WAHAM
WAHAM
Waham sering dijumpai pada penderita yang mengalami gangguan mental. Jadi ganguan
mental pada waham ini adalah gangguan isi pikir. Waham juga sering disebut dengan istilah
delusi.
Waham merupakan keyakinan palsu yang terjadi tanpa stimulus luar. Artinya penderita waham
meyakini bahwa dia memiliki banyak kekuatan atau bakat , serta tidak merasa terganggu
jiwanya atau mungkin penderita waham juga merasa bahwa ia adalah orang yang terkenal,
padahal kenyataannya tidak.
Karakteristik Waham
Tidak realistik
Permanen
“Saya adalah titisan Jendral Sudirman, punya banyak perusahaan, punya pasukan
banyak, hingga bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
“Tuhan telah menunjuk saya menjadi nabi, saya harus terus memakai pakaian putih agar
masuk surga”
“Di dalam tubuh saya ini banyak kotoran, saya menderita kanker, jantung saya kaku”
“Saya di dunia ini adalah roh, saya juga sudah tidak ada di dunia ini, saya adalah
malaikat”
Penyebab
1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor penguat munculnya penyakit jiwa waham, adapun faktor
predisposisi tersebut adalah:
Genetik. Artinya penyakit waham ini diturunkan oleh orangtuanya karena adanya
ketidaknormalan perkembangan saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang
maladaptif.
Neurobiologis. Yaitu gangguan pada otak, khususnya bagian korteks pre-frontal dan
limbik.
Psikologis. Banyak faktor psikologis yang menjadi faktor penguat terjadinya waham,
seperti ibu yang menderita ansietas, over-protective, hingga ayah yang tidak peduli
dengan anaknya.
2. Faktor Presipitasi