Anda di halaman 1dari 6

1.

Pada umum nya jenis kelapa sawit yang paling


dominan di budidayakan di Indonesia adalah terdiri dari
2 tipe yaitu Elaeis Guineensis dan Elaeis Oleifera. Sifat
kelapa sawit di bedakan atas ketebalan cangkang nya
yaitu:
~~Dura, bercangkang tebal yang memisahkan daging
buah dengan Inti sawit. Biji/kernel cenderung besar
dengan berat antara 7% - 20% dari berat buah.
~~Tenera, bercangkang tipis yang memisahkan daging
buah dengan Inti sawit, dan terdapat lapisan fiber di
sekeliling bijinya. Ukuran biji/kernel biasanya kecil
dengan berat sekitar
3% - 15% dari berat buah. Kandungan minyaknya lebih
tinggi dari jenis Dura yaitu antara 24% -32% dari buah
~~Pisifera, tidak Bercangkang, dan jarang terdapat bunga
betina di pohon jenis ini. Pisifera tidak ditanam
untuk maksud komersial.

2. Proses dan mesin yang diperlukan dalam pengelolaan


sawit

•Pemanenan dan transportasi sawit dari plantation.


•Sterilisasi tandan buah segar (TBS),
Menggunakan mesin Sterilizer Station.
• Pelepasan buah dari tandan, menggunakan mesin
Thresher Drum.
• Pengepresan buah untuk mendapatkan minyak,
menggunakan mesin Screw press.
• Penjernihan minyak, menggunakan mesin Oil Purifier.
• Pemisahan serat dan biji, menggunakan mesin
Depericarper.
• Pemecahan biji, menggunakan mesin Nut
Cracker/Ripple Mill.
• Pemisahan inti dan cangkang

3. Fungsi dari perebusan (sterilizer)


Menonaktifkan enzim-enzim lipase yang dapat
menyebabkan kenaikan FFA (Free Fatic Acid), enzim
lipase ini non aktif pada temperature 45 0C.
•Memudahkan proses pelepasan fruitlet dari janjangan
•Melunakkan fruitlet sehingga memudahkan
pelepasan/pemisahan antara daging buah dan nut pada
proses digestion dan depericarper
•Mengkondisikan daging buah sehingga sel minyak dapat
mudah terlepas untuk diekstraksi (stasiun press) dan
dimurnikan (stasiun clarifikasi)
•Mengurangi kadar air pada nut sehingga memudahkan
pemecahan dan menaikkan cracking efficiency dan hal ini
akan memudahkan pemisahan pada kernel plant.

Pada stasiun perebusan terjadi proses pemberian


tekanan uap pada kelapa sawit. Sistem perebusan yang
diterapkan tergantung kepada persediaan uap dan
besarnya kapasitas rebusan dengan sasaran bahwa
tujuan dari perebusan dapat tercapai. Semakin tinggi
tekanan perebusan akan semakin cepat pula waktu
perebusan. Tekanan yang tinggi dengan sendirinya
memberikan temperatur yang tinggi.pada proses
perebusan juga perlu dilakukan pengurasan udara agar
udara bisa keluar dan digantikan oleh uap air sebagai
media perebusan.

Pada proses perebusan di lakukan triple peak


Yaitu pemberian tekanan uap dengan 3 tingkat yang
berbeda yaitu :
•Peak pertama :  1,5 barg
•Peak kedua : 2,5 barg
•Peak ketiga :  3,0 barg
Dimana tiap peak menggunakan waktu yang berbeda

Untuk kontrol stasiun perebusan dapat dilakukan


dengan 2 cara yaitu manual dan otomatis. Manual yaitu
buka tutup Valve dilakukan oleh operator dan otomatis
yaitu buku tutup Valve dilakukan oleh programable logic
control (PLC)

Alat ukur yang dibutuhkan dalam perebusan dapat


berupa pengukuran tekanan, suhu, dan waktu dalam
perebusan.

4. Pada thresher terjadi pemisahan buah dari


janjangannya dengan cara
membanting tandan buah segar(TBS) ke dalam drum
thresher. Thresher ini berupa drum silinder panjang yang
berputar secara horizontal . Drum dirancang dengan kisi–
kisi yang berfungsi untuk meloloskan berondolan.

Tipe dalam alat pemipil ada 2 yaitu :


a. Tipe beater drum stripper, terdiri dari tangkai-tangkai
pemukul tandan.
Tangkai pemukul ditempatkan pada as panjang yang
mempunyai jarak
tertentu dan bekerja memukul-mukul buah dan sambil
menggeser buah
bergerak ke arah ujung alat. Alat pemukul tersebut juga
mengangkat dan mengguling-gulingkan tandan sehingga
buah lepas dari tandan, dan merupakan alat pembantu
untuk memipil kembali tandan yang tidak terpipil pada
rotary drum stripper. Kehilangan minyak
pada alat ini lebih tinggi karena akibat permukaan buah
yang terpipil sering bergabung dengan tandan kosong
sebelum dipisahkan dengan kisi-kisi pemisah.

b. Rotary drum stripper, pemipilan buah dilakukan


dengan threshing machine dengan membanting buah
dalam drum berputar. Tandan bergerak keatas searah
dengan putaran tromol, kemudian tandan jatuh dan
terbanting, buah lepas dari spiklet. Kecepatan putaran
tromol mempengaruhi efisiensi pemipilan. Rotary Drum
terdiri dari alat drum yang berputar dengan, panjang 4-
6M dan diameter 2,1 M, yang digerakkan dengan
electromotor. Drum tersebut memiliki as yang dapat
berperan sebagai bantingan buah agar buah lepas dari
tandannya. Rotary drum stripper merupakan tipe yang
paling banyak digunakan di pabrik kelapa sawit yang
berkapasitas diatas 15 ton TBS/jam ke atas.

Pemipilan terjadi karena bantingan yang terjadi pada


tandan, sehingga bagian buah terlepas dari tandan

Parameter yang digunakan dalam perancangan


thresher iyalah kapasitas drum, dan kecepatan drum
berputar , kapasitas drum yang terlalu kecil tidak bagus
di gunakan dalam perusahaan kelapa sawit yang berskala
besar. kemudian kecepatan motor, kecepatan yang
terlalu tinggi akan mengakibatkan tandan seolah melekat
pada drum dan mengakibatkan tandan tidak terbanting
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai