Fe2+ Fe3+
http://dianhusadarofiqoh.blogspot.com/p/aspek-biokimia-yang-
berpengaruh-dalam.html
Aspek kimia dalam tubuh 1. Senyawa kimia dalam jasad hidup2.
Sintesis dan degradasi
Aspek biokimia yang berpengaruh dalam 1. Enzim dan koenzim(pengertian, jenis,
reproduksi kesehatan ibu, janin, bayi dan cara kerja, sifat kinetic, regulasi dan
anak aktivitas enzim)
http://hairan80wali.wordpress.com/2012/09/22/biokimia-3/
http://www.academia.edu/4927985/BIOKIMIA
Pengertian enzim tersebut bisa disimpulkan sebagai biokatalisator yang sifatnya organik karena
dihasilkan dari organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa
yang memiliki kaitan dengan protein.
Fungsi Enzim
Ada 2 fungsi enzim dalam tubuh yang paling pokok dalam tubuh, yaitu :
Enzim akan dibutuhkan selama terjadi sebuah reaksi kimia tersebut, yang diperlukan untuk
berperan sebagai waktu pengatur terjadinya sebuah reaksi kimia. Senyawa enzim ini akan
diperlukan untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim disebut sebagai
katalisator. Kenudian, enzim juga juga bisa digunakan dalam mempercepat reaksi kimia dalam
metabolisme suatu sistem hayati atau organisme disebut (biokatalisator).
Koenzim
Koenzim adalah molekul yang mengikat enzim dan sangat penting untuk aktivitasnya tetapi tidak
diubah permanen oleh reaksi. Banyak koenzim berasal dari vitamin.
http://kamuskesehatan.com/arti/koenzim/
Enzim adalah biokatalisator yaitu senyawa organik yang mempercepat reaksi kimia . Enzim yang
lengkap disebut holoenzim. Holoenzim terdiri dari dua komponen, yaitu Apoenzim (protein) dan
gugus prostetik ( non protein). Apoenzim adalah bagian yang aktif, yang disusun oleh protein.
Gugus prostetik adalah bagiam dari enzim yang tidak aktif terdiri dari kofaktor ( senyawa
anorganik) berupa unsur logam, misalnya Fe, Mg dan Na) dan koenzim( senyawa organik non
protein , misalnya vitamin B).
Sifat-Sifat Enzim
- Enzim merupakan biokatalisator , yang mempercepat reaksi tapi tidak ikut bereaksi.
- Enzim merupakan protein yang bersifat termolabil yang akan rusak pada suhu tinggi.
- Enzim mempercepat reaksi kima dengan jalan menurukan energi aktivasi.
- Enzim bekerja spesifik , yang artinya hanya bekerja pada senyawa tertentu.
- Enzim bersifat bolak-balik ( ikut bereaksi dan terbentuk pada akhir reaksi ).
Cara kerja enzim
Teori ini menunjukan cara kerja antara enzim dan substrat bersatu seperti kunci dan anak kunci.
Enzim terdapat suatu sisi untuk bergabung dengan substrat yang disebut active site ( sisi aktif ).
Sisi aktif merupakan tempat melekatnya molekul substrat. Selama reaksi berjalan , enzim dan
substrat bergabung membentuk kompleks enzim substrat. Akhir setelah bereaksi , hasil reaksi
tidak bersatu dengan enzim .
Sisi aktif enzim , saat bereaksi berubah sesuai bentuk substrat . Sisi aktif enzim memiliki struktur
yang bersifat fleksibel yang menyesuaikan dengan substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim-
substrat. Setelah reaks selesai enzim dapat digunakan untuk reaksi dengan substrat yang lain.
- Substrat , enzim bekerja pada substrat tertentu. Kerja enzim dipengaruhi oleh banyak substrat ,
sehingga hasil kerja enzim juga dipengaruhi oleh banyaknya substrat.
- Temperatur atau suhu, enzim bekerja pada suhu tertentu yang maksimal memengaruhi kerja
enzim. Jika suhu rendah, membuat aktivitas enzim menjadi kurang maksimal atau berhenti dan
begitu jjuga sebaliknya.
- pH, pH dapat memengaruhi cara kerja enzim . perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan
protein pada sisi aktif enzim.
http://biologiumum.com/pengertian-sifat-dan-kerja-enzim/
A. TRASFER ELEKTRON DALAM SEL
Rantai transferr elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob. Transfer elektron
sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor elektron
berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting
dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah
molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c,dan sitokrom-a
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus Krebs ada dua macam. Pertama,
dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (guanosin trifosfat). Energi ini
merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua, dalam bentuk sumber
elektron, yaitu NADH dan FAD (flavin adenin dinukleotida) dalam bentuk FADH 2. Kedua
macam sumber elektron ini dibawa ke sistem transfor elektron.
Proses transfos elektren ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+ dari NADH
dan FADH2 dibawa darai satu subtrat ke substrat lain secara berantai. Pembawa elektron dalam
transfor elektron antara lain protein besi-sulfur (Fe.S) dan sitokrom. Selain itu terdapat pula
senyawa ubikuinon yang bukan protein. Setiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan
untuk mengikat fosfat anorganik (P) ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian
akhir terdapat (O2) sebagai penerima (akseptor), sehinga terbentuk H2O.
Jadi, dari keseluruhan proses katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik, dihasilkan
38 ATP, dengan perincian sebagai berikut:
Glikolisis : 2 NADH + 2 ATP = 8 ATP
Oksidasi dari piruvat : 2 NADH (atau 6 ATP) = 6 ATP
Siklus Krebs : 6 NADH + 2 FADH + 2 ATP = 24 ATP
Jadi total ATP = 38 ATP
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi
yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Energi yang dihasilkan ketika
NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP. Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan
elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+. Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom
c.
Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga
menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari rantai transpor
elektron. Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang merupakan
zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor terakhir elektron.
Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung dengan ion H+ yang
dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air (H2O).
Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat
menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP. Jadi, secara keseluruhan ada tiga
tempat pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.
Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH dan FADH2
sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua
molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.
Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi
FADH2. Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil
glikolisis dan siklus Krebs, maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total
38 ATP dari satu molekul glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan
transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.
Pada tahapan terakhir kerja PDH kompleks akan dihasilkan NADH, H+, FAD, dan
NADH yang di rantai pernapasan akan teroksidai dan menghasilkan 3 molekul ATP,
H2O dan NAD.
a) Kompleks PDH bertindak atas besar muatan energi sel. Bila konsentrasi ATP tinggi,
glikolisis semakin lambat dan aktivitas kompleks PDH menurun
b) Kompleks PDH peka terhadap keadaan oksidasi-reduksi sel. Perbedaan jumlah NAD+,
NADH, NADP+, dan NADPH yang terkumpul intraseluler dalam batas keseimbangan
tertentu
Kontrol regulasi:
1. Ketersediaan substrat – oxaloacetate menstimulasi sitrat sintase
2. Inhibis produk- substrat sitrat berkompetisi dengan oksaloasetat untuk sitrat
sintase, NADH menginhibisi isositrat dehidrogenase dan α-ketoglutarate
dehydrogenase, succinyl-CoA menginhibisi α-ketoglutarate dehydrogenase
3. Inhibisi feedback kompetitif - NADH menginhibisi sitrat sintase, suksinil KoA
berkompetisi dengan asetil KoA pada reaksi sitrat sintase.
