi
Tahun 2017 Tentang Sistem Informasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan,
ASN di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Jawa Timur Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kualitatif.
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 18 Bandung. Alfabeta
tahun 2015 tentang pelayanan publik Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.
Indonesia Nomor 34 Tahun 2012 tentang Alfabeta
Pemberian Ijin Belajar Dan Kenaikan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif,
Pangkat Penyesuaian Ijazah Pegawai Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif,
Dalam Negeri Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Suryana. 2010. Metodologi penelitian: model
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik praktis penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Indonesia (PERMENPANRB) Nomor 19 Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Tahun 2016 Thenint, Hugo LL & A.2010. Mini Study 10
Rahmadin, Syukri.2010. Hubungan Antara Innovation in The Public Sector.
Persepsi Gaya Kepemimpinan Tikhomirov, A. (2012). Enhanced Public
Transformasional Dan Transaksional Service Delivery Using ICT in Africa
Dengan Sikap Karyawan Terhadap Undang Undang No. 25 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan. Malang: Universitas Islam Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengembangan E-Government).
Aparatur Sipil Negara. Semarang. Univesitas Negeri Semarang
Wijaya, Aditya. 2015. PENERAPAN E- Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam
GOVERNMENT DI SEKRETARIAT Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta
DAERAH KABUPATEN SEMARANG Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan Dalam
(Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: Indeks.
Kebijakan dan Strategi Nasional

Anda mungkin juga menyukai