BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dimulai pada
masa Nabi Muhammad SAW dimana beliau sebagai manusia teladan yang
memiliki kepribadian luhur dan pantang mundur dalam perjuangan
menegakkan syariat Islam meskipun banyak mendapat cobaan dan rintangan.
Dalam sejarah Peradaban Islam, sejarah hidup Nabi Muhammad SAW
biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu ketika Nabi Muhammad menjalani
hidup di Makkah dan di Madinah.
Dewasa ini pengetahuan tentang perkembangan Islam, utamanya pada masa
Nabi Muhammad SAW, sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat
muslim sendiri, khususnya kaula muda. Padahal umat Islam sudah sepatutnya
mengetahui tentang sejarah tersebut guna menumbuhkembangkan wawasan
generasi mendatang. Sebab Islam adalah ajaran Allah SWT terstruktur sebagai
agama terakhir yang substansi ajarannya mencakup segala aktifitas manusia di
atas permukaan bumi. Dan karenanya manusia diserukan untuk beramal
menurut ketentuan ridha Allah SWT.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka dapat diasumsikan
beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada Periode Mekah
dan Periode Madinah ?
2. Peperangan apa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad ?
3. Apa isi surat-surat dakwah Nabi Muhammad ?
4. Bagaimana masa terakhir Nabi Muhammad ?
5. Apa komentar para orientalis tentang Nabi Muhammad ?
2
C. Tujuan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan dakwah Nabi Muhammad pada Periode
Mekah dan Periode Madinah
2. Untuk mengetahui Peperangan yang terjadi pada masa Nabi Muhammad
3. Untuk mengetahui surat-surat dakwah Nabi Muhammad
4. Untuk mengetahui masa terakhir Nabi Muhammad
5. Untuk mengetahui komentar para orientalis tentang Nabi Muhammad
3
BAB II
PEMBAHASAN
Perang ini dinamakan perang Mu’tah karena terjadi di desa Mu’tah, bagian
utara semenanjung Arabia, dimana perang ini terjadi pada tahun ke-8
Hijriyah. Perang Mu’tah terjadi karena Haris Al-Ghassani , raja Hirah,
menolak penyampaian wahyu dan ajakan masuk Islam yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW. Beberapa sahabat gugur dalam peperangan
tersebut termasuk Zaid Bin Harisah.
5) Penaklukan kota Mekah/Fathu mekah pada tahun 8 Hijriyah
Fathu Mekah terjadi di sekitar kota Mekah. Latar belakang peristiwa ini
adalah adanya anggapan aum Quraisybahwa kekuatan kaum muslimin
telah hancur akibat kalah perang di Mut’ah. Mereka menganggap
perjanjian Hudaibiyah (6 H) tidak penting lagi hingga diingkrinya dan
diseranglah Bani Khuza’ah yang berada di bawah perlindungan kaum
muslimin.Nabi Muhammad SAW segeramemerintahkan pasukan muslimin
untuk menghukum kaum Quraisy yang dipimpin Ikrimah dan Safwan.
Berhala di kota Mekah dihancurkan dan akhirnya banyak kaum Quraisy
masuk Islam.
6) Perang Hunain (8 Safar 8 H)
Perang ini terjadi di lembah Hunain, sekitar 70 km dari kota Mekah.
Perang Hunain merupakan balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa
Fathu Mekah. Pada awalnya, kaum musuh berhasil mengacaubalaukan
pasukan Islam sehingga banyak yang gugur. Nabi SAW kemudian
menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan, hingga
akhirnya dapat memenangkan pertempuran
7) Perang Tha’if (8 H)
Pasukan muslimin mengejar pasukan Quraisy yang melarikan diri dari
Hunain, sampai ke kota Tha’if. Pasukan Quraisy bersembunyi dalam
benteng kota yang kokoh sehingga pasukan muslimin tidak dapat
menembus benteng. Nabi Muhammad SAW mengubah taktik perangnya
dengan memblokade seluruh wilayah Thaif. Pasukan muslimin kemudian
membakar ladang anggus yang merupakan sumber daya alam utama
9
beliau mengajak raja-raja dan para pembesar di sekitar tanah Arab untuk
masuk agama Islam. Sebelum beliau berkirim surat kepada para raja dan
pembesar tersebut, beliau membuat cincin dari perak yang bertuliskan
(berukir) “Muhammad Rasulullah”. Kata “Allah” ditulis paling atas, kata
“Rasul” ditulis di tengah, dan kata “Muhammad” di tulis paling bawah.
Beliau membuat cincin berukir “Muhammad Rasulullah” tersebut guna
membubuhi cap pada surat-surat yang akan beliau kirim.
Menurut sejarawan Islam, muhammad bin Sa’as (w. 230 H) dalam kitabnya
Ath-Thabaqat Al-Kubra bahwa surat-surat Nabi keseluruhannya berjumlah
tidak kurang dari 105 buah. Surat-surat tersebut jika dilihart dari segi isinya,
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni :
1. Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk Islam, ditujukan kepada
orang-orang nonmuslim baik Yahudi, Nasrani, maupun majusi serta
orang-orang musyrik, baik raja, kepala daerah maupun perorangan.
2. Surat-surat yang berisi aturan-aturan dalam Islam, misalnya tentang
zakat,sedekah dan sebagainya. Surat-surat seperti ini ditujukan kepada
musli yang masih memerlukan penjelasan dari Nabi SAW.
3. Surat-surat yang berisi beberapa hal yang wajib dikerajkan oleh orang-
orang nonmuslim terhadap pemerintah Islam, seperti masalah jizyah
(iuran keamanan).
Adapun beberapa surat yang dikirimNabi SAW kepada para raja dan para
pembesar tersebut diantaranya sebagai berikut :
· Surat Dakwah kepada Muqauqis, gubernur Mesir
Surat yang dikirim kepada Muqauqis, gubernur Mesir, dibawa oleh shahabat
Hathib bin Abu Balta’ah, bunyinya demikian :
ِ ْهللا الرَّ ح
من الرَّ ِحي ِْم ِ بسْ ِم.ِ
ِِس َعظِ ي ِْم ْالقِبْط
ِ هللا ِالَى ْال ُم َق ْوق
ِ مِنْ م َُح َّم ٍد َرس ُْو ِل.
ِ ك مَرَّ َتي
.ْن َ ِك هللاُ اَجْ َر َ ي ُْؤت، اَسْ لِ ْم َتسْ لَ ْم.السْ الَ ِم ِ ك ِب ِد َعا َي ِة ْا
َ َف ِا ّنى اَ ْدع ُْو: اَمَّا َبعْ ُد.َسالَ ٌم َعلَى َم ِن ا َّت َب َع ْال ُه َدى
َد ِاالَّ هللا1َ َت َعالَ ْوا اِلى َكلِ َم ٍة َس َوآ ٍء َب ْي َن َنا َو َب ْي َن ُك ْم اَنْ الَّ َنعْ ُب،ِ َو ياَهْ َل ْالكِتب. ِْك ا ِْث ُم ْالقِبْط َ َفاِنْ َت َولَّي
َ ْت َف ِا َّن َما َعلَي
. َفاِنْ َت َولَّ ْوا َفقُ ْولُوا ا ْش َه ُد ْوا ِبا َ َّنا مُسْ لِم ُْو َن،هللا
ِ ضا اَرْ َبابًا مّنْ ُد ْو ِن ُ ْك ِبه َش ْي ًئا وَّ الَ َي َّت ِخ َذ َبع
ً ْض َنا َبع َ َو الَ ُن ْش ِر
179 :نور اليقين
11
ِ ْهللا الرَّ ح
من الرَّ ِحي ِْم ِ بسْ ِم.ِ
ِ هللا ِالَى َه ْو َذ َة ب
ّْن َعلِي ِ مِنْ م َُح َّم ٍد َرس ُْو ِل.
َ َو اعْ لَ ْم اَنَّ ِد ْينِى َس َي ْظ َه ُر ِالَى ُم ْن َت َهى ْا.َسالَ ٌم َعلَى َم ِن ا َّت َب َع ْال ُه َدى
َ لخفّ َو ْا
َفاَسْ لِ ْم َتسْ لَ ْم َو اَجْ َع ْل،لحاف ِِر
182 : نور اليقين.ْك
َ ت َي َدي َ َل
َ ْك َما َتح
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dari Muhammad Utusan Allah kepada Haudzah bin ‘Ali.
Semoga keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk yang benar.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya agama saya ini akan tampak sampai ke
ujung sepatu dan kuku (mendapat kemenangn sepenuhnya), maka dari itu
masuk Islamlah engkau, niscaya engkau selamat. Dan saya menjadikan untuk
engkau apa yang ada di bawah kekuasaanmu. [Nuurul Yaqiin hal. 182]
D. Masa Terakhir Nabi Muhammad
Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad SAW beserta rombongan
yang besar melaksanakan haji, dan inilah haji yang terkahir bagi beliau yang
merupakan haji perpisahahn atau haji wada’. Dalam kesempatan inilah turun
ayat terakhir dari Al-Qur’an di Padang Arafah pada hari jumat sesudah Ashar,
yakni di saat Nabi berkendaraan di atas untanya.Unta pun berhenti terhenyak
dan Malaikat Jibril pun datanglah sambil berkata kepada Nabi, “Ya
Muhammad! Hari ini telah sempurna urusan agamamu, telah selesai apa yang
diperintahkan Tuhanmu dan juga segala apa yang dilarangNya. Dari itu,
kumpulkanlah semua sahabatmu, dan beritahukan kepada mereka, bahwa aku
tidak akan turun- turun lagi membawa wahyu kepadamu sesudah hari ini!”
Ayat yang terkahir turun itu adalah ayat ketiga dari surah Al-Maidah :
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi Muhammad dalam melakukan dakwahnya dibagi menjadi dua
periode, yaitu Periode Mekah dan Periode Madinah. Ciri pokok dari Periode
Mekah adalah pembinaan dan pendidikan tauhid (dalam arti luas), sedangkan
Periode Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan
politik (dalam arti luas).
Perang dalam Islam diartikan sebagaiQitalu al-Kuffari fi Sabilillahi li
I’lai Kalimatillah, yaitu ”memerangi orang-orang kafir dijalan Allah dalam
rangka meninggikan kalimat Allah”. Ada beberapa peperangan yang terjadi
pada masa Nabi Muhammad SAW, diantaranya ada yang dipimpin langsung
oleh Nabi dan adapula perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan
Nabi Muhammad SAW.
Dalam mengemban misi dakwahnya, salah satu media yang digunakan
Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran pesan-pesan agama adalah surat.
Dengan surat itulah kemudian beliau mengajak raja-raja dan para pembesar di
sekitar tanah Arab untuk masuk agama Islam.
Pada tahun 10 H, Nabi Muhammad SAW beserta rombongan yang besar
melaksanakan haji, dan inilah haji yang terkahir bagi beliau yang merupakan
haji perpisahahn atau haji wada’. Dalam kesempatan inilah turun ayat terakhir
dari Al-Qur’an di Padang Arafah pada hari jumat sesudah Ashar.
B. Saran
Demikianlah hasil makalah dari kelompok kami, tentu makalah ini masih
banyak kekurangan, baik itu dalam hal pembahasan yang belum lengkap
maupun dalam hal penulisan yang terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat membantu kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga dengan makalah ini diharapkan masyarakat Islam khususnya kita
sebagai generasi muda penerus bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk
17
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Amzah, Jakarta, 2013
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, PT Grafindo Persada, Jakarta, 2014
Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Logos, Jakarta, 1997