Regulator penting:
Substrat -acetyl-CoA dan oksaloasetat memproduksi - NADHRegulasi Siklus Asam
Sitrat
· Kontrol allosterik dari siklus enzim
· isocitrate dehydrogenase
· α-ketoglutarate dehydrogenase
· pyruvate dehydrogenase phosphatase
· ADP - allosteric activator dari isocitrate dehydrogenase
· ATP - inhibibis isocitrate dehydrogenase
· Ca2+ - activasi pyruvate dehydrogenase phosphatase,
· isocitrate dehydrogenase, α-ketoglutarate dehydrogenase
Dalam tubuh manusia, diketahui terdiri dari berbagai enzim yang bereaksi beraksi pada substrat
berbeda dan menghasilkan produk yang berbeda pula. Terdapat 3 golongan yang membagi
macam-macam enzim berdasarkan ilmu biologi seperti berikut :
Golongan enzim Karbohidarasi tersebut, terbagi menjadi beberapa jenis enzim seperti berikut :
Selulose bekerja dalam mengurai zat selulosa atau polisakarida untuk dirubah menjadi selabiosa
atau disakarida.
Amylase memiliki peran dalam menguraikan senyawa amilum atau polisakarida menjadi
maltosa, yang merupakan senyawa disakarida.
Pektinase berperan terhadap penguraian petin menjadi senyawa asam pektin.
Maltosa yang berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa glukosa.
Sukrosa berfungsi untuk merubah sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga fruktosa.
Laktosa merupakan enzim yang berfungsi mengubah laktosa menjadi senyawa glukosa dan
galaktosa.
Macam-macam enzim protase meliputi berbagai enzim yang terbagi seperti berikut :
Pepsin adalah berguna untuk memecah senyawa protein menjadi senyawa asam amino.
Tripsin yaitu enzim yang membantu menguraikan pepton menjadi senyawa asam amino.
Entrokinase merupakan zat yang berfungsi dalam penguraian senyawa pepton menjadi senywa
asam amino.
Peptidase enzim bekerja dalam tubuh, untuk menguraikan peptide menjadi senyawa asam
amino.
Renin berperan sebagai pengurai senyawa kasein dan juga susu.
Gelatinase berfungsi membantu dalam penguraian senyawa gelatin.
Kemudian yang terakhir adalah enzim estrase, berikut ini beberapa enzim yang termasuk di
dalamnya :
Lipase memiliki peran mengurai zat yang mengandung fungsi lemak menjadi senyawa gliserol
dan juga asam lemak.
Fostatase berfungsi terhadap penguraian suatu ester dan memberikan dorongan terhadap
terjadinya pelepasan asam fosfor.
http://dianhusadaseptiayu.blogspot.com/p/sumber-ostetik-ko.html
proses oksidasi
Proses di mana oksigen menyebabkan untuk menggabungkan dengan molekul lain. Oksigen
dapat digunakan sebagai unsur oksigen, di udara, atau dalam bentuk sebuah molekul yang
mengandung oksigen yang mampu memberikan semua atau bagian dari oksigen yang. Oksidasi
dalam arti luas, yaitu peningkatan valensi positif atau penghapusan elektron yang dianggap tidak
di sini jika oksigen itu sendiri tidak terlibat.
Fe2+ Fe3+
ion fero ion feri
2. ENZIM DEHIDROGENASE :
Enzim ini berperan sebagai pemindah ion Hidrogen dari substrat
satu ke substrat berikutnya dalam reaksi REDOKS COUPLE.
Contohnya ialah penggunaan enzim dehidrogenase dalam
pemindahan electron di membrane dalam mitokondria, siklus Kreb,
dan GLIKOLISIS fase anaerob.
Enzim ini tidak menggunakan Oksigen sebagai akseptor ion
Hidrogen. Reaksi Redoks couple enzim ini dapat dilihat sebagai
berikut :
Catatan : A dan B merupakan substrat
1. Temperatur ; makin tinggi makin cepat , sampai suhu optimum,di atas suhu optimum
menurunkan kecepatan
2. pH, optimum pada pH 5 – 9
3. Konnsentrasi enzim ; penambahan konsentrasi Tidak menambah kecepatan
4. Konsentrasi substrat ; makin tinggi makin cepat
5. Inhibitor ; menghambat reaksi